S |
aat membaca salah satu majalah donatur dari yayasan (edisi bulan Maret), memang selalu ada kisah yang bisa dijadikan ibrah bagi semua pembacanya. Dan salah satu kisah nyata untuk edisi kali ini ada hubungannya dengan tulis menulis, sehingga saya ingin menuangkannya sebagai entry postingan yang semoga bisa jadi reminder sekaligus cermin bagi diri saya pribadi khususnya dan siapa saja yang berkenan untuk membacanya. Bismilllahirrahmaanirrahiim, kisah nyata ini tentang seorang pemulung yang dahulunya termasuk orang yang hidup berkecukupan.
Berpikir positif adalah salah satu kecerdasan kegagalan/failure quotient,yaitu bagaimana mengelola pikiran saat menghadapi peristiwa/kondisi yang sulit
Namanya Pak Edy, di tahun 1997 mengalami sebuah kecelakaan yang mengakibatkan luka yang cukup parah dan kehilangan indra pendengarannya. Sehingga beliau harus mengeluarkan banyak biaya untuk berobat sampai semua harta benda termasuk rumahnya habis terjual. Di tengah keterpurukan yang dialaminya, beliau selalu berusaha berpikir positif, tetap ingin produktif dan tidak ingin menyerah dengan keadaan sulit yang dialaminya. Profesi yang sekarang digeluti adalah menjadi pemulung karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, dengan keadaannya yang tuna rungu. Tak hanya itu, dalam menjalani hidupnya yang sebatang kara itu Pak Edy juga menderita diabetes dan ada sejenis tumor jinak di pinggangnya.
Namun dibalik semua itu, pikiran dan kreatifitas tetap di maintain agar bisa melewati sekat-sekat keterbatasannya. Alam sekitarnya dan dinamika kehidupan masyarakat menjadi sumber inspirasi yang mampu beliau tuangkan dalam bentuk tulisan, yang hingga saat ini sudah mampu merampungkan 17 jilid cerpen dan puisi. Beliau menuliskan hasil imajinasinya di atas kertas yang ditemukan pada saat memulung kemudian di ketikkan di jasa pengetikan dengan menggunakan uang dari hasilnya memulung.
Dan pertolongan itu pun datang saat Pak Edy membaca sebuah bulletin majalah donatur/yayasan. Beliau akhirnya mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan membeli laptop agar bisa mengetik tulisannya sendiri. Karena penghasilannya menjadi pemulung tidak mungkin hanya digunakan untuk membayar jasa pengetikan. “ Nggak harus bagus atau baru, yang penting bisa buat ngetik,” demikian tekadnya. Alhamdulillah dengan bantuan publikasi dari yayasan tersebut, mendapat respon positif dari donatur. Ada dua orang yang berbaik hati memberikan laptopnya. Maka dengan bantuan Laptop tersebut Pak Edy semakin bersemangat untuk menulis di ruang kerjanya yang ternyata adalah tempatnya menaruh barang hasilnya memulung di tempat sampah. Ternyata ada pemulung yang hobi menulis padahal bagi sebagian (banyak) orang menganggapnya sebagai hal yang sulit dilakukan. Semoga ada penerbit yang bisa menerbitkan karya tulis beliau.
Bahwa keterbatasan bukan hal yang statis/kaku,
Batas-batasnya masih bisa diperlebar sehingga ruang dan dimensinya lebih longgar untuk ‘menghirup’ udara kehidupan
Note: dinarasikan dari Oase
Ketika satu pintu tertutup, maka ada pintu lain yang dibukakan buat kita...
ReplyDeleteYang jadi masalah adalah, maukah kita mencari pintu yang terbuka buat kita itu?.
Semua berpulang pada kita.
Tak jarang ada yang menyia2kan pintu yg terbuka.
(tapi semoga itu bukan kita)
Salam!
Saya setuju Pak, sebenanrnya kesempatan itu tidak datang sekali tp berkali-kali dengan cara/waktu yang berbeda.
Deletesatule untuk Pak Edy, semoga tulisannya nanti bisa kita nikmati bersama ya, jadi malu nih, kl jarang nulis ^^
ReplyDelete# TOS...
Deleteaku juga salut sama pak Edy...ini aku termasuk yang maluuu sama beliau deh:(
salut untuk Pak Eddy! keterbatasan tak melumpuhkan semangatnya untuk terus berkreasi. Menulis tak hanya bakat, dengan dipupuk dan terus diasah, Insyaallah seorang pemulungpun akan mampu menjadi seorang penulis ternama. Insyaallah...
