Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Membuat review sederhana sebuah buku, merupakan salah satu niche atau tema blog yang saya inginkan sejak awal mengenal media blog. Namun realitanya, masih sangat jarang saya menulis bertema review buku. 

Nah kebetulan, beberapa waktu lalu ada kesempatan untuk membuat review buku yang berjudul Selingan Semusim. Some how, sebenarnya buku ini bergenre buku dewasa lho? Tentunya, kesempatan istimewa dong membuat review untuk sebuah buku perdana yang ditulis oleh  Mbak Alaika Abdullah atau yang akrab saya sapa Mbak Al. Beliau yang secara langsung memberi tawaran tersebut. Secara skill saya dalam menulis review kan masih sangat amat amatir (ambil taplak meja buat tutup muka ahh). So, tersanjung banget dong saya. 

Setelah membaca draft soft file kisah Selingan Semusim ini rangkaian kisah romantis yang diberi title Selingan Semusim ini sudah publish di salah satu blognya Mbak AL. Tidak ada alasan untuk escape dari rikues yang bergenre endorsement tersebut, ya itung-itung belajar membuat endorsement kan? Maka Bismillahirrahmaanirrahiim inilah sekelumit review sederhana ala Ririe khayan:

Menyimak rangkaian cerita Selingan Semusim, sebuah drama keluarga dimana rangkaian peristiwanya mengalir secara slowly but sure dalam main stream terjadinya affairs selingan semusim. Bagaimana affairs terjadi karena adanya kesempatan dan kemauan kedua pihak, dengan pertemuan-pertemuan romantic berduaan, performance (baca:penampilan) diri masing-masing yang memunculkan daya ‘aksi~reaksi’ hingga kemudian muncul tuntutan yang dalam bahasa ekonomi “demand and order”
Secara tatanan kalimat, cerita, dan deskripsi, keselurahan cerita ini tersaji dengan halus serta hidup karena latar, personal dan peristiwa/konflik dipaparkan dengan ritme yang mengalir mengikuti alur ‘soul’nya sebuah frame affair. Cerita bermula dari sebuah moment training yang diikuti oleh Novita yang mempertemukannya dengan sang Fajar: trainer muda, kharismatik, simpatik, charming dan smart. 

Dari situ terjalinlah hubungan persahabatan yang akrab dan semakin dekat seiring intensitas komunikasi via sms/chatting. Chemistry yang muncul di sajikan dalam rangkaian peristiwa yang mengalir natural dengan munculnya rasa simpatik, kagum kemudian teranyamnya zona comfort each other sehingga hadir “getar-getar” indah serta perasaan rindu yang terlarang pada keping hati dua insan tersebut. Konflik batin pun dimunculkan dengan seimbang, pertentangan antara akal sehat dan bisikan nafsu yang silih berganti. Betapa mereka menyadari bahwa kediriannya adalah istri/suami dari seseorang juga pemahaman jika selingkuh tidak pernah ada pembenarannya oleh sebab musabab apapun.

Membaca kisah ini, memberikan wacana bahwa perselingkuhan tidak hanya ‘mengancam’ bagi pasangan yang bermasalah. Bahkan pasangan yang memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis pun bisa terjebak dalam drama selingan semusim. Bisa jadi kisah ini ada di sekitar kita, karena akrabnya persahabatn di antara dua orang makhluk dewasa berbeda jenis sehingga menimbulkan anggapan wajar  untuk mendiskusikan berbagai hal tak terkecuali tentang personal life hubungan suami istri. Dan ketika terjadi friksi yang sepele saja dengan pasangan maka dengan mudahnya menjadi katalisator untuk merasa ‘dekat’ dan tanpa di sadari hadirnya pihak ‘ketiga’ yang mengambil peran sebagai provokator  terjadinya selingan semusim

Bagi yang penasaran bagaimana seorang Mbak Alaika Abdullah menyajikan cerita ini dengan berbagai konfliknya, silahkan ramai-ramai untuk menjadikan ikut ‘larut’ dalam deskripsi Selingan Semusim dan selamat terpesona dengan detail ceritanya yang.....hem kasih tahu gak ya....??


Ada yang bilang selingkuh ~ selingan indah keluarga utuh? Is it true?
Tottally I’m personally disagree and Completely, I don’t think so.




 
80
Share
Bahkan makhluk hidup bersel tunggal [amoeba] pun memiliki sifat dasar untuk membentuk koloni/kelompok/komunitas dan atau pun populasi. Maka Bismillahirrahmaanirrahiim, dimanapun manusia berada tentu sudah menjadi salah satu fitrahnya jika memiliki kecenderungan [spontan] untuk berkelompok atau membentuk komunitas. 

Life is about interdependence each other, manusia dengan lingkungannya dan manusia antar manusia. No one can live witout others. Hal ini tentu sangat selaras dengan konteks bahwa segala sesuatu diciptakan secara berpasang-pasangan #eh, kok nyambungnya ke dalil yang ini ya? Dan matching dengan ciri-ciri utama manusia sebagai makhluk sosial yang tak mungkin bisa hidup tanpa kehadiran orang lain.

Terbentuknya sebuah kelompok umumnya berangkat dari adanya [minimal satu] kesamaan, semisal berdasarkan RT, RW, kelurahan, sifat, hobi, suku, kesukaan, almamater dan masih banyak lagi alasan awal yang jadi dasar hukum untuk berkelompok. 

Saya yakin tentunya ide awal pembentukan sebuah kelompok tersebut TANPA ada tendensi hendak perform dalam label exclusive. Saya percaya, pada saat beberapa orang  berkelompok untuk kemudian seiring berjalannya waktu akan terjadi auto selection yaitu orang-orang yang mampu dan mau mengharmonisasikan kediriannya yang secara nyata memiliki banyak perbedaan [daripada persamaannya] untuk secara bersama-sama berkolaborasi dalam satu bentuk kegiatan/aktifitas dengan tujuan yang disepakati secara mufakat.

