Wingko Babat, siapa yang tak kenal dengan nama kue tersebut. Bismillahhirrahmaanirrahiim, bisa di bilang Wingko Babat sudah jadi salah satu legenda kuliner nusantara, kue yang khas dan cukup terkenal di negeri ini. Setiap kali aku bertemu orang dari luar daerah/beda kota atau sedang di luar kota dan mereka bertanya tentang asal-usul, ketika aku jawab: dari Babat. Maklum kalau langsung aku jawab straight pada kota kelahiranku orang yang bertanya tentu tidak kenal, jadi aku sebutkan Babat dulu, dengan jarak 9 KM dari Babat masih bisa kan ‘nebeng’ menyebut dari Babat. Minimal aku kan sekolahnya di Babat juga (cari-cari alasan ini ceritanya).
Jika aku menyebut berasal dari Babat, bisa ku tebak pertanyaan berikutnya tentu tentang wingko Babat. Hemmm, bahkan banyak orang mengira kalau Babat itu kabupaten sendiri (bukan bagian dari Lamongan). “ Wah kota wingko tuh..; bisa buat wingko juga dong..etc”.
Jika aku menyebut berasal dari Babat, bisa ku tebak pertanyaan berikutnya tentu tentang wingko Babat. Hemmm, bahkan banyak orang mengira kalau Babat itu kabupaten sendiri (bukan bagian dari Lamongan). “ Wah kota wingko tuh..; bisa buat wingko juga dong..etc”.
Kalau di tanya bisa buat wingko babat, maka dengan Percaya Diri aku bisa bilang “ Aku bisa”. Karena membuat wingko sebenarnya sangat mudah, tidak hanya cara pembuatannya tapi juga racikan dan proses pembuatannya relatif mudah. Asal mau bikin, tentu orang manapun bisa membuat wingko.
Nah kebetulan kalau di rumah ada hajat, apapun jenis hajatnya, kue wingko tak akan ketinggalan. Demikian juga jika mau bersilaturahim ke kerabat yang di luar kota atau ada saudara mudik, maka wingko jadi pilihan untuk oleh-oleh. Dan biasanya di rumah suka bikin sendiri, kalau bikinnya sedikit (untuk keperluan oleh-oleh) ya di bikin sendiri. Namun kalau skalanya untuk hajatan, biasanya ada bala bantuan dari para tetangga karena sekaligus bikin kue yang lain-lainnya lagi.
Nah kebetulan kalau di rumah ada hajat, apapun jenis hajatnya, kue wingko tak akan ketinggalan. Demikian juga jika mau bersilaturahim ke kerabat yang di luar kota atau ada saudara mudik, maka wingko jadi pilihan untuk oleh-oleh. Dan biasanya di rumah suka bikin sendiri, kalau bikinnya sedikit (untuk keperluan oleh-oleh) ya di bikin sendiri. Namun kalau skalanya untuk hajatan, biasanya ada bala bantuan dari para tetangga karena sekaligus bikin kue yang lain-lainnya lagi.
Sebenarnya ada beberapa resep wingko, tapi kebanyakan sudah formula advance (menurutku). Wingko yang masih original (yang biasa di buat di rumahku dan aku lebih suka tastenya, mungkin karena terbiasa makan wingko bikinan sendiri jadi kalau makan wingko yang di beli rasanya agak aneh). Berikut ini ahan wingko Original (versi keluarga saya).
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk Wingko Babat Asli adalah:
500 gram tepung ketan
2 buah kelapa (setengah tua, kupas, parut memanjangAir Kelapa ( dari dua butir kelapa tersebut)1/2 sdt garam ( Untuk memberikan rasa gurih-manis)500 gram gula pasir100 gram Margarin (untuk mengolesi permukaan teflon secukupnya)
Adapun Cara Mudah dan Cepat Membuat Wingko Babat Asli adalah sebagai berikut:
- Campur tepung ketan dengan kelapa parut, garam dan gula pasir, aduk rata.
- Tuangkan air kelapa, aduk (uleni) adonan hingga larut.
- Panaskan cetakan kue apem atau teflon anti lengket. Olesi cetakan dengan margarin
- Tuang adonan wingko secukupnya, masak di atas api kecil hingga matang dan kecokelatan dengan sesekali dibalik agar warna coklat (matangnya) merata, angkat.
Kala aku masih kecil, ketika kayu bakar masih jadi bahan bakar utama untuk memasak. Ketika itu bikin wingko demikian membuat orang ‘panas’ karena wingko di panggang di tungku dengan bara api ( seperti arang yang membara untuk bakar sate, biasanya kayunya harus dari jenis yang bisa menghasilkan bara yang panas ( seperti pohon mangga, pohon waru, dan sejenisnya). Tidak hanya bagian bawahnya namun juga bagian atasnya di taruh bara api, jadi waktu itu sekali menaruh adonan wingko setelah sekian waktu diangkat sudah matang mulai bawah sampai permukaannya ( tidak di balik-balik pada pemanggangannya).
Tapi sekarang, sudah lebih mudah kalau bikin wingko. Dengan di panggang di atas kompor (yang apinya di jaga sedang-sedang saja), serta cetakannya juga tak perlu pakai loyang/pan persegi, dengan teflon atau cetakan kue apem (tergantung kebutuhan mau bikin wingko ukuran kecil atau besar) sudah bisa di buat wingko yang lezat dan khas.
Notes:
- Untuk air kelapa gunakan secukupnya, bila air kelapa terlalu banyak maka tak perlu di gunakan semua untuk adonan. Sebaliknya jika air kelapa (dari 2butir kelapa) ternyata adonanya masih keras, maka bisa di tambahkan air hangat.
- Untuk cita rasa manisnya, jika tidak suka dengan rasa terlalu manis maka gula pasirnya bisa di kurangi sesuai selera masing-masing.
- Bila ingin cita rasa yang lain, bisa di tambahkan telur, vanili, ataupun taste lainnya ( duren, strawberry). Karena Resep yang aku cantumkan masih untuk citarasa yang original.
Demikian Cerita singkat tentang kue Wingko Babat original ( ala orang Kedungpring). Oh iya, dengan komposisi bahan wingko di atas bisa di buat sekitar 38 buah jika menggunakan cetakan kue apem.
Silahkan mencoba yaaaa........
Wuiiihh..dapat resep baru nie..enak kek nya..boleh di share kan mbak..nie aroma tepung ketan campur kelapa parut dah membahana heeee, thank's ya
ReplyDeletewingko babat tuh apa sama dengan pancake?
ReplyDelete@Putri Omsima: Silahkan di share..di aplikasikan juga sangat boleh..semoga bermanfaat ya..
ReplyDelete@The Great Mbah Dukun: Bisa di bilang wingko Babat itu pancake ala orang Babat..hampir sama car pembuatannya tp definetely beda bahannya..
ReplyDeletebentuk nya seperti apa tuh ya,,ditambahin gambar,,biar makin selera
ReplyDelete@al kahfi :Bentuknya bisa flexible kok..tapi secara umum bentuknya bulat (dalam ukuran besar/kecil). Iya waktu posting sudah mau include dengan gambar tapi kebetulan modemnya sedang tidak coperative..hehehe
ReplyDeletewingko babat makanan yang sudah men-nasional, mantap dech..kapan mengangkat makanan yang asli kampung kita hehehe
ReplyDelete@mutiara: Ada ide menu asli apa kampung kita yang mau di publish neh? Urap-urap
ReplyDeletedari daun-daun sekitar rumah ta? Bisa nanti kalau mudik, buat dulu
urapnya baru biar ada dokumentasinya..hehehee..
Wingko babat tahannya brp hari ya?
ReplyDelete@Anonim: Wingko bisa bertahan 3-4 hari, bisa lebih lama kalau storage'nya di kulkas. Bahan dasarnya dr kelapa sehingga wingko cepat mengalami rancidity (tengik)....MOnggo nyobain bikin ya..
ReplyDeleteSugeng enjang mbak ririe,
ReplyDeleteMinta masukannya nich.
rencana saya pengen bikin usaha wingko babad. Tp krn sy cowok&ga tau urusan dapur+tdk prnh liat produksi wingko u/ skala usaha,
Saya jd bingung nich mau mulai darimana. Apa sy mesti nyari org babad u/ di pekerjakan ya?
Atau apa sy mesti training dl ama pengusaha wingko,tp dimana?
Please donk masukannya:)
@Anonim: Sebenarnya biin wingko itu mudah banget kok...bisa anda coba sendiri resep tersebut, tentu saja butuh uji coba. Tp biasanya uji cobanya gak butuh waktu lama, 2 atau 3 kali INsyaAllah dah bisa bikin wingko babat...
ReplyDeleteKlo wingko yg di jual di semarang rata2 koq pd bs tahan 10 hari ya? Gmana cara bikinnya tuh?
ReplyDelete@Anonim: Setau saya kalau bikin wingko (tanpa bahan pengawet) kisarannya mmemang gak tahan lama. Kalau mau tahan lama, mungkin ada bahan pengawetnya...tentu saja yg food grade
ReplyDeleteKlo u/ usaha wingko produksi banyak,pembuatan mesti pake oven y? Tp katanya oven yg di gunakan u/ manggang kue sama oven u/ manggang wingko berbeda,apa bnr? Klo di lamongan di mana ya bs pesan oven untuk manggang wingko
ReplyDelete@Anonim : mbak/mas, maaf saya juga kurang tahu di mana bisa membeli oven yg njenengan maksud. Yg saya tau, (dulu) waktu kecil cara bikin wingko memang pakai oven dengan sistem pemanasan bara api yang dari atas (diletakkan bara api) dan bawahnya juga bara api. Kalau produksi massal (untuk di jual), sampai sekarang saya belum pernah melihatnya langsung.
ReplyDeletekok mirip nama aku Mingko wkkk.... belum pernah nyoba yg satu ini gmna rasanya :) jgn lupa mampir ke eMingko Blog
ReplyDelete@emingko: Wah iya neh...cuma beda sedikit huruf W kbalik jd M..Thx sob atas kunjungannya..
ReplyDeletemantap,di desa labuhan kec brondong juga ada orang pembuat wingko yg lebi besar lho.....hehe sedikit promosi...
ReplyDeletekalo mau coba wingko di labuhan kec brondong bisa langsung datang,tanya pasti uda di tunjukan lho
ReplyDelete@CAK YITNO : Iya, di Babat juga ada kok. Smoga bs jadi wacana jk Sebenarnya wingko babat itu siapa saja bisa bikin..Btw, Brondong sebelah mana ya? Saya baru sekali ke Brondong, tepatnya ke Pelabuhan Nusantara..
ReplyDeletemakasih resepnya,,,
ReplyDeletesemoga bermanfa'at,,, ^_^
@emping melinjo: Oke deh, sama-sama. Semoga bermanfaat. Thx for coming:)
ReplyDeletekalau ada yang kreatif pasti ada bermacam2 rasa wingko ya mbak.
ReplyDeletesalam
yuhui....
ReplyDeleteni makanan aneh...
alot2 gmn gtu...
:P
lembek dan kenyal....
@Agus Setya: Sure..tentunya bisa beragam rasa wingko yang dibuat
ReplyDelete@zone: Gak kenyal-kenyal banget kok...
ReplyDeletejadi ngiler nih
ReplyDeletehehheheeee
Deleteoh ada resep bikin wingko babat, tapi aku bisanya tinggal makan hehe
ReplyDeletewah kayaknya enak mbak..........!!!.
ReplyDeleteMbak Ririe , margarinnya yang 100 gr kok tidak diikut sertakan apakah hanya untuk mengoles teflonnya saja.
ReplyDeleteiyaaah, hanya utk meng-oles teflon saja..hehehe#kapan-kapan di edit
Deletewew... aku gk bisa masaknya bun..
ReplyDeleteboleh minta gk?
dikit ae..pngn tahu rasanya..hihi :D
setahu saya pake santan dweh bukan air kelapa
ReplyDeleteOh ternyata gini to cara membuat wingko babat original, terima kasih sudah sharing resepnya :)
ReplyDelete