Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News

Pertumbuhan ekonomi itu penting jika ada pemerataan. Tapi bagaimana jika ada pemerataan tanpa ada pertumbuhan ekonomi? Artinya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan merupakan dua hal yang seharusnya berjalan sinergis, harmonis dan saling menguatkan.

Bismilllahirrahmaanirrahiim,Seperti diketahui UKM merupakan tulang punggung perekonomian karena Jumlah pelaku UKM, lebih dari 57 juta unit (BPS, 2013) namun dalam hal ekspor, kontribusi UKM masih tergolong rendah, yakni berkisar antara 19-31%. Untuk itu, salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan ekonomi di Indonesia adalah dengan dikembangkannya Usaha Kecil Menengah (UKM).
Jumlah UMKM 98,77%
Dari beberapa kali bertemu dan sharing perbincangan, bisa dipetakan beberapa fakta-fakta yang menjadi penyebab rendahnya Kontribusi Ekspor UKM antara lain:
  1. Tidak semua produk UKM berorientasi ekspor. UKM di Indonesia yang sudah berorientasi ekspor, sebagian besar tidak mengekspor secara langsung melainkan melalui pihak ke-3 (eksportir & sub-kontrak).
  2. UKM belum memiliki akses langsung terhadap informasi dan kesempatan pasar (market intelligence)
  3. Kapasitas adaptasi terhadap kebutuhan pasar internasional belum cukup kuat
  4. Pengetahuan tentang pasar (Desain, Standarisasi Produk, Prosedur Ekspor)
  5. Resiko logistik dan pembayaran (sering kali terlambat sehingga mengganggu siklus produksi). 
Melihat fenomena tersebut, bisa dibilang keberadaan Smesco yang memiliki fungsi sebagai Trading House  untuk membantu mengembangkan aktivitas promosi produk-produk KUKM (koperasi usaha kecil dan menengah) bisa saya tarik benang korelasinya yang bernilai positif.
Ketika UKM ikut serta dalam event yang rutin diadakan di SMESCO, mendisplay produknya bersama-sama dengan pelaku usaha lainnya yang level kualitas produk pun berbeda-beda, maka bisa memberikan semacam brain storming bagi pelaku usaha (UKM) untuk melakukan internal audit akan pentingnya:
  • Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan, bahwa konsumen semakin lama semakin cerdas dalam memilih produk yang akan dibelinya yaitu tak hanya terpaku pada harga, tapi lebih penting dari yaitu kualitas dan keamanannya. 
  • Meningkatkan kapasitas SDM (capability Building). 
  • Meningkatkan penguasaan teknologi tepat guna dan teknologi informasi. Dalam hal ini, peran aktif lembaga akademisi (litbang) sangat dibutuhkan keterlibatannya karena  unsur teknologi dan inovasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kegiatan produksi yang bernilai tambah tinggi yang memungkinkan untuk memunculkan jenis usaha baru  yang lebih inklusif. 
  • Meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi yang menerapkan standardisasi produk seperti sertifikasi halal dan P-IRT (untuk produk pangan olahan), SNI, ISO, karena hanya produk-produk yang memiliki kualitas dengan penerapan standar yang konsisten yang mampu berkompetisi di market lokal maupun global. 
  • Meningkatkan peran market intelligence, salah satunya dengan membangun jejaring jejaring di kawasan, misalnya melalui networking/pertemanan lintas media dan lintas negara bahwa brand (produk yang dikeluarkannya) memiliki nilai jual yang kompetitif dan atau lebih tinggi nilai jualnya bila disandingkan dengan produk sejenis dari produsen lain. 
  • Proaktif membangun kemitraan antar UMKM di Indonesia maupun Luar Negeri. 

Memperluas Spirit Local Brand Lebih Keren dan Mendunia!

Menurut saya, gerakan Sounding  “Local Brand lebih Keren dan Mendunia” perlu untuk dikonstruksikan tak hanya sebatas keren dalam pengertian visual (gaya, ngetrend, gaul, dan sejenisnya).  Ketika sebuah brand menjadi terkenal tentu karena memiliki kualitas, standar dan inovasi  sehingga mampu menembus pasar dunia. Saat ini, sudah cukup banyak produk-produk asli Indonesia yang selain keren tapi juga mendunia dan beberapa brand-brand local tersebut bahkan dianggap produk luar negeri.
Tak usah jauh-jauh, saya sendiri adalah salah satu yang sempat terkecoh (mengira) beberapa merk produk yang sering wara-wiri iklannya baik di media cetak, televisi, online, off line ternyata produk 100% INDONESIA.  Lea, Tomkins, J.CO Donuts and Coffe, Polygon, Polytron, Notebook Byon, CFC, Essenza, Excelso, Buccheri, Terry Palmer, Casablanca, The Executive, Edward Forrer, Sophie Martin Paris, Magno, GT Radial, Hoka Hoka Bento, Eiger adalah contoh-contoh local  brand yang lebih keren dan Mendunia! 
Jujur, ada perasaan keren saat bisa membeli celana jeans merk LEA, atau tas Eiger, Sepatu merk Tomkins, makan J.CO Donuts sambil berkata dalam hati “ aiihh, ternyata aku sanggup loh membeli produk luar negeri !”. Tapi saat saya mengetahui jika brand-brand yang selama ini saya anggap berasal dari luar adalah produk dalam Negeri, yang kemudian saya rasakan adalah tak lagi merasa keren, melainkan super keren, bangga, haru, respect: Produk Indonesia Mendunia!  Efek lanjutannya, ketika suatu ketika hendak membeli barang/produk akan lebih mengutamakan dan memilih bangga dan beli produk Indonesia.


Semakin luas dan banyak masyarakat mengetahui  tentang keberhasilan produk nasional menembus pasar global, paling tidak akan menjadi revolusi comprehensive dari sisi pelaku usaha UKM dan konsumen. Bahwa local brand yang sudah mendunia merupakan bukti otentik kalau pelaku usaha lokal (Indonesia) mampu menghasilkan produk (barang/jasa) berkualitas dan konsisten, unik (unsur kekuatan budaya local),  kreatif dan bernilai tambah,  memiliki mutu dan kualitas yang terjaga dan terbukti.

Spirit Local Brand Lebih Keren dan Mendunia: Motivasi bagi pelaku usaha UKM 

Trust konsumen sejatinya berbasis pada kualitas dan komitment penerapan STANDARDISASI produk serta pola branding  yang dilengkapi dengan status HKI. Jadi ketika suatu produk mampu membuktikan kualitasnya, tentu pada akhirnya akan menarik perhatian semua lapisan konsumen [pembeli] dari berbagai level. Dengan daya dukung kultur, kekayaan alam, budaya dan keanekaragaman negeri yang berada pada garis khatulistiwa ini merupakan modal alamiah yang sangat potensial untuk dijadikan grand design dengan pola KREATIFITAS. 

Sebagai sample terdekat di wilayah Yogyakarta (sepengamatan saya), Sektor industri kerajinan memiliki kontribusi yang cukup besar dan sangat kuat daya sinergisnya terhadap branding ekowisata Daerah Istimewa Yogyakarta, yang secara kontinyu bertumbuh kembang selama ini mampu menyeimbangkan struktur perekonomian daerah. 

Industri kecil dan kerajinan cukup mendominasi perkembangan industri di Kabupaten Sleman, mulai dari hasil kerajinan garmen, tas, dompet, aksesoris fashion, aneka kerajinan dari bahan bambu, tanah liat,  yang semuanya sangat mendukung pengembangan pariwisata dimana provinsi DIY sebagai salah satu destinasi wisata kedua terbesar setelah Bali. Segmentasi konsumen turis mancanegara yang umumnya akan membawa oleh-oleh wisata dari Yogyakarta, secara otomatis akan menjadi sarana “promosi” produk-produk asli Yogyakarta untuk di kenal di negara asal sang turis kan? 
Produk yang high quality dan Standar akan merepresentasikan  performa produk-produk UKM lainnya secara simultan. 
Selain dapat memenuhi permintaan dalam negeri, produk industri kerajinan tersebut mampu menembus pasar internasional seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Belanda. Dalam suatu kesempatan, saya pernah mendengar penuturan salah satu pelaku usaha kerajinan tas kulit yang mengatakan bahwa hasil kerajinan tasnya sudah memiliki pembeli tetap dari Australia. Setiap bulannya sudah ada order dengan kuota dalam jumlah tertentu dan dengan desain tas yang limited edition. 

Industri yang mengacu pada KREATIFITAS memiliki kesempatan untuk fight dan survive. Potret nyata produk lokal Yogyakarta yang telah berhasil membranding produknya hingga ke pasar global adalah tas rajut dengan brand Gendhis dan Dowa, dua brand local yang semakin lebih keren yang dikelola dalam metode ONE STOP BUSINESS, yaitu membuat produk sendiri, merk sendiri dan memiliki toko sendiri. Toh, sekarang era digital sudah menjadi bagian life style hampir semua lapisan masyarakat dari seluruh penjuru dunia? Selain memasarkan secara Off Line, meng-ON LINE kan bisnis sudah merupakan bagian penting dalam pemasaran di era global.

Industri Unggulan, Andalan dan Prospektif dari Yogyakara yang siap menyusul jejak Gendhis dan DOWA yang sudah mendunia antara lain dari jenis industri: mebel kayu, batik, kerajinan kulit, dekorasi rumah, lampu pijar, kerajinan bambu, anyaman mendong, ATBM, makanan olahan

Spirit Local Brand lebih keren dan mendunia bagi kalangan UKM bisa mejadi prime mover untuk meningkatkan kinerja UKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan standar. Apalagi Yogyakarta merupakan kota terbaik dalam kemudahan mendirikan usaha, merupakan iklim yang kondusif untuk membangkitkan the next local Brand MAKIN lebih keren dan mendunia !
Showroom UKM Sleman
Bagi Konsumen,  Spirit Local Brand Lebih Keren dan Mendunia adalah injeksi “multivitamin” untuk BANGGA, BELA dan BELI (gunakan) Produk nasional.

Bagi para konsumen, termasuk saya, sangat perlu brain washing secara berkala dan kontinu untuk Bangga dengan produk dalam negeri. Kalau dulu para pejuang mengejawantahkan rasa cinta tanah air dengan berperang melawan bangsa penjajah, maka di era kemerdekaan yang berarus global ini, cinta tanah air bisa diekspresikan (salah satunya) dengan semangat BANGGA, BELA dan BELI (gunakan) Produk nasional. Apalagi jika melihat data statistik (kawasan ASEAN) yang masih menunjukkan jumlah impor yang lebih besar daripada ekspor (2013) yaitu: Ekspor: $182.551,9; $ Impor: 186.628,7 atau defisit sebesar $4.076,8 (Asean Statistik, 2014)

Bisa memenangkan konsumen dalam negeri adalah salah satu kunci untuk membangkitkan the next local Brand yang  lebih keren. Peta demografis Indonesia: memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, karakteristik yang atraktif dan iklim investasi yang baik, dengan distribusi + 60% dari total penduduk Indonesia berusia 20-65 tahun, artinya jumlah usia produktif yang potensial menjadi sasaran pasar terbesar.  

Dengan mencermati “keunikan” peta demografis di atas, terlihat clue yang cukup jelas yaitu bila ingin meng-efektifkan target menembus konsumen kelas menengah ke atas, pelaku industri setidaknya harus mengambil hati pasar terbesar dalam negeri saat ini yang didominasi kelas menengah yang pertumbuhannya dinilai sangat cepat semenjak era digital booming.  

Barang-barang konsumer: makanan, pakaian, produk IT (gadget), kebutuhan barang lain seperti home goods, kendaraan bermotor,  wisata, dan sederet kebutuhan lainnya yang diminati oleh masyarakat kelas menengah. Jika lebih dicermati lagi, potensi pasar dari kelas menengah yang bisa memberikan daya ungkit meluasnya Spirit Local Brand lebih keren secara lintas wilayah, usia, komunitas dan sangat mungkin lintas generasi (selanjutnya) adalah usia anak sekolah, mahasiwa dan kelompok usia produktif hingga 40-50 tahun. 

Tanya kenapa?
Bisa saya cuplikkan salah satu momentum yang bisa saya anggap mencerminkan presumtif di atas. Beberapa bulan lalu, saat kami menikmati gathering bersama anak-anak di salah satu pusat perbelanjaan tak jauh dari tempat tinggal kami. 

Ketika melewati sebuah distro fashion, Ifa (si sulung) tertarik pada baju bawahan/ rok panjang dengan brand local (lupa labelnya). Dengan pertimbangan modelnya yang menarik dan (saat itu) Ifa merasa nyaman “klik” dengan rok tersebut. Dan sebulan kemudian, saat jadwal perpulangan dari asrama, “ Eh tahu Nggak Bund, teman-teman pada nanyain rok yang aku beli waktu itu loh. Sepertinya pada suka dan pengen beli juga. “. Demikian cerita Ifa dengan ekspresi wajahnya yang berbinar-binar. 

Saya mendapati bahwa ketika seorang konsumen merasa puas, nyaman dan aman terhadap suatu barang/jasa yang dibeli maka akan mengintrusi mind set-nya. 
  • Out putnya, konsumen akan “kembali” pada brand yang sama atau sejenisnya. 
  • Out come-nya adalah promosi spontan pada komunitas di sekitarnya dan secara digital akan terjadi distribusi testimoni positif. Penting untuk dipahami bahwa Masyarakat Indonesia sangat terhubung satu sama lain melalui jaringan media sosial. Satu orang user IT, memiliki akun sosmed lebih dari satu. Kalau tahun 2012, sudah tercatat pengguna facebook mencapai angka 50 Juta (terbesar ke-empat di seluruh dunia), 29 Juta akun Twitter (terbesar kelima di dunia) dan  ditambah lagi akses ke berbagai jaringan media sosial dapat dengan mudah diakses oleh pengguna mobile devices. Padahal, jumlah pengguna mobile device saat ini hampir menyamai atau bahkan sudah melebihi populasi masyarakat Indonesia. Fakta yang fantastis sekaligus segmentasi pasar yang efektif dan efesien untuk memperluas 
  • Impactnya, manakala kelak dia menjadi orag tua, dalam hal berbelanja barang/jasa, secara alamiah akan mengajarkan dan menanamkan  Spirit Local Brand Lebih Keren dan Mendunia kepada generasi berikutnya. 

Lantas, apa dan bagaimanakah agar semakin banyak local brand yang mendunia? 
  • Membudayakan mind set untuk berani mengambil peran sebagai produsen ( tidak terlena dalam zona nyaman sebagai konsumen).
  • UKM perlu dibekali pemahaman mengenai konsep pasar tunggal dan basis produksi regional. 
  • Pembentukan trading house di daerah dengan fungsi information desk, TRIPs desk dan pelayanan sertifikasi satu atap, exhibition ( sebagai contoh: keberadaan Showroom UKM yang ada Disperindagkop Sleman).
  • Peningkatan kapasitas UKM tidak hanya dari segi permodalan namun akses thd teknologi dan inovasi
  • Business matching ==> Peningkatan kemitraan subcontracting antara UKM dengan usaha besar dan investor.
  • Reformasi birokrasi terkait prosedur perizinan (business enabling environment), ekspor dan percepatan pembangunan infrastruktur
Epilog:
Memperluas Spirit Local Brand Lebih Keren dan Mendunia untuk membangun dominasi konten lokal BUKAN euforia semusim (jangka waktu tertentu) semata. Ini merupakan bagian dari ketahanan Ekonomi Kreatif  Indonesia yang harus ramah lingkungan dan memiliki brand yang kuat.

Mengingat, ketahanan ekonomi bukan sekedar goal pembangunan jangka pendek atau menengah, melainkan  Indonesia harus survive tak hanya untuk 10, 50 atau 100 tahun ke depan, tapi berabad-abad selanjutnya dan seterusnya Spirit Local Brand Lebih Keren dan Mendunia!






References:
  • http://sigmaresearch.co.id/index.php/news/46-news/63-potensi-gurih-pasar-kelas-menengah-indonesia.html
  • Rappler.com
  • Materi Workshop: Tantangan UKM menghadapi MEA












    12
    Share
    I am a proud wife, a working mommy with 3 kids. Cerita lebih lengkap bisa disimak pada postingan #Berani memilih BERMETAMORFOSA dan saat ini tinggal di Yogyakarta. Atau, bisa juga disimak dari sekilas profil saya di postingan Daftar Blogger Indonesia ini.

    Call me: Ririe Khayan, lahir dan besar di Lamongan, pernah kuliah di Jurusan Teknik Kimia dan teknik Industri. Sebelum stay di Yogyakarta, saya menikmati indahnya tinggal di Banyuwangi selama beberapa tahun, bekerja di Laboratorium Perikanan/UPT LPPMHP, specially di Lab. Kimia. Dan Alhamdulillah bisa ikut belajar bagaimana bekerja di Lab. mikrobiologi dan Lab. organoleptik. 
    Blog Kidung Kinanthi ini bergenre Personal Blog, isinya: Artikel, OPINI, catatan TRAVELING saya, Cerita KULINER, belajar bikin fiksi, reportase event (jika ada undangan/kopdar/gathering lainnya), sesekali tentang Parenting/Kesehatan, pokoknya apa saja yang menarik dan bisa  dituangkan menjadi postingan blog.
    Di blog ini juga menerima postingan berbayar (partnership, writing for us ) baik placement article maupun blogpost. Review produk atau endorsemen akan saya buat setelah menggunakan produk yang dimaksud dan tidak ada masalah selama masa pemakaian (testing product).  