Kelompok atau yang ngetrend dengan istilah KOMUNITAS [community], baik yang sifatnya serius sampai yang just for fun, atau yang profit oriented maupun social networking.  Ada sangat banyak kelompok yang terbentuk dan mampu mengeksiskan keberadaannya, beberapa komunitas yang bisa saya sebutkan antara lain: Hijabers [dengan ragam spesifikasinya], fun bike, chef, almamater, lokalitas [bagi para perantau] dan seterusnya selanjutnya sebagainya #maap, gak bisa nge-list disini semuanya. Masing-masing tentu memiliki program andalan dan strategi agar bisa survive for long term.

Dengan perkembangan teknologi informatika dimana jarak dan waktu bisa diringkas oleh hadirnya internet sehingga pembentukan komunitas pun mengalami revolusi, yaitu  siapapun dan dimanapun [anda] menjadi memiliki peluang besar untuk membentuk komunitas secara lintas ruang dan waktu. Dan selaras dengan perkembangan internet, salah satu trend baru yang muncul adalah komunitas yang berbasis blogging. Iyahh, tak bisa dipungkiri bahwa nge-blog memiliki daya tarik yang super magic, semakin hari semakin digemari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat dunia.  Tak ada central command yang menggerakkan, semuanya mengalir sesuai iramanya manakala aktifitas yang berbasis jejak on line system ini pun kemudian melahirkan banyak Komunitas Blogger.

Sejak mengenal blogging hingga sekarang, ada beberapa komunitas blogger yang saya ketahui dan ikutan bergabung pada beberapa komunitas blogger tersebut. Saya sendiri belum begitu aktif dalam komunitas blogger dan saya akui jika keberadaan komunitas tersebut memiliki peran yang cukup strategis tidak hanya untuk para membernya  tapi user internet yang mencari informasi di dari jelajah internet. 

Dari yang saya ketahui, umumnya komunitas blogger hadir untuk saling sharing informasi dan mendukung para anggotanya untuk mengembangkan kemampuan dalam menuliskan apa-apa yang dikerjakan dan mengerjakan [aplikasi/praktek riil] apa-apa yang baik dari tulisan yang sudah ada di jejaring blogger. Beberapa komunitas blogger yang bisa saya sebutkan antara lain: KEB, WeBe, Bloofers dan masih banyak lagi komunitas blogger lainnya. Fenomena ini tentu akan bertambah lagi jumlah Komunitas Blogger di Tahun 2013 ini serta di masa-masa mendatang.

Apapun namanya, semoga lahirnya komunitas blogger di tahun 2013 ini menjadi sarana yang semakin efektif untuk mengakrabkan pertemanan yang berbasis virtual. Silaturahim dan persahabatan pun tak terkotak lagi oleh jarak serta tidak terkendala oleh waktu untuk berinteraksi aktif. 

Berbekal komunitas yang solid maka akan melahirkan ide-ide kreatif untuk berkegiatan secara riil yang tentunya akan berdampak kondusif pada jejak humanity dan circumtances. Saya lebih suka untuk meyakini bahwa tak ada istilah mantan teman dalam persahabatan, maka saya pun yakin bahwa persahabatan itu bersifat universal yang bisa berawal dan datang dari buanyaaakk cara. 

So, happy blogging for all.....



96
Share
“ Anak-anak, kakek-nenek moyang kita telah menanam pohon Kelengkeng ini meski sangat tahu kelak mereka tak akan sempat menikmatinya. Mereka tetap bersemangat menanamnya demi anak cucunya kelak. Nah, tanaman apakah yang sudah kita tanam untuk anak cucu kita nanti? #efek lagi jalan-jalan di Agrowisata” demikian sms yang saya terima. Sekilas memang sms biasa, sekedar berbagi kabar-kabari layaknya ketika saya lagi pengen up date status di FB atau twitter tentang hal-hal yang sedang saya lakukan. 

Setelah beberapa waktu berlalu, kok saya jadi teringat lagi dengan sms tersebut. Bismillahirrahmaanirrahiim poin of view saya pada jenis kegiatannya yaitu mengajak anak-anak berwisata ke area perkebunan, menikmati manis buah kelengkeng dengan mengalami metik langsung dari pohonnya. Kalau ditelaah sedikit lebih serius, bukankah acara mengajak anak-anak untuk jalan-jalan ke Agrowisata tersebut bisa menjadi salah satu media edukasi untuk menumbuhkan rasa cinta pada tumbuhan sejak dini? #edisi belajar jadi orang tua MODE ON!

Seperti kita tahu bahwa pemanasan global, siklus alam yang mengalami pergeseran/tidak menentu dimana dampaknya banyak terjadi bencana alam yang silih berganti. Dimana ‘kisruh’ ketidakseimbangan alam tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkannya adalah punahnya flora dalam jumlah yang besar. Untuk mengembalikan pada kondisi semula dibutuhkan gerakan/revolusi yang luar biasa secara global tentunya.  Dan kegiatan tersebut harus didasari oleh good will dan mind set keperdulian dan kesadaran bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat.
Menumbuhkan Cinta Tumbuhan Pada Anak sejak dini

Menumbuhkan rasa cinta pada tumbuhan sebagai gerakan yang bisa memperbaiki [kondisi] bumi memang tidak bisa serta merta dilakukan. Dengan mengacu pada kondisi empirik yang demikian maka memulai dengan gerakan dari unit masyarakat terkecil yaitu KELUARGA akan memberikan kontribusi terwujudnya pelestarian flora. Menumbuhkan rasa cinta pada tumbuhan sejak dini dengan dimulai dari keluarga, jika hal ini sudah menjadi kesadaran dan bisa mendunia maka ancaman global warming secara perlahan akan bisa direduksi level kekritisannya. 
Bukankah terwujudnya tatanan sosial yang kondusif dimulai dari unit terkecil dari bagian masyarakatnya yaitu Keluarga?
Untuk starting step, bisa dimulai dengan menanam jenis tanaman yang disukai oleh semua anggota keluarga sehingga secara bersama-sama akan terbentuk kebiasaan memelihara tanaman di rumah. Masing-masing kleuarga tentu memiliki trending topic yang spesifik yang bisa lebih aplicable bagi semua anggota keluarganya, terutama bagi anak-anak sebagai agent perubahan masa depan. 
Terciptanya intensitas dan interaktif antara anak dan tumbuhan sejak dini bisa menjadi media training natural dalam rangka memberikan pondasi yang kuat terbentuknya karakter seseorang [anak] yang memiliki kepekaan, ketelatenan dan empati yang tinggi pada orang lain. 

Dengan demikian akan membentuk perilaku yang lebih sabar, bijaksana dan relatif bisa mengendalikan diri serta berjiwa sosial yang tinggi. Kemampuan bersosialisasi juga bisa dibiasakan dengan merawat tumbuhan karena pada saat proses merawat: menanam, memupuk, membersihkan dari gulma/hama lainnya secara invisible bisa menumbuhkan rasa percaya diri. 

Selain itu, mengajak dan membiasakan anak-anak “bercengkerama” dengan aneka tumbuhan juga akan melatih mereka lebih perduli dengan lingkungan sekitarnya. Jika setiap keluarga memiliki awareness untuk membiasakan anak-anaknya akrab dengan tumbuhan maka dalam skala populasi masyarakat yang lebih luas akan berpengaruh terhadap perbaikan kondisi alam [yang kian memburuk ini]

Wah, gara-gara sms berwisata di kebun kelengkeng kok membuat saya mendadak begaya sok orang tua gini ya? #Maaf nglantur jadinya neh. Padahal saya sendiri belum punya banyak tanaman di tempat tinggal yang terkini. Iya kalau di rumah orang tua memang tanaman [tampak cuplikan gambar di atas] sekitar rumah lumayan rimbun, mulai dari pohon pisang [paling dominan], mangga, sirsak, jeruk, jambu, lamtoro, sono, waru, nangka, jambu monyet, kunir [putih + kuning], kencur, laos, lombok, pepaya, gingseng jawa, dan bahkan rimbun pohon bambu serta masih ada beberapa lagi lainnya. Sejak kecil pun saya bersaudara pun sudah terkondisikan menjalin hubungan mesra mutualisme dengan tetumbuhan, baik yang ada di sekitar rumah maupun aneka tanaman di sawah.  

Dan ijinkan saya memiliki impian jika kelak memiliki keluarga sendiri, semoga ada sisa lahan yang bisa dijadikan “sekolah” untuk menumbuhkan Cinta pada Tumbuhan sejak dini pada agent perubahan masa depan.  At least, if finally lahannya terlalu banyak huruf “S”-nya alias Sempit Sekali Sisa lahanya Sehingga Sangat Susah  [gak bersisa lahannya sama sekali] untuk bercocok tanam, maka semoga muncul kekreatifan diri ini dengan bercocok tanam secara VERTIKULTUR  tentu hal yang sangat menarik banget deh. Tak hanya bisa jadi media edukasi pragmatis bagi anak-anak, tapi juga bisa jadi sarana olah raga serta wisata hati dan pikiran bagi semua anggota keluarga. Hehehe....



89
Share
Mengikuti kompetisi, baik yang penyelenggaranya oleh sesama teman bloger yang terkenal dengan istilah Giveaway ataupun kompetisi yang diadakan oleh non bloger, bagi saya apapun hasilnya tetap seru habis pokoknya Apalagi kalau bisa menang....WOW banget. 

Bismillahirrahmaanirrahiim inilah salah satu hadiah yang saya dapatkan dari kompetiblog yang di adakan VOA. Publish cerita ini sebenarnya sangat terlambat, karena hadiah berupa IPOD Shuffle sudah saya terima di awal bulan Nopember 2012. Tapi gak ada kata terlambat banget #cari-cari pembenaran untuk sekedar berbagi cerita bahagia ini kan? 

Event yang diselenggarakan sepanjang tahun 2012 tersebut formatnya memang lebih flexible karena tulisan yang bisa diikutsertakan tergantung pilihan yang kita ambil dari salah satu news yang dirilis di web VOA. Pada periode bulan April saya sudah mendaftarkan http://www.ririekhayan.com/2012/04/dampak-pertambahan-penduduk-terhadap.html dan hasilnya ‘lewat’ dengan sukses dari seleksi!. Dan pada dasarnya saya pun sangat menyadari jika skill writing saya masih ecek-ecek alias acak kadut, jadi ya Alhamdulillah dengan ikhlas tetap legowo kalau belum bisa menang. Setidaknya sudah bisa berpartisipasi as the best...soal hasil, kan minimal sudah mengambil kesempatan untuk meng-explore skill writting tho? 

Nah, karena periode kompetiblog di VOA kala itu sampai akhir tahun 2012 dan kebetulan saya merasa menemukan lagi salah satu news VOA yang menurut saya menarik, maka dengan PeDe over dosis saya pun mengabaikan rasa jera untuk ikut lagi, tentu saja dengan berusaha memperbaiki tulisan berikutnya. Dan Alhamdulillah di postingan untuk kompetiblog VOA yang kedua ini saya termasuk dalam pemenangnya http://www.voaindonesia.com/info/voa_blogging_contest/2173.html. Adapun postingan yang berhasil terpilih sebagai pemenang kedua dengan hadiah IPOD Shuffle 4 G S ini adalah http://www.ririekhayan.com/2012/07/budidaya-ikan-solusi-untuk-musim.html ini. 

Alhamdulillah, seorang Saia yang orientasi pemilikan gadget MASIH dalam kerangka my basic needs yaitu : KEBUTUHAN dan KEMAMPUAN mendapatkan kesempatan untuk memiliki IPOD gratis. Gadget IPOD yang bagi skala ukur my basic needs belum akan masuk dalam list barang yang wajib ada dalam daftar prioritas untuk dibeli tentunya. Konteks kriteria “KEBUTUHAN dan KEMAMPUAN” bagi saya adalah ketika saya membutuhkan suatu barang haruslah memenuhi kedua poin tersebut. 

Yaitu jika saya MAMPU membeli namun benda/barang tersebut masih belum saya BUTUHkan maka saya akan mendelay untuk membelinya. Demikian juga ketika saya merasa membutuhkan suatu jenis barang namun dalam kenyataan budgetnya belum MAMPU, ya harus menyabarkan diri untuk menunggu sampai dananya bisa tersedia untuk membeli barang tersebut. Maka dengan mendapatkan Ipod ini, artinya gadget ini bagi saya masih dalam kelas fashion properti, jadilah saya perlu explore aplikasinya lagi agar nilai kemanfaatannya lebih optimal tak sekadar player duang. 

Demikian postingan perdana di edisi 2013 ini, yang isinya sebenarnya bukan berita baru, semoga bisa jadi motivasi kita bersama untuk lebih bersemangat dalam mengikuti event-event yang berbasis tulis – menulis khususnya. Secara general coverege, hadiah adalah [hanya] salah salah benefit/side efect dan kemenangan yang lebih besar adalah ketika kita telah berani mengambil peran dan tidak takut mencoba serta tetap excited jikalau hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. 

Yaaa..wajar sih kalau ada selintas rasa kecewa memercik di hati manakala kenyataan masih belum seramah yang ditargetkan, karena paket lengkap sesosok makhluk manusia adalah adanya dinamika emosi. Yang tidak wajar justru ketika kita tidak punya rasa apa-apa terhadap aneka perubahan dan kondisi yang terjadi.


Noted: Image konten ini menghilang (raib)
119
Share
Indahnya menikmati break ~cuti ~ beberapa hari dari ritme kerjaan, mendapati diri sekia pagi pagi terbangun di kampung halaman, berasa tak pernah beranjak kemana-mana. Rasanya diorama masa kecil itu belum lama berlalu. Melankoli yang selalu bergulir tiap kali mudik, menghirup udara di sekitar rumah dan meneguk air minum yang merupakan rebusan dari air tanah. Dan saat melihat tumpukan kayu bakar hasil “panen” dari tanaman di pekarangan rumah, jadi deh menghubungkan kayu bakar dan merebus air minum kemudian nyambung ke kompetiblog Pureit. Bismillahirrahmaanirrahiim, mencoba menghubungkan dan menelaah apakah produk Pureit merupakan water purifier yang eligible untuk di daerah saya, ehmm...khususnya dirumah orang tua.
Air Bersih
Air sebagai salah satu kebutuhan primer yaitu kebutuhan minum, tak bisa dipungkiri jika semakin hari kualitas air minum mengalami penurunan yang cukup memprihatinkan. Sewaktu saya masih kecil dulu, minum air tanah fresh [tanpa proses pengolahan] merupakan hal biasa dan tidak mengganggu kesehatan. Akan tetapi sebuah fakta empiris bahwa kualitas air tanah mengalami penurunan, yang terjadi tak hanya di kota-kota besar, melainkan juga sudah mulai menjangkau di daerah. Salah satu indikasinya adalah fenomena dan fakta yang terlihat nyata, bahwa air minum yang sehat sudah menjadi barang ekonomis, yaitu masuk dalam daftar barang-barang yang diperjualbelikan. Sudah menjadi pemandangan yang jamak kita lihat betapa berbagai merk AMDK [air minum dalam kemasan] yang beredar serta central-central refill air minum yang berlomba-lomba menyediakan air minum yang memenuhi standar kesehatan untuk dikonsumsi oleh masyarakat bertebaran dimana-mana.

Dari berbagai pilihan pasokan air minum, masih ada salah satu cara lama yang masih jadi pilihan untuk mendapatkan air minum yang layak konsumsi yaitu dengan cara merebus air tanah. Bagi sebagian masyarakat kita, memenuhi kebutuhan air minum dengan cara merebus air tanah masih menjadi pilihan yang dianggap terbaik untuk bisa minum air putih yang sehat. Dan ini merupakan potret nyata yang masih ada di sekitar lingkungan saya, tepatnya di daerah asal saya Lamongan. Secara definitif, memang terlihat mudah dan murah [baca: gratis], terutama jika air tanahnya direbus pakai kayu bakar di tungku. Hanya perlu mencari kayu bakar yang bisa didapatkan dari pohon-pohon di sekitar rumah atau mengambil hutan [untuk yang dekat hutan]. Jika ditelaah secara menyeluruh, cara pengolahan dengan kayu bakar ini memberikan beberapa dampak yang berkontribusi terhadap kelestarian air minum karena seperti kita ketahui bahwa pengambilan kayu bakar dilakukan secara penebangan pohon tanpa perhitungan reboisasi yang compatible, maka secara jangka panjang dan akumulatif [karena perilaku massal], tentu akan mengakibatkan pada penurunan kemampuan tanah untuk jadi ‘bank’ mata air/sumber air tanah.
Kelestarian sumber air minum
Demikian pula jika merebus air tanahnya dengan menggunakan minyak tanah, lha ada upaya konversi bahan bakar ke bahan bakar gas saja masih belum familiar serta dianggap mahal, apalagi jika menggunakan minyak tanah dimana harga jual ecerannya di desa saya mencapai Rp. 11.000,- per liter. Bisa dihitung berapa biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kuota kebutuhan air minum tiap satu orang [asumsi rata-rata ideal tiap orang minum 2 Liter per hari]. Bisa langsung terlihat betapa mahalnya jika penyediaan air minum dengan cara merebus pakai minyak tanah kan? Belum lagi jika perhitungannya dikombinasikan dengan waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk merebus air tanah. Makin lebih kompleks lagi jika dihubungkan dengan tingkat safetynya.

Setelah saya menyimak detail tentang Pureit, bisa jadi alat pengolahan air tanah/PDAM untuk dijadikan air minum ini merupakan salah satu problem solving yang efesien, efektif dan accountable dalam menjawab permasalahan penyediaan air minum yang layak konsumsi. Sekilas mereview kembali mengenai standar dan persyarata air minum yang layak untuk dikonsumsi, seperti yang telah dijabarkan dalam  Permenkes nomer 492 tahun 2010 yaitu Persyaratan kualitas air minum yang meliputi aspek: mikrobiologis, kimiawi, fisika dan radioaktif.
  1. Persyaratan Mikrobiologis yaitu tidak mengandung bakteri patogen antara lain: Escherichia coli [termasuk Coliform sebagai bakteri faecal E.Coli], Clostridium perfringens, Salmonella. Jika air minum menganudng patogen tersebut maka akan membentuk toksin dengan akibat langsungnya adalah dapat menyebabkan muntaber.
  2. Persyaratan Kimiawi yaitu tidak mengandung logam berat karena
    Ion logam berat [tertentu] bisa menyebabkan denaturasi protein, juga dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul dimana sebagian akan tertimbun di berbagai organ tubuh terutama saluran pencernaan, hati dan ginjal [sehingga organ-organ vital inilah yang terutama akan cepat rusak]
  3. Persyaratan Fisika: tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, pH netral dan tidak keruh.
  4. Persyaratan Radioaktif. Radioaktif yang dimaksud adalah sinar alpha dan beta karena bisa menimbulkan kerusakan pada sel terpapar yang akibatnya dapat terjadi kematian, perubahan genetik dan lain-lain.
Mengacu pada persayaratan standar kualitas air minum tersebut serta menyadari bagaimana performance air tanah di daerah saya yang relatif sadah dan tidak tawar [ada sedikit bias rasa dari taste air minum yang seharusnya tawar], sehingga Pureit merupakan hasil teknologi untuk proses pengolahan air minum yang tepat sasaran, murah [hanya perlu modal awal pembelian], hygiene, efisien dan gak pakai repot. Kenapa saya bisa bilang Pureit sedemikian rupa? Karena Pureit memang di desain untuk memproses air  tanah menjadi air yang siap  minum yang bebas Bakteri tanpa perlu dimasak lagi. 
Go green
Cukup satu langkah mudah yaitu tuangkan air tanah/PDAM yg biasa kita minum dan proses yang berlangsung dalam Pureit akan  berjalan dalam  4 Tahap Pemurnian Air yang berkerja secara integralistisk dengan “Teknologi Germkill” dalam menghasilkan air yang benar-benar aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus, yaitu:
  1. Step pertama, air akan melewati Saringan Serat Mikro yang berfungsi untuk mengilangkan kotoran.
  2. Setelah melalui Saringan Serat Mikro, air akan melalui fase penyaringan oleh Filter Karbon Aktif yang berperan untuk menghilangkan parasit dan pestisida berbahaya yang terdapat dalam air tanah/PDAM.
  3. Pada tahapan selanjutnya, Prosesor Pembunuh Kuman yang dirancang sebagai 'programmed disinfection technology' akan menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat.
  4. Final step adalah Penjernih dimana air yang sudah lolos dari 'programmed disinfection technology'  akan dijernihkan sehingga tidak berbau dan, tidak berasa sehingga air yang keluar dari Pureit memiliki rasa yang alami khas air minum yang seharusnya.
Pureit dengan Empat Tahap Pemurnian Air dengan “Teknologi Germkill” memiliki jaminan perlindungan ganda [double assurance], yaitu:
  1. Perlindungan pertama adalah adanya Pureit Germkill Life Indicator
    indikator yang unik sebagai alarm bagi user beberapa hari sebelumnya kapan saatnya harus mengganti 'Germkill Kit’
  2. Perlindungan yang kedua adalah Mekanisme Penghentian Otomatis
    Jika ‘Germkill Kit’ tidak diganti pada waktunya, yaitu Pureit akan secara otomatis menghentikan flow rate air hingga penggantian 'Germkill Kit’ dilakukan. Dengan adanya sistem Penghentian Otomatis Pureit maka air akan meluap dari Germkill Life Indicator. Dengan demikian akan menjamin anggota keluarga akan selalu meminum air yang aman dan hygiene.
Pureit  dengan teknologi Germkill Kill ini perawatannya juga tidak merepotkan, perangkat Germkill Kit [Pembunuh Kuman] memiliki life time yang sangat lama. Untuk pemakaian normal Germkill Kit bisa tahan sekitar 6 - 8 atau bisa diasumsikan setelah digunakan untuk memurnikan sebanyak 1500 liter atau setara dengan + 80 galon. Dan komponen yang perlu diganti pun hanya cukup pada titik yang ditunjukkan dengan nomer 2,3,4 dimana penggantiannya bisa dilakukan secara bersamaan. Ketiga komponen ini pun bisa diperoleh relatif mudah dalam sebuah kemasan 'Germkill Kit'.

Pureit juga sudah terbukti secara internasional sebagai alat water purifier yang meraih penjualan terbesar di dunia berdasarkan riset pasar global yang dilakukan oleh Verify Markets dari USA untuk kategori sistem pengolahan air minum dalam rumah [berdasarkan penjualan tahun 2011]. Pencapaian prestasi ini menunjukkan jika Pureit dengan teknologi ramah lingkungannya bisa diterima dan aplicable untuk semua lapisan masyarakat.

Dan jika boleh saya korelasikan antara pureit dengan Kelestarian sumber Air minum, maka pureit bisa memberikan dukungan positif terhadap ketersediaan sumber air minum. Dalam konteks skala industri, pengolahan air tanah menjadi air minum [AMDK/depo refill] tentu akan terpusat pada titik-titik tertentu sumber mata air dimana kondisi ini secara jangka panjang akan mengganggu kelestarian sumber mata air.  Jadi penggunaan pureit yang meluas, tentunya tiap rumah tangga akan bisa menyediakan kebutuhan air minum yang layak konsumsi secara mandiri bagi semua anggota keluarganya, sehingga lonjakan komersialisasi air minum bisa ditekan dan kelestarian sumber air minum bisa dijaga dan dipertahankan dengan lebih baik.


PureIt Mendukung Kelestarian Sumber Air Minum ini diikutsertakan Lomba Blog
yang diselenggarakan BLOGdetik dan Unilever Pureit


References:
http://www.litbang.depkes.go.id
http://www.pureitwater.com/



40
Share
Setiap Hari [adalah] Momentum Special. One find day? Semua akan indah pada waktunya? Atau kalimat versi lain dengan makna yang setipe. bisa jadi sudah sering kita dengar. Tapi benarkan semua semua hal akan indah pada waktunya? Apakah setiap waktu tidak (ada) sisi keindahannya? I Believe, every moment has beauty side.
Semua Hal dan Setiap Waktu Selalu Indah. Semua Waktu adalah indah. Setiap Moment dan peristiwa adalah istimewa.
Beberapa waktu, sekira dua bulan Berasa bertahun-tahun semi aktif dari jejak di dunia maya, salah satunya adalah ritme Blogging. Bismillahirrahmaanirrahiim dan Alhamdulillah ‘keributan’ di off line: Dua jadwal audit dan kegiatan assesment akreditasi dari BSN, memang sudah mereda [tentunya ada beberapa action yang harus di follow up] tapi di rentang waktu-waktu berikutnya stabilitas nge-blog sepertinya masih bakal terdapat ‘gangguan’ tapi semoga sudah bisa sedikit lebih aktif lagi dari masa semi hiatus dua bulan kemarin. 

Hemmm....kok jadi lost direction gini ya mau nulis apaan? Sepertinya butuh stretching untuk bisa menarikan dengan gemulai jari-jemari di atas tuts-tuts keyboard. Atau susunan otak saya yang perlu di defrag kali ya? Sebelum makin nglantur kemana-mana, semoga tak ada yang protes it’s too late mencoba sedikit mereview tentang tanggal keramat “18 Desember” beberapa waktu lalu. 

Yah, mungkin sebagian sahabat blogger sudah ada yang tahu jika tanggal tersebut adalah hari ulang tahun saya...moment sekian tahun lalu ketika saya diijinkanNYA menjadi salah satu makhluk hidup di muka bumi ini. Saya lebih suka menganggap Setiap Hari [adalah] Momentum Special dan untuk memaknai hari ulang tahun sebagai momentun ~ reminder ~ bahwa usia baru membentang di hari-hari saya selanjutnya, yang artinya jatah waktu untuk hidup semakin berkurang dan dengan semakin bertambah jejak usia SEHARUSNYA membuat diri ini menjadi pribadi yang lebih baik dan bersikap, berpikir dan berketaqwaan. 

Maka bagi saya hari ulang tahun merupakan salah satu hari dari setiap hari [adalah] momentum special yang sejak menginjak SMA [kala di SMP masih abai tentang ultah] saya memang membuat sedikit “tanda” dengan hal-hal yang berbeda dari hari-hari biasanya yaitu misalnya dengan “melekan”, atau membuat puisi [renungan]. 

Untuk edisi tahun ini, kebetulan ada ide untuk membuat blog baru dalam versi Bahasa Inggris yang sebelumnya sempat saya bahas dengan Una. Dan ternyata dia lebih dulu sukses merealisasikannya, sedangkan saya akhirnya menetapkan launching blog baru EV.RIRIEKHAYAN.COM pada 18-12-2012, jam 18.18 PM. Aselinya isi blog "Love, Live & Life" dengan tujuan utama untuk mengajari dan belajar bahasa Inggris. Maklumlah, berpuluh tahun diajari Bahasa Inggris tapi hasilnya masih jauuuuhhh dari skilled! So please, jangan diketawain jika isi postingan di Ev.ririekhayan.com kosa katanya parah dan susunan kalimatnya kacau balau tingkat dewa.

Then back to the topic again, saya sebenarnya bukan termasuk orang yang mengkultuskan ulang tahun dengan special party celebration tapi ya iya sih tetap menganggap hari ulang tahun sebagai salah satu momentum penting ~ reminder ~ atau yang lebih sederhana lagi Alarm yang saya setting kala hendak tidur agar bisa terbangun di jam-jam tertentu yang saya butuhkan untuk bangun. 

