Saya bukan seorang florist, juga bukan kolektor bunga, jadi saya ndak paham tentang bebungaan. Tapi Bismillahirrahmaanirrahiim saya penyuka bunga walau bunga yang ada dirumah masih bunga gratisan alias hasil ngerampok dari rumah teman/sodara pas silaturahim dirumah yang saya kunjungi punya bunga yang imut-imut dan ditawarkan untuk bawa pulang salah satu bunga, jadi berbunga-bunga deh hatinya saya.
Langsung saja ngeceritain tentang salah satu bunga gegratisan ini adalah Adenium yang doeloenya saya kira bernama Kamboja kerdil.#dasar katrox wal ndeso! Pertama lihat Adenium saat bunga ini masih jadi salah satu bunga idola yang harganya wouw. Saat itu saya cukup bersyukur bisa menikmati aneka rekayasa Adenium secara gratis jika ada pameran bunga dengan ragam dan model bunga hasil pembonsaian dan kombinasi, dengan harga yang mengagumkan mahalnya.
Time goes by, pas saya dan seorang teman mampir ke rumah salah satu kakak tingkat kuliah [di Gresik], ternyata punya banyak Adenium hasil kekreatifan sang istri yang memperbanyak dan mengkombinasikannya. Tanpa banyak basa-basi, dikasihkanlah dua pot Adenium pada kami sebagai oleh-oleh. Alhamdulillah akhirnya punya bunga Adenium secara gratis. Kemudian sekira 4 tahun lalu, Adenium kedua diberi oleh mantan kakak ipar, sewaktu saya dan keluarga bersilaturahim kerumahnya. Meski pernikahannya dengan kakak sulung saya terpaksa kandas [faktor X yang tak bisa mereka hindari] tapi hubungan silaturahim masih terjalin dengan baik sampai sekarang dan semoga selamanya baik.
Dan cerita tentang Aku dan Adenium [gratisan] ini berlanjut pada Adenium ketiga. Kalau Adenium pertama dan kedua merupakan oleh-oleh silaturahim, maka Adenium ketiga adalah pemberian sekaligus ditanamkan di halaman tempat tinggal saya di Banyuwangi. Ajib tenan tho?! Awal story-nya, karena lokasi tempat tinggal saya adalah tanah persawahan yang dijadikan area perumahan, makanya ilalang dan rerumputan liar lainnya dengan gampang menghijaukan halaman di musim kemarau dan hujan. Saya yang sok sibuk ini, seringnya berakhir pekan dengan acara mudik sehingga tak jarang halaman rumah jadi padang rumput yang bisa untuk menggembala kambing deh.
Hingga kemudian ada tetangga baru, sang pemilik rumah sebelah yang selama ini kosong mempersilahkan Bapak Becak langganannya menempati rumah tersebut. Muncullah ide efektif, saya mengajukan penawaran pada Pak Antok [nama Bapak tersebut] untuk menghandle kebersihan halaman dan rerumputan liar si ilalang cs. Bagi saya pribadi pilihan ini berdampak simultan bagi keamanan tempat tinggal yang sering saya tinggal out going. Beberapa bulan berjalan, ketika datang dari Jakarta [kira-kira setahun lalu], terdapatlah tanaman Adenium mempercantik depan rumah. Hemm...so surprissed. Rupanya Pak Antok berinisiatif menyedapkan penampakan halaman rumah saya. Mungkin Pak Antok prihatin, masak tempat tinggal wanita cantik dan anggun kok “miskin” bunga kali ya? #Ups!
Dari Wikipedia, saya jadi lebih tahu tentang Bunga Kamboja kerdil yang lebih beken disebut Adenium ini ternyata berasal dari daerah gurun pasir yang kering yaitu dari daratan asia barat sampai afrika, merupakan daerah kering sehingga bunga ini tumbuh lebih baik pada kondisi media yang kering dibanding pada medium yang terlalu basah. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir [desert rose] dan dinamakan adenium karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden [Ibukota Yaman]. Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. Akar adenium juga dapat membesar menyerupai umbi yang berfungsi untuk tempat menyimpan air sebagai cadangan disaat kekeringan. Akar yang membesar dan muncul di atas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu [disebut juga sebagai sukule] yang dapat membesar.
Ada 2 kelompok adenium, yaitu kelompok species [jenis asli] dan Varietas (hasil perkawinan dan persilangan yang dilakukan manusia untuk mencari bentuk baru). Beberapa species asli Adenium yaitu :
- Adenium arabicum, cirinya bentuk bonggol pendek dan besar, dengan banyak batang yang muncul dari atas bonggol tersebut. Bunganya berwarna paduan putih dan pink, kecil [diameter petal kurang dari 5 cm].
- Adenium obesum, cirinya bentuk bonggol besar dan agak memanjang keatas, satu batang tumbuh di atas bonggol, di atas batang muncul percabangan. Bunga berwarna paduan merah dan putih, berbunga besar [lebih dari 5 cm].
- Jenis-jenis species adenium lainnya adalah Adenium Socotranum, Adenium swazicum, Adenium somalense, Adenium bohemianum.
Some how, saya sungguh terharu dan berterima kasih banget dengan Adenium ketiga yang ditanamkan Pak Antok. Sekaligus, saya gak pernah nyangka jika Adenium tersebut merupakan bunga terakhir yang ditanam Pak Antok di tempat tinggal saya. Iya, saat pamit untuk mudik lebaran adalah moment kali terakhir saya bertemu, menyapa dan ngobrol dengan Pak Antok. Seusai libur Idhul Fitri, tetangga depan rumah mengabarkan meninggalnya Pak Antok pada 4 Agustus 2013, jeda 2 hari setelah saya start mudik.
Demikianlah cerita yang menyertai Adenium ketiga yang saya miliki. Setiap kali keluar rumah, melintasi tanaman Adenium dengan kelopak bunga merah bersemburat warna putih merona segar menghadirkan kenangan sosok Pak Antok yang ringan tangan, ramah dan reminder betapa kita tak pernah tahu kapan “panggilan” untuk kembali padaNYA akan datang pada kita.
Tulisan Aku dan Adenium ini diikutsertakan pada Give Away Aku dan Pohon
Notes:
Adenium ketiga saya dalam Klasifikasi Ilmiah termasuk dalam:
Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Gentianales; Famili: Apocynaceae; Genus: Adenium; Species: A. obesum
Reference: http://id.wikipedia.org/wiki/Adenium