Ciamik ya judul postingan saya kali ini: Cara Cerdas dan Cermat Kelola Domain Authority. PERCAYALAH, isinya berasal dari sumber terpercaya saat acara #ArisanIlmu Kumpulan Emak2 Blogger area Yogya dan sekitarnya yang digelar dengan spektakuler beberapa waktu lalu.
Sekali lagi sekumpulan orang-orang cantik *byuhhh…istilahnya buk, sekumpulan?* dengan berbagai latar belakang, samping, depan, juga visi dan misi termasuk mission imposible, tumplek blek di Alive Resto Jalan Timoho. Heboh dan lebih heboh lagi karena tema yang disampaikan oleh Mak Carolina Ratri adalah hot issue di kancah perbloggeran, Bismilllahirrahmaanirrahiim “ Cerdas Kelola Domain Authority dan Tingkatkan Produktivitas NgeBLOG”.
Kali pertama dengar tentang Domain Authority saat ada kesempatan kerjasama yang mempersyaratkan nilai DA. Saya, seperti beberapa teman- lainnya yang asas negBLOGnya karena senang menulis, kemudian tahu ada media bernama BLOG yang bisa menjadi “lemari” ajaib untuk memajang tulisan-tulisan. Yang penting nulis, posting dan blog wakling atau kunjungan balik, sebaik-baiknya. Page rank dan Alexa, okelah sedikit-sedikit mulai ngerti.
Tapi apa dan kenapa dengan DA??? Halah-halah, kue macam apa lagi ini ? Apa itu Domain Authority? Mengapa DA penting ya? bla...bla...bla...
Standar atau barometer dari tingkat kepercayaan Google terhadap situs atau blog , demikian jelas Mak Carra pas saya datang. “Makin tinggi DA yang dimiliki suatu site atau blog tentu makin terpercaya “
Untuk situs baru biasanya nilai DA berkisar antara 1 – 10 dan akan meningkat menjadi 11 sampai dengan 20 dengan relatif mudah. Tapi kesulitan untuk menaikkan DA mulai terasa saat mencapai score 21 ke atas. Hal ini dipengaruhi oleh Usia Domain, Popularitas dan Jumlah artikel (Content) yang di publish.
Jadi ya harap sabar kalau domainnya masih belum lama dan DA masih langsing. Keep posting (kualitas tulisan diperbaiki), active blogwalking dan mulai belajar SEO on page mau pun Off Page * ini mah self reminder untuk diri saya banget*.
Meskipun saya datang telat karena sedikit ada drama (tiba-tiba) pagi-pagi Kang Suami ngabari kalau masih di Solo sehingga gak mungkin untuk nganterin. Langsung minta referensi di Grup WA Blogger Cantik Jogya (BCJ), moda transportasi yang cepat dan aman ke lokasi Arisan Ilmu. Cling, Cling , saya kontak ke O-Jack dan Alhamdulillah tersedia armada penjemputan yang siap meluncur dan mendaratkan saya di depan resto dengan selamat.
Ternyata keterlambatan saya masih belum begitu lama kok, tapi ya iya sih gak sempat salim satu per satu karena paparan materi sudah dimulai. Beberapa menit kemudian, muncul Mak Gessi dengan Dekbay Aiden, terus mak Noni, Mak Feny dan Mak Lies yang dijemput oleh Mak Ika. Yang terakhir datang tentunya sang bintang tamu dhek Una, yang kebetulan lagi di Yogya.
Oke, fokus ke materi selanjutnya mengenai Cara meningkatkan Domain Authority. Tampak semua emak-emak antusias menyimak inti dari Arisan Ilmu, sambil makan tahu crispy, kentang goreng, nyruput lemon tea, jus atau menu makanan/minuman lainnya yang sudah terhidang cantik di meja masing-masing.