    If You are interested in review your products on my blog, if you have any inquiries, or something else, have please contact me at:

    E-mail   : ririekinanthi8p [at] gmail [dot] com atau ririekhayan [at] gmail [dot] com
    Twitter : [at] ririekayan
    IG             : [at] ririekhayan

     Another side of Me 

    Jejak Antologi:
    Beberapa kali ikut proyek antologi dan beberapa tulisan yang lolos seleksi terbit dalam BUKU antologi yang berjudul: 
    • Antologi Pejoba, 
    • Perindu Surga, 
    • Sang Juara,  
    • My Re-engineering When I broke Up [ Leutikaprio], 
    • Teraphy menulis [menerbitkan buku bersama Jonru], 
    • Penantang Mimpi, 
    • Sayap-Sayap Cupid, 
    • Ironi Strip dua, 
    • Kami [Tak Butuh] Kartini Indonesia, dan 
    • Book of my blog: MOZAIK KINANTHI

    Beberapa hasil kompetisi yang saya ikuti antara lain:
    1. Juara II Lomba Blog yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Sleman: Festival UMKM Sleman: Ajang Pameran Inovasi dan Kreatifitas Produk Lokal Yang Siap Go Digital
    2. Nominee Blog Competition BI Netifest 2020 ( 4 besar): QR Code, Cara Pembayaran Digital Hits ala Emak Milenial yang lebih Cepat Dan Praktis
    3. Juara II Lomba Blog yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY (2019): Daya Saing UKM Lokal Sleman, Dari Produk Kerajinan Rajut Hingga Aneka Olahan Salak dan Tempe di Gelar Produk Pelaku UKM DIY
    4. JUARA LBI Musim ke-4 Tahun 2016 ( https://ligabloggerindonesia.blogspot.com/2016/04/juara-liga-blogger-indonesia-musim-ke.html)
    5. Juara I GA Lomba Review Letters to Aubrey  : Dunia itu besar dan Bahagia itu tidak sulit 
    6. Juara I Kontes Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran 
    7. Jara II (Lomba Blog VOA periode Agustus 2012), Budidaya Ikan : Solusi untuk Musim Paceklik dan Over Fishing 
    8. Juara II Lomba 3 Tahun Warung Blogger, Potensi Sumber Daya Alam Pilar Kemandirian Daerah Sleman
    9. Juara III GA Sadar Hati, Tunggak Jarak Mrajak, Tunggak Jati Mati 
    10. Juara III (kategori Fiksi) GA  #DEAR YOU: TENTANG SATU TAHUN [Biar] Berlalu Bersama Musimnya 
    11. Juara III Lomba Blog Peduli Pemanis sehat: Palm Sugar: Pemanisnya hidup sehat
    12. Juara III (kategori Pandangan Pertama) GA Langkah Catatanku : Pandangan Pertama: So Cool Guy
    13. Juara Harapan I: Srikandi Blogger: Aktualisasi Perempuan di Era Digital
    14. Juara harapan I. Bernostalgia dengan Agustusan : Histeria lomba Agustusan Mindahin Belut 
    15. Pemenang 20 besar [dibukukan] [Mozaik Blog Competition 2014]  Writer Wannabe Rekam Jejak Lintas Masa
    16. Juara kategori postingan Istimewa Linearitas: Senang, puas dan bahagia
    17. Pemenang Hiburan Berkriteria yang ber-alur cerita: The Rain, A man & The Moon  
    HOBBY
    Jika Hobi adalah melakukan hal-hal yang disukai dan kita merasa enjoy mengerjakannya, maka tentu saja hobi saya adalah menulis di Blog, mengoleksi buku, membaca buku. Suka juga menanam bebungaan, suka makan menu rumahan alias masak sendiri ala chef acak-kadut yang penting halal, sehat dan tidak meracuni tapi juga gak nolak untuk wisata kuliner aneka makanan lhoh? Suka juga traveling jika timingnya oke dengan jadwal libur, urusan keluarga dan dibolehin suami tentunya. Suka nonton film juga loh?

    Obsesi, Impian, Harapan
    Tiga jenis istilah yang masih saja membuat saya bingung. Oleh karenanya saya gabungkan saja dan beberapa diantaranya adalah:
    1. Semoga diberikan kesehatan, bahagia dan hidup berkah dalam keluarga yang sakinah. Diberikan kesempatan untuk memiliki anak (adik buat Ifa, Aida dan Azka), 
    2. Pengen jelajah Nusantara, Traveling ke luar negeri, Minimal Haji/umrah. Pengen ke Ausie mumpung masih ada adik ipar yang study di sana jadi bisa stay gratisan kan? Negera yang dekat-dekat: Singapura, Malaysia, Hongkong, Korea, China, ..anggota ASEAN deh. Eropa juga, sejak kecil saya pengen banget bermain salju dan bukan salju jadi-jadian (buatan). Ke Amerika juga ding. *namanya juga impian, boleh kan sebanyak-banyaknya?*
    3. Memiliki mini perpustakaan dengan koleksi buku yang bisa dibaca oleh siapa saja, tetangga, teman, temannya tetangga dst.
    4. Bisa menerbitkan novel dan atau buku ( Penulis single atau siapa yang mau ngajakin saya berkolabarasi menulis fiksi/non fiksi neh?)
    5. Memiliki tempat tinggal dengan lahan yang cukup untuk menanam aneka bunga dan tanaman Toga.
    6. Dan masih banyak lainnya.
    At least but not the Last:  
    Thanks a lot for your attention. Terima kasih untuk semuanya yang berkenan meluangkan waktu untuk mengunjungi Kidung Kinanthi (event just silent reader). Dan mohon maaf bilamana ada kalimat, tulisan ataupun content yang kurang berkenan. Tak pernah ada niat/tujuan untuk menyinggung atau pun bikin gak nyaman siapa saja. Harapan saya, melalui tulisan bisa berbagi kisah yang baik, pengalaman untuk mengkayakan hati dan menjalin ukhuwah secara viral.


    Note: Semua foto di sini adalah milik pribadi kecuali ada sumber/penjelasannya, kecuali  foto public figure yang tidak jelas sumbernya. 


    17
    Share

    Modem sudah tak asing lagi bagi semua user internet. Dalam pemahaman sederhana, Modem merupakan perangkat (alat) yang digunakan agar  komputer/laptop bisa terhubung dengan jaringan internet. 

    Dan Bismillahirrahmaanirrahiim saya mendapatkan penjelasan yang lebih ilmiah dari Wikipedia yang menyebutkan bahwa Modem merupakan gabungan dari Modulator dan Demodulator.
    Modulator adalah bagian yang mengubah sinyal informasi menjadi sinyal pembawa (carrier) yang siap untuk dikirimkan. Sedangkan Demodulator merupakan bagian yang memisahkan/memilah-milah sinyal informasi (data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima agar informasi tersebut bisa diterima dengan baik. Pada aplikasinya, fungsi Modulator dan Demodulator digabungkan menjadi satu dalam alat yang dikenal secara luas dengan nama MODEM.  Sehingga secara singkat, modem diartikan sebagai alat komunikasi dua arah dan setiap perangkat komunikasi jarak jauh yang sifatnya dua-arah umumnya memiliki part yang disebut "modem”.  

    internet; paket data; online

    Balada Modem; Online; kidung kinanthi

    Modem untuk komputer (personal computer)  pertama kali diciptakan oleh Dennis C. Hayes dan Dale Heatherington pada tahun 1977. Nah lhoh, produk teknologi yang sangat penting bagi dunia dan industri online ini ternyata sudah cukup lama ditemukan, berkembang hingga sekarang dan sangat memungkinkan akan terus digunakan di masa mendatang (dengan modifikasi dan development).  

    Tapi….tapi, saya pertama kali mengenal/melihat benda yang disebut modem baru sekitar tahun 2007-2008, ketika mengikuti pelatihan di Bogor.  Room mate  workshop menyalakan internet dengan menggunakan modem (saat itu saya tanyai harganya di kisaran 1 juta). 
    “ Kalau modem gini lebih enak mbak, kapan dan dimana saja kita bisa buka internet. Selain itu, anak-anakku kan juga sudah mulai butuh internet. Kata suami,  kenapa enggak sekalian saja beli modem begini”, dan saya lupa berapa budget per bulan yang dibelanjakan untuk menghidupkan modem tersebut. 
    Yang jelas, masih terbilang mahal juga buat ukuran saya saat itu. Lha iya, bahkan saat itu saya belum punya laptop tuh. Bagi saya, mengakses internet kala itu baru sekedar check email, YM-an, Friendster-an dan sesekali browsing (belum punya FB, Twitter, IG). Hehehehee…

    Short cut cerita, saya akhirnya mengenggam modem sendiri setelah setahun punya laptop, yaitu di kisaran tahun 2010. Alhamdulillah….sudah saatnya saya perlu memiliki modem karena di tahun 2010 mulai sesekali ngeBlog (padahal bikin blog tahun 2009???) dan aktif-aktifnya ikutan-ikutan lomba on line (kuis-kuisan gettu deh) yang hadiahnya lumayan. Minimal bisa BEP dengan harga modem.  Karena saya gagap IT, seperti biasa kalau mau beli-beli produk IT ya tanya-tanya sekaligus minta si Andri (keponakan) untuk bantuin beli.  Dua hal yang ditanyain Andri: Berapa budget saya? Mau pilih modem yang GSM atau CDMA?

    Kalau ditanya mau beli modem CDMA atau GSM? Jelas dong saya mantap mau beli yang CDMA, berdasarkan dalil keberadaan saya kala itu tinggal di Banyuwangi dan saya kan maunya modem tersebut compatible juga saat saya bawa mudik ke LA atau ketika long trip lainnya.  Kalau budget, gak boleh lebih dari 400 ribu. Kalau sampai lebih dari 400 ribu, resiko ditanggung oleh yang mbeliin !. 
    Cerita dibalik Modem; Modem; www.ririekhayan.com

    Saat itu harga modem sudah lebih ramah dan sudah mulai banyak pilihan.  Akhirnya modem berlabel vodafone yang yang dipilihkan oleh Andri, dengan alasan dia juga pakai modem yang sama untuk mendukung aktifitas pekerjaannya yang berada di Kalimantan. Menurut Andri, dengan kualitas Koneksi di tempat keberadaan saya (Banyuwangi),  modem yang dipilihkannya sudah HSPA, juga Plug and Play. Cukup di colokkan, setting sesuai dengan kartu perdana paket data yang digunakan, sudah deh on line. Intinya, gak bikin ribet untuk menggunakannya dan cooperative untuk berinternetan ala-ala keperluan saya.

    Modem yang saya gunakan memang hanya satu hingga sekarang, tapi tidak dengan paket data internetnya. Maka Balada [Menggunakan] Modem USB ini pun dimulai dengan beberapa kali gonta-ganti KARTU PERDANA paket data internet. Awalnya saya pakai M2 yang bertahan cukup lama, gak ganti-ganti nomer dan dengan jatah pulsa internet rata-rata per bulan dicukupkan 50 ribu. Teuteup…kudu irit pulsa. Hingga kemudian tahun 2013 saya menggunakan hape yang bisa sharing internet via tethering  &hotspot portable. One for all: telpon iya, akun medsos jalan, sms lancar, internet running well. 

    Tahun 2014 pernah nyoba sebentar mengaktifkan modem lagi dengan paket data 3, tapi kemudian istirahat lagi deh modemnya. Paket 3-nya dipindahin ke hape. Dan beberapa hari lalu, gegara gerilya untuk login e-PUPNS, saya pun memutuskan menggunakan model dengan paket data yang baru lagi. Kalau sebelumnya, saya concern menggunakan kartu perdana paket data yang masa aktifnya super duper panjang, sehingga kuota internetnya habis sebelum masa aktifnya usai. Tapi kali ini, demi e-PUPNS, saya menggunakan paket data yang masa aktifnya hanya sebulan untuk kuota 4 GB. 
    Apapun alasannya, yang jelas memilih paket data bagi saya tetap dengan pertimbangan yang koneksi cepat, harganya hemat dan masa aktifnya yang lama agar paket datanya gak hangus gara-gara masa aktifnya habis. 

    Anda juga punya cerita/Balada Modem USB menggunakan modem kah?



    Reff: https://id.wikipedia.org/wiki/Modem

    16
    Share

    Kebijakan baru yang mengharuskan PNS melakukan pendaftaran ulang di website BKN tahun ini atau yang dikenal dengan istilah EPUPNS = Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara online. Pendataan ulang secara nasional ini merupakan pemutakhiran data PNS melalui aplikasi sistem online yang dibuka sejak 1 september 2015 dan  berakhir pada Desember 2015

    Rentang waktu yang telah di tentukan dan konsekuensi/sanksi “dipecat dianggap resign” terhadap Pegawai Negeri Sipil yang belum melakukan registrasi e-PUPNS hingga batas waktu yang telah ditentukan, Bismillahirrahmaanirrahiim membuat semua PNS berupaya agar tidak mendapakan penalty tersebut. Bergegaslah semuanya as soon as possible   untuk mengakses website yang sama yaitu https://epupns.bkn.go.id/. Satu portal yang diserbu jutaan pengakses setiap saat , mungkin bisa diibaratkan arus mudik, lompatan jumlah pengunjung web BKN pun mengalami kepadatan dan crowded yang luar biasa: kebanjiran traffic!
    Sebelum nulis lanjut berkepanjang, here is the hot news: 

    Breaking News: Alhamdulillah, akhirnya ada penjadwalan PUPNS 2015 (bkn.go.id, 13-10-1015)


    Untuk proses pemutakhiran data ini, setelah sukses melakukan registrasi dan mendapatkan nomer registrasi, setiap PNS diharuskan melakukan pemeriksaan data yang tersedia dalam database kepegawaian BKN. Apabila terdapat data yang tidak sesuai, kurang lengkap dan ada data yang belum tercantum maka harus melakukan perbaikan data yang tidak sesuai tersebut, melengkapi datang yang masih kurang serta menambahkan data yang belum tersedia di database BKN. Updating data tersebut meliputi :
    1. Data Pokok Kepegawaian (Core Data) : Nama, Tanggal Lahir, NIP, dll
    2. Data Riwayat : Kepangkatan; Pendidikan / Pelatihan (Formal dan Non Formal); Jabatan; Keluarga ( Orang tua, suami, anak).
    3. Lainnya (stakeholder PNS) : BPJS, Bapertarum, KPE.
    Sebenarnya data yang harus dimutakhirkan tersebut in normally, bisa diselesaikan dalam waktu beberapa jam (estimasi saya sih 2 jam cukup). Akan tetapi, karena semua pada (berebutan) untuk bisa sesegera mungkin menyelsaikan proses pendataan ulang di portal yang sama,  membuat web BKN menjadi agak lambat dan bahkan seringkali menjadi eror dan gagal login. 
    ririe khayan; bkn; login
    [Hampir] semua PNS berharap bisa menyelesaikan semua proses pemutakhiran data, mengkases alamat portal yang sama, tentu banyak cerita dibalik gegap gempita proses registrasi (ulang) ini. Salah satunya adalah saya. 

    Saya coba antisipasi untuk entry data dengan mencicil pada saat ritme kerjaan agak longgar, menggunakan koneksi internet di kantor yang bandwidth-nya sangat besar (dibandingkan paket internet di hape saya), satu, dua, tiga kali gagal login. Coba lagi dan lagi hari-hari berikutnya dan hasilnya masih sama: gagal login ===> The Web Is not Available . Saat saya klik detailnya: 
    The connection to epupns.bkn.go.id was interrupted.
    Reload this webpage
    Press the reload button to resubmit the data needed to load the page.
    Check your Internet connection
    Check any cables and reboot any routers, modems, or other network devices you may be using.
    Allow Chrome to access the network in your firewall or antivirus settings.
    If it is already listed as a program allowed to access the network, try removing it from the list and adding it again.
    If you use a proxy server...
    Check your proxy settings or contact your network administrator to make sure the proxy server is working. If you don't believe you should be using a proxy server: Go to the Chrome menu > Settings > Show advanced settings... > Change proxy settings... > LAN Settings and deselect "Use a proxy server for your LAN".
    Lha iya, pakai koneksi internet yang bandwidhnya pasca bayar,  login ke web lainnya no problem, tapi mengakses ePUPNS, kok dapat pesan sedemikian indahnya ya?

    “ Coba input data kalau malam Mbak. Soalnya kalau siang, pasti sangat banyak yang mengakses”, saran beberapa teman di kantor yang sudah berhasil melakukan pemutakhiran data.
    Saya coba ikuti saran untuk mengakses ePUPNS di malam hari yaitu sambil menemani Azka belajar. Kadang bisa login tapi hanya berlangsung sebentar. Saya coba beberapa kali, hasilnya masih sama: bisa login tapi gagal nge-save hasil entry data dan mendapatkan pesan cinta: 
    “ Secure Connection Failed. The connection to the server was reset while the page was loading. The page you are trying to view cannot be shown because the authenticity of the received data could not be verified. Please contact the website owners to inform them of this problem”
    “ Bunda lagi ngerjain apa sih?” tanya Azka penasaran melihat Emaknya yang serius mantengin layar laptop.
    “ Mengisi data pegawai ke website pusat kepegawaian, Le…”
    “ Untuk apa Bund ?”
    “ Ya kalau Bunda tidak melakukan peremajaan data, bisa dianggap mengundurkan diri atau pensiun. Tidak bisa kerja lagi…”
    “ Asyik Bund, jadi bisa sering jalan-jalan. Hehehehe…” komentar Azka, anak kami yang duduk di kelas 5 SD. 

    Saya hanya tersenyum dan tetap berusaha login ke ePUPNS. Kembali saya dibuat galau karena gagal login setelah sekian jam duduk manis di depan laptop. Terbersit pikiran, kalau seperti terus kapan saya bisa meng-up date semua data ini? Lha kalau traffic yang padat, dengan mengandalkan kualitas sharing paket data dari paket internet dari HP, akan makin susah untuk bisa nembus padatnya jalur menuju web BKN kan? Setidaknya, hambatan internal dari koneksi internet yang  saya gunakan harus ditingkatkan tho?

    Akhirnya saya memutuskan untuk menghidupkan MODEM yang hampir 3 tahun ini berada pada fase hiatus. Iyahhhh, modem yang telah sekian lama “istirahat” saya gunakan lagi demi EPUPNS. 
    “ Sebenarnya, masalahnya adalah membanjirnya tamu yang mengunjungi web BKN mbak. Jadi meski pakai modem pun, sepertinya hasilnya tak akan lebih baik “ komentar salah satu teman di kantor saat saya cerita 
    “ Iya memang Mas. Tapi kalau model rebutan, terus “kendaraan” kita tidak bisa meluncur cepat kan susah juga untuk sampai di web BKN ".

    Dan belajar dari kiat sukses dari teman-teman yang selesai up dating data, saya pun  mengganti schedule login yaitu saat dini hari. Alhamdulillah, bisa mulai melakukan entry data pegawai tapi dengan sistem “hunting”. Bisa save satu atau dua entry data tapi kemudian eror lagi. Coba lagi dan lagi hingga ketiduran di depan Notebook. 

    Singkat cerita, saya memang harus tidur bersama Notebook untuk berjaga-jaga setiap saat bisa mengakses portal EPUPNS lagi agar saat terbangun saat langsung mencoba lagi untuk melakukan entry data lainnya. Berasa seperti perang gerilya atau bahkan kayak lagi gambling dan untung-untungan kapan kira-kira traffic ePUPNS agak turun sehingga saya bisa login. 
    “ e-PUPNS….eeeeBegadang deh istriku “, demikian guyonan suami saya beberapa waktu lalu. Bukan hal baru sih, wong kalau saya lagi bikin postingan untuk blog juga sering begadang kok. Hehehe… 
    So far, setidaknya saya dan yang lainnya yang belum sukses menyelesaikan entry pemutakhiran data ke ePUPNS bisa bernafas lega karena per 13 Oktober 2015, Team PUPNS BKN telah merilis jadwal untuk login ke ePUPNS. Besar harapan saya, semoga “perang” dan rebutan login ke portal ePUPNS bisa lebih stabil, lancar dan semua PNS sukses memutahirkan datanya tanpa harus e-begadang berhari-hari lagi.   


    14
    Share

    Dalam permodelan bentuk dan desain apa saja, benda yang saya namai kotak pensil adalah benda yang penggunaanya untuk menyimpan alat tulis sehingga perlengkapan menulis pun bisa lebih ergonomis saat dibawa kemana-mana. Dengan tempat pensil akan memudahkan untuk mengambil aneka stationery kapanpun dibutuhkan dan menjaga isi tas lebih rapi dan bersih (dari tercoreti ujung pensil/pulpen/stabillo, spidol, dan lainnya). 

    Kini, Bismillahirrahmaanirrahiim ketika jaman keemasan sekolah sudah lama berlalu, kebanyakan dari kita masih banyak yang menggunakan tempat alat menulis atau KOTAK PENSIL yang sekaligus (kadang) dipakai juga untuk menyimpan Flashdisc. 

    Membelikan kotak buat anak-anak, tentunya dengan harapan yang awet, aneka alat tulis tidak cepat rusak karena terlindungi dari goncangan, desakan atau ketiban barang-barang lain yang lebih berat. At least ujung pensil lebih terlindung dari resiko sering mengalami tragedi kepatahan. Oleh karena itu, ketika saya membeli kotak pensil yang memiliki:
    1. Bentuk stabil, dalam arti bagian sisi-sisinya konstan ketika berada di dalam tas bersama-sama dengan barang yang memiliki ukuran lebih berat seperti buku pelajaran, botol minum, kotak pensil warna dll.
    2. Ukuran yang cukup untuk diisi pensil, pulpen, penghapus, rautan, penggaris pendek, 
    3. Konstruksi bagian dalam yang ergonomis bagi keberadaan ATK, semisal ada kolom-kolom untuk peletekan alat tulis, tempat rautan, penghapus, de-el-el.
    4. Warna yang gelap, maklum kan, namanya juga biar tahan lama. Kalau warnanya cerah, kemudian tercoret-coret (karena tak sengaja atau anaknya pengen berkreasi pada kotak pensil), bisa-bisa cepat minta pengadaan baru tuh padahal baru berumur beberapa minggu. #irit  
    5. Desain yang menarik bagi si pemakai pastinya. Tak sedikit desain bagian luar dari kotak pensil menggunakan trend kekinian yang diminati anak-anak seperti Frozen yang booming beberapa waktu lalu.
    6. Anda punya pertimbangan (lagi) lainnya kan? 
    Stationery; ATK; Alat Tulis;
    Tempat Pensil berbentuk Persegi (dua partisi penyimpanan ATK)

    Tempat atau kotak pensil, ~ tentu saja bentuknya tak harus kotak persegi panjang ~ karena dalam dunia marketing, grafik penjualan dipengaruhi oleh dinamika desain produk (bentuk, warna, ukuran, motif/gambar yang kekinian, dll).  Jaman saya sekolah tempoe doeloe, tak kenal dengan tempat khusus untuk menyimpan alat tulis (yang biasanya saya sebut “kotak pensil”). Bukan tidak tahu, tapi karena masih lebih butuh untuk beli pensil, pulpen, buku tulis, bayar sekolah, beli seragam sekolah. Pensil, pulpen, penghapus CS cukup diselipkan dalam buku atau kantong tas. Ketika masuk SMP, itulah kali pertama saya bisa memiliki tempat ATS, tempat alat tulis tersebut berwarna kuning dan bentuknya kotak. That’s why, saya pun latah dan terbiasa menyebutnya kotak pensil hingga sekarang. 

    Tetiba saya jadi sok care mengenai Alasan [Dibalik] Pemilihan Kotak Pensil kan? Sepekan musim UTS kali ini saya mendapati sekian banyak (lebih dari dua buah) pensilnya Azka pada tumpul secara kompakan. 
    “ Kok sampai bawa pensil sebanyak itu, Ka? “ meski sudah kelas 5 SD, alat tulis yang dominan digunakan memang masih pensil. Masih jarang Azka menulis menggunakan pulpen.
    “ Coba lihat dulu Bund, ujungnya banyak yang puthul. Ini…ini..ini….tumpul kan?” Azka menjejer semua pensilnya .
    “ Kok bisa? Azka naruh pensilnya di dalam kotak pensil kan? Tidak di sebar dalam tas?”
    “ Bawa kotak yang ini neh…” sebuah tempat pensil yang model pouch (dengan dua resleting).
    “ Kotak pensil yang beli sama bunda dimana? Sudah rusak ya?”
    Azka tertawa nyengir “ yang  rautan di bagian pojoknya sudah rusak Bund…?”
    “ Tapi masih sangat bisa digunakan tho?”
    “ Heheheee….”
    “ Kalau pakai tempat pensil yang kayak dompet gini, besar kemungkinan pensilmu jadi patah. Ketindihan buku pelajaran atau botol minumanmu yang seliter isinya, piye gak pada patah ujung pensilmu “.
    Alat tulis; Tempat pensil; ririekhayan.com


    Persiapan UTS atau apapun penyebutan ‘ ujian/test’ yang merupakan jadwal akademik rutin, selain ikut sibuk menemani belajar, ternyata juga penting untuk melakukan check and ri-check alat tulis. Persiapan materi pelajaran sudah prima, tapi “senjata” buat ujian tidak support, sepengalaman saya sih cukup bisa bikin dag-dig-dwerr. Lagi konsentrasi tingkat dewa, misalnya ujug-ujug ujung pensil putus. Kalau mau meraut akan butuh waktu beberapa menit, bisa menurunkan konsentrasi, atau bahkan mengganggu teman kan? Solusi idealnya adalah ada alat serupa cadangan yang siap digunakan. Parahnya, jika cadangan gak punya, rautan ternyata gak joss untuk meraut…..bukan tak mungkin mood mengerjakan soal-soal ujian jadi kacau-balau. Dan sekian dampak rentetan lainnya yang bisa membuat labil konsentrasi saat mengerjakan soal-soal ujian.

    Nah, Alasan [Dibalik] Pemilihan Kotak Pensil juga merupakan bagian dari gerakan #Irit dan #AntiMubadzir kan?

    12
    Share

    Bismillahirrahmaanirrahiim, hasil coba-coba bikin fiksi dan postingan berikut ini merupakan lanjutan dari cerita Belum Musim Semi.

    Berhari-hari Ghaza di hantui mimpi mengerikan, yang membuatnya terbangun tengah malam dengan bersimbah keringat dingin. Bermacam adegan menakutkan menghiasi tidurnya. Mamannya yang terkena serangan jantung. Mertuanya yang shock berat, sanak saudara mengejeknya dan yang paling Ghaza takutkan tatapan sedih dan air mata Deandra yang mengalir perlahan di pipinya tanpa sepatah kata yang di ucapkan. Ghaza masih bisa tegar dan menenangkan Mamanya, dia masih bisa menahan semua ejekan serta sindiran keluarga dan semua orang. Tapi sanggupkah dia menghadapi kenyataan telah menyakiti dan mengecewakan Deandra, wanita yang di nikahinya dua tahun lalu? Yang telah menjadi istri yang sangat di kasihinya sejak ikrar Ijab Kabul itu? Perasaan cinta yang bertumbuh dari hari ke hari oleh kelembutan, kedewasaan, kesabaran dan kesederhanaan Deandra? Siapkah dia jika harus melepaskan Deandra?
    Bayangan-bayangan dalam mimpinya seperti monster yang siap menghisap seluruh keberaniannya, menjadikan hatinya kacau dan kehilangan motivasi. Secuil keberanian yang menyeruak namun sebongkah ketakutan menindih keberanian tersebut dengan secepat kilat.
    “ Mas…”
    Ghaza hampir terlonjak dari KURSI di ruang kerjanya.
    “ Ada apa, Nda? Kok ikutan bangun..?” Tanya Ghaza dengan nada di buat sewajar dan tenang mungkin.
    Deandra hanya diam di tempatnya berdiri, dengan sorot mata yang jauh lebih menusuk relung hati Ghaza daripada yang dilihat dalam mimpi-mimpinya. Kemahirannya berdiplomasi, merangkai kalimat-kalimat dalam berdebat serta semua perbendaharaan kata-katanya tercekat dalam suasana hati yang kelu membeku.
    Lama keduanya berpandangan, di bawah sinaran cahaya lampu baca yang menyala di meja kerja.
    Dengan langkah mantapnya Deandra berjalan mendekat, merangkul suaminya dengan mesra, begitu menenangkan dan penuh kedamaian yang membuat Ghaza mengawang dalam rasa yang tak tertebak.
    “ Aku sudah tahu….”
    Suara Deandra mengalun bagai sambaran petir tanpa hujan. Sekejap menghentikan detak jantungnya, melumpuhkan aliran darah yg mengaliri nadi-nadi kehidupannya.
    Perlahan terdengar hembusan nafas berat Ghaza, mengisi suasana malam yang dilingkari keheningan pekat. Udara malam yang dibingkai rintik gerimis namun molekul-molekul udara yang semestinya dingin justru tak membuat Ghaza  merasakan kesejukan. Galau, gundah, sedih dan rasa takut mencengkeram kuat di relung hatinya. Tapi ia harus siap dengan kenyataan terpahitnya, ‘Tetap ada kemungkinan Anda bisa memiliki keturunan karena Semua kuasa ada di tangan Ilahi….’ Masih terngiang sangat jelas prolog dari Dokter Zainal ketika menyerahkan hasil pemeriksaan medis tentang fertilitas mereka.
    “ Aku rela jika Nda pergi…karena aku ingin kamu bahagia” setiap kata yang meluncur dari mulutnya adalah sayatan sembilu yang harus ditahan agar tidak menumpahkan butiran bening dari kelopak matanya. Cukup hatinya yang menangis pilu tanpa suara.
    Lirih…ada isakan tangis, “ Aku mohon, jangan menangis. Aku tidak akan mempersulitmu meraih kebahagiaan”
    Tak ada jawaban.
    “Aku mencintaimu, sangat. Kamu tidak akan tahu seberapa besar aku mencintaimu sehingga kebahagiaanmu adalah yang terpenting buatku…”
    “ Mas Ghaza memutuskan tanpa bertanya bagaimana sikapku?”
    “ Cukup lama aku menyangkal kenyataan ini, tapi sekarang aku belajar untuk menghadapinya. Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik, tak perlu harus menanggung beban ini seumur hidup dalam ikatan bersamaku. Maafkan aku jika tdk bisa menjadi nahkoda yang bisa membawa pernikahan ini mengarungi lautan seperti yg kau impikan. Tetap bersamaku tak akan membuatmu menjadi wanita yang sempurna. Jadi biar ku tanggung semua ini sendiri karena aku teramat mencintaimu, Nda..”
    Deandra mengangkat wajahnya, menatap wajah laki-laki yang menikahinya lima tahun lalu dengan tatapan tak berkedip. “tujuanku menikah denganmu untuk memiliki seseorang yang melengkapiku, menyempurnakan kebersamaan” ucap Deandra dengan penuh keyakinan yang membawa Ghaza pada dimensi rasa yang membiaskan  bianglala kebahagiaan.
    “ Bukan berarti pernikahan menjadi pincang jika belum ada kehadiran buah hati kan…? Jika pada akhirnya kita tidak dikarunia keturunan, bukankah itu artinya Allah memberi kita kesempatan menjadi orang tua dengan jalan yang lain ?”
    Deandra menghambur jatuh, memeluk lebih erat suaminya. Sebuah pelukan seorang istri yang menggenapkan rasa haru di dada Ghaza bercengkerama dengan kebahagiaan.
    “ Aku mungkin bukan siapa-siapa bagi dunia ini, tapi aku akan berusaha menjadi dunia bagimu Nda..”
    Ya Allah, kumohon biarkan ini menjadi rahasiaku bersama dokter kami selamanya,  doa khusyu Ghaza dalam hati sambil membalas pelukan istrinya.




    *Noted: Judulnya apalah-apalah (bingung kesana kemari mencari alamat judul)














    23
    Share

    Membatik adalah serangkain proses yang diawali dengan membuat pola atau hiasan dengan menggunakan pensil, kemudian digoresi malam dengan menggunakan canting, untuk selanjutnya diberikan pewarnaan, dimana bahan pewarna bisa alami maupun buatan. 

    Kurang lebih dan Bismillahirrahmaanirrahiim definiis ringkas terhadap proses panjang untuk menghasilkan selembar kain batik. Maka fenomena batik printing yang saat ini menjadi isu di ranah dunia perbatikan secara hakekatnya tidak memenuhi kualifikasi untuk dinamakan sebagai kain batik karena prosesnya menggunakan mesin dan lebih condong untuk dikategorikan sebagai hasil industri tekstil yaitu kain bermotif. Itulah sekilas pencerahan yang saya simak dari seorang teman beberapa waktu lalu mengenai NO PRINTING untuk kain batik. 
    Cara Memegan canting; Membatik; batik tulis; batik cap
    Cara Memegang Canting dan Menggoreskan malam
    Ketika pagi-pagi mendapatkan semacam notif/ucapan “ Selamat Hari Batik Nasional….” dari aplikasi di HP, baru deh tersadar…olalalala…Tanggal 2 Oktober  adalah Hari Batik Nasional tho?. Dudul kan dirikuh? Sudah sekian tahun rutin mengenakan baju batik tiap tanggal 2 tapi gak nyadar-nyadar jika pengkondisian tersebut berkaitan dengan penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional Indonesia. 
    Pemilihan Hari Batik Nasional  tersebut untuk memperingati ditetapkannya BATIK sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) yang berdasarkan keputusan UNESCO pada 2 Oktober 2009. 
    Aji mumpung bertepatan dengan momentum Hari Batik Nasional, ngeshare oleh-oleh saat mengikuti workshop sehari membuat batik tulis. Kali ini tentang [Mengenal] Peralatan Membatik, walaupun secara de facto saya mulai mengenal ala-alat membatik sejak alih bidang pekerjaan di Perindustrian yang setiap tahunnya menggelar hajatan pelatihan membatik, baik di tingkat pemula maupun lanjutan. 
    Proses membatik; batik tulis; pewarna batik
    Cara membuat batik; alat membatik
    Kompor dan Wajan Membatik
    alat mmebatik; cara memegan canting
    Canting
    Berikut ini alat-alat (utama) yang diperlukan dalam membuat batik yaitu:
    1. Kompor dan wajan Membatik, yang digunakan untuk memanaskan/melelehkan malam. Untuk ukuran wajan biasanya berukuran kecil, sedangkan spesifikasi kompor batik adalah tegangan 220 V, daya 300 W, dilengkapi kabel dan steker, bahan dari keramik.
    2. Kompor gas besar+selang+Reg+tabung gas yang digunakan satu paket dengan Loyang Batik adalah tempat untuk mencairkan malam, kemudian cap diletakan di loyang (agar malam menempel di cap) selanjutnya cap batik di tempelkan pada kain mori yang akan di batik sesuai motif capnya. Bahan Aluminium, diameter 40 cm, dilengkapi dengan Sarangan Tembaga+ Planggrangan besi + Kompor gas 1 tungku dudukan. 
    3. Gawangan atau jagrak yang digunakan untuk membentangkan kain, baik saat mencanting maupun proses meniriskan air, mewarnai dan juga untuk menjemur kain. Gawangan berbentuk kotak memanjang dan berkaki yang terbuat dari kayu. Model gawangan ini bisa dibuat sesuai kreatifitas kok, bisa semacam jemuran baju yang portable. 
    4. Gawangan atau jagrak yang digunakan untuk membentangkan kain, baik saat mencanting maupun proses meniriskan air, mewarnai dan juga untuk menjemur kain. Gawangan berbentuk kotak memanjang dan berkaki yang terbuat dari kayu. Model gawangan ini bisa dibuat sesuai kreatifitas kok, bisa semacam jemuran baju yang portable. 

    5. Batik Tulis; Batik Cap; Batik semi tulis
      (Salah satu tahapan) Penggunaan Kuas dan Jagrak
    6. Bak Celup atau Lerekan / Kerekan yang berbentuk seperti kapal dengan ukuran cekung celupan (P x L x T) = 125cm x 40cm x 20 cm yang terbuat dari bahan fiber dilengkapi penampang peniris  dan saluran kuras, disangga dengan empat kaki (besi) dengan tinggi 85 cm. Bak Celup ini digunakan saat roses nglorod dengan air panas. Bak Celup merupakan alat membatik yang paling mahal dibandingkan yang lainnya yaitu sekitar 1,5 juta rupiah.
    7. Canting yaitu alat untuk menggoreskan malam atau lilin pada kain alat yang terbuat dari logam dan diberi tangkai bahan kayu (bahan yang bersifat inhibitor). 1 set canting batik biasanya berisi 3 buah dengan kisaran harga 15 ribu/set
    8. Panci untuk melorot kain setelah proses membatik selesai. Sebaiknya panci yang digunakan untuk melorot menggunakan panci tersendiri. Hal ini karena lilin yang telah lepas dari kain akan menempel pada panci.
      Cara membatik; proses membatik; batik khas jogya; jogya kota batik
    9. Papan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 50 cm, tebal 3 cm untuk landasan dalam pengemplongan ( dilakukan dengan maksud agar kain tidak terlalu kaku atau lemas. Kain yang akan dikemplong, digulung dan dilipat, kemudian diratakan dengan cara dipukul-pukul dengan menggunakan martil atau pemukul lain).
    10. Cap Batik   batik yang terbuat dari bahan tembaga dengan ukuran 18 cm x 18 cm yang digunakan untuk mmebuat pola/desain pada batik cap atau semi tulis (kombinasi antara cap dan tulis). Dengan menggunakan pola atau hiasan pada logam di “stempel” kan pada kain akan digoreskan malam sesuai model/desain cap yang digunakan.
    11. Meja kaca atau Meja Cap Batik (berbahan kayu)  untuk membuat pola pada kertas kalkir ataupun untuk memindahkan pola pada kain dengan ukuran Bahan kayu ( P x L x T) = 120cm x 80cm x 90 cm
    12. Timbangan digital untuk menimbang pewarna, sehingga disarankan jenis timbangan yang digunakan adalah timbangan dengan skala unit gram
    13. Ember atau baskom berfungsi untuk mencampur pewarna.
      Cara membatik; proses membatik; batik khas jogya; jogya kota batik
    14. Pensil berfungsi untuk memmindahkan dan membuat pola atau hiasan pada kain.
    15. Sarung tangan karet bahan karet ukuran all size yang digunakan untuk melindungi tangan saat proses pencelupan.
    16. Kuas  lukis untuk pewarnaan pada bagian-bagian tertentu (nyolet).
    Cara membatik; proses membatik; batik khas jogya; jogya kota batik

    Selain alat utama di atas, ada beberapa peralatan yang saya kategorikan sebagai alat bantu membatik yang sifatnya komplementer (customize) dan bisa dibuat secara modifikasi yang penting memenuhi asas kegunaannya, antara lain:
    • Alat kerok bisa dibuat dari besi pelat yang tipis atau pisau tumpul digunakan untuk mengerok lapisan lilin. 
    • Ijuk atau jarum pentul untuk menghilangkan sumbatan malam (yang membeku) di ujung canting
    • Kursi kecil atau dingklik yang terbuat dari kayu atau bambu atau plastik untuk tempat duduk pembatik.
    • Kayu pemukul (ganden) yang bahanya dari kayu yang keras berbentuk silinder atau  persegi panjang dilengkapi dengan pasak atau handle, gunanya untuk mengemplong/memukul-mukul kain.
    • Sepatu bot untuk melindungi kaki dari luberan/bahan pewarna batik. 
    • Celemek atau apron untuk melindungi baju/badan pembatik dari tumpahan/tetesan malam panas sewaktu canting ditiup atau bahan pewarna pada waktu membatik.

    Cara membatik; proses membatik; batik khas jogya; jogya kota batik
    Tidak terlalu susah kan peralatan yang diperlukan untuk membuat batik? Apalagi, saat ini sudah banyak toko-toko yang menyediakan peralatan membatik. Bela, Beli dan Bangga Batik Nasional....

    24
    Share

    Bagi sebagian orang, TAS merupakan salah satu aksesoris yang menjadi center of attention dari life style seseorang dan juga dapat menjadi cerminan status sosial seseorang.  Tak bisa dipungkiri jika Brand dan harga tas memiliki hubungan linear dan harmonis.

    Bismillahirrahmaanirrahiim,Tas Rajut Happening? Eaaaa…sudah cukup lama sih jika Tas Wanita yang terbuat dari rajutan Benang Nylon bersejajar dengan aneka tas branded lainnya. Secara umum, harga jual tas rajut memang dipengaruhi oleh variabel-variabel yang terdapat pada proses pembuatan tas rajut, antara lain:
    1. (Hampir) Semua proses pembuatan tas rajut, dari rajutan benang awal hingga finishing (pemasangan resleting/kancing, handle, pathek, dll) dikerjakan secara manual. 
    2. Umumnya tas rajut dibuat dalam jumlah terbatas (bukan produksi massal) dan rata-rata finishing-nya dikerjakan pihak lain (detail finishing mengikuti instruksi sang perajut tas)
    3. Butuh waktu pengerjaan yang lama, berkisar 2 minggu s/d 1 bulan untuk menyelesaikannya hingga tas rajut tersebut bisa diserahterimakan ke pemesan/pembeli.
    4. Tingkat kerumitannya, apalagi jika corak/motif tas lebih dari satu warna. Atau bilamana pembuatan tas berdasarkan desain dari si pembeli/pemesan.
    5. Ketersediaan benang, karena beberapa jenis benang nylon yang digunakan ada yang masih impor. Tapi konon, saat ini sudah cukup banyak suplai benang nylon yang lokal.

    Jadi, tak perlu shock atau galau lagi jika melihat Harga tas rajut yang bisa dibilang cukup  mahal. Apalagi jika order dengan desain yang jlimet dan dimodifikasi dengan ornamen alam, dijamin deh tas rajutnya bakal limited edition, tak kalah kinclong dan kece badai dengan tas branded-nya Tante Syahrini ntuh. Kalau gak percaya, silahkan bikin desain tas rajut yang dimix dengan aksesoris batu-batu permata, rubi, mutiara atau Akik juga boleh, dan konsultasikanlah pada pengrajin tas rajut kira-kira berapa jiti budget yang dibutuhkan? 


    Aniwei, kenapa saya kok jadi curcol ala fashion blogger? Lha kebetulan baru diantar 3 buah tas rajut yang dipesan oleh teman yang di Banyuwangi. Karena merasa awam dengan seluk-beluk tas rajut, saya pun ceriwis tanya ini-itu deh. Termasuk bagaimana cara merawat, membersihkan dan menyimpan tas rajut agar tahan lama dan tetap cantik jelita meski sering-sering dipakai. Ya iyalah, masak beli tas hanya untuk dikoleksi, harusnya ya bisa  sering dipakai sesuai keperluan kan? 

    Lantas Mbak Inas ~ sang pengrajin Tas Rajut yang tergabung dalam populasi dalam sentra Tas Rajut Merapi, memberikan arah-arahan secara garis besar bahwa ada dua hal terkait perawatan tas yang perlu diperhatikan bagi pemilik tas rajut yaitu: cara menyimpan dan membersihkan tas rajut. 

    Untuk cara penyimpanan, disarankan agar tas rajut dimasukkan dalam kantong kain yang tipis baru deh di simpan lemari atau di gantung (noted: jadi bukan tas rajutnya yang langsungan digantung). Sedangkan untuk cara membersihkan tas rajut, yang sebaiknya dilakukan adalah:
    1. Tidak perlu sering mencuci tas rajut. Kalau level kekotorannya belum kritis dan masih bisa dibersihkan tanpa dicuci, why not kan ya? Karena jika terlalu sering dicuci maka tas rajut akan mudah rusak/prothol benang ranjutan dan terlihat kusam.
    2. Jangan menyuci tas rajut menggunakan mesin cuci dan jangan pula menggunakan dry cleaning. Akan sangat fatal akibatnya bila mencuci menggunakan mesin cuci dan atau dry cleaning karena akan merusak benang nilon tas rajut.
    3. Cucilah dengan menggunakan tangan alias hand washing dan minimalisir menggunakan detergen. Jika memang diperlukan,  gunakan soft detergent secukupnya saja agar nilon tetap kuat.. Usahakan jangan terlalu lama merendam, sekitar sepuluh menit dan  hindari untuk mengucek tas rajut. Oh iya, bisa menggunakan pelembut pakaian agar tas harum dan teksturnya tetap lembut lhoh.
    4. Mencuci secukupnya dengan air hangat, jangan terlalu lama dan asal kotoran, debu atau noda di tas rajut hilang saja langsung terus bilas tapiii harap diingat jangan di peras tas rajutnya ya?
    5. Jangan terlalu lama menjemur langsung di bawah siraman terik sinar matahari, 3 – 4 jam cukuplah  karena bisa mempercepat pudarnya corak/warna benang. 
    6. Jangan menggantung tas rajut saat menjemur agar benang-benangnya tidak cepat molor. Kondisi yang masih basah, jika digantung akan terkena pengaruh gaya gravitasi yaitu sisa air jatuh/menetes ke bawah.


    So, tidak terlalu angiil kan tata cara menyimpan dan membersihkan Tas Rajut. Ada yang mulai tertarik untuk menambah koleksi tas lagi? Seperti ketiga teman saya dari Banyuwangi yang antusias order tas yang saya pajang di atas tuh. Sekilas info saja, harga tas rajut yang model/warna merah maron dan orange + RP. 350.000,- dan yang motif zigzag adalah Rp. 370.000. Ukuran tas tinggi 30cm dan lebar 33cm x 11 cm, bahan handle dari kulit dan memiliki dua handle.

    Kok sampai nyritain harganya sih? 
    Kesempatan dalam postingan namanya, sapa tahu ada yang mau ikut-ikutan pesan tas rajut tho? Bisa kok jika mau pesan sesuai dengan desain yang personal, baik ukuran, warna, bentuk, pernak-pernik atau sekalian mau ditulisi nama pemilik tasnya? 

    Oke…sekian dulu edisi postingan ala fashion blogger apalah-apalah. Silahkan inbox atau nulis di komentar bila ada yang tertarik ya?

    18
    Share

    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti kita berhak untuk menggunakan cara  yang tega-tegaan atau semau gue asal ikan Lele bisa mati kan? Karena Sesungguhnya berbuat baik itu wajib kita lakukan terhadap semua jenis makhluk, apalagi pada makhluk hidup, terlebih lagi ke sesama manusia kan ya?

    Karena itu, Bismillahirrahmaanirrahiim jika kita ingin menyembelih hewan potong atau mematikan ikan, seharusnya dilakukan dengan cara yang sebaik-baiknya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kalau hendak menyembelih hewan, ayolah dilakukan proses penyembelihan tersebut dengan cara yang baik berdoa pastinya dan mengasah PISAU hingga tajam agar hewan yang disembelih bisa cepat mati. Dan diluar konteks wajib ~ keharusan ~ untuk berbuat baik, tetap ada rasa tak tega saat melihat hewan potong ataupun ikan yang akan kita santap butuh waktu lama untuk menghembuskan nafas terakhir kan? 

    Tiap kali membeli ikan lele, saya sealu mendapati pemandangan “adegan pembantaian” dimana Ikan yang termasuk dalam Famili Clariidae dan Genus Clarias ini membutuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya benar-benar tak bernafas. Setidaknya lebih dari 30 menit setelah “eksekusi” ikan lele masih menggelepar. Saya memang belum punya keberanian untuk “membedah” Ikan Lele karena takut kena pathil sungutnya dan sebenarnya gak tega sih membunuh binatang (kecuali nyamuk). Rata-rata pembeli lebih memilih ikan lelenya dimatikan langsung, sehingga sampai di rumah tinggal finishing: membersihkan, membumbui dan memasaknya sesuai selera. 
    Sea Food; Makanan Sehat

    Ikan Lele;Ikan air tawar
    Ikan lele setelah dimatikan dengan larutan NaCl 
    Sependek pengamatan saya saat ke pasar, teknik mematikan Lele yang jamak digunakan adalah dengan  cara dipukul dengan benda tumpul atau dipatahkan pada bagian kepalanya. Dengan cara demikian, diharapkan saraf pusat yang ada di kepala Ikan Lele menjadi rusak sehingga Lele bisa cepat mati. Tapi kenyataan yang sering kita jumpai, cara ini masih butuh waktu cukup lama sampai benar-benar ikan lele tak bernafas. Karena meskipun saraf pusat sudah rusak, tapi sesungguhnya saraf-saraf yang lain masih hidup. Itulah kenapa ikan lele yang sudah “dieksekusi” oleh penjualnya, sampai di rumah pun masih “sakaratul maut” hingga waktu yang cukup lama. Sadis ya?

    Ketika ada kesempatan bertemu pelaku usaha yang menggunakan bahan baku ikan lele, saya curcol dan wondering gimana caranya mematikan ikan lele yang jumlahnya sangat banyak sebelum diolah menjadi abon dan crispi. Dua pelaku usaha aktif yangs aya temui membagikan pengalaman yang selama ini dipraktekkannya.
    “ Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele adalah menggunakan larutan air garam, Mbak. Kalau dimatikan seperti bakul-bakul lele di pasar, yang ada usaha saya bisa bangkrut dalam waktu tak sampai sebulan Mbak. Ikan lele bisa lebih cepat mati, meminimalkan kerusakan daging dan tubuh ikan lele pun menjadi kesat (tidak licin) sehingga memudahkan kita untuk memegang dan memproses ke tahapan-tahapan berikunya sesuai kebutuhan akan diolah apa: Lele goreng, krisp lele, abon lele, mangut lele dsb.”
    Mengutip penuturan instruktur pelatihan pada kegiatan pelatihan pengolahan ikan air tawar (juga pelaku usaha crispi Lele) dan buka-bukaan tips dari pelaku usaha Abon lele, bisa saya ringkaskan bahwa:

    Teknik mematikan lele dengan air garam ini selain lebih cepat, tidak lama-lama “menyiksa” Ikan Lele, juga efektif menjaga daging ikan lele tidak rusak, bilamana dibandingkan dengan cara mematikan lele dengan memukul kepala, mematahkan leher atau pun dengan cara memotong leher seperti cara menyembelih hewan lainnya (ayam, bebek, kambing, kelinci, kerbau, sapi dan hewan potong lainnya).

    Pada penasaran, kronologis mematikan ikan lele yang efektif dan aman dengan menggunakan air garam ? Gampil banget kok, intinya adalah kita membuat air yang berasa asin serupa air laut. 
    1. Larutkan +  1ons garam dapur (NaCl) ke  dalam air 1 liter. Kemudia masukkan ikan lele yang akan dimatikan ke dalam bak/ember yang berisikan larutan garam tersebut. 
    2. Jangan lupa, tutup rapat-rapat agar lelenya tidak melarikan diri (melompat) dari dalam ember.
    3. Tunggu 10 s/d 15 menit, biasanya ikan lele sudah meninggal dan siap untuk di preparasi ke tahap selanjutnya: buang isi perutnya, di filet atau dipotong-potong atau step lainnya yang dibutuhkan untuk pemasakan ikan lele.
    Ilan lele; Good handling; GMP
    Pemfiletan daging ikan lele setelah dimatikan dengan larutan garam [ doc. pelatihan]
    Secara umum, ikan dalam genus Clarias merupakan jenis ikan yang lincah dan kuat. Tak hanya mampu bertahan hidup di perairan yang memiliki kadar oksigen rendah, seperti rawa-rawa, sawah, kolam ikan yang keruh serta berlumpur. Kalau jenis ikan air tawar lainnya sudah give up lebih cepat bila berhabitat di perairan yang kualitasnya rendah tersebut, tapi ikan lele: so far, so good and just fine tuh.
    Lantas, kenapa ketika dimasukkan dalam air garam si ikan pejuang sejati ini  bisa lebih cepat mati? 
    Seperti kita ketahui bahwa Lele merupakan jenis ikan budidaya air tawar. Ketika si Ikan Lele ini ditempatkan dalam air yang megandung garam, artinya kondisi air seperti lautan. Seperti makhluk hidup pada umumnya yang memerlukan proses adaptasi ketika berada di tempat yang (sangat) baru. 

    Dalam masa adaptasi tersebut, Ikan lele tidak mampu survival karena ternyata waktu yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan kemampuannya untuk bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang abnormal: larutan air garam. Habitat baru yang berupa air garam, suatu kondisi tempat tinggal yang tidak biasa bagi lele yang biasa hidup pada air tawar, sehingga dari dalam tubuhnya mengeluarkan ion-ion untuk membuat keseimbangan. Tapi karena konsentrasi garam yang tinggi sehingga ikan lele tak mampu mengimbanginya dan meninggallah ikan lele dengan tenang dalam waku yang relatif lebih cepat dibandingkan mematikan lele dengan cara: menggepruk kepalanya, “menyembelih” atau pun dengan cara mematahkan leher ikan lele.

    Oia, kalau semakin banyak ikan lele yang akan dimatikan tentu jumlah larutan garamnya juga menyesuaikan pula. Kalau pengalaman dari pelaku usaha abon lele, beliau malah menggunakan garam kristal tanpa dilarutan dengan air. 

    Ada yang punya cara lebih efektif, cepat dan aman mematikan ikan lele kah? 
    Atau punya cerita seru saat mematikan ikan lele yang hendak dimasak?




    51
    Share
    Newer Posts Older Posts Home
    Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

    My photo
    Ririe Khayan
    Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
    View my complete profile
    • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
      Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
    • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
      Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
    • Brand Susu Untuk Kesehatan
      Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
    • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
      Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
    • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
      Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
    • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
      Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
    • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
      P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
    • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
      Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
    • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
      Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
    • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
      Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

    Blog Archive

    • ▼  2024 (3)
      • ▼  December (1)
        • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
      • ►  March (1)
      • ►  February (1)
    • ►  2023 (5)
      • ►  November (1)
      • ►  July (1)
      • ►  June (1)
      • ►  May (1)
      • ►  February (1)
    • ►  2022 (19)
      • ►  December (2)
      • ►  October (1)
      • ►  September (3)
      • ►  August (1)
      • ►  July (2)
      • ►  June (2)
      • ►  May (2)
      • ►  April (1)
      • ►  March (1)
      • ►  February (2)
      • ►  January (2)
    • ►  2021 (45)
      • ►  December (2)
      • ►  November (3)
      • ►  October (7)
      • ►  September (4)
      • ►  August (3)
      • ►  July (6)
      • ►  June (3)
      • ►  May (3)
      • ►  April (4)
      • ►  March (3)
      • ►  February (3)
      • ►  January (4)
    • ►  2020 (43)
      • ►  December (4)
      • ►  November (2)
      • ►  September (2)
      • ►  August (2)
      • ►  July (2)
      • ►  June (4)
      • ►  May (5)
      • ►  April (7)
      • ►  March (8)
      • ►  February (3)
      • ►  January (4)
    • ►  2019 (35)
      • ►  December (2)
      • ►  November (1)
      • ►  October (4)
      • ►  September (4)
      • ►  August (4)
      • ►  July (5)
      • ►  June (2)
      • ►  May (4)
      • ►  April (2)
      • ►  March (7)
    • ►  2018 (49)
      • ►  December (5)
      • ►  November (11)
      • ►  October (1)
      • ►  September (6)
      • ►  August (5)
      • ►  July (5)
      • ►  June (3)
      • ►  May (3)
      • ►  April (2)
      • ►  March (1)
      • ►  February (3)
      • ►  January (4)
    • ►  2017 (51)
      • ►  December (2)
      • ►  November (4)
      • ►  October (4)
      • ►  September (3)
      • ►  July (1)
      • ►  June (5)
      • ►  May (5)
      • ►  April (7)
      • ►  March (6)
      • ►  February (7)
      • ►  January (7)
    • ►  2016 (73)
      • ►  December (5)
      • ►  November (4)
      • ►  October (4)
      • ►  September (3)
      • ►  August (1)
      • ►  July (1)
      • ►  June (3)
      • ►  May (6)
      • ►  April (10)
      • ►  March (12)
      • ►  February (12)
      • ►  January (12)
    • ►  2015 (118)
      • ►  December (12)
      • ►  November (12)
      • ►  October (11)
      • ►  September (11)
      • ►  August (12)
      • ►  July (8)
      • ►  June (8)
      • ►  May (3)
      • ►  April (6)
      • ►  March (12)
      • ►  February (12)
      • ►  January (11)
    • ►  2014 (60)
      • ►  December (1)
      • ►  November (4)
      • ►  October (6)
      • ►  September (5)
      • ►  August (3)
      • ►  July (3)
      • ►  June (1)
      • ►  May (4)
      • ►  April (4)
      • ►  March (11)
      • ►  February (10)
      • ►  January (8)
    • ►  2013 (90)
      • ►  December (7)
      • ►  October (5)
      • ►  September (6)
      • ►  August (9)
      • ►  July (5)
      • ►  June (8)
      • ►  May (9)
      • ►  April (5)
      • ►  March (13)
      • ►  February (12)
      • ►  January (11)
    • ►  2012 (126)
      • ►  December (6)
      • ►  November (5)
      • ►  October (14)
      • ►  September (10)
      • ►  August (10)
      • ►  July (12)
      • ►  June (11)
      • ►  May (12)
      • ►  April (12)
      • ►  March (12)
      • ►  February (12)
      • ►  January (10)
    • ►  2011 (69)
      • ►  December (11)
      • ►  November (11)
      • ►  October (4)
      • ►  September (4)
      • ►  August (9)
      • ►  July (7)
      • ►  June (18)
      • ►  May (5)
    Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

    Juara LBI 2016

    Juara LBI 2016
    facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

    Labels

    Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




    Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

    installed by StuMon