Dalam konteks yang lebih sakkral, sholat lima waktu...yang kita butuhkan sebagai reminder bahwa kita adalah makhluk yang butuh untuk beribadah penghambaan padaNYA. Yups, idealnya setiap hari saya bisa ingat bahwa perjalanan hidup ini mengalir pada kerentaan. Tapi tak jarang ketika rutinitas dan seabrek pekerjaan serta permasalahan membuat saya “lupa” akan betapa fananya keberadaan saya. 
Momentum Ulang tahun pun merupakan ‘prasasti’ untuk mengajak diri saya melakukan retrospeksi, bisa jadi ada beberapa pandangan yang masih valid, up to date. Tapi dengan bertambahnya usia dan serangkaian metamorfosa yang mengikuti, maka tak bisa saya pungkiri jika tentunya ada beberapa sikap dan pola pikir yang perlu dipertanyakan kembali untuk kemudian diperbaiki atau mungkin justru harus ditinggalkan? 
Mengalirnya pikiran yang tidak linear dan mengalami pengalaman-pengalaman yang ketabrak-tabrak alias totally unpredicted that I have to going through in the future of my life chapters, menjejakkan saya pada ketersadaran betapa saya memang hanya pelaku cerita atas skenario hidup yang dituliskanNYA untuk saya. 
Ketika satu rentang usia beringsut perlahan
Satu Mukadimah baru membentangkan pelajaran baru
Tentang asa yang masih di awang
Tentang memijarkan semangat kala terjerembab
Dan tentang sketsa tujuan hidup ini
Berdiri dimuka cermin sejarah menengok kembali realitas dan sederet impian manis tentunya dengan kaca mata penglihatan masa kini, dapat saya lihat secara jujur sederet kekurangan, kekeliruan dan ketidak-konsistenan dalam bersikap, khususnya saat berada dalam kondisi under pressure atau hardly judgment dari society yang memojokkan. 

Sebenarnya tak ada hal yang perlu terlalu disesali selama [saya] masih bisa berlangsung dalam proses penyadaran dan pembelajaran yang on the right track.

Bertambahnya usia, membukakan pemahaman hal-hal baru bagi saya. Salah satunya adalah: 
bahwa bukan keadaan yang jadi penyebab orang tidak bisa meraih sukses. Karena pilihan sikap kita sendiri yang sejatinya bisa mengurangi variabel-variabel hambatan sehingga mendapatkan peluang yang lebih besar untuk maju dan berkembang. 

Momentum keberulangan hari kelahiran ini kembali mengingatkan saya bahwa sukses merupakan rangkaian proses BUKAN hasil akhir, proses bagaimana saya bisa menjalani dan memaknai setiap hal, baik kesulitan maupun complicated problem yang tak terduga menjelma nyata dalam alur sejarah hidup yang harus saya tuliskan merupakan mata rantai kehidupan yang mengalir pada titik kembali diri pada sang Pemilik Hidup. 


72
Share
Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim, kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi sehat dan sakit dalam tingkat proporsionalnya sebenarnya sama-sama mahal nilainya. Tidak ada kalkulasi yang bisa menyebutkan secara eksplisit berapa nilai untuk kesehatan yang kita miliki. 

Demikian pula, tak ada yang bisa menghitung berapa mahalnya kondisi sakit yang dialami oleh seseorang: makan, minum dan tidur serba tidak nyaman, banyak aktifitas harus dilewatkan, berbagai moment penting terpaksa dikesampingkan, dan masih banyak lagi hal-hal yang sifatnya non materi yang bernilai mahal [penting] harus dinomorsekiankan manakala seseorang sedang sakit. Dan jika dilihat dari cost/biaya yang kita keluarkan, tentu kebanyakan diantara kita akan sepakat bahwa untuk meraih derajat hidup sehat relatif lebih murah daripada saat sakit [terjadi] yang harus mengeluarkan banyak dana demi membayar biaya pemulihan diri kembali.

Back to the topic tentang kesehatan, sudah bukan slogan yang asing jika salah satu kunci utama untuk hidup sehat adalah dengan berpola hidup sehat yang meliputi life style dan pola makan yang sehat, yaitu:
            Makan makanan yang SEHAT
Minum air yang SEHAT
Beraktifitas yang SEHAT
Istirahat yang SEHAT
Pikiran harus SEHAT
Tapi masih ada faktor yang tidak bisa dianggap ringan yang memberikan kontribusi significant terhadap kesehatan dan merupakan kebutuhan primer setiap makhluk hidup: UDARA. Perkembangan teknologi, kebudayaan dan peradaban secara langsung telah membawa dampak pada penurunan kualitas udara yang merupakan sumber kebutuhan pokok untuk bernafas. Fenomena pencemaran udara sudah menjadi isu global dan semakin meluas, hal yang sangat dibenci oleh semua orang di belahan bumi manapun yang dewasa ini polusinya semakin meningkat keakutan. Salah satu ‘pabrik’ yang memproduksi pencemaran udara yang tinggi adalah ibu kota dengan salah satu penyebabnya adalah produksi asap kendaraan yang berlebihan. Setiap hari jalan raya dipadati oleh ribuan kendaraan dari berbagai jenis mulai dari angkot, motor, mobil pribadi, bus, metro mini, bajaj dan berbagai kendaraan sejenis lainnya.

Setiap hari, kita terekspos oleh berbagai polusi yang berefek buruk bagi kesehatan, baik itu dari asap kendaraan, asap rokok, dsb. Dan ironisnya, kita seringkali tidak menyadari kondisi tersebut merupakan sumber critical terhadap derajat kesehatan. Tak ayal, kita pun  “lupa” bahwa kita perlu melengkapi lagi “rumus” pola sehat diatas untuk mendapatkan perlindungan diri dari berbagai efek buruk polusi secara lebih efektif dan berdaya guna. Maka cara melindungi diri dari efek buruk polusi tersebtt sangat perlu untuk menerapkan pola hidup sehat, olahraga, diet sehat, hingga detoxifikasi yang bertujuan untuk “membersihkan” tubuh dari berbagai zat buruk yang kita hirup setiap saat.
Bear Brand; Susu kesehatan; susu Steril;
Susu Murni Bear Brand
Dan BEAR BRAND dengan kemurnian susu yang dikemas steril adalah produk susu diformulasikan untuk bisa menjadi agent special yang ready to drink, mudah dan praktis untuk menjadi minuman detoxifikasi sehari-hari sehingga bisa menjaga  daya tahan tubuh tiap saat. Susu BEAR BRAND ini adalah susu sapi murni dan steril, kaya akan protein, vitamin dan mineral, jadi memang sangat di perlukan oleh tubuh kita. Susu BEAR BRAND sudah dipercaya oleh banyak orang sejak bertahun-tahun untuk menghilangkan racun-racun yang masuk dalam tubuh kita baik dari udara tercemar yang kita hirup sehari-hari maupun dari makanan yang tidak mengikuti pola menu sehat. 

Berikut ini keunggulan yang bisa kita peroleh dengan mengonsumsi dari BEAR BRAND susu cap beruang, antara lain: 
  1. Setiap kaleng BEAR BRAND berisi 100% susu murni berkualitas tinggi tanpa penambahan bahan pengawet dan telah mengalami proses sterilisasi, sehingga dapat langsung diminum.
  2. Kemurnian susu BEAR BRAND dapat membantu menjaga kesehatan dan proses pemulihan tubuh.
  3. BEAR BRAND mengandung seluruh kebaikan susu dan nutrisi serta tidak mengandung gula.
  4. Dikemas dalam kaleng membuat susu BEAR BRAND selalu terjaga kesegaran dan kemurnianny
  5. Langsung dapat dikonsumsi tanpa perlu dimasak terlebih dulu. Seger jika diminum dalam kondisi dingin dan tetap nikmat kalau ingin meminumnya secara hangat yaitu cukup dipanaskan dengan suhu tidak melebihi 37 OC.
Perlu didoktrinkan bahwa minum susu BEAR BRAND ini tidak hanya untuk diminum saat sedang sakit atau tidak fit TAPI juga sangat baik sebagai preventive action sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara teratur tiap hari. Susu BEAR BRAND ini, tentunya secara simultan memberikan efek kesehatan yang comprehensive, aman diminum untuk semua usia [kecuali bayi di bawah satu tahun]. Dengan membiasakan mengkonsumsi Susu steril BEAR BRAND secara rutin akan mendukung tercapainya stamina tubuh yang prima.

Mengenai sinergi kualitas pada susu BEAR BRAND ini, baru saya perhatikan lebih cermati lagi ketika ketika pada Bulan Ramadhan lalu saya dengan ditemani salah satu keponakan sedang belanja di sebuah minimarket. Kala itu, keponakan saya yang keseharianya bekerja di site mengambil beberapa kaleng BEAR BRAND putih.


“ Sejak kapan kamu jadi drinker BEAR BRAND ?” tanya saya ketika sampai rumah, karena setahu saya keponakan saya tersebut kurang suka kalau minum susu. Alasannya sih Eneg .
“ Awalnya sih ikutan teman yang kebetulan sudah rajin duluan minum BEAR BRAND ini “ ceritanya mulai memberikan penjelasan. “ Dan setelah aku mencobanya, jadi merasa Klik dan terasa banget khasiatnya bagi stamina tubuhku. Tahu sendiri kan setiap hari aku harus stand by di site yang super komplek situasinya”.

Keponakan saya juga cerita, katanya dia juga terbantukan dengan produk BEAR BRAND untuk memback up menu sahurnya kala sang juru masak di mess absen sehingga cukup menyantap menu sahur seadanya buatan sendiri dan disempurnakan dengan sekaleng BEAR BRAND putih, aktifitasnya seharian di site berjalan lancar dengan stamina tetap prima sehingga puasa pun tak terganggu.

Dan BEAR BRAND dengan formulasi khususnya yang bisa menjadi agent detoxifikasi terkait dengan polusi udara yang makin parah dewasa ini, senyatanya kalau saya korelasikan dengan aktifitas orang-orang yang keseharian berada dilingkungan yang bersinggungan dengan paparan radiasi baik dari bahan kimiawi maupun cemaran mikroorganisme [seperti saya contohnya yang sering berinteraksi dengan aneka bahan kimia dan berinteraksi dengan mikroba di Laboratorium], tentu lebih punya alasan yang lebih kuat lagi untuk  mengkonsumsi susu steril BEAR BRAND ini.

Ahh, jadi ikut penasaran seperti apakah cita rasa BEAR BRAND ini. Dan taraaa.... ternyata susu kemasan dalam kaleng berwarna putih bergambar beruang lucu plus imut-imut ini rasanya PAS, dalam artian tidak manis, yaitu khas banget rasa fresh milk. Tentunya rasa yang pas ini sesuai dengan habit saya yang memang basically kurang suka dengan makanan atau minuman yang berasa manis. Dan konteks PAS pada Susu steril dari Nestle ini ya layaknya fresh milk dari perahan sapi getu deh. Kan memang susu BEAR BRAND ini berbahan baku susu sapi murni lho? Dengan taste BEAR BRAND putih tanpa tambahan gula tentu menjadikan Susu steril BEAR BRAND ini bisa jadi target pilihan yang bernilai kesehatan tinggi karena seperti kita tahu kandungan gula tambahan pada jenis makanan/minuman justru akan meningkatkan kadar gula darah yang menyebabkan diabetes tuh.

Masih ada lagi point plus dari susu steril yang diproduksi oleh Nestle, perusahaan yang sudah tidak perlu diragukan lagi jaminan mutunya adalah sudah adanya label HALAL dari MUI pada BEAR BRAND.

Jadi, BEAR BRAND tidak hanya menjanjikan jaminan mutu bagi kesehatan dengan kandungan lengkap manfaat susu, tanpa tambahan pengawet dan tidak ada zat pewarna, maka susu BEAR BRAND ini juga afdhol sebagai produk minuman untuk semua umat karena sudah berlabelkan HALAL.


166
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon