Internet, media sosial, gadget dan perlengkapan lainnya yang mendukung tigal hal tersebut semacam mata rantai yang saling terkait di era digital yang melesat bagai anak panah, semakin lama semakin cepat perkembangannya. Pun tak ketinggalan jumlah pengguna yang berkembang secara eksponensial, dimana kebutuhan mengakses internet tak lagi sekedar berkirim email dan atau browsing.
Saat ini dan masa selanjutnya, Bismillahirrahmaanirrahiim kebutuhan mengakses internet tak bisa dikatakan “just” sesekali melainkan hampir setiap hari kita butuh mengaskses internet. Mau beralibi: not gameholic? Gak doyan streaming? Tapi setiap hari intens berkomunikasi dengan beragam komunitas melalui WA group, join di Telegram, rutin (walaupun tak setiap hari) bersocial media: Instagram, Facebook, Twitter, Wattpad, Line, Linkedin, tak ketinggalan kepoin Youtube dan seterusnya. Some how sederet contoh yang saya absen tersebut setidaknya saya melakukannya, apalagi sejak kenal jejaring ngeblogging.
Bagi sebagian orang, berinternet mungkin saja karena sekedar pengen eksis, agar gaul, up to date, dan hal lain yang sifatnya for fun. Namun, bagi sebagian banyak orang, internet lebih dari sekedar for fun kok. Internet menjadi sarana aktualisasi diri yang Efektif, Cepat dan Optimal ( ECO ), untuk mengembangkan bakat, explore hobi, berkarir, berkomunikasi, media berbagi informasi dan hal-hal lain yang sifatnya positif, produktif dan progesif.
More over, saat teknologi gawai pintar atau yang biasa disebut smartphone yang canggih dengan fitur-fitur ciamik similar dengan kualitas jaringan internet yang kian top, membuat orang-orang tak lagi alergi dengan internet kan?
Lantas, apa saja sih yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan agar penggunaan internet tidak over dosis dan tak sampai bikin narsis ( demi dianggap eksis) sehingga kesannya apa saja di unggah ke internet.
At least, 5 pertimbangan ini perlu dipertimbangkan agar eksistensi kita menggunakan internet tetap berkelas dan memiliki goal yang jelas serta terarah:
1. Let’s Be visible and easy to find
Beragam jenis, rupa dan model platform media sosial semakin menjamur yang tentunya memberikan kita banyak pilihan. Mulai dari yang populer duluan si Facebook, terus ada Twitter, Instagram, Wattpad, Linkedin, Telegram, Whatsapp dan sekampiun platform sosmed baru bermunculan setiap hari. Masing-masing platfprm tersebut memiliki keunikan, kelebihan dan pesonanya yang menarik minat untuk (seakan-akan) bikin akun pada semuanya media sosial tersebut. Terlebih-lebih untuk bikin akun gratisan, ditambah lagi ada iming-iming bisa ngumpulin pundi-pundi dollar ketika eksis di platform media sosial tersebut. Nah kan, siapa cobak yang tidak tergiur untuk menjabani bikin akun di semua patform ?
Akan tetapi kita wajib wal harus realistis, apa ya mungkin kita sanggup mengelola semua akun kita? Seumpama bikin 20 akun pada 20 platform, dengan durasi 24 jam dalam sehari-semalam, mau berapa jam waktu yang kita gunakan untuk ngopeni media sosial kita? Padahal kita kan manusia biasa, makhluk sosial yang tak melulu hidup di dunia digital tho? Ada aktifitas lain yang membutuhkan waktu, peran dan perhatian kita lho?
So, alangkah bijaknya jika kita fokus dulu membangun akun di dua atau tiga platform, dikelola dengan intens dan serius sehingga memiliki branding yang bagus dan eye cathing gettu deh. Be Visible and easy to find karena bisa seattle dengan platform yang dimiliki.
2. Konsisten pada konten yang di unggah pada media sosial
Tidak banyak platform yang dijajal tapi berkualitas dan profesional pada segmen tertentu, InsyaAllah akan jauh lebih manfaat daripada seratus akun tapi acak kadut isinya. Parah lagi, jika isinya blank alias hanya sempat bikin akun saja tapi kemudiannya what ever lah. Kan kagak asyik jika seperti ini ? Idealnya jika mengelola paltform itu diisi entry dengan tema yang jelas secara konsisten. Ya semacam berkelanjutan dan ada “alur”nya. Ya walaupun tema gado-gado, tetap kudu ada ciri dan nilia positifnya agar yang berkunjung tidak jera untuk datang-datang lagi.
Kualitas jauh lebih baik daripada kuantitas, saya rasa hampir semua orang setuju dengan hukum alam ini. Hal ini pun berlaku dalam bermedia sosial, kualitas content yang kita unggah adalah salah satu daya tarik bagi user lain untuk loyal berteman (jadi follower) dengan kita di dunia digital. Kita, saya, anda, pada mau banget dong kalau materi yang di upload ke media sosial dilihat, dinikmati dan mendapat apresiasi berupa like dan tanggapan dari banyak orang. Entah itu foto, tulisan atau video, jika di view oleh seuprit orang kan rasanya baper-baper gimana gettu. Apalagi jika follower kita bejibun sampai ratusan ribu tapi aplutan kita cuman dapat view puluhan? Rasanya tuh lebih galau daripada telat naik kereta api. Hehehehe…
3. Pilih waktu dan buat jadwal yang rapi untuk upload konten.
Tak hanya konten geje yang menjauhkan kita dari teman-teman kita di sosmed, tapi juga ketidak jelasan waktu ketika mengunggah konten menjadi faktor yang signifikan konten kita tidak mendapatkan traffic yang bagus. Contoh sederhananya, update konten di jam-jam kerja sibuk (rush hours) dibandingkan saat jam istirahat (misalnya jam 12.00 – 13.00) tentunya akan sangat berbeda. Lha kalau rush hours orang-orang kan ya fokus dengan aktifitas masing-masing. Sedangkan di jam istirahat biasanya orang-orang akan mengalokasikan waktu untuk membuka dan “jalan-jalan” di akun sosmednya tuh.
Maka, memilih waktu dan membuat jadwal posting tentu sangat penting untuk diterapkan jika ingin performa sosial media kita cethar membahana deh.
4. Gunakan operator yang memiliki kualitas jaringan yang lancar di tempat tinggal kita.
Jangan bilang apapun operatornya so far so good lho ya? Masing-masing lokasi, biasanya memiliki perbedaan kualitas jaringan pada setiap operator. Apalagi jika domisili kita nun jauh dari di daerah atau di dearah yang masih jarang pemukiman penduduk, dengan kondisi geografis yang bergelombang, gunung, perbukitan, hutan lembah dan sebagainya.
Jadi, observasi terhadap operator apa yang punya kualitas jaringan yang prima adalah very important thing to do. Jangan sampai waktu kita tersta buanyak untuk saat mengakses sosmed gegara internetnya gak stabil alias sering disconection. Karena hal ini akan mengaduk emosi jiwa, bikin lelah hati dan raga serta pekerjaan kita yang lainnya jadi amburadul pula.
5. Pilihlah gadget atau gawai yang compatible dan support dengan tingkat kebutuhan berinternet.
Jika sudah ready dengan list konten yang ciamik, jadwal posting tertata dan operatur seluler juga sudah menggunakan yang kualitas jaringannya lancar jaya kayak di jalan tol sendirian, hal berikutnya yang tak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah gadget yang digunakan.
Kalau kita mau bikin foto, video atau gambar-gambar dengan desain grafis yang super oke, tentunya butuh peralatan tempur yang compatible alias support. Tentu akan mengalami kesulitan yang serius jika gadget entah itu HP, kamera, drone yang spesifikasinya ala kadarnya seperti pixelnya masih skala 1 MP, RAM masih 1GB dan lain sebagainya.
Kita ambil salah satu contoh, konten Instagram kan berbasis foto dan video pendek. Agar kita bisa mengupload foto atau video yang bagus, tentu kita kudu menggunakan kamera atau smartphone yang memiliki resolusi tinggi. Terlebih lagi jika momen yang akan kita capture adalah peristiwa langka dan bersejarah, semacam royal wedding Pangeran Harry tuh.
Skill the man behind the gun (operator gadget) memang penting, demikian pula performa gadgetnya pun tak bisa dipandang sebelah mata kan ya? Artinya jikalau memang mau concern mengelola satu akun saja di Instagram secara konsisten, kamera canggih adalah salah modal utama yang harus diperjuangkan. Bingung HP apa yang punya kamera canggih ? si Oppo F7 ini bisa jadi salah satu referensi smartphone yang layak untuk dipertimbangkan (dibeli). Kamera depannya saja sudah memiliki resolusi 25 MP, dilengkapi dengan teknologi HDR atau High Dynamic Range sehingga foto yang dihasilkan bisa jernih banget. Selain itu, fitur keren lainnya di Oopo F7 ini ada AI Beauty 2.0 yang support untuk swa foto dan video kian cihuuiiiii. Terus ada AR Sticker yang bisa digunakan untuk mengedit foto sehingga hasilnya lebih special lagi karena AR Sticker ini beda dong dari filter/stiker pada aplikasi media sosial lainnya.
At least but not the last, 5 pertimbangan ini perlu dipertimbangkan agar eksistensi kita menggunakan internet tetap berkelas dan memiliki goal yang jelas. Tentu masih banyak hal-hal lainnya yang perlu jadi pertimbangan agar kegiatan kita berinternet lebih berkualitas.
At least but not the last, 5 pertimbangan ini perlu dipertimbangkan agar eksistensi kita menggunakan internet tetap berkelas dan memiliki goal yang jelas. Tentu masih banyak hal-hal lainnya yang perlu jadi pertimbangan agar kegiatan kita berinternet lebih berkualitas.
Setiap orang tentu memiliki skala prioritas yang berbeda ketika menggunakan internet, menyesuaikan dengan kebutuhan dan variable aktifitas rutin yang dijalaninya, selalu ada hal-hal lain yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan pastinya? Bagaimana menurut Anda?