Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Keputusan menikah tak hanya mengubah status saya menjadi istri tapi Bismillahirrahmaanirrahiim merupakan keputusan #BeraniLebih memilih BERMETAMORFOSA jadi Ibu. Begitu akad dinyatakan sah, detik itu saya menjadi seorang ibu karena lelaki yang menikahi saya adalah seorang duda dengan 3 anak: Ifa (1 SMP), Aida (5 SD), Azka (3 SD).

Menerima pinangan suami adalah  keputusan kontroversionalisme yang menimbulkan beragam opini dan friksi emosi, dari tetangga, lingkungan sekitar, juga keluarga sendiri yang memercik dari paradigma saya yang single, perawan, berpendidikan cukup, pekerjaan stabil, kok menikahi duda beranak tiga?! So far, saya bisa berTAMENG: yang penting orang tua merestui, anjing menggonggon kafilah berlalu. Toh ortu memang menyerahkan keputusan pada saya, yang penting seiman dan bisa bertanggung jawab sebagai imam. TAPI dilema complicated justru berasal dari diri sendiri: 
  1. Jika menolak karena duda dengan 3 anak, betapa heartless-nya? Menjadi duda, apalagi karena istrinya meninggal adalah  takdir yang tak bisa dihindari. Padahal secara agama, kualifikasinya excellent ? 
  2. Kalau menerimanya, apa saya sanggup serta merta menjalankan peran sebagai ibu? Selaras dengan pernyataan teman-teman dekat saya, “kamu over dosis PeDe atau nekad? style-mu sablenk, sehari-hari seperti koboi, tak ada style keibuan....seyakin itukah bisa langsung berperan menjadi ibu?”
  3. Jika menikah dengannya pasti harus pindah kerja, meninggalkan zona nyaman, memulai ritme kerja dari NOL, beradaptasi dengan lingkungan baru, dst.
  4. Tak hanya kedua keluarga kami yang terhubung, tapi ada keluarga besar almarhumah yang membutuhkan harmonisasi. 
  5. Sanggupkah hati berdamai dengan segala kenangannya  yang hidup selamanya? Dan 1001 pertanyaan lainnya.
Hampir 3 bulan sejak ta’aruf diajukan, saya tidak tahu harus memberikan jawaban apa, walaupun doa demi doa telah saya panjatkan. Hingga suatu hari saya berbincang dengan seorang bapak.
“Ketika kita membuat pilihan, kenapa tidak mengambil pilihan yang membuat nilai diri kita bermanfaat  lebih”. 
Perbincangan singkat tersebut menggelitik sanubari: Menikah sekarang atau nanti, kenapa tidak BeraniLebih memilih bermetamorfosa jadi Ibu? Bukankah VALUE diri lebih PLUS, menjadi istri sekaligus berkesempatan melanjutkan peran seorang ibu yang terhenti karena takdir?
#BeraniLebih Bermetamorfosa
Kini, pernikahan kami dua tahun berjalan dan saya menyadari tidak ada standar baku (minimal) tentang kesiapan menjadi ibu  yang bisa diteorikan seperti kesiapan emosi, intelektual, wawasan dan sebagainya. Berani Lebih Memilih Bermetamorfosa jadi ibu membawa saya pada achievement diri sebagai diri sendiri, istri, ibu dan anggota masyarakat dengan lingkungan sosial yang lebih heterogen, tanpa kehilangan jati diri dan eksistensi diri saya sendiri.

Saya berpedoman: melanjutkan Peran seorang Ibu bagi mereka dan BUKAN menggantikan posisinya. Dengan mind set ini, saya bersikap be myself dan mulai belajar berkomunikasi yang melting dengan anak-anak. 

Bukan hal mudah, tapi saya belajar bahwa menjadi ibu adalah bermetamorfosa setiap hari karena setiap hari pula menjalani peran baru. Menjadi Ibu sebulan lalu, tidak lagi sama dengan sebulan berikutnya. Usia anak yang bertambah diperlukan derajat pemahaman dan penyikapan yang meningkat.

Juga bagaimana menguatkan fisik dan mengasah ketrampilan psikologis dengan status baru menjadi istri dengan variable multikompleks: menantu, ipar, berharmoni dengan keluarga besar almarhumah beserta kenangannya, bersosialisasi dengan lingkungan kerja & tempat tinggal yang komponennya serba “baru” kenal. Serta memantaskan sikap untuk menghadapi “surprise-surprise” berikutnya karena sudah #BeraniLebih Memilih bermetamorfosa jadi Ibu agar bisa mendampingi suami ke tempat terbaiknya, bisa membawa anak-anak meraih prestasi terbaik yang bisa diraih dan bisa terus mengayomi keluarga di posisi terbaik dalam kondisi yang ada.


