Cara kerja otak

Mengambil sebagian dari isi buku Brain Rules : Principles for Thriving at Work, Home and School. Buku yang ditulis oleh John Medina, salah satu pakar biologi saraf terkemuka asal Amerika ini, Bismillahirrahmaanirrahiim sharing sedikit dari isi buku tersebut tentang  sejumlah aturan bagaimana sesungguhnya otak kita berkerja dan beroperasi dan ini empat aturan yang berlaku pada otak [kita] saat ‘beroperasi’:

Rule 1 : Exercise Does Enhance Your Brain. Ya, berolahraga secara rutin dan melakukan pergerakan yang aktif ternyata memberikan impak yang amat besar bagi kesehatan otak. Dalam buku itu disebutkan, orang yang rajin berolahraga dan aktif bergerak dalam jangka panjang otaknya akan memiliki kemampuan problem solving dan reasoning yang jauh lebih tangguh dibanding mereka yang malas bergerak dan berolahraga.
Itulah mengapa, orang yang malas melakukan olahraga dan seharian hanya duduk didepan cubicle sambil melototin layar komputer otaknya bisa pelan-pelan tumpul dan cepat pikun kelak ketika berusia lanjut.
So, do exercise every single morning. Rasakan kesegaran udara di pagi hari, dan jangan pernah biarkan otak Anda mati sebelum waktunya.
Rule 2 : Multitasking is a myth. Multitasking itu hanyalah mitos. Sebab, menurut John Medina, otak kita bekerja dengan cara sekuensial (ber-urutan) dan tidak pernah bisa dipaksa bekerja secara paralel. Itulah mengapa, mengemudikan mobil sambi berhaha-hihi via ponsel langsung meningkatkan resiko kecelakaan hingga 9 kali lipat. Dan itulah mengapa, melakukan penyelesaian tugas sambil berkali-kali mendapatkan interupsi akan menghasilkan kualitas kerja 50 % lebih buruk dan 50 % lebih lamban.
Jadi kalau selama ini Anda rajin melakukan multitasking – misalnya menyelesaikan laporan sambil tengak-tengok status via Facebook; resiko kelambanan kerja dan penurunan akurasi laporan akan kian meningkat secara dramatis. Karena itu, usahakanlah agar selalu mengerjakan tugas secara fokus dan bertahap serta semuanya digarap secara sistematis.

Rule 3 : Ten Minutes Attention Span. Medina bilang, ketika mendengarkan presentasi, ceramah, kuliah, atau mendengarkan orang lain ngecap, otak kita ternyata hanya bertahan untuk menaruh atensi maksimal 10 menit. Setelah itu, konsentrasi kita untuk mendengarkan/ menyimak turun secara signifikan. Jadi kalau ada orang yang nyerocos memberikan ceramah atau presentasi tanpa henti selama lebih dari 30 menit, maka hanya kesia-siaan yang akan diperoleh. Sebab, otak para audiens tak akan pernah bisa lagi menangkap isi informasi secara optimal.
So, kelak jika Anda mendapat kesempatan presentasi atau memberikan informasi; lakukanlah small break setelah 10 menit. Break ini bisa berupa menyilakan audiens untuk bertanya; atau menyelinginya dengan intermezo, atau menyampaikan kisah insiratif plus sekedar anekdot. Dengan ini, maka konsentrasi para audiens akan bisa kembali terpelihara.

Rule 4
: classroom and cubicle are brain destroyers. Ya, ternyata ada dua lingkungan yang menurut Medina paling brutal membunuh daya kreasi otak kita. Dua lingkungan itu adalah : ruang kelas perkuliahan/sekolah dan ruang cubicle perkantoran.
Ruang kelas yang isinya melulu ceramah oleh dosen/guru yang monoton, satu arah dan acap membosankan, ternyata justru membuat otak kita terpasung mati (!). Ruang cubicle kantor yang membuat Anda tidak banyak bergerak secara aktif, tersekat-sekat, dan hanya memaksa Anda untuk melakukan tugas repetitif juga berpotensi menumpulkan otak Anda.
Jadi bayangkanlah : selama bertahun-tahun (lebih dari 15 tahun!) kita menghabiskan waktu kita di ruang kelas yang monoton nan membosankan. Dan kini, ketika kita bekerja, kita kembali disekap bertahun-tahun dalam ruang cubicle yang juga tidak banyak menawarkan ruang kreasi secara optimal. Dengan kata lain, selama puluhan tahun otak kita dikunci dalam dua lingkungan statis itu, dan jarang dipakai secara maksimal.



Go confidently in the direction of your dreams.
Live the life you have imagined.~ Henry David Thoreau



From Inbox [ sent by a friend ]

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

87 comments:

  1. Iya setuju sekali , bertahun2 kita hanya diruangan dan mendengar omongan satu arah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kalau setiap guru mengajar metodenya satu arah tentu akan membuat muridnya jutek ya alias ngantuk..ehehehe #pengalaman

      Delete
  2. intinya otak perlu diasah dan ada kalanya untuk istirahat ya ??

    ReplyDelete
  3. lha terus solusinya selain olah raga apa Rie..?

    ya wis nulis artikel di blog aja kalo gitu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha setiap kita gerak kan termasuk olah raga tuh mas. Jd basically kita sdh olah raga tiap hari, kan aktifitas kita gak mgk seharian hanya duduk manis kan? hehehehe..

      Delete
  4. salah satu kebiasaan jelekku tuh mbak melakukan pekerjaan multitasking

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung jenis multitasking kali Mbak. Kalau nulis sambil ndengerin lagu kan bagus tuh? Trs kalo lg ngulek bumbu [pas masak] sambil merebus air kan efektive itu namanya...#termasuk multitasking gak ya?

      Delete
  5. Manggut2....

    Semoga bisa memberikan hak pada otak secara seimbang :-)

    ReplyDelete
  6. Benar itu...jadi saya mau nanyak ne ama penulis tentang poin yg pertama yaitu "Rule 1 : Exercise Does Enhance Your Brain. Berolahraga secara rutin dan melakukan pergerakan yang aktif ternyata memberikan impak yang amat besar bagi kesehatan otak". ken begitu sebagian kutipan nya?
    SO...Yg jd pertanyaan nya, saya rasa cukup banyak diluar sana para pengusaha dan bisnis yg gk mempunyanyi waktu sedikitpun untk b'olah raga,dan mareka sealu berpikir...berpikir dan berpikir, krn otak buat memikir adalah kunci utama dlm dunia mareka dan mareka masih mampu berpikir cepat dan tepat. jd apakah poin pertama ini berlaku buat mareka atau tiori poin satu ini yg salah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah karena saya BUKAN John Medina sang penulis buku: The Brain Rules..., maka saya menjawabnya dalam batas pendapat dan analisa saya yang sangat terbatas, jd harap maklum jika masih jauh yg di harapkan, inilah beberapa point yg bisa saya sampaikan:

      1. Tidak ada kebenaran yg bersifat mutlak, spt halnya koefisien reaksi ataupun angka probabilitas yang tdk bisa mencapai 1 [perfect], maka rule yg di tuliskan dlm buku tersebut tentu masih bisa disanggah atau diperdebatkan tentunya dengan pembuktian ilmiah melalui serangkaian riset [utk membuktikan seberapa tingkat kebenaran Brain rule yg nomer 1 tersebut].

      2. Konteks berolahraga secara rutin, saya pribadi lebih memaknainya pada konteks "pergerakan yang aktif", jd tidak disempitkan hanya pada gerakan yg kita batasi seperti olah raga in door atau senam atau fitness. BAgi para pengusaha/bisnismen yg super sibuk, bukankah mereka memiliki tingkat mobilitas yg tinggi? NOT just sit down behind the desk? Dan menurut analogi saya itu sdh merupakan bentuk aktifitas fisik yg equal dengan kategori olah raga.

      3. Saya yakin, orang si sibuk Bill Gate masih berolah raga kok. Siapa yg gak tahu jika Golf adalah salah satu OR utk para org kalangan atas yg rata-rata tingkat kesibukannya luar biasa?

      So, benar dan tidaknya teori nomer satu pun tergantung dari sudut pandang masing-masing org dalam menerjeamhkan aplikasi 'berolahraga'.

      Saya sendiri jika konteks olah raganya di definisikan secara gramatic..bisa di bilang TIDAK rutin kok berolah raga. Tapi saya berusaha replace it dengan minimal naik-turun tangga di kantor minimal 10 kali dalam sehari [ kebetulan poros aktifitas saya di lantai 2], kadang dengan menapak biasa, kadang dengan berlari.

      Demikian jawaban saya sebagai orang yg mem'forward tulisan dalam postingan ini.

      Delete
  7. betul banget! dulu gue pernah ikut pelatihan 3 hari, mulai dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore. coffee break setelah 2 jam. otak gue cuman bisa nangkap sekitar 12 an menit, selebihnya ngantuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. yayaya...hampir selalu demikian juga yg saya jika cara/metode penyampaian sang pemateri cenderung monoton, belum sampai sejam konsentrasi sdh buyar deh. Jika sdh getu, biar gak ngantuk ya otak-ati hp deh...sssttt, jangan bilang-bilang ya?

      Delete
  8. kalo menurut Ane, Intinya seimbang... adakalanya otak istirahat, adakalanya otak berfikir... :)
    Hadir perdana di mari, salam kenal, skalian izin share : MP3 Kisah Inspiratif Bag. XV, ditunggu komentarnya Sob... thanks, Salam bLogger, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yayayaa....seimbang dan proporsional..

      Oke. I'll visit back sooner:)

      Delete
  9. wow pelajaran bagus di dini hari nih mbak. hum referensi untuk ujian meja nih hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahha...ujian meja? semoga sukses dengan ujian mejanya yaaakkk

      Delete
  10. Berarti wajar ya kalau aku ngantuk di kelas, hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngantuk trs tertidur pulas dunk? #gak wajarr

      Delete
  11. Wah pantes kalau saya sholat jum'at tuh rasanya udah ngantuk kalau ngeliat imamnya ceramah... lama banget (T^T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah, kalau ndengerin khutbah banyak yg ngantuk ya? Padahal lht pilem durasi 2 jam ttp seger tuh

      Delete
  12. ternyata ruang kelas yang monoton malah bisa membunuh daya kreasi otak ya mbak....baru tahu saya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, berarti tipa guru harus inovatif dalam cara mengajar agar muridnya kreatif .

      Delete
  13. bearti bener yah mbak, aku juga kadang kalo denger presentasi da lebih dari 10 menit tuh bawaanya da boring dan nhk fokus kesitu lagi. apalagi saat presentasi yg dibahas balik2 situ aja.. huaaa langsung tepar tuh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahkan saya sampai hapal lho seorang pemateri [karena sering ketemu dalam suatu acara training/seminar], jika dia yg jd pembicara di jamin setelah 15 menit saya bakal terserang penyakit ngantuk..whahaha

      Delete
  14. Mbak e bener kok harus fokus, leg kerja sambil nginceng fb garai gag konsen apah lagi nginguk blog garai pingin bewe,hahahah....... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. whahahaha..neg ngiceng blog trs koneksi lemot, malah males BeWe kok...

      Delete
  15. kalo yang ke 3 itu saya pernah membaca mbak, max otak kita hanya bisa konsen penuh selama 30 menit, tapi yang tidak di bahas, apakah itu bisa berulang atau tidak

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau menurutku, jika suasana interaksi di buat dinamis..konsentrasi bisa seger lagi kok. Salah satu buktinya aku dulu gak pernah bosen atau ngantuk jika pelajaran Matematika meski pun dalam sehari kadang ada jadwal Matematika sampai 4 Jam..

      Delete
    2. haha... kalo itu namanya bukan maksimalnya kerja otak lagi mbak, tapi lebih ke menyukai pelajarannya. soalnya kan suasana terbawa enak jadi tidak berasa...


      aayooo posssttiinnggg ppooosssttiinngggg

      Delete
    3. whahahahaa....beda ya? Setipe kan..kan long duaration tuh. Betewe, silahkan di tunggu next post-nya ya...dan wajib ikutan lohhhh

      Delete
  16. yg rule 3 itu aq baru tau lho..., jd seharusx bulan kultum dunk tp kulsem heheh..., selamat berakhir pekan ya... *smile

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha...bohe tuh, kulsem biar materinya agak banyak lagi

      Delete
  17. tentu ini menjadi suatu inovasi dalam dunia pendidikan.. :)
    yang multitasking itu saya baru tahu..:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Multitasking hemmm...kalau sekali mendayung dua-tiga pulau terlampau..pernah dengar kan?

      Delete
  18. dalam dunia pendidikan sekarng membudayakan penggunaan Otak Tengah.... begitulah kira2 kalau g salah.
    kunjungan perdana gan,,, sekalian salam kenal & followback

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya pengennya otak kanan, kiri dan tengah bisa optimal semuanya lho? hehehe

      Delete
  19. baru tau teorinya ada di sini.;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sipp, semoga pengetahuan baru yg membawa kebaikan ya sob:)

      Delete
  20. Yg nomor 1. setujuuu bang'geth. Kata orang tua kan men sana in corpore sano *halagh bener gak ya nulisnya ^^a

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayuukkk...gemar berolah raga, jasmani dan ruhani yaaa...

      Delete
  21. Tingkatkan terus kemampuan otak, tapi istirahatkan juga sesekali

    ReplyDelete
  22. Waw! Tulisan ini seperti pass dg saya belakangan ini, haha... kinerja otak melemah. Errr!
    Option pertama mungkin bisa jadi best solution, sehat juga tapi mengingat waktu dan menyemangati diri kok yah susaaaah bgitu???

    Nice post Rie :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. gimana jika sambil beraktifitas di bikin banyak gerak, jd tetap equal ada gerakan olah raganya tuh...#ngawur

      Delete
  23. Wah. Kalau saya juga sering meningkatkan tapi juga sering istirahat. Jadi bagus deh kalau begitu

    ReplyDelete
  24. pantes...klo ngikut seminar konsen cuma pas d awal2 aja saat nara sumbernya memperkenalkan diri...hihihi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. whahahhaa...semoga gak sampai ketiduran ya Mbak? kasian narasumbernya jika pesertanya pada ketiduran tuh

      Delete
  25. mungkin kalo penyampaian dilkukan dengan interaktif dan menarik, makakejenuhan akan tergantikan memjadi saling me,butuhkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget Pak, apalagi untuk materi-materi yg memang perlu waktu lama dalam penyampaiannya..tentu sangat di prlukan cara-cara yg interaktif dan menarik agar audien tetap tertarik dan menyimak dengan baik.

      Delete
  26. Bagus isi bukunya manfaat sekali mbak.. Selain perpoin di atas cara kerja otak dapat lebih produktif apabila dilakukan secara terus menerus kalo yang Saya tahu?? Dan untuk tanggapan mengenai faktor lingkungan seperti dengerin orang ngomong cakap rileksnya hehe akan lebih hidup jika adanya timbal balik bukan searah bukan begitu? Seperti cewek yang doyan ngrumpi gak doyan dah kalo cuman disuruh dengerin temen ngomong yang ada tidur (doyeng sebelum tidur) wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. wooowowoo, sampelnya pragmatis banget..cewek ngrumpi? BBUkan ngrumpi dunk namanya kalau searah getu...hehehhe

      Delete
  27. rangkuman isi yang disampaikan mbak ini sangat menarik sekali,, jdi pngen baca bukunya mbak.. pinjem doong

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaaa..pengen sih minjami kalau mau ngambil sendiri? xixixi

      Delete
  28. ikut manggut-manggut tapi belum bisa komen Rie... ngantuk. Ntar balik lagi kalo udah bangun tidur yaaa...... duh kapan ilangnya kebiasaan begadang ini yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hohohohooo..yg baru honey moon dari Bandung dan traveling ke TAngkuban perahu dan kebun strawberry? Oleh-olehnya mana MBak...

      Delete
  29. thx review bukux ya mbk.., sangat jelas banget.! :)

    ReplyDelete
  30. Maaf sebelumnya, ini balasan visit dan koment. nya di blog saya. Ada template sederhana, ringan, clarity dan ada sedikit animasi di headernya. Saya tidak menyertakan link hidup krn takut dikategorikan spam, tapi cari aja di google search dg keyword template legit. Pertama kali lihat demonya saya langsung suka, simple tapi canggih. Inginnya sich mau bikin blog catatan pribadi pake template itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih utk respon dan jawabannya. Saya gak masalah kok kalau comment disertai link hidup karena yg saya anggap SPAM itu jika comment buanyak dengan kalimat yg kurang lebih sama dari satu ID blogger.

      Sekali lagi terima kasih, segera saya search..

      Delete
    2. Sama-sama mbak Ririe...n met beraktifitas kembali.

      Delete
    3. Met beraktifitas juga buat Mbak Yuni:)

      Delete
  31. menurut saya mendengarkan guru/dosen didepan kelas, pidato atau ceramah adalah perlu walau membosankan karena hal itu dapat membantu kita dalam melatih konsentrasi. berapa banyak hal yang harus tetap dilakukan meski mebosankan dalam hidup??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau bisa ya yg berulang itu tapi dengan format yg 'hiudp' dan meyegarkan ...hehehe

      Delete
  32. multitasking... ya.. saya ga tahu bisa di bilang seperti itu tidak... tapi definisnya tidak bisa di detik yang sama mengerjakan dua hal yang berbeda.. tapi mampu memikirkan dua hal tanpa kebingungan gitu kali ya... tanpa konsleting...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hemmm...di detik yg sama memikirkan dua/lebih hal yg berbeda tanpa overlapping...keren tuh MBak. Mungkin kita pernah dan bahkan tanpa sadar sering bisa melakukan demikian.

      Delete
  33. Boleh tanya, "monoton" itu apa??

    ReplyDelete
    Replies
    1. MOnoton itu statis..gak ada variasi..kalau bicara monotn biasanya membosankan..#smeoga cukup menjelaskan neh

      Delete
  34. kadang otak kalau dipake terus diforsis terus suka lelah ya. Saya tidak percaya sama suplemen atau obat obatan buat meremajakan atau membuat fresh kerja otak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau di forsir terus bisa tepar tuh Pak.

      Yg saya tahu Otak perlu nutrisi..dan nutrisi otak tentu yg terbaik adalah yg bersifat alamaiah..

      Delete
  35. terus gimana nasib saya yg 6 jam berturut2 mendengarkan materi yg susah itu?
    pantesan lama ngertinya ya...*sedih*

    ReplyDelete
  36. kerja otak sangatlah berat..perlu istirahat yang cukup.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kerja otak membutuhkan energi yang banyak..

      Delete
  37. kejenuhan ternyata bs "membunuh" otak kita ya.. emang sesekali hrs refreshing nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau bisa refreshing tiap hari Mbak..semisal ambil rute jalan yg berbeda jg termasuk refresh buat otak kan?

      Delete
  38. artikel menarik TFS Rie ... berarti ruang kerjaku pas nih, soalnya aku suka berpindah-pindah kalo mengerjakan sesuatu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. spp Mbak, bakal bosen memang kalau stay di tempat yg sama dalam durasi yang lama..yuk keep moving on

      Delete
  39. ehm, dapat ilmu baru tentang otak nie. ternyataharus sering olah raga ya.. ehm, jadi semangat lagi ah. klo yang otak hanya dapat menyimpan 10 menit, pernah denger. ternyata di buku ini di jelaskan juga ya.. ehm, keren sepertinya. jadi pengen nyari nie.

    ReplyDelete
  40. Salam kenal..kunjungan pertama kali d blog Kidung Kinanthi in..banyak artikel yang menarik nih,sekalian ijin baca-baca y...

    ReplyDelete
  41. bagus seklai penjelsannya
    terima kasih mbak

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.