M |
enanggapi special order dari Mbak Alaika untuk mereview cerbungnya, ada rasa haru dan bangga mengingat kemampuan saya masih ala kadarnya dan mungkin tulisan ini masih lebih mirip resume (daripada review) seperti jaman sekolah tempoe doeloe. Makanya dengan mengucap Bismillahirrahmaanirrahiim dan dengan tidak tahu malu-malu, saya ya teuteup memberanikan diri menerima dengan senang hati untuk mereviewnya. Saya anggap sebagai tantangan dan bukankah tantangan adalah wajah lain dari peluang/kesempatan untuk mengasah kemampuan? Seperti halnya latar dan alasan Mbak AL menyusun naskah cerbung tersebut yang berawal dari tatangan rekan-rekan kerjanya.
Setelah saya obrak-abrik sea of life
Secara tatanan kalimat, cerita, dan deskripsi, keselurahan cerita ini tersaji dengan halus dan hidup karena latar, personal dan peristiwa/konflik dipaparkan dengan ritme yang mengalir mengikuti alur ‘soul’nya sebuah frame affair. Cerita bermula dari sebuah moment training yang diikuti oleh sang tokoh Novita yang pintar, cantik, menarik, sexy, friendly dan open mind bertemu dengan Fajar: trainer muda, kharismatik, simpatik, charming dan smart. Dari situ terjalinlah hubungan persahabatan yang akrab dan semakin dekat seiring intensitas komunikasi via sms/chatting.
Chemistry yang muncul di sajikan dalam rangkaian peristiwa yang mengalir natural dengan munculnya rasa simpatik, kagum kemudian teranyamnya zona comfort each other sehingga hadir “getar-getar” indah serta perasaan rindu yang terlarang pada keping hati dua insan tersebut. Konflik batin pun dimunculkan dengan seimbang, pertentangan antara akal sehat dan bisikan nafsu yang silih berganti. Betapa mereka menyadari bahwa kediriannya adalah istri/suami dari seseorang juga pemahaman jika selingkuh tidak pernah ada pembenarannya oleh sebab musabab apapun.
Mbak AL menuliskan rangkaian demi rangkaian peristiwa yang mengalir secara slowly but sure dalam main stream terjadinya affairs selingan semusim di antara mereka dengan softly. Bagaimana affairs terjadi karena adanya kesempatan dan kemauan kedua pihak, dengan pertemuan-pertemuan romantic berduaan, performance (baca:penampilan) diri masing-masing yang memunculkan daya ‘aksi~reaksi’ hingga kemudian muncul tuntutan yang dalam bahasa ekonomi “demand and order”
Kemudian puncak konflik (terjadinya the real affair) hingga alur menuju penyelesaian konflik yang tidak ujug-ujug serta tak ada kesan di paksakan ketika Novita mengalami kecelakaan sebagai start moment menuju ending ‘selingan semusim’ nya bersama Fajar. Peristiwa kecelakaan diterima Novita sebagai bentuk teguran yang penuh kasih sayang dariNYA akan salah langkah yang telah di lakukan, sehingga Novita bertekad bulat untuk end up and left Fajar completely to achieve as good wife and great Mom.
Semua kronologis peristiwa dimunculkan oleh sang penulisnya (menurut saya) sudah seperti seorang penulis yang biasa melahirkan banyak novel. #Hati-hati ada yang GeEr. Termasuk ketika 7 tahun kemudian Fajar dan Novita dipertemukan dalam (seolah-olah) scenario yang unpredictable dimana Novita yang berusaha healing atas musibah tsunami yang telah merenggut suami dan anaknya ketika berkunnjung ke Banda Aceh, dengan aktif di sebuah NGO. Di suatu kesempatan bertemu kembali dengan Fajar yang ternyata salah satu skill expert dalam salah satu organisasi PPB yang menghandle pasca tsunami di Aceh.
Membaca kisah ini, memberikan wacana bahwa perselingkuhan tidak hanya ‘mengancam’ bagi pasangan yang bermasalah. Bahkan pasangan yang memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis pun bisa terjebak dalam drama selingan semusim. Novita yang sudah memiliki suami sangat baik seperti Arief dengan putri tercintanya Niken, yang karena jalinan persahabatan dengan Fajar yang nota bene juga memiliki keluarga yang solid: lovely wife Shenny dan sepasang permata hati Sheila dan Adli.
Bisa jadi kisah ini ada di sekitar kita, karena akrabnya persahabatn di antara dua orang makhluk dewasa berbeda jenis sehingga menimbulkan anggapan wajar dan bergesernya patokan permisif untuk mendiskusikan berbagai hal tak terkecuali tentang personal life hubungan suami istri. Dan ketika terjadi friksi yang sepele saja dengan pasangan maka dengan mudahnya menjadi katalisator untuk merasa ‘dekat’ dan tanpa di sadari hadirnya pihak ‘ketiga’ yang mengambil peran sebagai provokator terjadinya selingan semusim
Bagi yang penasaran bagaimana seorang Mbak Alaika Abdullah menyajikan cerita ini dengan berbagai konfliknya, silahkan ramai-ramai pesan tiket untuk menyimak postingannya di sea of life yang berlabel “ Selingan semusim”. Dan silahkan tinggalkan saran Anda, mau ending seperti apa hubungan Novita-Fajar? Ataukah akan muncul tokoh baru yang tak terduga lagi? Fachry? Atau sosok Mr. Bule yang masih misterius? Or the Miracle that Arief still alive?...Let’s see..
Ada yang bilang selingkuh ~ selingan indah keluarga utuh? Is it true?
Tottally I’m personally disagree and Completely, I don’t think so.
NOtes:
- Specially dedicated for Mbak Alaika, I do apologize if my writing still have so many lacks and out of your expectation.
- I created This review based on writing, background, linked between moments (conflict) and personal character. And I’ve no idea to make any comment about the scenes of kamasutra in this story.