                  ♠♠♠ Facebook | Twitter | Instagram | Linkedin ♠♠♠




21
Share
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hamparan laut nan membiru
Kicau dan tarian camar di siang itu
Tak kuasa meredam rindu
Nan menggelora dalam kalbu

Debur ombak silih berganti
Datang tanpa henti
Menyuarakan kerinduan hati
Pelaut di tepi pantai yang sunyi

Ketika rindu memuncak
Jiwa menjadi sesak
Bumi sempit tak berjarak
Kekasih pujaan pun slalu tampak

Dalam pejam maupun terbuka
Ia hadir di tengah mata
Memanggil dengan kasih tak terkira
Tanpa kata maupun suara

Jiwa pun bertemu jiwa
hingga raga tak kuasa
Dipisah oleh jarak dunia

Terpana oleh keindahannya
Membisu seribu bahasa
Mabuk dalam rasa
Dari jutaan anggur cinta

Kasih...dekaplah jiwa hamba
Dan berikan selimut cinta
Selamat dari panas asmara
Damai dalam kasih mulia

Ikatlah aku dengan belenggu rindu
Pakulah dengan ketulusan jiwa
Pasunglah dengan rantai asa
Karena aku adalah cinta

Ketika semua rasa
Dari semua bentuk cinta
Berkumpul dalam jiwa
Raga pun tak mungkin kuasa
Berdiam memendam gelora
Nan menghantam tanpa jeda
Tersiksa tapi bahagia

Kala raga tak berdaya
Dihantam jutaan rasa
Maka tiada obat nan kuasa
Menyembuhkan luka demi luka
Yang diderita rongga jiwa
Selain kemurahan yang dicinta
Tuk menyapa budak asmara
Walau hanya sekejap mata

Dari angkasa kurangkai syair cinta
Ratapan rindu sang pengelana
Kepada lentera lentera dunia
Yang menjadikan gelap tak berdaya...

From WhatsApp
Sudah dibaca semua bait-bait Deru Rindu Pengelana ? 
Tak hanya dirangkai dengan kesungguhan sebagai puisi [ rima yang beraturan], tapi juga diksi yang digunakan memiliki makna religi. 

Daaaannn…..pastinya pada gak yakin kan kalau puisi tersebut bikinan saya? 
Yoiii, memang puisi tersebut karya Ustad Noval Bin Muhammad Alaydrus yang akrab dengan sapaan Habib Novel yang ditulis secara spontan saat berada di pesawat dalam rangka perjalanan Umrah beberapa waktu lalu. Maaf, untuk judulnya yang mungkin kurang KLIK dengan isi puisinya, maklum saya yang memberikan judulnya. Sebenarnya puisi tersebut di share via WA suami saya dan daripada hanya berada di WA, jadi ya ijin ke suami untuk dijadiin postingan deh. Alhamdulillah diperkenankan pula oleh Habib Novelnya.

Habib Novel adalah pendiri dan pengasuh Raudhatul Jannah  yang melakukan syiar dakwah melalui kegiatan kajian, dakwah dan dzikir. Bagi yang berada di berdomisili di Solo, tentu bisa menemukan alamatnya yaitu di  Markas Dakwah Majelis Ilmu dan Dzikir Ar Raudhah Jl Dewutan No.112 Semanggi Ps Kliwon Solo. 

Bagi yang ingin melengkapi koleksi MP3 yang untuk pengkayaan keIslaman, silahkan melaju ke http://ar-raudhah.info/ ada MP3 islami yang recomended untuk memanjakan telinga dan menentramkan hati. Atau bisa juga media sosial Ar Raudhah di:
  1. FB Ar Raudhah di https://www.facebook.com/majelis.ilmu.dan.dzikir.arraudhah
  2. Twitternya https://twitter.com/majlisarraudhah. 
  3. Youtube : https://www.youtube.com/user/arraudhahsolo 
Dalam berbagi dan Sounding salah satu Majelis Ilmu dan Dzikir, Semoga ada secercah pencerahan yang membawa diri kita menjadi umat Islam yang Kaffah. Aamiin:)



             ♠♠♠ Facebook | Twitter | Instagram | Linkedin ♠♠♠



7
Share
Online shop bukan hal asing lagi bagi siapa saja yang sudah bersahabat dengan internet. Layanan belanja yang Bismillahirrahmaanirrahiim memungkinkan bagi para pembeli untuk berwindows shopping ria tanpa capek tapi bisa menclok dari satu toko ke toko lainnya, tanpa perlu berdesak-desakan, juga tak perlu berlama-lama menempuh ruwetnya lalu lintas [kota] yang sering macet. berbelanja secara on line juga merupakan cara untuk refreshing tanpa beranjak dari tempat duduk.  

Dari sekian banyak E-commerce, pernah dong terlintas sebaris asa: Kalau satu E-commerce terdiri dari banyak on Shop? Jadi semacam mall yang di dalamnya terdapat banyak department store gettu deh kira-kiranya. Don’t worry be happy on line shopping *abaikan grammarnya* jika memang maunya browsing dalam satu window yang di dalamnya terdapat Online shop. Kehadiran Shopious  yang mulai mengepakkan sayapnya di ranah E-commerce siap memanjakan para shoppers yang ingin satu klik bisa mengakses banyak toko online.   


Sipiriliiiiii….. E-commerce Shopious bisa disebut on line shop yang Prestisius karena menghadirkan konsep one store for all you need karena kita tinggal cari apa yang kita perlukan, semuanya terdisplay dengan rapi dan ciamik plus Komplit pula. Di Shopious tersedia banyak pilihan barang yang di setting dengan kategori yang spesifik sehingga memudahkan bagi para shoppers untuk mencarinya. Gadget? Fasihon? Perlengkapan bayi?.....cukup Klik gambarnya, taraaa…..semua info contact terpampanglah dan bisa langsung menghubungi penjual atau toko on line yang ready stock terhadap item barang tersebut. Ya iyalah, kan shopious itu E-commerce yang sifatnya semacam market place, jadi hanya mengiklankan dan stok barang tentunya ya berada pada toko online yang bersangkutan.
Tidak perlu wis-was akan kredibilitas toko online yang tergabung dalam shopious karena tim management sudah melakukan seleksi ketat terhadap toko-toko yang berjualan di  website shopious. Para sellers yang berminat untuk melamar masuk di shopious akan direview dan ajak bicara sang pemilik toko untuk mengetahui capability mereka sebagai online shop yang eligible karena shopious berkomitment memberikan service prima untuk semua konsumennya yaitu aman dan nyaman. 

Komitment Shopious adalah memberikan jumlah seleksi barang yang sangat banyak, dan bervariasi, dengan kualitas yang tinggi karena tiga poit tersebut merupakan Undang-Undang Dasar yang dipedomani bagi para shoppers di mana pun, tak terkecuali yang shopholic di online shop. Singkat cerita, jika ingin bertransaksi di Shopious maka perlu dilakuakn pertama-tama cukup hanya register gratis tentunya. Kalau sudah sukses mendaftar di Shopious, dari semua foto produk yang ada terdisplay terdapat ikon HATI yang fungsinya untuk di klik sebagai tanda jika pembeli menyukai barang tersebut. Nah jika ada kita klik ikon hati tersebut, maka Shopious akan menampilkan barang-barang apa saja sesuai dari pilihan klik ikon hati  yang relevan dan pastinya recommended. Mikir soal onkir yaaa? Santai sajo, kita bisa kok pilah-pilih toko online yang tak jauh dari tempat tinggal kita sehingga bisa free ongkir dong? 
Lantas bagaimana bagi pemilik toko online yang bergabung dengan shopious?
Untuk bisa berjualan di shopious ini, penjual  bisa menitipkan foto barang dagangannya di INSTAGRAM. Iuran membershipnya relatif murah, 10 foto hanya Rp.60.000 untuk masa tayang 1 bulan. Dan lebih murah lagi jika 20 foto = Rp. 70.000,- duang tuh. Sistematikanya, tim dari Shopious akan mengambil foto-foto barang dari toko online di instagram, kemudian foto-foto tersebut akan di sortir ke dalam kategori yang tepat dan ditampilkan di website Shopious.com. Jadi, bagi yang suka berinstagram ria maka belanja di shopious ini dijamin bakal bikin asyik dan super fun deh. 

