" Life is beautiful dan menjadi cantik yang sejati adalah memiliki karakter dan kepribadian yang berlandaskan kemuliaan hati sehingga membawa manfaat bagi sesama"
dan Bismillahirrahmaanirrahiim selain itu dari sedikit pengetahuan yang saya tahu bahwa seiring bertambahnya usia maka kemampuan kulit untuk regenerasi sel-sel kulit akan menurun. Padahal kulit adalah salah satu yang menjadi perhatian utama karena mendominasi dalam penampilan. Pada saatnya, kondisi kulit akan berubah dari masa ke masa baik secara fisiologis maupun karena pengaruh berbagai faktor lainnya. Proses menua pada kulit maupun pada organ tubuh lainnya adalah proses alamiah yang akan dialami oleh semua orang.
Namun demikian, proses tersebut (awal penuaan kulit) pada setiap orang tidak sama. Untuk orang-orang tertentu proses penuaan kulit dimulai sesuai dengan usianya. Sedangkan lainnya, bisa terjadi lebih lambat dari usianya atau malahan lebih awal [penuaan dini]. Mereka yang mengalami proses penuaan lebih lama dari usianya, seringkali digolongkan orang yang awet muda. Proses menua pada kulit seiring bertambahnya usia adalah proses alamiah yang akan dialami oleh semua orang, proses awal penuaan kulit ini masih bisa dihambat jika kita membiasakan diri untuk memberikan nutrisi yang mendukung untuk proses regenerasi kulit.
Kulit yang sehat dan cantik alami memang dambaan semua orang, apalagi bagi kaum hawa. Dengan landasan pemikiran di atas, yaitu mantain attitude dan berkebiasaan hidup yang sehat maka akan diperoleh pancaran kecantikan diri yang alami dan penuh keanggunan. Saya tumbuh dan besar diantara saudara laki-laki karena kedua saudara perempuan saya sudah merantau sejak saya masih di bangku SD. Sedikit banyak, life style saya pun terpengaruhi oleh saudara laki-laki, sehingga saya terbiasa untuk berpenampilan natural alias lebih suka tampil dengan riasan diri secukupnya yang tidak pakai ribet. Maka saya sangat tidak sependapat ketika ada yang bilang: untuk cantik itu butuh biaya mahal ~ beauty is expensive [karena dia menjadi konsumen klinik kecantikan untuk mendapatkan penampilannya yang kinclong]. Saya lebih meyakini bahwa rahasia kulit cantik adalah kemauan untuk membiasakan diri dengan pola hidup yang sehat:
- Minum air putih yang cukup (saya minum kira-kira sampai 2liter dalam sehari)
- Gemar makan sayur dan buah (sehingga ada yang kurang kalau dalam menu makanan tidak ada sayur dan buah) dan minum susu setiap pagi
- Rajin mengkonsumsi multivitamin.
- Saya juga tidak suka merokok, gak suka alkohol dan tidak tertarik dengan narkoba.
- Dan (mungkin orang lain jarang melakukan) saya suka mengoleskan jeruk nipis atau tomat di wajah.
- Juga tak lupa dengan kebiasaan membersihkan wajah dan menggunakan pelembab yang formulanya friendly dan simultan untuk menjaga kesehatan kulit.
Selain pola hidup sehat di atas, saya juga berusaha membiasakan diri untuk melakukan senam setiap hari minggu dan jogging.
Enam formula kecantikan tersebut tak hanya sebuah afirmasi, karena pada kenyataannya performance kulit saya memang memiliki elastisitas yang sangat baik, tampak segar dan banyak orang masih sering mengira kalau saya masih anak SMA padahal sudah lulus sekolah bertahun-tahun! Dengan kebiasaan pola hidup sehat tersebut yang memberikan kontribusi secara intrinsik terhadap kecantikan dan kesehatan kulit, sehingga keseharian saya hanya perlu berdandan dengan sedikit kosmetik yaitu mengoleskan pelembab merata di permukaan wajah kemudian ditutup dengan bedak tipis-tipis yang penting sudah terlihat lebih segar dan cantik natural tentu saja. Makanya meskipun sudah berkerja dan punya penghasilan sendiri tapi life style saya tetap tidak neko-neko untuk urusan kosmetik.
Hingga suatu kesempatan saya bertemu dengan seorang rekan kerja yang lebih senior [usianya] yang bertugas di kantor Surabaya. Sebenarnya pertemuan [+ 5 tahun lalu] itu sudah biasa, toh hampir setiap bulan saya memang ke Surabaya terkait dengan masalah pekerjaan. Yang menjadikan kebertemuan tersebut memiliki arti penting adalah karena saat itu teman tersebut sedang menjalani treatment medis untuk kasus flek-flek hitam di wajahnya. “Pola hidup sehat memang memegang peran yang confidential terhadap kesehatan kulit, tapi kita juga tidak bisa mengabaikan faktor eksternal dari lingkungan sekitar” ujarnya ketika saya bertanya kenapa sampai jadi pasiennya dokter spesialis kulit. Dia harus rela mengeluarkan dana ekstra untuk melakukan perawatan kulit karena wajahnya muncul flek-flek hitam yang sangat menggangu penampilannya.
Dari hasil pemerikasaan medis, flek-flek tersebut BUKAN diakibatkan oleh gonta-ganti merek kosmetik, melainkan karena faktor eksternal yaitu kualitas udara dengan pencemaran yang cenderung meningkat dan ditambah dengan paparan sinar matahari yang terik yang tak bisa dihindari. Dia setiap hari berangkat dan pulang kerja dengan berkendara sepeda motor untuk rute Sidoarjo – Surabaya yang selalu dipadati oleh ratusan kendaraan dari berbagai jenis, mulai dari angkot, motor, mobil pribadi, bus, dan kendaraan sejenis lainya. Kondisi udara yang terdispersi partikel gas CO dan polutan lainnya, secara significant akan berdampak pada kulit yaitu bisa mempercepat proses produksi melanin di dalam kulit [melanogenesis], dan menyebabkan timbulnya noda hitam pada kulit sehingga kulit terlihat lebih kusam serta warna kulit tidak merata, yang lebih parah bisa terjadi penuaan dini, keriput bahkan kanker kulit!
Pada dasarnya saya juga bukan tipe orang yang suka coba-coba kosmetik, dulu-dulunya juga kalau pilih produk kosmetik ya asal cocok dan comfort saja sudah cukup bagi saya. Indikatornya selain harga terjangkau adalah: kalau pelembab wajah tentu tidak bikin wajah jerawatan, untuk hand body tidak membuat kulit saya bersisik dan untuk lipcare tidak membuat bibir saya pecah-pecah atau malah kering. Tapi sejak bertemu teman yang mengalami flek-flek di wajahnya, saya mulai concern untuk menggunakan kosmetik yang cooperative untuk kesehatan kulit , tepatnya pelembab bibir dan hand body lotion dan pelembab wajah yang ingredientnya bisa secara aktif menekan dan mengunci melanin di bawah permukaan kulit dan bisa memberikan perlindungan maksimal terhadap sinar UVB dan UVA. Toh kulit cantik itu bukan dilihat dari putih atau tidaknya tapi lebih pada sehat atau tidak. Dan dalam definisi saya kulit cantik adalah kulit yang sehat, yang terjaga kelembabannya dan kebersihannya.
Kecantikan diri tidak hanya dilihat dari dandanan luar karena cantiknya seorang perempuan juga dilihat dari perilaku yang baik, pikiran positif dan pintarnya kita merawat kulit tubuh. Dengan dua arah maintain yaitu secara internal membiasakan dengan pola hidup sehat dan secara eksternal menggunakan produk kosmetik yang cocok, comfort dan cooperative terhadap kesehatan kulit.
Dengan dua langkah strategis ini otomatis membuat saya tetap bisa tampil cantik dengan cara praktis dan kilat. Cukup membersihkan wajah dengan facial foam dan menggunakan pelembab wajah sebelum memoleskan bedak setiap kali memulai aktiftas, menggunakan pelembab bibir karena saya sering beraktifitas dalam ruang laboratorium yang harus berAC sehingga bibir jadi terasa kering dan ini sudah cukup untuk penampilan dalam seharian. Tentu saja juga menggunakan hand body lotion untuk kulit tangan dan kaki. Kalau hari libur [Sabtu/Minggu] menyempatkan untuk memanjakan wajah dengan pembersih dan penyegar sehingga perawatan wajah lebih optimal.