ReplyDeleteDan bagi kita yang Alhamdulillah diberi kemudahan fasilitas, kesempatan dan kemampuan, yuk jangan sampai ketinggalan lho.. let's keep writing.
thanks for share rie!
SEmangat Pak Edy patut di contoh banget, 'what now' nya running well.semoga ada penerbit yang bersedia publish karyanya..tuh kayak Haryy van jogya..meski tukang becak bisa aktif nulis berkulaitas:)
DeleteWah salut banget sama Pak Edy....
ReplyDeleteTerkesima saya dibuatnya...
Iya,saya juga terkesima..kagum dan salut pada beliau:)
DeleteWah hihi keren @_@
ReplyDeleteJadi termotivasi untuk rajin nulis nih...
Nulis di chat conference, ahahaha
iya.kereen banget deh. Aku saja belum bs bikin 17 judul cerpen? Pak Edy sdh bikin 17 jilid cerpen dan puisi..
Deleteemang kalo nulis di confrence bisa dibukukan juga ya, wew, baru tau, hehehey, kira-kira yg beli tuh buku siapa ya ??? wew
Delete@ Mas STU: weiiii..jangan salah thread chat conference di record tuh sama Una, jd harus baik2 sama dia biar hasil editannya nanti bagus...hehehe..
Deletesangat memotivasi agar nulis
ReplyDeletewarisan yg abadi kayaknya tulisan kita
tulisan akan di baca melintasi ruang dan waktu:)
DeleteSalut banget buat Pak Edi.. yg tak menyerah dalam keterbatasannya.
ReplyDeleteAku jadi merasa malu karena selama ini masih sempat merasakan ketidakpuasan... padahal kondisi pak Edi jauh kurang beruntung daripada aku.
Semoga saja dengan membaca kisah di atas, aku tak lagi kufur nikmat.
Makasih utk sharingnya ya.. :)
Amiin :)
Deletesetiap kita yg kondisinya lbh baik tp blm bs maksimal, tentunya merasa mendapatkan cermin yang makjleb di hati dengan melihat org seperti Pak Edy gitu..
salah satu contoh nyata. bahwa, seiap individu itu bisa berhasil dengan caranya sendiri-sendiri. Jika seorang Pak edy mampu berkarya, bagaimana dengan kita yang sudah lengkap dengan segala fasilitas. Saatnya membangunkan raksasa tidur dalam diri kita (baca=kemalasan). TFS Rie
ReplyDeletesetuju Mbak, saatnya membangunkan raksasa tidur dalam diri kita (baca=kemalasan)...Sukses untuk Mbak Mira:)
Deletewah salut bgt untuk semangatnya pak edy... superrrr ^^
ReplyDeleteyang memang sangat adil saat dia memberikan suatu hal untuk menguji ksabaran kita, pasti kan ada timbal baliknya yg lebih baik lagi :)
Kisah yg semoga bisa jd inspirasi buat kita semua..utk lebih optimal dengan apa yg kita miliki..produktif adalah bagian dari rasa bersyukur:)
Deletewalaupun mempunyai keterbatasan tapi tetap semangat ya ,patut ditiru
ReplyDeleteKeterbatasan masih bisa di kurangi limitasinya...let's move #edisi nyemangti diri sendiri:)
Deletesemua orang dikenang karna karyanya. salut bwt pak Edy. saya yakin tulisan beliau memberi inspirasi bagi banyak orang.
ReplyDeleteSemoga karya beliau bisa di terbitkan...barangkali ada penerbit yg 'nyasar' baca post ini? #eh
DeleteJadi malu dengan optimisnya pak Edi... ayo kita juga bisa berkarya :D
ReplyDeleteiya neh..saya juga pengen malu sama pak Edy...
DeleteTerimakasih atas motivasinya ..^^
ReplyDeletepatut menjadi contoh nih, disaat dalam keterpurukan kita memang harus bangkit dan terus berjuang, banyak makna yang terkandung didalamnya :)
ReplyDeleteiyaappp, bisa dijadikan contoh kita semua:)
Deletesalut banget dah buat pak edy#jempol
ReplyDeleteTWO THUMBS up !!!
DeleteAamiin...inspiring =)
ReplyDeleteSmogaaa, bs dterbitkan
Amiiin, semoga bisa di terbitkan..semoga ada penerbit yang mau memberikan kesempatan buat PAk Edy
DeleteJadi malu nih sama pak Edy T__T
ReplyDelete#Salaman...
DeleteSAma-sama pengen maluuu
mank semunya berawal dari kemauan yach sobat...!!! smpai ngk nyerah dengan apa yang dia alami...!!!!
ReplyDeletejangan menyerah..jangan menyerah...#D'massive is singing
Deletewah..., harus tambah semangat menulis neh....
ReplyDeleteapa yang dilakukan oleh Pak Edy sungguh menginspirasi kita semua
makasih banyak ya, Mbak Ririe, telah berbagi hal yang asyik ini
salam kenal...
Kadang terbersit kerinduan menetas,
Deleteakan kebersamaan dalam suka dan duka,
bercengkrama dalam cerianya segenap sukma
#edisi semangat menulis...
mantap tuh pemulung.... ga menyerah sama keadaan....
ReplyDeleteJika lelah melanda, asa meredup, kaki memberat...ingatlah Sang surya tak pernah mengingkari janji kesetiaan padaNYA
DeleteFailure Quotient? Baru dengar... Keren deh... meskipun pemulung bisa jadi penulis...
ReplyDeleteFailure Quotient adalah kecerdasan/kemauan kita menghadapi kegagalan/situasi sulit sehingga bisa tetap produktif berkarya
DeleteSemoga karya tulisnya pak Edy bisa dibukukan dan mudah-mudahan saya ada rezeki untuk antri membeli di toko buku. :) Amin.
ReplyDeleteAmiiin, semoga ya Mbak:)
Deleteyang penting ada kemauan bukan? :D
ReplyDeleteKemauan yang bertemu kesempatan adalah hasil pencarian dan usaha yg berkelanjutan:)
Deletesaya terenyuh dan salut dengan kepribadian di bapak.
ReplyDelete#Terharu..
DeleteSemoga bisa menginspirasi kita semua..
Salut!. Seperti salutku dengan teman-teman Kartunet.com yang juga terus berkarya dengan kondisi apapun.
ReplyDeleteSelalu ada malaikat ditempat buruk sekalipun.
Selalu ada malaikat ditempat buruk sekalipun....> I like it:)
DeleteKisah Pak Edy ini memberikan inspirasi buat saya, bahwa hidup itu adalah sebuah perjuangan, dan saya yakin disetiap ada kesulitan disitu sudah tersedia sebuah kemudahan,
ReplyDeletePak Edy memberi kita contoh konkrit bagaimana bangkit dari keterpurukan:)
Deletebukan hanya semoga ada penerbit yang menerbitkan tulisannya, namun semoga banyak orang yang tergugah ketika membaca tulisan-tulisannya..
ReplyDeleteAmiinnn:)
DeleteWow, luar biasa. Kira-kira tulisannya seperti apa ya? Posisi pak Edy ini dimana ya? Sepertinya jika penerbit besar belum mau menerbitkan, ada lho penerbitan yang independen. Lupa saya namanya, Leutika atau apa ya...
ReplyDeletePak Edy ada Blitar, iya banyak self publishing seprti leutikaprio, diva..
Deletewah pemulung aja bisa seperti itu ko kita ga bisa. ayo semangat menulis kawan ku...
ReplyDeleteayoo...jangan mau ketinggalan dr pak Edy ya..
Deletekreatifitas menulis adalah milik semua orang...
ReplyDelete:P
yukkk...kreatif menulis
Deletehebat nih pak Edy :)
ReplyDeleteiya..pak Edy semangatnya hebat
Deletekeren nih mbak... jadiinspirasi nih
ReplyDeleteokey...semoga terinspirasi ya..
Deletekalo kata guruku, kekurangan makhluq adalah kesempurnaan makhluq, karena yang cuma sempurna adalah Tuhan, dan manusia pasti punya kekurangan, dari ekurangan kita, kita belajar dan terus berjuang, menjadi lebih baik, hohohoho :D
ReplyDeleteKekurangan agar kita lebih bersemangat meningkatkan kreatifitas..kelebihan semoga membuat kita lebih down to the earth
Deletedibalik kekurangan ada kelebihan, dibalik kelebihanpun juga ada kekurangan. . . posisikan diri masing-masing sesuai dengan porsinya. . .. semangat menulis pak edy. . .
ReplyDeletekekurangan dan kelebihan yang ada pada diri setiap insan adalah bentuk 'kesempurnaan' itu sendiri..
DeleteSubhanallah ya, orang2 seperti Pak Edy memang luar biasa yaaa...
ReplyDeleteAmiiin, semoga semakin membuat kita termotivasi ya MBak:)
Deletewah inyong yang kerjanya dilingkungan pendidikan malah nda bisa nulis, hehe jadi malu-malu nih plus minder
ReplyDeleteKan tiap hari sudah nulis tuh Pak..di kelas..
Deletekunjungan siang ahhh. . .. .
ReplyDeleteheii...selamat malam #nulis reply'nya malam soale
DeleteJadi malu sama pemulung. Aku punya laptop tapi malas nulis. Bahkan blogku kuisi dengan konten hasil copas.
ReplyDelete#huft
Aslinya sama, aya juga maluu karena up date blog acakadut gak jelas..
Deleteketika saya baca ini mbak, terharu bathin saya. seakan2 ironisme itu terlihat indah :')
ReplyDeleteIroni yang mengagumkan ya Mbak:)
DeleteBahkan kisah hidup Pak Ediy pun menarik untuk di bukukan :) Subehanallah... Saya kagum dengan sifat teguh dan bersyukur yang beliau tampakkan.
ReplyDeleteIya Mbak, kemampuan Pak Edy menghadapi kesulitan hidupnya sungguh luar biasa..
DeleteDari kisahnya, meminjam istilah dari seorang blogger, yang karena seringnya diperdengarkan pada saya, sampai saya muak mendengarnya lagi, memang "keterbatasan itu bisa dikalahkan oleh sebuah tekad"...
ReplyDeleteYUps setuju "keterbatasan itu bisa dikalahkan oleh sebuah tekad"...dan segera memulainya karena yg paling sulit adalah memulainya
Deleteaku baru mampu mnulis sebatas di blog, kalau menulis cerpen masih sulit
ReplyDeleteiya, sama bagi saya menulis cerpen juga masih belum bisa mengalir lancar
Deleteluar biasa ya semangatnya pak edy, ayo jangan mau kalah donk dengan pak edy, makasih udah share di sini mbak ririe
ReplyDeleteIya, semoga kita bisa mengikuti semangat luar biasa pak EDy:)
Deletesangat menginspirasi... :)
ReplyDeleteterimakasih sudah berkunjung ke 'Ayo Mendongeng' ya mb Ririe :)
Amin, terima kasih sudah menjejak di sini ya:) Happy blogging:)
DeleteSubhanallah. Salut buat pak Edy. Semoga tetap kokoh menerjang badai kehidupan yang tak ada habisnya. Insya Allah segala penderitaan beliau sebagai pencuci dosa sehingga kelak beliau menghadap-NYA dengan keadaan suci. Subhanallah ...
ReplyDeleteOya, baru tahu mbak ada istilah KECERDASAN KEGAGALAN, sepertinya mirip2 dengan ADVERSITY QUOTIENT ya (kecerdasan dalam bertahan hidup).
Like your post, mbak ^__^
KECERDASAN KEGAGALAN...bisa jadi mirip-miirp dengan ADVERSITY QUOTIENT. Amiin, semoga segala bentuk kesulitan bisa jadi salah satu yang mengurangi dosa-dosa kita yang tiap detik selalu bertambah..
Deletewah jadi malu neh kita...
ReplyDeleteyukkk...mulai aktif menuliss
DeleteSaya malu sama Pak Edy. Saya yang punya indera berfungsi baik malah tidak aktif menulis. Semoga posting ini jadi pemicu saya buat menulis.
ReplyDeleteSalut Pak Edy.
Aminnn,Semoga posting ini jadi pemicu kita semua buat lebh aktif menulis.
DeleteArtikel ini meng inspirasi bgt. Thnks sob. Kunjung balik ya.
ReplyDeleteSipp, tengkyuu dah mampir...
DeleteI'll visit back...
berkunjung dan menjaga silaturahmi mbak...!!!
ReplyDeleteYups...yukss happy blogging...
DeleteAne salut sama seorang pemulung tadi. Berpikir positif dalam keadaan terpuruk sekalipun. Hebat emang sang pemulung tadi. Tidak menutup kemungkinan, dia akan menjadi penulis terkenal yang kita kagumi. Semoga tulisan-tulisan beliau ada yang mau menerbitkan.
ReplyDeleteYah, semoga ada penerbit yg memberikan kesempatan untuk menerbitka buku-buku beliau..
Deleteada kemauan pasti kan terbuka jalan. hebat. mari kita motivasi diri :D
ReplyDeletesalam
man jadda wa jadda....there is will there is way
DeleteKisah yg inspiratif, smg lewat postingan ini bs menjadi perantara bagi penerbit untuk menemukan Pak Edy :)
ReplyDeleteAmiinn, salah satu harapan saya dengan membuat postingan ini juga demikian, semoga menjadi perantara bagi Pak Edy untuk menemukan pak Edy..:)
DeletemasyaAllah... mbak rie.. ini keren sekali..
ReplyDelete