Inilah Cara Cerdas dan Cermat Kelola Domain Authority yang dibeberkan oleh penulis buku Sukses Membangun Toko Online dan Blogging:Have Fun and Get The Money:
1. Meningkatkan SEO dengan cara:
• Menggunakan keyword dengan smart dalam dalam URL, judul, paragraf pertama, atau juga dalam dalam kategori
• Permalink blog – Keywords jangan sampai hilang dari permalink. Berada di awal lebih baik.
• Mobile – friendly
• Navigasi yang baik
• Optimasi gambar
• Panjang tulisan minimal 800 kata, 1.000 kata lebih baik.
 |
Salah satu ara untuk mengetahui Keyword yang bisa dipilih dan dimasukkan dalam postingan (sesuai Tema) |
2. Membuat konten yang menarik (berkualitas) sehingga ever lasting getu deh.
- Demikian menariknya sehingga banyak orang yang suka rela nge-share dan atau pun menautkannya (VIRAL).
- How? Seperti tulisan yang berisikan tips travelng, Cara-cara memasak, mendidik anak, bagaimana menumbuhkan minat dan bakat anak, dsb.
- Trend-rider. Penjelasan singkatnya the trend is your friend untuk mendukung DA blog.
- Kontroversial, misalnya ada motif apa dibalik kopi rasa Sianida? *Eh*
- Visually attractive – gif? Infographics? Video? Maksudnya melengkapi postingan dengan image, gambar, atau rekaman yang mendukung dan selaras dengan tema postingan. Tentu harus diperhatikan ukurannya yang compatible sehingga tidak memberatkan loading blog. Konon katanya, image atau gambar lebih dulu di index google lho ketimbang uraian naratifnya.
3. Internal – linking, yaitu membuat link dari postingan yang sudah tayang di blog ke artikel terbaru atau lainnya yang ada relevansinya.
4. Yang perlu di monitor secara berkala Cek broken links dan backlinks.
Pernah kan mendapati image/gambar yang dipajang pada postingan (lama) ternyata tidak muncul? Kasus seperti merupakan salah satu broken link yang harus diperbaiki dengan up load gambar lagi atau meremove si link yang rusak tersebut. Untuk menelusuri broken link bisa menggunakan www. brokenlinkcheck.com atau www.backlinkwatch.com.
Untuk maintenance Back Link bisa dilakukan dengan mematikan link keluar yang biasanya terdapat pada postingan-postingan lomba. Kalau lombanya sudah usai, bersegeralah membersihkan BL-nya agar tidak menggangu keseimbangan Link keluar dan Link Masuk.
5. Harus rajin menambah backlinks berkualitas yang bisa dilakukan dengan Blogwalking dan komentar yang positif, sesekali menjadi Guest posting, rajin untuk ngesharing di social media dan atau submit ke portal lain yang femes (menerima postingan blogger seperti Vivalog, Liputan6, dll)
6. Kontrol dan memanage bounce rate.
Semakin kecil prosentasi Bounce rate berarti semakin bagus sebuah blog/situs tersebut. Waduhhh, opo maneh iki? Bounce rate juga merupakan pengetahuan baru bagi saya. Idealnya nilai Bounce Rate berkisar 20 % (bisa diketahui dengan check Check menggunakan Google Analytics). Sedikit pemahaman yang bisa saya tangkap dari penjelasan Mak Carra mengenai Bounce Rate adalah:
bahwasanya nilai Bounce rate akan semakin tinggi mana kala banyak visitor blog kita yang hanya membuka satu page dan tidak melanjutkan over view ke entry lainnya alias langsung kabur begitu saja. Penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya pengunjung tidak menemukan content yang dicarinya, mendadak koneksi terputus, lay out blog yang membingungkan, loading yang merayap seperti siput, dsb.
Ibarat tamu yang datang ke rumah, ketika tak ada suguhan minuman atau
kue enak yang dihidangkan oleh tuan rumah, ya ngapain lama-lama kan? Begitu maksud kedatangannya sudah disampaikan,
as soon as possible tentu pamit pulang dong ?