Pada gilirannya saya pun secara tidak sengaja ‘berkenalan’ dengan produk kosmetik Wardah. “ Mbak, temenin cari sabun wajah ya..” ajak Mbak Patmi [sekira 2 tahun lalu]. Dia memiliki jenis kulit yang cenderung kering. Saat itu kami sepakat mendatangi salah satu swalayan di kota Banyuwangi yang sudah terkenal menyediakan aneka produk kosmetik lebih lengkap dan selalu ada discountnya. Niat awalnya sih mau beli sabun wajah yang jenisnya sama dengan yang dipakai sebelumnya. Ketika melewati stand Wardah terbersitlah rasa ingin [lebih] tahu tentang produk-produk kosmetik yang sudah beberapa kali saya lihat wira-wiri tampil iklannya dengan brand Ambasador Inneke Koesherawati tersebut.
Tak kenal maka tak sayang, nah kalau belum kenal maka berkenalanlah agar bisa sayang [suka]. Inilah awal pertama saya mulai menggunakan produk Wardah, kala itu saya yang hanya menemani akhirnya ikutan tertarik untuk membeli pelembab bibir kemudian lanjut hand body dan semoga selanjutnya bisa all series menggunakan produk Wardah. Maklum saat ini saya masih user dengan make up minimalis, jadi masih cukup dengan menggunakan pelembab wajah dan bibir, bedak, lipstik serta hand body. Awalnya saya terkesan dengan konsep kosmetik yang mengedepankan unsur halal, kemudian terpana dengan harganya yang relatif terjangkau oleh saya dan menjadi terpikat ketika sudah menggunakan ternyata formulanya cocok, comfort dan cooperative dengan kulit saya. Pelembab bibirnya ringan dan lembut, hand bodynya mudah meresap di kulit dan terasa halus, aroma deodorantnya tidak menyengat karena saya memang tidak tahan dengan bau parfum yang harumnya kuat,
Mbak sales promotion girl Wardah yang kami temui kala itu berpenampilan memakai hijab yang modis dan make up minimalis yang terlihat segar dan natural. Dia memberikan penjelasan yang sangat impressif tentang berbagai produk wardah, kandungannya, serta memberikan contoh cara make over yang benar [karena waktu itu kami yang ‘buta’ tentang merias wajah dengan make up lengkap dan mumpung ada konsultasi gratis jadi ya bertanya tentang cara menggunakan make up secara lengkap]. Dia menjelaskan step by step cara menggunakan make up wajah agar tampak cantik alami seperti riasannya, tak tanggung-tanggung dengan cara mempraktekannya langsung [saya mbatin waktu itu, deuuhh...sabar nian ya si Embak], kurang lebih inilah tutorial make over natural yang masih saya ingat:
- Mulai dari persiapan awal yaitu membersihkan wajah sebelum dioleskan pelembab dan disapukan bedak secara merata dengan warna yang senada warna kulit kita.
- Kemudian cara merapikan alis, menyapukan perona mata yaitu dengan warna eye shadow sesuai kulit dimana warna muda pada kelopak mata atas dan warna lebih tua pada bagian bawah.
- Membuat bingkai mata dengan cara menarik garis dari ujung kelopak mata bagian atas kemudian cara yang sama pada kelopak bagian bawah.
- Memoleskan blush on yang senada dengan warna eye shadow yang disapukan pada tulang pipi dan disesuaikan dengan bentuk wajah.
- Finishing dengan mengulaskan lipstick. Bentuk bibir menggunakan kuas agar rapi dimana sebelum atau sesuda lipcare agar kelembapan bibir terjaga.
Setelah saya coba-coba sendiri, ternyata yang paling susah adalah membuat bingkai mata dan Alhamdulillah ternyata sampai sekarang saya masih percaya diri berpenampilan minimalis yang kilat dan praktis dengan pelembab wajah, bedak, lipcare, hand body dan deodorant saja. Bolehlah sesekali tampil dengan make over sperti yang telah diajarkan oleh Mbak SPGnya Wardah. Dan point yang disampaikan yang paling MakJLEB adalah logo HALAL dari MUI pada produk kosmetik Wardah.
Sejujurnya, sebelumnya saya “terlupakan” jika kosmetik pun harus memenuhi aspek halal seperti halnya makanan. Dari peristiwa perkenalan lebih dekat dengan kosmetik Wardah tersebut, saya jadi belajar untuk “membaca” lagi Surat Al-Maidah ayat 3 “Diharamkan bagimu [memakan] bangkai, darah, daging babi, [daging hewan] yang disembelih atas nama selain Allah, [hewan] yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkan binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan [diharamkan bagimu] yang disembelih untuk berhala”. Berdasarkan konteks ayat tersebut, harusnya memilih kosmetik pun tak hanya aspek kualitas dan safetynya, tapi jaminan “HALAL” harus jadi prioritas utama.
Adanya logo halal MUI merupakan satu langkah jitu dan bisa dijadikan barometer untuk memilih sebuah produk secara comprehensive. MUI sebagai Competent Authority yang mengeluarkan sertifkat halal pada suatu produk pastinya sudah melalui serangkaian tahapan yang memenuhi kriteria kehalalan yaitu meliputi jaminan quality, safety dan healthy terhadap raw material [bahan baku] yang diformulasikan sesuai International Dermatologist Standart serta penjaminan mulai awal hingga akhir proses produksi dilakukan dengan Good Manufacturing Processing [GMP] yang menjaga ketat dari paparan hal-hal yang berpotensi mencemari kosmetik terkena najis atau menjadi haram.
Semakin meningkatnya ‘obsesi’ kaum hawa untuk tampil cantik menawan dan perkembangan teknologi sehingga beragam jenis kosmetik pun membanjiri pasaran tradisional sampai modern. Baik yang dijual secara door to door hingga secara On line dimana masing-masing produk menonjolkan berbagai keunggulannya untuk mempercantik wajah dan memperindah penampilan. Persaingan bisnis dan profit oriented di satu sisi, dan sisi lainnya adalah impian para wanita untuk memiliki performance putih cantik seperti para selebriti dan bintang iklan, merupakan dua sisi yang berkombinasi secara tak terpisahkan yang nyata-nyata membuat produsen kosmetik menggunakan bahan-bahan yang seringkali mengandung zat berbahaya bagi kesehatan kulit, tidak jelas status kehalalannya, atau bahkan terkontaminasi najis dalam proses pembuatannya. Hal ini tentu sangat merugikan konsumen terlebih lagi konsumen muslimah.
Seperti kita tahu, kosmetik dapat digolongkankan dari sumber bahan bakunya yaitu: tumbuhan, hewan, sintetik kimia, mikroba dan manusia. Dan ada beberapa bahan yang memiliki critical control point [CCP] berbahan haram atau bahkan memang terbuat dari bahan-bahan kosmetik yang jelas-jelas haram, antara lain: plasenta, cairan amnion, glyserin, kolagen, gelatin [digunakan sebagai stabilzer vitamin], hormon, senyawa Asam Alfa Hidroksi [AHA] dan masih banyak sumber bahan kimia seperti Mercury dan hidroquinon dalam pembuatan kosmetik, yang semuanya memiliki pengaruh magic untuk kecantikan kulit dan harus dicermati sumber [halal/diharamkan] serta bahayanya bagi kesehatan.
Lembaga MUI memang tidak bekerja sendirian untuk merilis sertifikat halal. MUI bekerja sama lembaga yang terkait dengan jenis produk yang mengajukan proposal halal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang saya maksud dengan bekerja secara tidak langsung adalah adanya beberapa persyaratan dokumen yang harus dipenuhi dimana dokumen tersebut harus dirilis oleh lembaga independent yang credible. Salah satu contohnya, di tempat saya bekerja [Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan] pernah beberapa kali menerima konsumen yang mengajukan order uji mutu produknya. Karena daftar order ujinya berbeda dari sampel rutin [produk ikan yang akan diekspor] biasanya, saya pun menyempatkan bertanya pada sang konsumen tersebut apa peruntukannya pengujian mutu yang diminta, katanya untuk memenuhi persayaratan logo halal dari MUI. Dan untuk merilis logo halal pada produk kosmetik MUI telah menggandeng LPPOM yang memiliki kompetensi pengujian mutu terhadap produk kosmetik. Sedangkan untuk memastikan kriteria logo halal, MUI sebagai lembaga yang membawa visi dan misi halalan thoyyiban pastinya memiliki program audit terhadap sumber bahan baku dan alur proses produksi secara menyeluruh.
Jadi menurut saya, adanya logo halal pada kosmetik memiliki arti dan peran yang significant, kalau boleh saya menyebutnya: One for all karena dengan terdapatnya logo halal maka secara automatically memberikan informasi bahwa produk tersebut memiliki standart mutu yang qualified and very suggested to use it! Dan karena misi yang dikibarkan oleh Wardah salah satunya adalah memasyarakatkan kosmetik halal sehingga tercipta sebuah euforia halal Is My Life, hal ini akan lebih cepat terealisasi dengan memperlebar mata rantai distribusi produk-produk kosmetik Wardah dengan strategi pemasaran yang lebih bisa menjangkau segenap lapisan masyarakat.
Pengalaman saya pribadi yang tinggal di daerah [tepatnya berdomisili di Banyuwangi], untuk pemakaian pelembab bibir yang lebih cepat habis karena dalam sehari saya perlu beberapa kali melapisi bibir saya dengan pelembab akibat seringnya berada di ruangan berAC sehingga bibir sering terasa kering. Dan beberapa kali saya mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelembab bibir Wardah ini karena tidak banyak out let kosmetik yang menjual produk wardah. Sedangkan di swalayan yang sudah saya ketahui menjual produk wardah, stocknya pun tidak selalu tersedia. Jadi akan lebih cepat meluas trend pemakaian kosmetik halal wardah bilamana pemasaran dan mata rantai ditribusi produk-produk wardah bisa diperlebar jangkauannya.
Ingin terlihat cantik alami secara lahir dan bathin, tapi tidak mau memakai kosmetik yang melanggar ajaran Islam? Kosmetik halal adalah jawaban bagi wanita Islam yang ingin tampil cantik secara alami dengan tidak melanggar ajaran agama. Wardah merupakan pioneer kosmetik yang berlabel halal di Indonesia memiliki tingkat keperdulian yang tinggi untuk mendukung setiap wanita menjadi cantik secara alami dan memenuhi nilai syariat Islam. PT. Paragon Technology and Innovation yang merilis brand Wardah setidaknya telah memproduksi kosmetik baik perawatan rambut maupun kulit berjumlah 200 macam dan telah mendapat sertifikasi halal dari lembaga MUI. Sebuah terobosan yang berani untuk memberikan logo halal merupakan bukti nyata bahwa kosmetik Wardah terjamin tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang haram, aman untuk kesehatan dan secara linear mensupport kecantikan diri yang alami yaitu dengan memiliki kulit yang terawat, sehat, segar, elastis dan tidak cepat keriput.
Rahasia memiliki kecantikan yang mengagumkan adalah selalu siap untuk mengambil setiap kesempatan dan tantangan yang datang. Cantik itu meliputi pikiran, kemauan dan semangat yang pantang menyerah dengan senantiasa memiliki pola pikir yang up to date dan sanggup untuk up grade capability diri karena setiap orang memiliki kecantikannya masing-masing, hanya saja tidak semua orang mau mengeksplorasi secara optimal dan berkelanjutan.
Postingan Cantik alami dengan Kosmetik Halal ini diikutsertakan lomba Blog
di BLOGdetik bekerja sama dengan LPPOM MUI dalam rangka memasyarakatkan
HALAL Is My Life dengan menggandeng WARDAH sebagai pioneer kosmetik
yang bersertifikat halal pertama kali di Indonesia.
References:
- Al Qur'an.
- www.halalmui.org
- www.wardahbeauty.com
- www.blogdetik.com