Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Setelah sukses melenceng dan salah jalur dari niat awal untuk membuat postingan puisi, sehingga jadi tulisan nglantur Menafsir Equilibrium, maka demi mengobati hasrat yang tertunda untuk posting puisi, meng’oprek-oprek file di netbook dan menemukan serangkaian puisi yang entah kapan saya menulisnya. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim, seperti biasa inilah puisi saya yang kesekian kalinya yang terangkai karena rasa over dosis PeDe saya yang suka menyebut beberapa paragraf tulisan [dengan maksud, makna dan inti membingungkan bagi yang membacanya] dalam kategori ‘puisi’. Jadi harap maklum kalau tulisan ini terkesan memaksakan kata-kata demi katanya saling bertemu dan berkolaborasi dalam kalimat yang akhirnya bermakna absurd alias ‘geje’.
Gunung Ijen [capture dari kantor]
Bergeming dalam  arus Asa

Rencana, berlapiskan selubung hasrat dan impian
Indahnya lembaran hari esok, hampar asa dan cinta…
Bilakah masanya tiba menyapa
Untaian harap bertakbir nyata
Terengkuh segenap senandung hati

Kemana langkah diayun
Hingga kapan ketidakmenentuan berganti babak
Ataukah pudar di tikam ketidakberdayaan
Yang kutau
Ayun busur waktu tak pernah menunggu dan tak mungkin dihentikan
Nan melaju diatas titian garis kehidupan
           
Manakala letih mengikat sendi-sendi
Anyam  rasa dalam bingkai lelah, namun...
Rencana yang  dikrarkan
Ibarat layar perahu mengembang sudah
Ku hanya punya pilihan untuk  menapak terus
Apapun rintangan di samudera hidup
Harus bergeming dalam arus asa





“ Kenali dirimu sendiri dan kenali musuhmu 
maka kemenanganmu tak akan terancam.
Kenali medan, kenali iklim, maka kemenanganmu akan lengkap. ~ Sun Tzu”






123
Share
Hujan kembali menyapa setelah sekian waktu mengentah dan cukup lama tak mendengar gemericik suara hujan dengan iringan sesekali enlighment guntur menggemuruh diantara rapatnya partikel udara. Hohoho...kalimatnya jadi terbawa untuk menjiwai suasana hujan yang sudah memercik sejak semalam deh #cari alasan! Dan Bismillahirrahmaanirrahiim,  sebelumnya harap maklum kalau judulnya text book banget dan tentunya kata Equilibrium sudah kita kenal sejak bangku sekolah [mungkin sekarang sudah masuk kurikulum SD kah?]. Tapi saya juga tak hendak menguraikannya dalam format ilmu kimia karena saya juga bukan ahli kimia. Bagi para ahli filsafat, tentunya istilah Equilibrium akan mempunyai makna yang luas dan dalam saat direfleksikan dalam hakekat kemanusiaan dan kehidupan. Seperti halnya enlightment [pencerahan] yang bukan semata pengalaman mistik beberapa insan, melainkan merupakan realitas sehari-hari yang dapat diolah oleh banyak orang. Dan enlightment itu merupakan pilihan dan disiplin serta tindakan untuk menemukan true self  yang bebas dari rasa: cemas, takut, serakah, pesimis, dan sejenisnya.
Dan dalam hal Menafsir Equilibrium atau keseimbangan ini [kebetulan terbersit dalam pemahaman saya yang serba sederhana] membuat saya tertarik untuk meminjam sebagai judul postingan. Menurut orang bijak, dalam hidup ini diperlukan semacam keseimbangan. Sesudah sibuk bekerja, perlu kegiatan yang berbeda sebagai imbangan. DI sekolah, perlu ada waktu jeda yang digunakan untuk bermain melepas ketegangan. Sepulang dari bekerja, selepas aktifitas rutin, kita memrlukan semacam selingan/variasi/intermezo untuk keluar dari kejenuhan. Selain membaca buku, jalan-jalan, nonton, windows shopping, fishing, tentu masih diperlukan juga laku, aksi dan tindakan yang lebih aktif untuk mencapai keseimbangan.
Ririe: equilibrium itu apa menurutmu? selain istilah kimia?
Sitti Rasuna Wibawa: ketika tidak ada insentif mengurangi/menambah kuantitas masing-2 pihak
Ririe: dan equilibrium itu sebenarnya titik acuan kan?
Sitti Rasuna Wibawa: iya kalo buat harga jualan mah, heh kenapa lo mbak, mendadak abege lagi?
Ririe: gak hny hrga jualan, dlm hidup pun...org yg bisa berada di titik tersebut tentunya pny kematangan emosi yg luar biasa.
Sitti Rasuna Wibawa: kayaknya aku udah, yoyoi, buktinya aku bisa menstabilkan emosiku hanya dengan lihat si shirley

Nah itu tadi salah satu manifestasi equilibrium dalam konteks chatting dengan si Una [ sorry Na, gak ada royalty-nya untuk pengutipan kalimatmu ya ]. Jika Una bisa menstabilkan emosi hanya dengan lihat si shirley, Bagaimana dengan Anda dalam menuju titik keseimbangan?.


Notes: awalnya hasrat hati mau nulis puisi, jadinya tulisan begini ini...#nglantur


116
Share
Melanjutkan edisi postingan [Reportase] Trip on Rajegwesi-Teluk Hijau dan sengaja memilih judul “One Night Stand @Sukamade” karena memang demikian adanya: saya menginap semalam di Sukamade bersama teman-teman yang baru saja saya kenal dalam acara mbolang ini. Di postingan sebelumnya sudah saya resume mulai keberangkatan hingga perjalanan off road menuju Pantai Sukamade yang menyeberangi beberapa sungai plus adegan salah satu navigator ada yang kecebur sungai. 

Maka Bismillahirrahmaanirrahiim, menjelang jam 3 sore sampailah kami di guest house area konservasi penyu [Taman Nasional Meru Betiri]. Sebagai ‘tamu’ yang sopan, kami segera menemui penanggungjawab lokasi konservasi penyu: Pak Didin dan Mas Avian [boleh dunk dipanggil ‘Mas’ karena orangnya BeTi gitu usianya dengan kami dan sudah adat baik kami yang biasa menggunakan panggilan ‘Mas’ untuk konteks informal pada makhluk berkromosom XY]. Alhamdulillah masih ada satu kamar kosong yang bisa kami tempati dengan harga sewa seratus ribu semalam yang fasilitasnya: 4 kasur busa saja tanpa dipan/ranjang.
Merubetiri Banyuwangi

Kamar yang lebih comfort sudah full booked oleh rombongan Club TAFT Surabaya [dari info yang kami dapat, ada 60 orang dalam rombongan tersebut]. Tetap bersyukur setidaknya yang 7 cewek [cantik] tak perlu tidur di hall terbuka [semacam balai desa]. Cukup 4 bapak dari tim’nya Land Rover dan satu teman cowok saja yang tidur di mobil.

Setelah merapikan ala kadarnya kamar, menumpuk semua barang bawaan jadi satu, mandi bergantian [ada 2 kamar mandi di guest house yang kami tempati] dan lainnya menyerbu kantin. Rasa lapar yang lumayan menyangat membuat menu serba ‘instant’ yang available di kantin terasa sangat nikmat. 
Tempat Penetasan telur-telur penyu secara semi alami
Pak Didin Sedang Menjelaskan mengenai sifat Tukik
Usai menyantap makanan kami pun diajak oleh Pak Didin dan Mas Avian untuk melihat-lihat area pembiakan penyu yaitu telur-telur penyu yang dikondisikan agar bisa menetas untuk kemudian anak-anak penyu [disebut tukik] dilepaskan ke laut untuk menjalani takdir hidupnya secara bebas. 
Bersama Mas Avian, saalah satu petugas penjaga gawang penetasan telur penyu

Rumah untuk melakukan proses penetasan telur penyu (Tak jauh dari Guest House)
Tukik yang baru keluar dari dalam cangkang telur penyu
Sambil melihat tukik-tukik yang lucu, kami pun membuat sebutan untuk Mas Avian sebagai Bapaknya Tukik [karena perannya dalam membiakan telur penyu] dan gelar ‘bujangan lokal’ yang kami anugerahkan padanya [anak dan istrinya tinggal di Jember].  Setelah acara ‘kencan’ dengan tukik puas, kami pun segera menuju pantai yang berjarak tempuh jalan kaki hampir 1 KM untuk menikmati sunset. 
Jalur menuju Pantai Sukamade [setelah puas bermain-main dengan tukik] 
Walaupun cuaca berawan, tapi view sunset tetap menawan dan eksotis. Dan selalu saja kami excited jika berada di pantai dan suasana semakin heboh seru ketika kami bertemu/kenalan dengan rombongan club motor CB [4orang] dari Surabaya. Dan inilah beberapa hasil capture cantiknya sunset [meski berselimut awan] di pantai Sukamade: 



Jadi mereka naik motor CB dari Surabaya ala backpacker, truely backpacker menurut saya. Mereka juga bawa tenda, jadi all out deh persiapan mbolangnya. “Kalau gak dapat tempat untuk menginap, ya kami mendirikan tenda deh”, demikian penjelasannya dan mereka memang sudah sering melakukan touring ke banyak lokasi adveture ala backpacker jika long week end.

Setelah sunset tenggelam dengan sempurna, kami pun kembali ke base camp dan balik lagi ke pantai sekitar jam 8 malam untuk ‘nge-date’ dengan Ibunya penyu yang bertelur [hanya penyu betina yang naik ke darat untuk bertelur dan hanya terjadi jika tidak bulan purnama]. 

Kalau saat sunset kami bisa bebas bertingkah dan berteriak, maka moment untuk ‘bertemu’ dengan bundanya tukik, kami harus siap dengan syarat dan ketentuan: tidak boleh berisik dan tidak boleh menyalakan cahaya! 

Padahal cuaca lagi mendung dan tanpa penampakan bulan. Sesampai di pantai, kami diminta menunggu dulu. Mas Avian [as tour guide] dan Pak Didin melakukan trace keberadaan penyu yang [akan] bertelur. Kalau sudah menemukan lokasi penyu yang bertelur, maka akan diberikan ‘tanda’ dengan kilatan cahaya sekilas agar kami segera menuju ke arah tersebut. Hampir sejam menikmati hembusan angin pantai dan gigitan nyamuk serta sesekali ‘berisik’ dengan volume rendah akibat ada yang iseng/usil bikin kejutan ‘menakuti’, maklum pantainya berbatasan dengan hutan. Dan tanda kilatan cahaya pun akhirnya muncul, kami bergegas menuju arah datangnya cahaya tersebut. 

Begitu bergegasnya sampai gerak langkah kami mirip orang yang bergegas menyusul dukun bayi! Oia, dalam rombongan yang hendak melihat penyu bertelur ini bertambah dengan satu keluarga tapi kami tidak berinteraksi dengan mereka karena sikapnya agak kurang friendly. Setelah acara jalan cepat hampir 2 KM, kami bertemu dengan Mas Avian dan diminta menunggu aba-aba dari Pak Didin yang berada dekat dengan seekor induk penyu. Jadi kami baru bisa mendekat saat penyu tersebut sudah mulai bertelur. Saat menunggu tersebut, kami isi dengan ngobrol santai dengan Mas Avian. 

Banyak pertanyaan kami ajukan padanya, dan pertanyaan-pertanyaan dari Zha [miss hygiene] yang paling sering membuat kami tertawa. Inilah beberapa pertanyaannya yang berciri khas pengulangan kata awal: 
Mas..mas..mas..siapa yang pertama kali menemukan penyu?; Mas..mas..mas..penyu cowok dan cewek apa bedanya?; Mas..mas..mas..kenapa penyu cowok gak mau naik ke darat?; Mas..mas..mas..tau umurnya penyu dari mana?; Mas..mas..mas..apa penyu gak tersesat di laut untuk balik ke daratnya?; Mas...mas..mas..kalau penyu sakit sapa yang merawat?; Mas..mas..mas..kok ibunya penyu tega sih ninggalin telurnya begitu saja?; ....” 
Dan mungkin Mas Avian jadi gemes dengan pertanyaannya Zha, kemudian dengan becanda dia bilang “ Kalau mau nanya nama pak dukuh juga boleh lho?”. Dan dilanjutkan juga oleh Ning  dengan pertanyaan becanda pula“ Mas..mas..mas...kok penyu gak ikutan KB sih?”. Hahahhaaa...
Al hasil ternyata si penyu tersebut tidak jadi bertelur dan menurut penjelasan Mas Avian, secara alami penyu memiliki sensor untuk mengetahui kelembapan udara dan temperatur yang tepat untuk bertelur. Karena penyunya tidak jadi bertelur, kami pun segera mendekat sebelum dia balik nyemplung ke laut. Moment langka itu pun membuat kami antusias untuk mengabadikannya. 

Yang bikin kami kurang respect pada 1 keluarga [yang kurang friendly] adalah anaknya tuh dengan berat badannya sekitar 20-25Kg lha kok di suruh naik ke punggung penyu yang 'pending' mau bertelur?! Daripada bikin emosi melihat tingkah ‘mereka’ yang tidak berperikehewanan, kami pun segera beranjak dari lokasi dan balik ke base camp.

Tiba di base camp, suasana makin ramai karena rombongan club TAFT sudah datang ditambah 1 truck siswa SMK [nginepnya di hall]. Sekitar jam 11an kami sampai, ngobrol-ngobrol dan transfer foto ke netbook [meski tidak terjangkau sinyal seluler dan internet tetap ada teman yang bawa netbook] karena kapasitas simcard camera sudah hampir full.  Sempat mau bikin mie tapi heaternya rusak, lupa gak dicheck waktu mau dibawa. Akhirnya pesan kopi dan teh dari kantin untuk melengkapi suasana begadang bareng teman-teman [baru] club CB sehingga tidur hanya beberapa jam [dengan style tidur 7 orang yang beragam dan posisi ala pemindangan dalam kamar ukuran 3x3 meter plus diisi barang bawaan yang bejibun], jadi sinkron jika postingan reportase kali ini saya beri judul Serunya Menikmati Petualangan di Pulau Penyu Sukamade.
Saat paginya kami mendapat berita bahwa sekitar jam 2 dini hari Mas Avian dan Pak Didin akhirnya berhasil menemukan telur penyu untuk ditetaskan. Salut dengan mereka yang tiap malam ronda di pantai untuk mengumpulkan telur-telur penyu! 

Tapi dengan terpaksa kami memilih melewatkan moment pelepasan tukik ke laut karena memutuskan untuk berangkat lebih dulu mengingat target/ tujuan kami masih banyak. Namun crowded masalah stock BBM ternyata masih berlanjut sehingga membuat kami ‘parkir’ tak jauh dari lokasi penyeberangan yang menggunakan rakit. 

Yups, mobil kami kehabisan BBM dan terpaksa menunggu orang yang membelikan BBM datang. Mantap deh, kami jadi penunggu dan pengamat lalu lintas penyeberangan via rakit tersebut sampai jam 10! 

Padahal kami menyegerakan berangkat dari base camp tanpa sarapan demi kejar tayang menuju: Pulau Merah (tergantung situasi dan kondisi),TN Alas Purwo--> sadengan (savannah), Pancur--> pantai plengkung (sewa mobil lokal),Trianggulasri dan Kawasan konservasi hutan mangrove Bedul. 

Ya sudahlah, mau nggrundhel toh tak akan memperbaiki keadaan. Pilihan terbaik adalah menikmati apa yang ada di dekat kami: ikutan menyeberang bolak-balik jika ada penumpang yang hendak di angkut.  Kami pun bertemu kembali dengan Club CB yang akan melanjutkan touringnya ke TN alas Purwo. Dengan riangnya mereka bilang : 7 bidadari turun dari Land Rover yang kehabisan bensin! 

Asemprit, padahal kami dengan PeDe meninggalkan mereka, ternyata malah kami yang terlantar di tepian sungai dan menyantap mie instant hingga ludes dengan sukses [snack gak mempan untuk mendiamkan demonstrasi perut].

“ Habis makan mie instant keringan terus minum air putih nanti diproses pemasakannya di perut” demikian seloroh kami. Hohoho...scene adventure yang ‘arsenik’ tapi tetap amazing Sob!

Sampai di sini dulu reportase [naratif] saat di Sukamade: bertemu dengan Bapaknya Tukik, nge’date sama Ibunya Tukik, begadang di area pesisir namun ramai banget karena suasana long week end ternyata justru menjadi daya tarik orang-orang metropolitan Surabaya untuk menempuh off road. So, don’t worry and please have enjoy to read next story regarding this adventure....keep smile:)

Cerita tentang penetasan telur penyu bisa disimak di http://www.ririekhayan.com/2012/06/konservasi-penyu-di-meru-betiri.html

♠♠♠ Kisah sebelumnya [Reportase] Trip on Rajegwesi-Teluk Hijau ♠♠♠

102
Share
Kenapa Bunga Mawar Tidak Berbau Harum? Varian tanaman hias Bunga Mawar yang identik sebagai simbol romantisme karena kerap dibawakan atau diberikan oleh seorang pria untuk orang yang disayanginya. Setangkai bunga mawar merah, yang membuat hati lumer dan pipi merona bagi yang menerimanya, apalagi jika dibwakannya saat malam minggu atau moment special candle light dinner. How wonderful moment yang tak akan dilupakan deh pokoknya.

Bismillahirrahmaanirrahiim, di rumah memang tidak banyak tanaman bunga. Sebagai orang desa dan berjiwa petani sejati [baca: tulen], maka mayoritas tanaman yang berada di sekitar rumah adalah yang bersifat produktif yaitu yang ada manfaatnya untuk kebutuhan sehari-hari seperi pohon pisang [paling dominan] dan aneka pohon bergenre dikotil: mangga, sirsak, jeruk, jambu, lamtoro, sono, waru, nangka dan masih banyak lagi jenis lainnya.

Dan ada juga jenis tanaman yang digunakan untuk bumbu dapur dan atau apotek hidup: kunir [putih + kuning], kencur, laos, lombok, pepaya, gingseng jawa, dan masih ada lagi beberapa lainnya. Kalau disebutkan semuanya, postingan ini bisa mirip buku absen aneka tanaman di sekitar rumah dimana saya lahir dan dibesarkan tentunya. 

Padahal sebenarnya hanya ingin sedikit sharing Kenapa Bunga Mawar Tidak Berbau Harum yang terinspirasi #ciee...keren banget neh pakai istilah inspirasi dari bunga mawar yang setiap kali saya mudik selalu ada yang mekar demikian indahnya dengan semerbak aroma harum mewangi yang menawan. Hanya ada dua jenis mawar yang ada di rumah yaitu mawar merah dan mawar pink.

Nah melihat cantiknya bunga mawar tersebut, saya jadi teringat beberapa waktu lalu (sudah lumayan lama juga juga) melihat betapa menariknya tanaman bunga mawar dengan aneka warna dan ukurannya yang dijual di tempat penjual bunga. 

Beberapa kali membaca artikel, konon dengan menanam aneka tetumbuhan bisa menjadi sarana edukasi yang efektif  khususnya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tumbuhan sejak dini. Secara luas, dengan memiliki banyak tanaman juga bisa menjadi media pembelajaran agar anak perduli pada lingkungan dan memiliki rasa empati yang tinggi.

Bunga-Mawar-Tidak-Berbau-Harum
Awalnya saya tertarik untuk membelinya tapi saya urungkan karena ternyata bunga-bunga mawar  tersebut tidak memilik harum khas bunga mawar. Iya kan saya masih setia sebagai penyuka bunga mawar yang asli dan alami dengan aroma khas yang harum mewangi sepanjang kelopaknya belum rontok.
Tidak hanya bunga mawar, tapi jenis-jenis bunga lainnya ternyata tidak lagi memiliki aroma wangi yang sama seperti jenis bunga awalnya dan bahkan ada yang tidak memiliki aroma sama sekali dibanding dengan bunga sejenis yang tumbuh secara alami [tanpa rekayasa genetika]. 

Sepertinya fokus penelitian [rekayasa genetik pada tanaman bunga] termasuk mawar hanya terfokus untuk meningkatkan kulitas bunga dari segi bentuk, aneka warna dan ukurannya, dan masih ‘tertinggal’ akan daya tarik bunga yang sebenarnya yaitu harumnya yang khas dan spesifik.

Alan Blowers, kepala bioteknologi kembang untuk Ball Helix, sebuah perusahaan biotek di Chicago Barat, Illionis, mengatakan bahwa warna mendapatkan prioritas utama saat pembiakan dilakukan. 
Persilangan selektif telah mengurangi wangi kembang menjadi hampir tidak berbau sama sekali. Kembang-kembang dibiakkan untuk warna, ukuran dan umur panjang tanpa ada perhatian terhadap wangi floranya.
Wangi dihasilkan oleh senyawa-senyawa volatil pada tanaman dan memiliki beberapa kegunaan penting. Wangi tidak hanya menjadikan bunga berbau harum tetapi juga menarik serangga polinator dan menolak hama. Senyawa-senyawa volatil ini juga digunakan untuk memberi sinyal tanaman lain.

“Tanaman menggunakan wangi flora untuk menarik polinator atau untuk menolak serangga berbahaya. Wangi flora mulai terbentuk sebagai minyak yang dihasilkan oleh daun bunga pada kebanyakan tanaman. Karena minyak-minyak ini mudah menguap pada suasana panas, maka para ilmuwan menyebutnya sebagai senyawa volatil. Aroma bunga bisa mengandung antara tujuh sampai sepuluh minyak berbeda, seperti pada bunga snapdragon atau petunia, atau bisa mencapai 100 zat kimia berbeda, seperti pada bunga anggrek,” papar editor ScienceDaily.

Ada beberapa contoh tanaman yang telah terinfeksi dengan sebuah virus dan telah melepaskan senyawa volatil yang mensinyalir tanaman lain untuk memasang sistem pertahanan terhadap virus tersebut. Dengan memahami bagaimana senyawa volatil dihasilkan dan gen-gen apa yang terlibat, Dudareva berharap untuk menghasilkan lebih banyak kembang-kembang yang berbau lebih harum dan bahkan mengontrol saat pelepasan wanginya.

Bunga-Mawar-Asli-Berbau-Harum

“Industri flora tertarik dalam menghasilkan kembang-kembang yang semerbak mewangi di malam hari, ketika kita berada di rumah saat pulang kerja. Petunia merupakan salah satu jenis kembang yang melespakan aroma wanginya di malam hari, jadi kita tentu dapat meniru ini. Tetapi sebelum kita membuat kembang yang lebih wangi di malam hari, kita perlu mengembalikan aroma wangi sebagian besar bunga yang telah hilang,” papar Dudareva lebih lanjut.

Semoga hasil penelitian lebih lanjut bisa mengembalikan wangi-wangi bunga seperti asalnya dan kemungkinan menghasilkan varian wangi baru yang lebih beragam. Karena masa depan seluruh jenis tanaman tergantung pada polinator serangga yang tertarik terhadap wangi kembang. Tanpa serangga-serangga ini, tanaman-tanaman tidak bisa berkembang biak dan akan mati. Dan daya eksotis sebuah bunga tak akan sempurna jika TAK ADA harum baunya.

Jadi, boleh dong di share apa saja tanaman hias favorit Anda yaa......



Reference: chem-is-try.org
187
Share
“ Hakikat puisi adalah pemberi kabar tentang nilai-nilai hakiki kemanusiaan. Kebenaran yang dipersepsikan penyair, karenanya, bertumpu pada nilai-nilai itu: sensitivitas terhadap nilai-nilai kemanusiaan menjadi titik pusat orientasi“. Dan Bismilllahirrahmaanirrahiim salah satu timeline di blog ini yaitu “ My Poems ” yang terdiri dari entry puisi-puisi yang saya buat [sebagian adalah karya orang lain yang merupakan sebagian dari puisi favorit saya].  Saat membaca puisi karya para penyair dan pujangga, saya menangkap kesan mendalam betapa setiap kata memiliki beribu makna yang menggugah nurani. Dengan pilihan kata-kata yang membiaskan pelangi yang merangkai spektrum perbedaan dalam harmoni yang bisa dihayati dan dinikmati segenap insan dari beragam penjuru.  Saat menikmati karya puisi pun terasa refleksinya dari diorama kehidupan dan rangkuman cerita hidup sehari-hari, yang memaparkan banyak kisah dalam serangkum untaian kalimat, membawa langkah jelajahi ruang dan waktu dalam ragam rasa tak bersuara....


Nah adapun sebenarnya saya sangat BELUM bisa membuat dan merangkai puisi meski hanya sedikiiit mirip dengan karya penyair sejati. Jika mengacu pada hakikat puisi [yang saya kutip di atas], maka yang saya sebut ‘puisi’ dalam entry blog ini adalah kata dan kalimat yang saya  rangkaikan semata berdasarkan feel subyektifitas pribadi, entah karena habis membaca buku, koran atau pun saat di jalan ‘mendapatkan’ satu frase kalimat yang menarik untuk diexpansikan dalam beberapa paragraf. Saya membuat puisi  karena faktor mood ‘ingin’ dan kebetulan menemukan beberapa istilah yang ketika diresapi memiliki sense yang puitis [lagi-lagi menurut subyektifitas personal saya]. Dan selain itu, senyatanya puisi-puisi yang saya tulis juga tidak mengikuti tatanan baku penulisan puisi yang seharusnya. 

Maka bisa di bilang saya membuat rangkaian kalimat semau saya yang kemudian saya beri nama 'puisi’.  Jadi harap maklum jika ternyata hampir semua tulisan puisi saya, arti dan maknanya SANGAT MEMBINGUNGKAN. Kalau masih penasaran seperti apa MEMBINGUNGKAN-nya tulisan ‘puisi’ saya, silahkan klik saja label postingan “ My Poems ”. So, don’t worry be confuse after read my poems....feel free to enjoy it:)

24
Share
Sering kita dengar kalimat yang menyatakan bahwa cinta itu dari mata turun ke hati, sekilas kita menangkap ‘kesan’ betapa sederhananya proses jatuh cinta itu? Tapi apa benar demikian? Yang sebenarnya terjadi adalah sebelum turun ke hati, aliran cinta akan transit dulu di otak untuk melewati proses-proses kimiawi, dengan beberapa tahapannya sehingga sehingga aliran kimiawi cinta tidak sesederhana ‘dari mata turun ke hati’. Karena penasaran tentang istilah chemistry  yang yang dikaitkan dengan terjadinya [rasa] cinta, maka saya pun mengunjungi perpustakaan ini untuk mencari tahu reaksi kimia terjadinya cinta [dalam segala bentuknya]. 
 
Dan Bismillahirrahmaanirrahiim  ternyata jika dilihat rangkaian reaksi kimianya sungguh sangat luar biasa. Berawal dari  terkesan [terjadi dari kontak antara dua orang melalui alat indera] yang berlanjut pada ketertarikan. Pada tahap ini otak akan terangsang untuk menghasilkan tiga senyawa cinta, yaitu: Phenyletilamine (PEA), Dopamine dan Nenopinephrine.
 
Dari ketiga senyawa tersebut, senyawa PEA-lah yang paling berperan dalam proses kimiawi cinta. Dan ternyata senyawa PEA banyak terkandung dalam makanan yang berbahan coklat sehingga mungkin inilah sebabnya dari dulu sampai sekarang orang-orang suka memberi coklat pada seseorang yang dicintainya.
 
Dari terkesan, ketertarikan, selanjutnya adalah Pengikatan dimana pada tahap ini tubuh akan memproduksi senyawa Endropin  yang akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Dan tahap terakhir adalah Persekutuan Kimia yaitu ketika senyawa Oxyrocin yang dihasilkan oleh otak kecil mempunyai peranan dalam hal membuat rasa cinta itu menjadi lebih rukun dan mesra antara keduanya. Demikian tahapan aliran chemistry cinta dan tentu saja hal ini terpersepsikan untuk dimensi cinta secara luas, bukan hanya untuk lawan jenis, tetapi perasaan cinta seseorang kepada suami/istrinya, anak, teman, adik, serta saudara yang lain.
 
Ringkasan chemistry cinta tdi atas cukup menjelaskan secara ilmiah berbagai kisah romantis yang dikemas dalam antologi yang berjudul Sayap-sayap Cupid. Dan inilah review tentang kumpulan cerpen tersebut:

Judul                : Sayap-sayap cupid
Penulis             : Ririe Khayan, Novela Nian, Suyatna Erpas, Imania Eka D, dkk
Penerbit           : Pustaka Jingga
ISBN                : 978-602-18081-0-8
Tebal               : 266 hlm 14x21
Harga              : 36.000 [ Belum Ongkir ]

Melalui kumpulan cerpen ini kita dapat meresapi bagaimana sayap-sayap cinta membuat kita percaya akan adanya kesejatian cinta itu sendiri. Cinta yang sejati akan memberi kita sayap dan cinta yang penuh dusta akan membuat tersesat. Laksana sayap-sayap Cupid yang menerbangkan ke lapis tertinggi langit lazuardi. 
 
Cinta itu agung, cinta itu sayap, cinta itu pijar cahaya yang menerangi jalan. Memberikan cinta yang tulus kepada seseorang yang kita sayangi sama artinya meninggikan diri kita sendiri, dan bukan cinta yang penuh dusta. Dan kepada mereka dua insan manusia yang percaya akan kekuatan cinta yang agung. Temukanlah kebahagiaan di altar suci pernikahan yang sakral. Di situlah segala pengejawantahan cinta sejati, tak akan pernah mati walau sampai akhir dunia ini.
 
Cerita yang dipaparkan dalam antologi Sayap-sayap cupid yang semoga menjadi wacana tentang bagaimana mencintai seseorang yang akan menghadapkan kiblat hati atas nama cinta Ilahi. Cinta seorang ayah/ibu yang tak mungkin dikalkulasikan dalam numeric, penerimaan seorang istri yang penuh maaf, keteguhan sikap seorang menantu yang memilih untuk membalas air tuba dengan air susu, ekspresi cinta seorang anak untuk orang tuanya. 
 
Beragam kisah tentang cinta yang penuh warna dan yang melengkapi menariknya antologi ini adalah karena ada satu judul tulisan saya Bayang – Bayang Sutra : Dan aku harus bisa mengambil keputusan, memberikan jawaban yang paling baik untuk kebahagiaan semua orang tanpa mengabaikan kebahagiaanku sendiri. Hidup memang penuh kejutan, setidaknya bagiku. Maka dengan segenap rasa yang teraduk di relung hati, aku pun menuliskan jawabanku melalui email. Aku tak akan bisa menyampaikan dengan bibir berhias senyum dan wajah tenang jika mengatakan langsung.
 
Bismillah… Sejenak kutenangkan diri karena aku tahu, ini berat. Bukan hanya untukku, tapi juga untuknya.
 
Pada saat Mas Teddy membaca ini, aku harap rasa sakit yang kedua ini sudah memudar dan semoga aku tak perlu lagi merasakan sakit yang sama ini lagi dengan alasan yang sama seperti sekarang dan dua tahun lalu. Mas Teddy tentu tahu rasa  sakitnya seperti apa. Aku pernah merasakannya dan kini ternyata aku harus merasakannya lagi. Tidak apa Mas, aku tetap masih ada doa demi kebahagiaanmu. Demi rasa sayang yang pernah kita miliki, tolong jangan menguatirkan aku lagi karena rasa sakit ini pasti berlalu.



Breathe to renew cell in your blood. Breathe to renew the depths of consciousness.
Breathe and you dwell in the here and now ~ Annabel Laity 




Notes:
Buku ini bisa dipesan melalui sms 0856 4545 9192
Cara pesan Pesan SSC#nama lengkap#alamat lengkap#jumlah buku#no hp





Nama Kontributor:
*Yayah Nur Asyani *Ririe Khayan *Ens Asci Doci * DeAnnita *Tommy Alexander Tambunan * Riskaninda Maharani *Awiek Libra *Ari Jaztiva *Nia Annisa * Novela Nian *Rizki Kiky Suci *Rizal Dzikri *Nadia Halim *Zulfa Yulia *Nunu Nugraha *Nyna Liana *Nenny *Makmun * Suyatna Erpa *Unggul Triaji *Heryka *Imania Eka Diyanti * Abd. Sholeh *Risty Arvel As * Sauqi * Airin *Iffah Elhasan *Dedi Prestiadi

129
Share
Saya yakin bagi semua blogger dan para penjelajah dunia cyber sudah tidak asing dengan istilah CAPTCHA dan banned. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim inilah cerita CAPTCHA dan banned yang pernah saya alami pada sebuah forum diskusi/sharing pendapat. Ada sistem reward untuk member aktif yang cukup fantastis dari akumulasi perolehan poin maka terjadi banyak kecurangan di forum tersebut. Sehingga diberlakukan sistem CAPTCHA. Namun di awal-awal CAPTCHA diterapkan masih belum beroperasi dengan stabil yang menyebabkan sering terjadi case ‘validation eror’ sehingga muncul duplikasi commment. Akibatnya banyak member yang aktif di banned [tanpa warning terlebih dahulu] dan langsung dijatuhi punishment melakukan tindakan copas. Maka kami pun melakukan verifikasi juga atas dukungan teman-teman di forum [yang tidak kena banned]. 

Salah satu teman yang banyak support adalah yang punya back ground lawyer. Dia memberikan arahan dan bimbingan bagaimana membuat pembelaan diri yang sistematis dengan dilengkapi telaah data yang akurat/valid sehingga tidak bisa dibantah lagi. Serangkaian ‘pembelaan’ kami kirimkan [via email] ke CS forum yang berisi telaah detail terhadap ‘data’ yang dianggap bukti ‘kesalahan’ kami di forum. Teman yang paham hukum tersebut pun di bantu suaminya yang mengerti tentang aplikasi IT, ikut serta memberikan dukungan dengan cara mengirimkan analisa kelemahan sistem IT dalam forum tersebut dan perbedaan tentang mana member yang secara sengaja melakukan kecurangan dan member yang di banned karena validation eror. Namun email tidak di tanggapai dan di forum admin memberikan pernyataan yang terlihat tidak profesional [baca:emosional] yang intinya register lagi saja apa susahnya? Bagi kami yang kena banned, akar masalahnya bukan sekedar bikin akun lagi itu mudah. 
Waktu itu hampir sebulan kami melakukan fight back karena yakin tidak melakukan kecurangan di forum. Tapi akhirnya kami pilih melupakan peristiwa banned daripada wasting time memberikan counter balik tanpa ada respon yang relevan. Toh akhirnya kami sesama member yang aktif membentuk grup di FB dan tetap bisa berkomunikasi secara akrab. Berawal saling comment di forum dan melalui seleksi alam [waktu] akhirnya kami menemukan mana orang-orang dari forum yang memang bisa jadi teman yang baik. Memang beberapa teman ada yang membuat akun baru dengan tujuan memberikan opini balik untuk pernyataan-pernyataan admin yang dianggap tidak obyektif terkait kasus banned terhadap member. Dan saya sendiri memilih tidak membuat akun lagi dengan alasan:
  1. Jika saya membuat akun baru, secara tidak langsung saya mengakui jika saya telah berbuat salah sehingga mau mengikuti saran admin untuk membuat akun baru.
  2. Meskipun membuat akun baru itu mudah, tapi bukan berarti admin bisa SEMUDAH itu men’dellisting member.
Sejak di banned, sesekali saya masih melihat ke forum sebagai outsider meski dengan rasa kecewa terlebih jika membaca pernyataan admin. Teman-teman yang biasanya jadi member aktif dan ‘lolos’ dari banned juga akhirnya tidak antuasias lagi berinteraksi di forum. Kami lebih sering ngobrol di grup FB dan hanya sekilas saja kadang membahas tentang forum tersebut. Dan inilah surat ‘cinta’ saya ke admin untuk pembelaan diri setahun yang lalu [dengan editing pada nama forum tersebut]:

Dear Admin XX yang Bijaksana,
Setelah saya simak dan pelajari DATA, maaf saya kurang setuju kalau attachment file yang admin berikan kepada saya disebut sebagai alat “bukti”, karena suatu alat bukti paling tidak harus memenuhi kriteria validitas dan traceability secara menyeluruh. Untuk melengkapi email saya sebelumnya, saya sampaikan sebagai wacana bersama tentang sumber-sumber kesalahan yang mengakibatkan muncul DATA yang di identifikasi menyimpang/salah:
  1. Apakah DATA tersebut merupakan hasil dari Human eror yaitu hasil tindakan copy paste mengingat pengertian copy paste adalah suatu tindakan duplikat yang dilakukan secara berulang- ulang dengan susunan kalimat yang sama di lakukan copy kemudian hanya melakukan paste saja dalam jumlah yang banyak ( ratusan bahkan ribuan ) dalam waktu yang relatif singkat.
  2. Apakah DATA tersebut terjadi karena kesalahan sistemik yaitu kerusakan menyeluruh pada sistem yang ada. Mengingat definisi kesalahan sistemik adalah suatu kondisi sulit/kerusakan yang terjadi pada suatu system yang apabila tidak diatasi dapat menyebabkan kekacauan proses dan akses loading (untuk forum XX misalnya) sehingga menyebabkan data-data yang di hasilkan terjadi deviasi yang fatal
  3. Apakah DATA tersebut hasil dari kesalahan random/acak yaitu kesalahan yang terjadi secara kebetulan/tidak di sengaja dimana besarnya berfluktuasi pada waktu yang bervariasi/tidak seragam.
Dari 3 jenis sumber kesalahan terhadap suatu DATA yang memberikan performance menyimpang/salah tersebut, maka analisa saya adalah sebagai berikut:
  1. DATA yang saya terima adalah termasuk kesalahan random ( acak) atau yang lebih di kenal oleh member XX dengan istilah validation eror,
  2. DATA yang Admin sebut “bukti” copas yang saya lakukan, saya lampirkan di attachment file   beberapa comment saya sticky untuk view case'nya.
  3. Secara menyeluruh baik jumlah maupun selang waktu comment dalam data tersebut sama sekali TIDAK bisa di kategorikan COPAS karena Copas di forum XX adalah tindakan memposting yang dilakukan dengan sengaja dalam jumlah yang banyak ( puluhan/ratusan bahkan ribuan) agar poin meningkat secara drastis untuk mereply 1 comment ( kasus copas di XX )
  4. Comment yang sama terposting untuk reply 1 comment terjadi maksimal 3 kali karena jika CAPTCHA eror, saya melakukan option resave. Kalau ada comment yang sama lebih dari jumlah 3 kali, bisa di trace kembali kalau comment tersebut untuk reply member yang berbeda (topic yang berbeda) mengingat dalam mengakses forum XX saya menggunakan open Tab 4 sampai 5 window melalui Opera dan Internet Explorer untuk mengantisipasi proses loading XX yang lambat
Dari uraian di atas, beberapa hal lagi yang ingin saya sampaikan adalah :
  • Saya tahu dan sadar sekali kalau tindakan tidak sportif akan berakibat fatal yaitu sampai pemblokiran akun, jadi tidak ada benefitnya jika saya melakukan tindakan yang melanggar peraturan yang admin berlakukan di XX.
  • Saya sangat setuju dengan sikap/tindakan sportif, maka demi kebaikan forum ke depan, semestinya Admin pun bisa sportif juga ( karena sikap dan tindakan sportif dalam suatu system/komunitas berlaku secara integral pada semua variable yang ada dalam system dan komunitas tersebut) menganalisa sebab dan permasalahan yang terjadi secara comprehensive sebelum diambil tindakan pusnishment, terlebih jika dicermati korban dari punishment ini rata-rata menimpa  pada member yang aktif di forum. Jika kondisi ini terus berlangsung, maka sangat mungkin member akan lebih memilih pasif dalam berinteraksi di forum.
  • Kiranya Admin bisa intens dalam menyelesaikan masalah validation error agar kedepannya tidak sering terjadi lagi.  Punishment terhadap member dengan penghapusan account bukan problem solving yang konkrit dan tidak fair karena sumber masalahnya adalah  validation error.  Karena hal tersebut justru akan membuat member yang aktif akan menjadi phobia untuk aktif  berkomentar di forum dan akan membuat forum tidak kondusif lagi suasananya.
  • Saya dan member yang terblokir khususnya, serta semua member forum pada umumnya sangat berharap Admin bisa lebih proposional dalam meninjau dilema double comment yang terjadi akibat validation error ini, tidak semata-mata menimpakan kesalahan pada member.

Demikian hasil telaah ini semoga bisa jadi wacana dan pertimbangan bagi Team Admin dalam melakukan pembenahan forum demi kebaikan dan kemajuan forum dimasa mendatang sehingga forum ini bisa lebih secure dan nyaman untuk semua member berinteraksi aktif dalam sharing opini secara sportif dan edukatif.



Pertengahan April 2011 akun saya di banned oleh adminnya dan setahun kemudian [akhir April 2012] ternyata saya dinyatakan masih termasuk dalam daftar member yang berhak menerima reward dari forum tersebut. Ketika kami [dulu] bersikeras melakukan pembelaan pun bukan untuk mendapatkan rewardnya, tapi berharap admin mau melakukan corrective action atas keputusan sepihaknya melakukan banned. Maka semenjak pembelaan kami tidak mendapatkan respon, kami pun merelakan dan menganggap semuanya sudah selesai.

Dan tadi siang saya di mention oleh teman sesama ‘korban’ banned. Dia menceritakan kalau dapat telpon dari CS forum tersebut yang mengabarkan bahwa dirinya masuk dalam dafar yang berhak mendaptkan voucher 2juta Rupiah dan menanyakan apakah saya juga mendapatkan telpon yang sama mengingat posisi kami saat itu memang berada dalam top 20 member yang berhak dapat voucher. Karena terkena banned maka [mestinya] kami tidak berhak mendapatkan reward tersebut. Tidak lebih dari 30 menit setelah saya membaca status teman tadi, ternyata saya juga di telpon dari CS tersebut yang mengkonfirmasikan jika saya termasuk member yang dapat voucher 2 juta! Alhamdulillah, Bahwa jika rejeki kita memang tak mungkin akan tertukar ataupun salah alamat. 
75
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon