Dukungan positif terhadap ketersediaan dan Kelestarian Sumber Air Minum

Indahnya menikmati break ~cuti ~ beberapa hari dari ritme kerjaan, mendapati diri sekia pagi pagi terbangun di kampung halaman, berasa tak pernah beranjak kemana-mana. Rasanya diorama masa kecil itu belum lama berlalu. Melankoli yang selalu bergulir tiap kali mudik, menghirup udara di sekitar rumah dan meneguk air minum yang merupakan rebusan dari air tanah. Dan saat melihat tumpukan kayu bakar hasil “panen” dari tanaman di pekarangan rumah, jadi deh menghubungkan kayu bakar dan merebus air minum kemudian nyambung ke kompetiblog Pureit. Bismillahirrahmaanirrahiim, mencoba menghubungkan dan menelaah apakah produk Pureit merupakan water purifier yang eligible untuk di daerah saya, ehmm...khususnya dirumah orang tua.
Air Bersih
Air sebagai salah satu kebutuhan primer yaitu kebutuhan minum, tak bisa dipungkiri jika semakin hari kualitas air minum mengalami penurunan yang cukup memprihatinkan. Sewaktu saya masih kecil dulu, minum air tanah fresh [tanpa proses pengolahan] merupakan hal biasa dan tidak mengganggu kesehatan. Akan tetapi sebuah fakta empiris bahwa kualitas air tanah mengalami penurunan, yang terjadi tak hanya di kota-kota besar, melainkan juga sudah mulai menjangkau di daerah. Salah satu indikasinya adalah fenomena dan fakta yang terlihat nyata, bahwa air minum yang sehat sudah menjadi barang ekonomis, yaitu masuk dalam daftar barang-barang yang diperjualbelikan. Sudah menjadi pemandangan yang jamak kita lihat betapa berbagai merk AMDK [air minum dalam kemasan] yang beredar serta central-central refill air minum yang berlomba-lomba menyediakan air minum yang memenuhi standar kesehatan untuk dikonsumsi oleh masyarakat bertebaran dimana-mana.

Dari berbagai pilihan pasokan air minum, masih ada salah satu cara lama yang masih jadi pilihan untuk mendapatkan air minum yang layak konsumsi yaitu dengan cara merebus air tanah. Bagi sebagian masyarakat kita, memenuhi kebutuhan air minum dengan cara merebus air tanah masih menjadi pilihan yang dianggap terbaik untuk bisa minum air putih yang sehat. Dan ini merupakan potret nyata yang masih ada di sekitar lingkungan saya, tepatnya di daerah asal saya Lamongan. Secara definitif, memang terlihat mudah dan murah [baca: gratis], terutama jika air tanahnya direbus pakai kayu bakar di tungku. Hanya perlu mencari kayu bakar yang bisa didapatkan dari pohon-pohon di sekitar rumah atau mengambil hutan [untuk yang dekat hutan]. Jika ditelaah secara menyeluruh, cara pengolahan dengan kayu bakar ini memberikan beberapa dampak yang berkontribusi terhadap kelestarian air minum karena seperti kita ketahui bahwa pengambilan kayu bakar dilakukan secara penebangan pohon tanpa perhitungan reboisasi yang compatible, maka secara jangka panjang dan akumulatif [karena perilaku massal], tentu akan mengakibatkan pada penurunan kemampuan tanah untuk jadi ‘bank’ mata air/sumber air tanah.
Kelestarian sumber air minum
Demikian pula jika merebus air tanahnya dengan menggunakan minyak tanah, lha ada upaya konversi bahan bakar ke bahan bakar gas saja masih belum familiar serta dianggap mahal, apalagi jika menggunakan minyak tanah dimana harga jual ecerannya di desa saya mencapai Rp. 11.000,- per liter. Bisa dihitung berapa biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kuota kebutuhan air minum tiap satu orang [asumsi rata-rata ideal tiap orang minum 2 Liter per hari]. Bisa langsung terlihat betapa mahalnya jika penyediaan air minum dengan cara merebus pakai minyak tanah kan? Belum lagi jika perhitungannya dikombinasikan dengan waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk merebus air tanah. Makin lebih kompleks lagi jika dihubungkan dengan tingkat safetynya.

Setelah saya menyimak detail tentang Pureit, bisa jadi alat pengolahan air tanah/PDAM untuk dijadikan air minum ini merupakan salah satu problem solving yang efesien, efektif dan accountable dalam menjawab permasalahan penyediaan air minum yang layak konsumsi. Sekilas mereview kembali mengenai standar dan persyarata air minum yang layak untuk dikonsumsi, seperti yang telah dijabarkan dalam  Permenkes nomer 492 tahun 2010 yaitu Persyaratan kualitas air minum yang meliputi aspek: mikrobiologis, kimiawi, fisika dan radioaktif.
  1. Persyaratan Mikrobiologis yaitu tidak mengandung bakteri patogen antara lain: Escherichia coli [termasuk Coliform sebagai bakteri faecal E.Coli], Clostridium perfringens, Salmonella. Jika air minum menganudng patogen tersebut maka akan membentuk toksin dengan akibat langsungnya adalah dapat menyebabkan muntaber.
  2. Persyaratan Kimiawi yaitu tidak mengandung logam berat karena
    Ion logam berat [tertentu] bisa menyebabkan denaturasi protein, juga dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul dimana sebagian akan tertimbun di berbagai organ tubuh terutama saluran pencernaan, hati dan ginjal [sehingga organ-organ vital inilah yang terutama akan cepat rusak]
  3. Persyaratan Fisika: tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, pH netral dan tidak keruh.
  4. Persyaratan Radioaktif. Radioaktif yang dimaksud adalah sinar alpha dan beta karena bisa menimbulkan kerusakan pada sel terpapar yang akibatnya dapat terjadi kematian, perubahan genetik dan lain-lain.
Mengacu pada persayaratan standar kualitas air minum tersebut serta menyadari bagaimana performance air tanah di daerah saya yang relatif sadah dan tidak tawar [ada sedikit bias rasa dari taste air minum yang seharusnya tawar], sehingga Pureit merupakan hasil teknologi untuk proses pengolahan air minum yang tepat sasaran, murah [hanya perlu modal awal pembelian], hygiene, efisien dan gak pakai repot. Kenapa saya bisa bilang Pureit sedemikian rupa? Karena Pureit memang di desain untuk memproses air  tanah menjadi air yang siap  minum yang bebas Bakteri tanpa perlu dimasak lagi. 
Go green
Cukup satu langkah mudah yaitu tuangkan air tanah/PDAM yg biasa kita minum dan proses yang berlangsung dalam Pureit akan  berjalan dalam  4 Tahap Pemurnian Air yang berkerja secara integralistisk dengan “Teknologi Germkill” dalam menghasilkan air yang benar-benar aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus, yaitu:
  1. Step pertama, air akan melewati Saringan Serat Mikro yang berfungsi untuk mengilangkan kotoran.
  2. Setelah melalui Saringan Serat Mikro, air akan melalui fase penyaringan oleh Filter Karbon Aktif yang berperan untuk menghilangkan parasit dan pestisida berbahaya yang terdapat dalam air tanah/PDAM.
  3. Pada tahapan selanjutnya, Prosesor Pembunuh Kuman yang dirancang sebagai 'programmed disinfection technology' akan menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat.
  4. Final step adalah Penjernih dimana air yang sudah lolos dari 'programmed disinfection technology'  akan dijernihkan sehingga tidak berbau dan, tidak berasa sehingga air yang keluar dari Pureit memiliki rasa yang alami khas air minum yang seharusnya.
Pureit dengan Empat Tahap Pemurnian Air dengan “Teknologi Germkill” memiliki jaminan perlindungan ganda [double assurance], yaitu:
  1. Perlindungan pertama adalah adanya Pureit Germkill Life Indicator
    indikator yang unik sebagai alarm bagi user beberapa hari sebelumnya kapan saatnya harus mengganti 'Germkill Kit’
  2. Perlindungan yang kedua adalah Mekanisme Penghentian Otomatis
    Jika ‘Germkill Kit’ tidak diganti pada waktunya, yaitu Pureit akan secara otomatis menghentikan flow rate air hingga penggantian 'Germkill Kit’ dilakukan. Dengan adanya sistem Penghentian Otomatis Pureit maka air akan meluap dari Germkill Life Indicator. Dengan demikian akan menjamin anggota keluarga akan selalu meminum air yang aman dan hygiene.
Pureit  dengan teknologi Germkill Kill ini perawatannya juga tidak merepotkan, perangkat Germkill Kit [Pembunuh Kuman] memiliki life time yang sangat lama. Untuk pemakaian normal Germkill Kit bisa tahan sekitar 6 - 8 atau bisa diasumsikan setelah digunakan untuk memurnikan sebanyak 1500 liter atau setara dengan + 80 galon. Dan komponen yang perlu diganti pun hanya cukup pada titik yang ditunjukkan dengan nomer 2,3,4 dimana penggantiannya bisa dilakukan secara bersamaan. Ketiga komponen ini pun bisa diperoleh relatif mudah dalam sebuah kemasan 'Germkill Kit'.

Pureit juga sudah terbukti secara internasional sebagai alat water purifier yang meraih penjualan terbesar di dunia berdasarkan riset pasar global yang dilakukan oleh Verify Markets dari USA untuk kategori sistem pengolahan air minum dalam rumah [berdasarkan penjualan tahun 2011]. Pencapaian prestasi ini menunjukkan jika Pureit dengan teknologi ramah lingkungannya bisa diterima dan aplicable untuk semua lapisan masyarakat.

Dan jika boleh saya korelasikan antara pureit dengan Kelestarian sumber Air minum, maka pureit bisa memberikan dukungan positif terhadap ketersediaan sumber air minum. Dalam konteks skala industri, pengolahan air tanah menjadi air minum [AMDK/depo refill] tentu akan terpusat pada titik-titik tertentu sumber mata air dimana kondisi ini secara jangka panjang akan mengganggu kelestarian sumber mata air.  Jadi penggunaan pureit yang meluas, tentunya tiap rumah tangga akan bisa menyediakan kebutuhan air minum yang layak konsumsi secara mandiri bagi semua anggota keluarganya, sehingga lonjakan komersialisasi air minum bisa ditekan dan kelestarian sumber air minum bisa dijaga dan dipertahankan dengan lebih baik.


PureIt Mendukung Kelestarian Sumber Air Minum ini diikutsertakan Lomba Blog
yang diselenggarakan BLOGdetik dan Unilever Pureit


References:
http://www.litbang.depkes.go.id
http://www.pureitwater.com/



Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

40 comments:

  1. hooo lagi kontes ya
    pantesan semangat banget sampe bongkar pasang 4 kali
    kirain lagi bikin cerita berseri
    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada yang kurang bu
      harga unitnya dan harga germkillnya berapaan..?
      ben iso ngitung harga per liternya...

      Delete
    2. Maap, bongkar pasangnya bukan di snegaja tapi koneksinya yg ngaco mas.

      Iya, lg semanagt ikutan ngontes.

      HArga per unitnya Rp. 550.000,-. Utk Germ kitnya per set Rp. 150.000,-

      Delete
    3. pantesan detail banget..hehehe..
      ternyata ikutan kontes.. :)

      gutlak ya.., aku pake ini di rumah..

      Delete
    4. kenapa Mbak Ay nggak ikutan kontesnya, kan praktisi banget tuh

      Delete
    5. @Mbak Ay: sebenarnya msh kuran detail, tp sdh mampet idenya Mbak

      @PAk Zach: iyah ya, Mbak Ay kok gak ikutan juga? takut saingan sama KAng Asep ya...#HUSH

      Delete
    6. weleh2 mbak, ternyata kalo iktan kontes ntu musti mendetail yak?

      wah saingan berat nih, bener bener berat, bobotmu berapa sih mbak? :p

      aq juara 2 aja deh.

      Delete
    7. weleh2...mang dirimu ikutan yg pureit po?

      Delete
  2. moga sukses dg lombanya...aamiin.

    ReplyDelete
  3. kirain postingan bersambung jeng ribud....jebul lomba...hehehe

    sm0ga menang yaa jeng :)"

    ReplyDelete
  4. oohh kirain ini job review ternyata ngontes toh Mbak? xxiixi moga menang ya Mbak.

    saya belum pernah coba minum air dari pure it ini, hehehh
    anyway makasih infonya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe....yg Job Review di postingan ini: http://www.ririekhayan.com/2012/12/bear-brand-brand-susu-untuk-kesehatan.html

      Delete
  5. itu alat bisa dipakai berapa tahun, apa ada masa batas pemakaian sehingga harus ganti yang baru lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu ada batas masa pakainya utk Germ Kitnya PAk. Utk pemakaian normal bisa tahan sekitar 6 - 8 atau bisa diasumsikan setelah digunakan untuk memurnikan sebanyak 1500 liter atau setara dengan + 80 galon

      Delete
  6. Tulisannay bagus.
    Semoga menang ya mbak :)

    Salam kenal ..
    Mind to follow back? thanks :D

    ReplyDelete
  7. Ini kontes di detik kan ya?
    wah saya mendukung saja mbak. Mendukung terjaganya kelestarian sumber air minum dan mendukung mbak riri jadi jawaranya :)

    ReplyDelete
  8. kelestarian sumber air tentu sudah segera didukung dan dilaksanakan, kebayang kalau sumber air yang ada tidak turut dilstarikan, tulisan yang bagus. semoga menang yah.
    salam sehat selalu

    ReplyDelete
  9. haa .. ini yang ikut lomba pureit keren2 semua tulisannya. hadiahnya apa, mbak rie? gudlak ya ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. HHoho..iya MBak Ma kasihh.:)

      #hadiah persisnya apaan, saya kurang paham neh

      Delete
  10. hohoho...
    kemaren saya baca punya Kang Asep postingan sejenis ini. bagus banget. sekarang saya baca punya Mbak Ririe, juga bagus banget. Kang Asep kayaknya harus mau berbagi sebagai Juara 1 bersama kontes ini.

    saya jadi kepikir pengin punya ini di rumah. selama ini kan alat ini cuma saya tau di Electronic City dan nggak populer keberadaannya. begitu ada postingan tentang ini, jadi pengin beli.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tulisan KAng Asep lebih spesifik Pak Zach,

      Lha saya ikutannya dadakan...sebelum2nya gak kepikiran utk ikutan. hehehee

      Delete
  11. Adduuuh senangnya bisa kemari dan baca tulisan Mbak Rie lagi :) Banyak ketinggalan nicchhh...

    Apa khabar?

    Ecch kemarin hampir beli PureIt ini, tapi belum jadi, di Palembang harganya 525 kemarin, lagi discon, mestinya 550.

    Semoga menang ya kontes ini, khas tulisan Mbak Rie banget, padat bergizii :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kabar baik Mbak.

      Tersanjung kalau tulisan saya dinilai bergizi, hehehehe

      Delete
  12. mbak semoga sukses ikutan kontesnya ya :)

    ReplyDelete
  13. calon juara nih lengkap banget :D
    saling suport ya mbak di tunggu komentar berharganya kalau gak keberatan hehe

    ReplyDelete
  14. Happy New Year dulu mbak Ririe. sorry baru bisa hadir lagi di dunia blogger.
    artikel yang berkualitas banget dengan teknologi seperti ini. tetapi jujur saja, karena teknologi pureit ini belum sampai ke desa saya, jadi bisa menjadi bahan yang sangat bagus untuk diketahui.
    and terakhir, Good luck ya, semoga menang kontesnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga suatu saat ada program hibah pureit dr unilever ke penjuru tanah air ya mas:)

      Delete
  15. hihihi keren keren ampe melongo bacanya...iya harganya blm diulas yah, kdg mau make mikir dulu dan kayanya blm tersebar diseluruh wilayah ind ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Weee...sebenarnya ini sekedar ikutan kok. Dan asli jauh dari kriteria untuk masuk dalam jajaran sang pemenang:)

      Delete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.