Masih penasaran pengen tahu lebih lengkap-kap tentang E-commerce Shopious yang Prestisius ini? Monggo disambangi ke Website: www.shopious.com// Twitter: @shopious//Fanpage FB: Shopious//Instagram: @shopious

3
Share
Sekian lama ngeBLOG [walau belum bisa dibilang ajeg up date] dan Bismillahirrahmaanirrahiim lumayan sering mendengar yang namanya SEO alias Search Engine Optimization tapi toh masih saja yang hang untuk mengaplikasikannya dalam blog. Iya sih, ketika saya mulai menjejak dunia blogsphere dengan simple reason: mendokumentsaikan tulisan. Awalnya, saya berasumsi: yang penting saya bisa ‘menyimpan’ tulisan di media yang tidak dimakan rayap dan bisa saya baca-baca lagi kapan saja, dan gak masalah ada yang membaca atau tidak? Terdengar konyol dan sedikit individualisme. Tapi ya memang seperti itulah mind set saya di awal-awal ngeBLOG.  Hal ini lebih karena saya [terlalu] merasa tulisan saya yang acak kadut,  semrawut dan sekedarnya menulis. 

By the time, sedikit demi sedikit saya pun mulai jalan-jalan ke blog-blog lain dan mulai mendapatkan kunjungan balik, ternyata…. kalau ada yang baca tulisan kita ituh sensasi RASA sukaknya luar biasaa.  Nah, untuk menghadirkan visitor, selain memang kontennya yang berkualitas juga performa blog kita perlu ramah SEO sehingga ketika ada yang mengetikkan kata kunci di mesin pencarian google, yahoo, BING atau lainnya, maka blog kita akan terindek di halaman pertama. Meskipun saya masih termasuk orang yang ngeBLOG for funny dan belum mentargetkan pada hal-hal yang berkaitan dengan page view, page rank atau lainnya, toh tidak bisa saya pungkiri jika saya juga ingin BLOG saya SEO friendly kan? Seperti saya bilang: siapa sih yang gak hepi super duper jika ada yang berminat dan mengapresiasi tulisan kita? 

SEO dalam Blog
Dari hasil mencari-cari tahu tentang SEO seperti apa dan bagaimana menerapkannya? Alhamdulillah, saya paham jika SEO itu untuk mengoptimalkan eksistensi blog dalam pencarian mesin pencarian google. Konon, katanya jika semakin oke SEO-nya maka popular blog akan cethar membahana: nangkring di halaman pertama ketika ada yang sedang melakukan pencarian dengan mesin pencari: google, Yahoo, Bing dll

Tappii…untuk memoles agar blog SEO friendly, Alhamdulillah selama ini saya pahamnya selain bikin konten yang unik and be myself saat menulis, permak-permik tulisan agar SEO yang saya lakukan adalah menyelipkan model tulisan BOLD, ITALIC atau Underline serta sesekali saya kasih warna-warni. Dan sejak saya mulai berani ikut-ikutan lomba nulis di blog, khusus untuk lomba blog yang berbasis penilaian SEO, asas utama keikutsertaan saya adalah demi meng-up date blog. 

Aktifitas ngeBLOG pada dasarnya adalah menulis dengan HATI, RASA dan PIKIRAN. Iya, menuliskan tentang pengalaman-pengalaman kita sehari-hari yang artinya kita mendokumentasikan jejak hidup kita dan  di kemudian hari akan re-read, baik oleh kita sendiri maupun oleh visitor blog kita. So, ngeBLOG itu bisa disebut menuliskan kekinian dan membaca masa lalu [ketika kita membuka tulisan di waktu-waktu sebelum hari ini]. Dalam ngeBLOG pula kita menjalin sosialisasi secara lebih luas: lintas waktu, lintas usia, lintas teritorial, lintas pola pikir dan segala jenis lintasan lainnya. Dan yang lebih AMAZING lagi, ngeBLOG adalah wujud nyata ARISAN ILMU. Bisa jadi kita hanya menulis pengalaman sehari-hari yang kita anggap biasa, tapi tidak menutup kemungkinan memiliki nilai pembelajaran yang kaya hikmah bagi orang lain [yang membacanya].

Aihhh, kenapa prolognya jadi berkepanjangan pula ya? 

Oke deh, straight back pada hasil dari Arisan Ilmu yaitu Belajar Teknik SEO dalam Blogging. Dari sharing ilmu yang telah dipaparkan oleh Mas Jauhari, terdapat dua jenis SEO yaitu:
SEO Onpage
  1. SEO Onpage  adalah penerapan SEO yang mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia di blog, seperti tanda baca, underscore cetak tebal, miring, heading, pengaturan paragraf dll. Semisal kita menuliskan tentang tumbuh kembang anak, maka selain membuat yang berisikan mengenai tumbuh kembang yang berkualitas, frase/kata yang kita target akan di cari oleh pembaca (keyword) kita beri perlakuan unik: bold, italic, underscore, dll dengan berpedoman SECUKUPNYA dan jangan over load juga menggunakan kata/frase yang sama dalam satu artikel karena akan di indek sebagai SPAM oleh mbah gugel. Untuk pemilihan judul tulisan yang SEO masih mirip dengan aturan pemilihan judul tulisan pada umumnya yaitu: singkat dan eye chatching atau mengundang rasa ingin tahu: mau tahu apa mau tahu bangettt…kira begitu deh. . Jika menginginkan pencantuman judul yang lebih panjang, bisa dilakukan dengan meletakkan pada Tag, label atau juga sebagai keyword dalam tulisan. Sedangkan jika menyertakan gambar atau video hendaknya diberi nama file di rename dulu [sebelum di up load] yang disesuaikan dengan artikel yang ditulis. Demikian juga apabila menggunakan gambar/video dari sumber lain, sebaiknya di dunlut dulu kemudian di rename sebelum di aplut serta TETAPlah mencantumkan sumber aslinya. 
  2. SEO offpage merupakan teknik SEO yang memanfaatkan external link yang mengarah ke tulisan di blog kita, artinya ada blogger lain yang mencantumkan link kita dalam postingannya. Selain rajin-rajin Blogwalking, peluang sumber external link yang menuju blog kita tentunya manakala tulisan kita dianggap memiliki nilai lebih sehingga penulis dengan senang hati dan suka rela mencantumkan link kita dalam entry di blognya kan? Secara kan tidak mungkin kita rikues untuk mencantumkan link kita dalam tulisan blog orang lain. Kecuali kita mengadakan Giveaway/lomba blog, pada umumnya kan mempersyaratkan untuk mencantumkan link yang mengarah ke blog kita tuh? Menurut Mas Jauhari, SEO Off page ini banyak dilakukan dengan oleh pelaku internet marketer. 

Untuk penjelasan yang lebih detail Dari hasil ArisanIlmuYogyakarta silahkan klik tautan Youtube di bawa ini ya? Alhamdulillah, waktu acara kemarin saya iseng-iseng merekam sehingga bisa saya upload untuk melengkapi reportase yang teramat singkat ini. 

Dalam versi rekaman, juga terdapat penjelasan yang lebih detail mengenai keyword yang disebut SPAM. Dan walaupun saya belum sepenuhnya ngeh untuk menerapan SEO ini dalam blog, minimal ada pencerahan seperti apa dan bagaimana praktek dan teknik SEO. Setidaknya, saya mulai lebih PeDe sedikit untuk mengulik-ulik tulisan dalam blog agar SEO friendly ON page dulu. Juga kalau ada lomba-lomba yang berbasis SEO, kan saya mulai bisa tuh mempraktekkan SEO On Page-nya.  Kalau SEO offpage, sepertinya saya baru bisa melakukannya dengan berusaha membuat tulisan yang lebih baik. Selebihnya biar pengunjung blog ini yang menilai dan memutuskan layak atau tidak mencantumkan link tulisan saya dalam konten blognya. 

https://youtu.be/umjjuNjCaewe 
Salah satu contoh link external yang saya dapatkan dari postingan saya mengenai HISTAMIN   yang disertakan dalam postingan di entry blog di http://tiakarinaputri28.blogspot.com/2015/01/edukasi-keracunan-tongkol.html *pameria*. Kebetulan saya mengetahui link external yang mengarah ke blog saya juga dalam rangka uji coba ilmu yang saya dapatkan dari Arisan Ilmu Yogya, yaitu mengenai check and re-check link external yang diajarkan Mas Jauhari. 

Jika kita penasaran mengenai status link external ini, buka halaman google.co.id kemudian ketik pada space search: Links (link) namadomain, contohnya: link ririekhayan.com Mengenai penggunaan media sosial untuk publikasi blog, secara significant akan memberikan pengaruh pada page views. 

Yang juga perlu dipahami, SEO itu selalu berkembang seperti halnya manusia berinteraksi, mencari dan berbagi data di dunia Maya dan There is no secret ingredient. Dan sekali lagi, penjelasan detail lainnya silahkan disimak versi rekamannya yaaaaa….*promositerselubung* 

https://youtu.be/bZmDuGrlRNQ

https://youtu.be/UsTT-tYhpMw

Acara arisan ilmu yang dihelat oleh KEB bekerja sama dengan IDBlognetwork sukses memperkaya wawasan ngeBlog terutama mengenai SEO. Tidak salah kan saat di floorkan beberapa opsi tema, saya pun madhep manteb pilih tema SEO dalam Blogging. Dan ketika The time is coming: #ArisanIlmuYogya dengan narasumber Mas Jauhari yang merupakan co-founder ngonoo.com pun terselenggara dengan meriah di rumah Mak Primastuti Satrianto. Mak Kachan yang all out ngemsi sama Dhebay Kinanthi dan Emak-emak yang kompakers dengan dress code genjreng orange heboh habis-habisan apalagi saat sesi sapu jagat bawa kue-kue potluck yang berlimpah, seruuuuu! 


Gayeng menyimak paparan SEO dan Blogging
Sebenarnya ada juga sesi lomba livetweet untuk memperebutkan door prize, tappiii kok ya ndilalah koneksi internet di hape saya ngadat. Jadinya tak satupun tweet yang bisa masuk dalam list #DemiArisanIlmuYogya. Yang tak kalah WOUWnya adalah kopdar dengan emaks blogger yang bikin sensional. Lha bahkan sang Emak rumah ya baru saya kenal saat acara arisan ilmu kemarin itu. Ada juga yang heboh, Mak Lies yang nekad naik ojek untuk sampai di rumah Mak Prima. Kalau saya masih sama: nodong misua untuk nganterin deh. Hehehehee *parah*
Penyerahan Cinderamata pada narasumber

Para Pemenang live tweet 
Biar afdhol, narsis bareng dengan Emak Rumah
After all, semoga di next Arisan Ilmu bisa diselenggarakan lagi dengan tema yang lebih hot agar bisa jadi emak yang ngeBLOG tanpa mengabaikan tanggung jawab pada anak dan suami, seperti pesan sang narasumber: Blog ngehits di halaman pencarian google dan keluarga tetap harmonis. 


                 ♠♠♠ Facebook | Twitter | Instagram | Linkedin ♠♠♠


51
Share
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Kuraih handphone yang tergeletak di meja kerja. Sebuah panggilan masuk yang mengalihkan perhatianku dari monitor, sebuah private number yang muncul di layar membuatku malas untuk menjawabnya. Kalau niat telpon kenapa mesti menyembunyikan nomer? Batinku dan segera kutekan reject dan melanjutkan membuat report yang harus segera kuselesaikan karena besok dipresentasikan. Tapi kembali dering handphone memecah konsentrasiku. Sebuah nama di screen HP cukup membuatku tertegun sejenak, sebelum mengangkatnya.
        “ Assalamu’alaikum…”Suara khas Mbak Karin menyapa dengan sumringahnya.
        “ Wa’alaikumsalam Mbak, apa…..”
        “ Sombong nian telponku gak diangkat sih?” serbu Mbak Karin memotong kalimatku.
        “ Telpon? Kapan?....”
        “ Yang barusan kamu reject itu, Ra…”
        “ No number? Sapa suruh menyembunyikan ID segala hayoo….”Dalihku sekenanya
        “ Sejak kapan seorang Fira alergi menerima dering telpon meski private number?”
        “ Belum tahu ya....sejak 2 menit yang lalu tuh. Hehehe…”

     Kami pun terlibat ngobrol yang lumayan lama karena sudah lama aku sengaja hiatus berkomunikasi dengan Mbak Karin.
          “ Ada kabar apa neh silent hamper sebulan Ra?”
Sebersit gundah langsung menjamah perasaanku. Aku sangat mengerti sepupuku itu tidak bermaksud intervensi kehidupan pribadiku.Tapi pertanyaannya yang sederhana sebagai ungkapan betapa Mbak Karin selalu perduli padaku, justru terasa mengaduk-aduk hatiku.
          “ Maaf Mbak, ada kerjaan yang harus kuselesaikan neh..” alibi cerdasku memintas lancar.
       “ Ya sudah kalau kamu masih ingin merenungkannya Ra..” Mbak Karin sungguh pengertian rupanya. "Tapi jangan lupa, bertanyalah pada Allah dan dengarkan  apa jawabaNYA ya? Semoga semua masalahmu bias menemukan pencerahan.”
*****

       Apa iya masalahku sepelik yang diasumsikan Mbak Karin? Masalah yang mungkin juga dialami orang-orang di luar sana dan kupikir kisah romantisme ala benang kusut itu tak akan kualami. Aku juga demikian yakinnya pernah bilang sama temanku bahwa cinta yang sudah berlalu biarlah berlalu. Tapi kini?Aku justru terlilit di dalam kekusutannya yang berawal beberapa bulan lalu saat aku terhubung lagi dengan Mas Teddy.
       “Assalamu’alaikum…Sepertinya lama tidak Online FB ya?”, sebuah sms masuk ke ponselku. Tak ada nama pengirimnya. 
         “Wa’alaikum salam, maaf ini dengan siapa ya” balasku secukupnya dan berusaha ramah.
         “Ini aku, Cay..”
Deg. Bumi seakan berhenti berputar dan waktu juga berhenti menggerakkan detik untuk berdetak demi kubaca satu kata ‘cay’. Hanya satu orang yang biasa memangilku dengan kata itu. Tidak penting dari mana dia tahu nomer Hpku karena sebagian orang yang kukenal juga dikenalnya. Yang menggelisahkanku adalah sapaannya tiba-tiba muncul setelah dua tahun berlalu selepas hubungan kandas.
“ Kalau ada waktu, tolong dibaca tulisanku di inbox ya?” nada sms yang masuk menyentakkan lamunanku.
Di dorong oleh rasa penasaran, aku pun segera menyalakan laptop dan login ke FB yang sudah seminggu lebih tidak kubuka. Kulihat cukup banyak notifikasi dan beberapa pesan di inbox. Tanpa pikir panjang, aku pun membuka pesan yang masuk dan yang pertama kubuka adalah tulisan dari Mas Teddy.

Aku terpaku cukup lama begitu membaca apa yang dituangkan Mas Teddy. Jantungku berdegup kencang tapi sungguh ini diluar dugaanku.

Cerpen, Fiksi

          Aku mencintainya, sudah terjadi begitu saja sejak pertama kali aku melihatnya. Mungkin itulah yang disebut love at the first sight, yang terjadi saat aku menghadiri acara wisuda adikku dan demikian juga Mas Teddy. Dia begitu tampak karismatik diantara orang-orang yang ada di sekitarnya. Bukan karena yang lainnya sudah berumur karena banyak yang hadir seumuranku tapi entah kenapa Mas Teddy yang paling menarik perhatianku. Bahkan meski ada yang lebih tampan, tapi tetap Mas Teddy yang membuat jantungku berdebar tak karuan.

         Dan masih kusimpan rapi detail pertemuan pertama kala itu. Dengan sepatu sport warna hitam, jeans biru, jam tangan silver, kemeja lengan panjang kotak-kotak warna biru yang dilipat sampai siku dengan senyuman yang manis semakin membuatnya tampak berkharisma di mataku. Dan entah keberanian itu dating darimana, sebelumnya aku tidak pernah berani menyapa lebih dulu cowok yang tak kukenal. Ketika itu aku nekad untuk menyapanya, tentu saja dengan mencari kesempatan yang kuciptakan dengan kesengajaan: Aku bertanya tentang toilet! Padahal aku pernah kuliah di kampus yang sama dengan adikku jadi tak perlu bertanya pun aku bias menemukan lokasi toilet di Graha tempat wisuda ini. Dan itu pertama dan terakhir kalinya aku berani mengajak berkenalan seorangcowok.Teman-temanku sampai bilang kalau aku sudah memecahkan rekor.

       Dan semua mengalir begitu saja, intensitas saling menyapa via sms, ngobrol berlama-lama ditelpon, chatting, ketemuan secara teratur seminggu sekali dan tak lebih dari tiga bulan kemudian jadian.
          “ Kau mengenangnya kembali, Ra?” Mbak Karin melambaikan tangannya di depan wajahku.“ Kamu masih mencintainya…”
Aku tersenyum patah“ Aku sudah berusaha melepaskannya  ..”
            “ Dan sekarang dia dating kembali dengan lamaran yang harusnya dilakukan dua tahun lalu? ”
           “ Mas Teddy hany aberusaha jadi anak yang berbakti jika akhirnya dia lebih memilih Sarah “ belaku untuk mencari dukungan Mbak Karin. “ Toh bukan salah Mas Teddy jika mereka sekarang akan bercerai”
       “ Sepertinya apapun yang aku katakan tak akan ada selesainya untuk kamu perdebatkan. Saranku sekali lagi,bertanyalah pada Allah dan dengarkan apajawabaNYA. Kali ini sempatkan untuk mengandaikan dirimu yang berada di posisi Sarah..”pesan Mbak Karin sebelum pamit pulang.
*****
         Aku mengandaikan diriku di posisi Sarah?  Bukankah dia yang menginginkan untuk berpisah dari Mas Teddy? Bukankah dia yang memintaku kembali pada Mas Teddy demi menyadari bahwa dirinya tak akan bias memberikan keturunan? Apalagi setelah tahu kami pernah menjalin hubungan yang serius? Beruntun pertanyaan silih berganti menyergap pikiranku.

        Dalam rangkaian doa-doa panjangku, sekelebat bayangan Sarah melintas di pelupuk mataku berselingan dengan keinginanku untuk menerima Mas Teddy kembali yang sedemikian kuat. Sosokwanita yang anggun dan sangat baik sebagai seorang istri, meski aku tak mengenalnya langsung. Aku yakin dia juga sangat mencintai Mas Teddy sehingga bis berbesar hati untuk melepaskan suaminya kembali padaku. Sebagai perempuan, kekurangannya hanyalah tidak bias hamil dan itu bukan kesalahannya? Dan aku harus bias mengambil keputusan, memberikan jawaban yang paling baik untuk kebahagiaan semua orang tanpa mengabaikan kebahagiaanku sendiri. Hidup memang penuh kejutan, setidaknya bagiku. Maka dengan segenap rasa yang teraduk di relung hati, aku pun menuliskan jawabanku melalui email. Aku tak akan bias menyampaikan dengan bibir berhias senyum dan wajah tenang jika mengatakan langsung.

Bismillah… Sejenak kutenangkan diri karena aku tahu, ini berat. Bukan hanya untukku, tapi juga untuknya.
Pada saat Mas Teddy membaca ini, aku harap rasa sakit yang kedua ini sudah memudar dan semoga aku tak perlu lagi merasakan sakit yang sama ini lagi dengan alasan yang sama seperti sekarang dan dua tahun lalu. Mas Teddy tentu tahu rasa  sakitnya seperti apa. Aku pernah merasakannya dan kini ternyata aku harus merasakannya lagi. Tidak apa Mas, aku tetap masih ada doa demi kebahagiaanmu. Demi rasa sayang yang pernah kita miliki, tolong jangan menguatirkan aku lagi karena rasa sakit ini pasti berlalu.

          Sampai di situ aku menarik nafas dalam-dalam, memberikan udara segar di rongga dadaku agar berkurang rasa sesaknya dan beberapa saat kemudian melanjutkan mengetik rangkaian kalimat demi kalimat diiringi butiran bening yang menetes perlahan menyertai tulisanku untuk Mas Teddy.
Aku masih ingat betul ucapan Mas Teddy bahwa dua orang yang menjadi satu dalam pernikahan adalah suatu proses penyempurnaan, melengkapi dan pengkayaan kualitas diri melalui kekhasan dan keunikan masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan bersama. Menikahi dan mencintai seseorang berarti sudah mengukur batas kemampuan diri sendiri untuk bisa menerima/memahami apa dan bagaimana dia sebagaimana adanya, sehingga segala perbedaan yang ada menjadi kekayaan bersama untuk saling menambah, mendukung dan saling menutupi kekurangan. Jadi ketika pasangan dalam keadaan yang kurang baik, disitulah justru dibutuhkan kehadiaran kita untuk menguatkannya, bukan malah meninggalkannya untuk mencari kebahagiaan sendiri?Aku sungguh menyayangi Mas Teddy dan selalu akan mendukung tapi dengan rasa sayang yang harus kusesuaikan. Inilah mungkin yang semestinya dan harus kulakukan, yakinlah aku akan lebih bisa tersenyum lepas dan bahagia jika melihat Mas Teddy bersamanya…

           Meski ada tangis dalam dalam hatiku saat menuliskan surat itu, tapi aku pasti akan berjalan lagi. Akan ada seseorang yang mengajakku berdiri dan berjalan lagi sampai ke sebuah titik nyaman dan bisa meyakinkan bahwa ada banyak kebahagiaan di hari esok. Yah, kebahagiaan yang dibangun tanpa bayang-bayang sutra dari biduk bahtera orang lain. Dengan penuh kemantapan, kupencet tombol send. 


Ah cinta.. terkadang harus bertemu beberapa orang yang belum tepat,
 sebelum akhirnya jatuh pada orang yang tepat.


                 ♠♠♠ Facebook | Twitter | Instagram | Linkedin ♠♠♠




Noted: Salah satu Fiksi dalam Mozaik Kinanthi





13
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ►  2024 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ▼  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ▼  April (6)
      • Berani Lebih Memilih Bermetamorfosa jadi Ibu
      • Deru Rindu Pengelana
      • Shopious E-commerce yang Prestisius
      • [Belajar] Teknik SEO dalam Blogging
      • Bayang Sutra
      • Ngrumpi Imajiner: Me and Una
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon