Landmark Kabupaten Sleman

Landmark yang disematkan pada suatu spot wisata tentu sudah bukan hal baru. Begitu pula Landmark daerah yang dimaskudkan [salah satunya] sebagai “label” yang diharapkan mudah dilihat dan diingat bagi siapa saja yang sedang melintasi di [kawasan] daerah tersebut. Makanya saya tak bisa menyimpan rasa takjub manakala  Bismillahirrahmaanirrahiim ketika ke pasar Denggung sekira dua minggu lalu, melihat penampakan landmark dengan bunyi KABUPATEN SLEMAN yang anggun di sisi utara lapangan denggung [disebut juga alun-alun Sleman, satu area dengan taman Denggung] // / Jalan Magelang Km 10 [Denggung, Tridadi], Sleman, 

EH, landmark Kabupaten Sleman itu sejak kapan tho?” tanya saya ke teman di kantor. Barangkali karena saking jarangnya saya lewat sekitaran Lapangan Denggung sehingga kupdet tentang kehadiran landmark tersebut. Wong belanja juga seringnya ke arah pasar Sleman atau toko/penjual sayuran yang terletak searah dengan sekolahnya Azka. 

Lhoh Sleman punya Landmark, dimana?” *tuing-tuing* langsung deh bertambah rasa takjub saya. Teman yang saya anggap sering mobile malah gak tahu kalau ada Landmark yang saya tanyakan tersebut. “ Ahhh, barangkali kebetulan dia belum melintas di sekitaran lapangan Denggung “ batin saya dan memforward pertanyaan sama ke bebrapa teman lainnya.


Landmark Kabupaten Sleman sudah ada tho? Kapan dipasang? Dimana?” Jawaban yang tak jauh berbeda. *kok banyak yang belum tahu?---> tanya pada rumput yang bergoyang*

Landmarknya itu bertuliskan KABUPATEN SLEMAN dan terletak di sisi utara lapangan Denggung” jawab saya sedikit bangga *sokgaul*. 

Kenapa diletakkan pada sisi utara lapangan? Itu kan berhadapan dengan pasar?” pertanyaan balik yang bikin saya nyengir kuda.

Yo pantesan aku ora weruh. Lha aku kan gak pernah ke pasar Denggung sih Mbak?” 
He-eh, ke pasar Malioboro saja rame Mas”  
“ Berarti njenengan kudunya tanya ibu-ibu yang sering ke pasar Mbak. Atau penjual di pasar Denggung, tentu mereka tahu kapan Landamark itu dibikin di sana.” 
Ide bagus, ayo traktir aku makan mie pangsit lapangan Denggung sekarang ya? Sekalian nanti kita tanya-tanya sejarah Landmark Kabupaten Sleman tersebut dan poto-poto narsis di sana
Weleh-weleh, endingnya ini lho yang bikin maju cantik mundur cantik…ogahhhhh, hahahaa…"

Secara umum, dari sekian teman yang saya tanyain tentang Landmark Kabupaten Sleman, justru memberikan pertanyaan balik “Kenapa Landmark tersebut tidak diletakkan pada sisi yang berhadapan dengan Jalan Magelang ya? “ 
Alhamdulillah, bukan hanya saya yang memiliki kepenasaran tersebut. Sangat wajar jika kami penasaran dengan posisi landmark tersebut karena dari [sedikit] yang saya pahami bahwa something yang  disebut Landmark adalah bentukan visual [buatan maupun alamiah] yang menonjol keberadaannya dan memiliki fungsi antara lain: 
  1. Identitas atau penanda suatu tempat/daerah.
  2. Pengingat /reminder sehingga biasanya landmark memiliki sifat “mengesankan” 
  3. Ciri khas yang memiliki karakteristik [unik] karena pada umumnya Landmark merupakan hasil buatan manusia yang dibuat sedemikian rupa agar special.
  4. Titik Orientasi suatu tempat
  5. Untuk berfoto-fotoan seru [hayoo ngaku, siapa saja yang suka berfoto ria di dekat landmark saat traveling ke suatu daerah?]
  6. Dipersilahkan jika mau menambahkan tujuan dan manfaat landmark lainya, Hehehe..
Penampakan dari Sisi Timur
Sangat lumrah dan seharusnya suatu Landmark berada di point of view yang strategis. Tanpa celingak-celinguk, orang yang sedang melintas di kawasan tersebut sudah bisa langsung tersita pandangan dan perhatiannya oleh keberadaan suatu Landmark. 

Nah, wajar jika saya dan beberapa teman beropini kenapa Landmark Kabupaten Sleman tersebut diletakkan pada sisi alun-alun Sleman yang berhadapan dengan pasar tradisional Denggung. Alangkah indahnya jika posisi Landmark tersebut berada pada sisi alun-alun yang berhadapan dengan Jalan Magelang. TAk ada maksud untuk memperdebatkan pemilihan letak landmark tersebut karena tentunya penempatan Landmark tersebut sudah melalui studi kelayakan dan perhitungan yang mumpuni. Mungkin cita rasa saya saja yang terlalu umum, yakni berdasarkan pada BIASAnya landmark yang pernah saya lihat berada di titik-titik yang strategis [TIDAK NDELIK]. 

Overall, saya pribadi apresiatif dengan kehadiran Landmark Kabupaten Sleman ini yang tentunya akan menambah keistimewaan bagi DI Yogyakarta *Hopefully*

Oia, Apa saja Landmark yang ada di daerah Anda [Landmark alamiah maupun buatan manusia]? Atau, landmark apa/daerah mana yang paling berkesan bagi Anda?

Note: Sekilas pandang posisi alun-alun Sleman: 
* Sisi utara menghadap pasar denggung; 
* Sisi timur berhadapan dengan Jalan Magelang, 
* Sisi selatan berhadapan dengan Jalan KRT Pringgodiningrat [arah ke pusat pemkab Sleman];
* Sisi barat berhadapan dengan beberapa gedung milik pemkab Sleman [salah satunya gedung serba guna]

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

9 comments:

  1. Beberapa rekan kerja saya banyak yang berasa dari SLEMAN. Kalau nda salah saat terjadi letusan Merapi tahun 2010 yang lalu, kabupaten SLEMAN dan BANTUL termasuk yang paling terparah ya

    ReplyDelete
  2. Kalau ke Sleman bila tidak mampir di lokasi landmark ini sepertinya ada yang kurang. Di lokasi tersebut banyak view pemandangan yang bagus danmenarik, apalagi tempat nongkrongnya enak banget di sana.

    ReplyDelete
  3. Mungkin banyak yang kesasar di pasar mbak jadi dihadapkan ke pasar biar mereka tahu kalau lg di daerah sleman :D *asumsi ngawur

    ReplyDelete
  4. aku juga belum pernah lihat, belum pernah lewat juga. besok "nglegake" ah...

    ReplyDelete
  5. di sini ada tulisan KOTA BEKASI mbak. ada jug apatung bambu runcing, kalau dulu ada patung lele tapi sudah di hancurkan

    ReplyDelete
  6. aku baru tau di sleman jg ada landmark
    kalo di magelang adanya pas di alun2nya, jd cukup mencolok. Ga pernah bosen bolak balik foto di sana .. hihii

    ReplyDelete
  7. Di Surabaya banyak sekali landmark Mbak. Tiap ada taman setidaknya dibuatin landmark. Salah satunya Taman Bungkul yang tiap hari ramainya minta ampun. Walau tiap hari lewat sana kok rasanya pengen juga foto didepannya tulisan Taman Bungkul hehe.. bahkan jalan Darmo pun juga dibuatin tulisan DARMO ukuran besar, padahal sudah ada tiang papan nama jalannya hehe

    ReplyDelete
  8. Klo boleh bilang, aku pengen ke jogja lag hehehe, mbolang

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.