Belajar MemBullet Journal, Cara Kreatif Untuk Membuat Hari Aktifmu Makin Produktif

Menuangkan ide, isi pikiran atau perasaan menjadi gambar atau sketsa, selain ekpresi kreatifitas juga merupakan sarana untuk stress release

Is more Important to stop something and start another, than try to improve something impossible.
Lha bagaimana kalau orang semacam saya yang gagap dalam: gambar menggambar, melukis atau membuat sketsa? Tararaaa….adalah Bullet Journal atau yang familiar disebut dengan BuJo yang bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan jiwa seni, menuangkan rerona perasaan juga isi pikiran atau ide. 

Sejujurnya, saya baru tahu BuJo ini Bismillahirrahmaanirrahiim dari mengikuti Workshop Bullet Journal yang diselenggarakan oleh Standard Pen pada hari Minggu lalu di Jogja City Mall (JCM). Clearly. Workshop ini tak hanya Bujo, ada juga Hand lettering, sketsa, doodle, Sgrafito. Juga ada live workshop gambar, lomba mewarnai dan menggamabr untuk anak-anak, juga talkshow dengan bintang tamu Artis Maudy Ayunda. Dan semuanya gratis tis, plus ada hburan live musiknya pula.

Selain ikut sesi BuJo, saya coba ikutan yang sesi sketsa tapi ternyata Bullet Journal yang lebih memungkinkan bagi saya untuk mencoba-cobanya dibandingkan dengan sketsa, melukis atau menggambar.  
Bullet Journal, Cara Kreatif  Makin Produktif
Secara pemahaman saya, BuJo ini ya semacam ketrampilan tangan untuk membuat tulisan di buku menjadi lebih menarik, atraktif, indah dan funtastic. Jika melihat flash back, jaman sekolah dulu saya sebenarnya sudah pernah mempraktekkan seni BuJo ini dengan memberikan hiasan-hiasan (sekenanya) di buku tulis dan memberikan highlight dengan warna-warna cerah. Ya tapi mungkin belum bisa sepenuhnya dianggap Bullet Journal karena saya membuatnya masih  just for fun dan tidak rutin. Bahkan saat kuliah, saya hanya membuat hightlight catatan kuliah, diktat atau hand book dengan arsiran stabilo warna-warni.
Bullet Journal atau BuJo adalah “agenda” yang mengakomodasi bermacam-macam skema perencanaan dengan bullet atau simbol-simbol tertentu yang (bersifat) rahasia, jika diinginkan. Bullet Jurnal bisa dalam bentuk kalender (jadwal), to do list, diary, koleksi kalimat-kalimat brainstorming, dsb”
Jurnal-jurnal oke banget dengan perpaduan tulisan (hand lettering gettu deh), gambar, kolase juga washi tape yang wouw. Saya saja terpana takjub saat melihat-melihat karya-karya BuJo yang dipajang di area workshop. Sederet karya Bullet Journal tampak jelas dibuat oleh orang-orang yang master BuJo: model tulisannya yang artistik, layout yang cute, komposisi permainan warna-warni yang lucuuuk, dan aneka hiasan serta aksesori yang di tempelkan, membuat karya-karya Bullet Jurnal look so incredible. Rasanya gak percaya jika BuJo yang dipajang di area workshop adalah kreasi tangan manual dan bukan produk digital printing.

Makin Produktif dan kreatif dengan Bullet JOurnal
Tuh kan, keren banget BuJo nya
Lha ya saya pun mbatin dong kalau bikin bullet journal sekece itu, bagi new begginer seperti saya bakalan butuh waktu yang lama. Bisa lupa untuk house keeping, lupa mandi, lupa makan, lupa minum, lupa tidur, lupa kerjaan yang menumpuk dll. Lha wong karya-kaya Bullet Journal yang saya lihat sudah mumpuni menggabungkan Handlettering, dodling, crafting dan ketrampilan tangan lainnya secara paripurna”.
Alhamdulillah, itu hanya efek of halu saya. Tibak’e menurut Mbak Kartika dan Nocturvis, dua orang mentor BuJo yang mengawal kami praktek belajar BuJo, katanya esensi Burjo untuk membuat kita lebih fokus produktif sehingga akan lebih banyak prestasi yang dicapai dan bisa dikerjakan sesuai waktu yang tersedia (intinya tak boleh membuat hal-hal lain mangkrak). 

Secara singkat, 2 kakak cantik nan ramah tersebut juga menjelaskan bahwa meskipun aplikasi digital untuk Bullet Journal ini amatlah bejibun akan tetapi bujo yang dibuat secara manual tetap memiliki nilai yang special. Di era digital dengan bejibunnya aplikasi yang super praktis, simple, mudah dan tinggal klak-klik,  maka kehadiran Bullet Journal adalah alternatif kreatif yang brilian sebagai balancing peradaban modern, yakni secara manual membiasakan diri untuk menulis, menggunting, menggambar, melipat, menempel, merangkai sesuai cita rasa masing – masing.

Saat ini, Bullet Journal lebih dari sekedar hobi. Manfaat positif dari Bullet Journal tak kalah baiknya dengan manfaat ngeblog, selain bisa menjadi media untuk aktualisasi diri,  bisa membantu untuk mengingat secara lebih baik, meningkatkan kreatifitas, mengurangi stress, mengisi waktu dengan  hal yang menyenangkan, sarana rekreasi yang super hemat, memudahkan pencatatan secara sistematis, lebih teratur.

Bagi yang penasaran dan wondering, apa sih peralatan standar (minimal) yang dibutuhkan untuk membuat bullet journal, inilah 3 alat utama untuk membuat Bullet Journal: 
  1. Buku, jenisnya bisa buku apa saja. Untuk hasil yang lebih baik, jangan kertasnya yang tipis ya kira-kira tebalnya seukuran kertas A4 80 gram. Buku tuli, agenda, atau jenis kertas lainnya yang penting masih kosong (ya iyalah, lha kan mau pakai untuk bikin bullet Jurnal ).
  2. Pulpen. Untuk jenis pulpen juga bisa apa saja kok. Kalau punya warna hitam doang ya tetap bisa dipakai, hasilnya ya semacam black and white deh.
  3. Penggaris digunakan untuk ,e,buat Bullet Jurnal agar lebih rapi saja sih. Jadi kalau gak ada penggaris, ya bisalah bikin garisnya meliuk-liuk kan bisa lebih nyeni tuh.
Bullet Journal dan kreatifitas
Untuk hasil yang lebih ciamiks, dan bila memungkinkan untuk melengkapi peralatan, berikut ini beberapa peralatan yang bisa digunakan untuk melengkapi pembuatan bullet jurnal yang lebih oke:
  • Ballpoint warna-warni ukuran 0,5mm dan 0,3mm atau ukuran lainnya (untuk memvariasi tebal-tipisnya tulisan).
  • Washi tape untuk membuat tanda halaman yang dianggap penting atau khusus.
  • Sticker dengan model dan warna yang lucu-lucu untuk menghias halaman bullet jurnal. 
  • Stabillo untuk membuat higlight, mengarsir, atau pewarna lainnya yang cocok.
  • Kertas origami, post it atau kertas warna-warni lainnya, pita – pita, selotif, lem kertas, gunting (gunting biasa dan gunting karakter / bergerigi), dan hiasan-hiasan lainnya seperti potongan kertas atau gambar dari majalah/koran untuk membuat bullet Jurnal lebih berkarakter ala scrapbook itu lho.
Nah kan, alat-alat yang dbutuhkan untuk membuat Bullet Jorunal tidak mahal, mudah dicari dan bisa jadi sebagian besar modal awal untuk membuat BuJo sebenarnya sudah berlimpah di sekitar kita. Jika demikian, tidak ada alasan lagi untuk mulai belajar membuat BuJo. Yakinkan diri sendiri bahwa membuat bullet journal itu tidak sulit dan yuks mulai menulis, menempel, mewarnai, mengarsir, dan seterusnya dengan suka cita. 
Bullet journal dan kreatifitas
Sumber: IG Komporseni_id
Untuk pemula seperti saya, di workshop yang di adakan Standar Pen, diajarkan teknik membuat bujo yang asli asyik dan berasa de javu kembali jadi anak TK yang baru belajar menggambar. Feel free menulis, menghias,  menempelan ini dan itu dan memberi warna-warni sesuka hati (maksudnya itu yang saya lakukan) ala-ala rainbow deh jadinya, hehehee…..

Kalau versi bullet journal bagi yang sudah concern membuat bujo, biasanya bullet journal akan diawali dengan halaman index yaitu daftar isi jurnal. Halaman-halaman selanjutnya bisa berisikan daily log, to do list, quotes, dan hal-hal lainnya yang 

Saya sendiri yang tahu di mana level hand skill dalam hal tulis menulis yang artitistik ini, yang masih big blank untuk membuat bujo yang terarah, teratur dan sistematis, makanya saran dari para mentor bujo merupakan alternatif terbaik yaitu menggunakan jurus hunting ide dengan searching di Instagram, Pinterest, FB dan media lainnya yang menyediakan referensi terkait bullet journal ini. Atau cara yang paling mudah, bikin tulisan menggunakan font-font unik yang ada di laptop kemudian diprint terus dijadikan acuan/ model untuk dituangkan dalam bentuk bujo by my hand tentunya. 
Bullet Journal, Cara Kreatif  Untuk Membuat Harimu makin Aktif
Bullet Journal ala-ala saia
Oleh karena itu, sebagai mood booster untuk rajin berlatih  Bullet Journal, new beginner semacam saya setuju dengan konsep tentang BuJo bahwa tidak ada aturan yang baku dalam membuat Bullet Journal karena bujo  ini kan bertujuan membuat planning yang lebih asyik, menarik, dan mengasah sisi kreatifitas. 

By the way and any way, Alhamdulillah pas workshop selain diajari bikin Bullet Journal juga diberi 1 paket ballpoint dari standard yang keren. Lebih dari cukup sebagai awal untuk mulai belajar memBullet Journal. 
Bagaimana dengan Anda, suka juga bikin catatan semacam agenda, todo list, tentang hal-hal random, dan aneka rekaman tertulis penting lainnya dong? Baik daily,  weekly atau monthly, boleh tuh dibuat ala-ala bullet journal agar makin menarik dan memudahkan untuk mengingatnya.

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

4 comments:

  1. Gak ada gambarnya mba. Jadi gk bisa mbayangin bulet2 itu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya maaf, tadi belum terpasang foto-fotonya. Nyicil publish kontennya, baru ditambah image nya

      Delete
  2. Waaaa bujomu kok bagus sih mak. Punyaku kayak daftar utang. Wkwkwkwk Malu aku, jadi nggak aku foto.

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.