Pertanyaannya: Bagaimana mengurangi atau menurunkan nilai bounce rate ini? Jika sudah tahu nilai Bounce rate ternyata mblendhug, cara efektif untuk menanggulanginya adalah implementasikan point 1,2,3 di atas yaitu Terapkan pengetahuan tentang SEO yang sudah kita ketahui untuk membantu performance blog menjadi friendly di mesin simbah Google.
Selain itu, penting pula untuk diterapkan pada blog kita adalah:
- menambahkan page atau label. Dengan adanya beberapa page/label, akan memberikan pilihan pada pengunjung untuk melihat-lihat tulisan lainnya.
- Menambahkan widget related post, tak hanya mempermudah pembaca blog untuk melihat postingan yang setipe temanya, tapi juga bisa mengungkitkan rasa penasaran. Yang awalnya hanya berniat sekedar kunjungan balik dan landed pada postingan terbaru, tapi pas melihat rekated post kok ada yang trend rider…who knows si pengunjung tersebut tergoda untuk mengKLIK postingan lainnya kan?
- membuat desain blog agar lebih lebih menarik dan jangan lupa melengkapi dengan site map juga.
Setelah semuanya dilakukan dan DA masih jalan di tempat, BERSABARLAH! Nikmatilah proses demi proses, tak perlu ngambeg dan berhenti ngeBlog gara-gara Domain Authority lambat naiknya. Kalau soal sumber ide tulisan, sudah pada paham tentunya kalau ide menulis bisa berasal dari segala penjuru dan kapan saja.

Mari lestarikan Produktivitas menulis dengan membuat bank ide dan bookmark, tiap ada ide yang mencungul segera masukkan ke bank ide agar tidak kehilangan “feel”nya. Banyak kejadian, pas ide melintas dan kita bilang ntar-ntaran mencatatkanya di rekening bank ide, menguap dengan sukses deh molekul-molekul ide tersebut. Dari tabungan yang terkumpul di Bank Ide, mulai membuat catatan kerangka tulisan setiap kali sikonnya mendukung. Bikin jadwal ngeblog agar up date blog bisa rutin, bila memungkinkan stock draft postingan untuk mengantisipasi saat peak session kerjaan di kantor. Kalau perlu, editorial calendar juga oke tuh.
Demikian uraian ala Mak Carolina Ratri yang top markotop, terutama bagi kami-kami *khususnya saya* yang ngertinya blogging baru selapis tuuiipiis kulit ari doang: nulis dan posting. Oia, dalam kesempatan Arisan ilmu tersebut juga dilakukan penarikan lot arisan blog perdana yang dimenangkan oleh Mak Ika Koentjoro. Setidaknya ada 30 emak blogger yang siap mempublish postingan dengan back link keluar untuk pemenang arisan pada periode tersebut. Semoga mempererat kebersamaan di antara kami:).
Postingan Arisan Ilmu ini akan terasa hampa tanpa memajang hasil dokumentasi akan kehebohan ketika emak-emak berkumpul yang pada lupa umur dan PeDe saja aksi narsis all out.
 |
Edisi PhotoShot... |
Once again, sebagai self remider bagi diri saya bahwa Aktifitas ngeBLOG pada dasarnya adalah menulis dengan HATI, RASA dan PIKIRAN. Menuliskan tentang pengalaman-pengalaman sehari-hari, mendokumentasikan jejak hidup dan di kemudian hari akan kita re-read, baik oleh kita sendiri maupun oleh visitor blog kita. BLOGGING juga bisa disebut menuliskan kekinian dan membaca masa lalu [ketika kita membuka tulisan di waktu-waktu sebelum hari ini].
Dengan ngeBLOG pula kita menjalin sosialisasi secara lebih luas: lintas waktu, lintas usia, lintas teritorial, lintas pola pikir dan segala jenis lintasan lainnya *lintas rel kereta api juga*.