Waktu yang merentang,
Ketika masa lalu dan masa depan merentang pada kekinian
Ketika cahaya senja menipis di antara mega-mega pada kaki cakrawala
Ketika malam meluruhkan diri dengan gemulai pada bentang buana
Ketika jejak langkah beringsut menuju jilid babak baru
Dan,
Pada moment pergantian kalender tahun ini, sebuah puisi (sudah sangat lama) yang saya kirimkan ke Radio DeWe “ DeutchsWelle” ~ Radio suara Jerman dan lolos seleksi untuk ditayangkan dalam program acara puisi, masih masih relevan jika saya reposting sekarang, then here the poem:
Nafiri Tahun Baru
G
|
rafik waktu,rentang masa lampau,kini dan nanti
Adalah sebuah anak panah yang dilepas oleh ILLAHI
Dan tak mungkin kembali mengulang kesilaman zaman
Sungguh misteri ilmu pengetahuan yang mengundang tanya
semua insan
Datang dan pergi,
Tanpa pemandu,
Tanpa bisa diatur maupun dipacu oleh karsa manusiawi
Hadir dengan segenap gugus kemungkinan dan harap
Pergi melampui batas cakrawala sesuai garis kodrat
Tik,tak,tik,tak,tik,tak.............
Antara yang berlalu dan yang baru,
Pergantian waktu telah membekukan terlewatinya dua
belas purnama
Di kursi silam
Menghamparkan dekade untaian hari-hari baru
Setelah serangkum waktu yang dikulum matahari senja di
akhir tahun
Tahun Baru,
Melepas serangkum waktu untuk lembar deret era baru
Gelegaknya bermakna menyegarkan tiap sel saraf
Manakala pahat renungan mengembara menggelayuti hampar keheningan
Memenuhkan tadabbur tentang jejak-jejak yang tlah berlalu
Kaca benggala diri demi langkah di esok hari
Agar menyuburkan bara asa menoreh warna lebih indah,
Kian nyata kejamakan makna tahun baru
Dengan irama Yassien membangkitkan gairah sukma
Menyalakan Al Ashr sebagai pelita sambut tamu waktu
Adalah butir-butir kearifan insani
Karena
Di pelupuk hasrat dan ambisi, membentang tumpuk asa
Mengembang dan memacu gelora jiwa meraba resiko
Menebarkan rintangan di tiap jengkal harapan
Dan
Tetaplah setia meniti garis-NYA
Bersama Nafiri hati,
Laksa doa untuk teguh memburu ridho Sang ROBB smata
Bersama rangkum rasa puji syukur nan khidmat padaNYA yang MAHA Mengatur dengan segala Kesempurnaan tiada terbantahkan: atas usia, rejeki, pekerjaan, kesempatan dan laksa nikmat lainnya yang tiada mampu kusebutkan serta tak terhitung bilangan kata dan angka. Terpapar mohon ampunan atas segala sikap, kata, gerak hati serta pikiran yang seringkali masih membias dari JalanMU Ya Rabb. SEmoga limpahan maghfiroh, berkah, rahmat dan hidayahMU senantiasa mencurah dalam setiap detak usiaku selanjutnya dalam warna iman dan insani diri yg lebih baik.
Untuk semua teman dan sahabat, yang connected menjejak bumi maupun secara cyber, semoga jalinan ukhuwah diantara kita semakin dinamis dalam kebermaknaan yang lebih baik.
Then, eSpecially for the greatest My parents: Mbok’e + Pak'e and all of my lovely big family: terima kasih untuk semua penerimaan, kasih sayang, semangat dan doanya yang tiada henti. Mohon maaf bila diri ini masih jauh dari yg di harapkan.
Semoga serangkum 12 purnama dalam jilid kesilaman membawa hikmah pd diri untuk menapaki satu babak baru dengan penuh semangat dan asa yg lebih baik dalam naungan Ridhlo sang Ilahi. AMiinn:)
mantep banget dah.. taun baru disambut pake puisi
ReplyDeletehhee
Mbak Rie, nafiri apa?
ReplyDelete@oomguru: maunya saya sambut dengan naik kawah Ijen tp gagal karena Kawahnya lagi aktif sekarang Om
ReplyDelete@Nurmayanti Zain: Secara definitive dan bahasa kamus (semoga saya gak salah) Nafiri itu terompet. Tp di sini saya lebih memaknainya ' ragkaian waktu yg telah berlalu-sekarang-masa yg akn datang' ~ past-present-future...
ReplyDelete@Djangan Pakies: Tersiarnya sdh sangat lama kok Pak, kala media On line belum se'friendly sekarang. Kala mau kirim naskah msh susah cari informasinya dan harus berbulan-bulan nunggu responnya (yg kala itu seringnya di tolak, hiks).
ReplyDeleteAku juga baru tahu nafiri :D
ReplyDeleteKeren banget masuk radio jerman :)
pantes aja jadi puisi pilihan. bahasa puisinya bermakna banget namun masih terkesan ringan, enak dibaca... :)
ReplyDeletewoooowwww keren ya jiah, poemnya udah go international..
ReplyDeleteGmana caranya ya??
Selamat tahun baru ya mbak, maaf baru bisa mampir lagi kesini
ReplyDeleteselamat tahun baru....
ReplyDelete:)
Puisinya sungguh bermakna, memang langkah,rezki,pertemuan,maut semua telah diatur olehNYa,tinggal kita harus jeli,mawas diri,bijaksana menghadapi semua,smoga tahun 2012 ini terwujud keinginan yang diharapkan,selamat tahun baru 2012
ReplyDeleteselamat menyambut tahun penuh harapan dan kesempatan. Apapun yang terjadi di tahun sebelumnya, esok harus lebih baik. Insya Allah.
ReplyDeleteselamat tahun baru dan sukses selalu
ReplyDeleteak gag dijak rek.........
ReplyDeletekeren dan penuh makna! pantesan lolos deutsch-welle nya :)
ReplyDeleteMet tahun baru sobatku...
ReplyDeletesmoga harapan2 baik kita akan terwujud ditahun ini, amiin
oya, ada award spesial utkmu sob dr Penghuni 60, mohon dpt diambil dan diterima ya..
@Untje van Wiebs: Ya kala itu, karena iklimnya belum se support sekarang jd ya mencoba-coba kirim ke media apa saja yg ku tahu ada kesempatan nerima naskah/tulisan tangan alhamdulillah radio DeWe menerima puisi tsb bahkan (bikin kejutan banget) di kasih HR $30 #duh berasa jaman bahula yaa..
ReplyDelete@@yankmira: Terima kasiih Mbak, buat saya berarti banget kalau bisa diterima krn merupakan inspirasi utk lbh antuasias menulis (namun sayangnya hampir 6 thn saya 'vacuum' total setelah mengalami refusal demi refusal kemudian tenggelam dlm rutinitas)
ReplyDelete@tito Heyziputra: Kok jiah ya?
ReplyDeleteCaranya ya (kala itu 1994, mgk dirimu blm sekolah kali ya), ya coba-coba kirim tulisan (tangan) ke media yg saya tahu nrima naskah gitu deh. Namanya jg pengen di apresiasi hasil tulisanku udah baik apa belum...
@Lidya - Mama Pascal: Sipp, no problemo Mbak. Soale sy sendiri juga gak bisa tiap hr BW kok....hehehe
ReplyDelete@zone: Iyaaa, selamat taon baru juga yaaa
ReplyDelete@al kahfi: Amiiin, semoga terwujud juga resolusi, harapan ,keinginan Mas Amri.
ReplyDeletesemoga tahun baru,adalah pemicu kita untuk menjadi lebih baik dihari esok supaya meraih semua yang kita impikan bukan hanya menjadi mimpi saja tapi yang paling penting adalah menjadi kenyataan yang bisa kita raih
ReplyDelete@Abi Sabila Juga: Amiin, semoga tahun baru bisa lebih baik dalam karir, cita dan cinta menuju hiudp lebih baik.
ReplyDelete@Cerita Tugu: Amiin Pak, semmoga demikian dengan njenengan ya:)
ReplyDeletekan udh aku kasih tuh kode awardnya. kamu blok trs kopi semua kodenya. trs bikin postingan baru, trs km paste deh dlm postingan itu.
ReplyDeletekalo udh kabari aku ya..
o iya, km paste nya di bagian edit html nya ya, jgn di compose nya.
ReplyDelete@Jarene Gag Iso Nulis: Yukkk ikutan, udah banyak tuh di FB grup penulis...
ReplyDelete@Ikrimmah: Terima kasiih, tp bikin puisinya masih momentum. Belum bisa any time bikin puisi..# Pujangga koplak
ReplyDelete@Penghuni 60: Tengkyuu, langsung ke TKP deh...
ReplyDeleteBtw, iya mksd pertanyaan saya juga gitu : ttg masukin kode HTMLnya di taruh edit HTML apa cukup dlm postingan.
Now, I see...
@Andy; Resolusi prioritas dan masih jd skala prioritas: menikah deh.....#Bosen jd anggota DPR bertaon-taon
ReplyDeleteselamat tahun baru ya mbak
ReplyDelete@r.a.c. cutting sticker: Okeeyyy, met taon baru jugaaa...
ReplyDeleteyang penting bagaimana caranya kita memaknai dan mesnyukuri hari baru ini ya sobat..
ReplyDeleteditunggu kunjungan baliknya sobat
happy blogging, :)
@Outbound Malang: Sip, it's coming back to ourself...I'll visit back:)
ReplyDeletepuisinya keren banget. dibuat buku aja, sis
ReplyDelete@Sang Cerpenis bercerita: pengen sih Mbak, tp puisi saya belum banyak sebagian sdh ter posting di Blog ini. Jd rasanya kok belum 'pantas' jk di bukukan :(
ReplyDeletenafiri..
ReplyDeletemendadak ingat teman ane yg suka bener ma kata itu. mpe berniat anaknya kelak bakal dinamain itu.
well.. happy 2012. :)
weleh"
ReplyDeletemanteppp...
ajarin dong mb' :-D
mantap banget untaian puisimu mba... pantas aja lulus seleksi... keren.
ReplyDeleteku selalu suka untaian kata demi kata di paragraf2 mu mba... makanya tak henti berkunjung kesini...
keep in touch and happy new year yaaa....
wishing us all the best!
amin.
wah puisinya bagus banget.. pantes aja bisa masuk radio jerman..
ReplyDeleteeh jd inget tmnku yg namanya Nafiri.. hehe..
Met taun baru ya.. ^_^
@Accilong: maknanya bisa dalam kalau "nafiri" ...awalnya saya gunakan kata 'nafiri' krn terdengarnya kok indah banget, jd rasanya pas kalau di gunakan dlm judul puisi tersebut #perasaan saya loh
ReplyDelete@jiah al jafara: BUkannya gak pengen berbagi ilmu, tapi dasarnya saya bikin puisi ya demand by moment, makanya gak ngikuti kaidah penulisan puisi yg semestinya..#Sak karepe dewe.
ReplyDeletesetuju sama semua komentar di atas..sip banget puisinya..harus sering berlatih dengan mbak Ririe nih..:)
ReplyDelete@alaika abdullah: Terima kasih atas apresiasinya, berarti banget lo Mbak. saya juga selalu excited dengan kunjungan Mbak Alaika di antara kesibukan masih berkenan meluangkan waktu utk ke sini..
ReplyDeleteKeep in touch, always:)
iya..
ReplyDeletebukukan sja..
sapa tau karir mbak emank jalannya di thn 2012 ini dengan karya tulisan mbak..
gda salhna kan mencoba :)
@covalimawati: Met taon baru juga Mbak dan salam kenal utk temannya yg bernama Nafiri:)
ReplyDelete@ketty husnia:Yg bener neh, saya yang harus lebih banyak dan sering berlatih lagi Mbak #jadi malu
ReplyDelete@Si Galau: Pengennnnn, tp sepertinya beluumm bisaaaa...#Nangis deh
ReplyDeleteWaduh aq ketinggalan,udah bnyk bgt yg hadir.Msh ada jatah snack gak ya he..he..he
ReplyDeleteMet taun bru mba.Smga di tahun ini mba beserta keluarga senantiasa di beri limpahan nikmat oleh Alloh S.W.T amin.
Lam knl,aq follow blog ini
Banyak amat yg comment... :P
ReplyDeletetulisannya mbak ririe nakutin... *sembunyi di balik pohon*
ReplyDelete@Suratman Adi: Sacknya tinggal sedikitt, kalau mau kopi/teh masih bisa di buatin kok...
ReplyDeleteOke, tengkyuu...I'll folback sooner:)
@Fajar: Belum ada 100 comment kok...hehehe...
ReplyDelete@Annesya:Kalau ngumpet jangan di balik pohon cabe lohh...
ReplyDeleteloh smangat mbak :)
ReplyDeletemank apa yg jadi kendalana ?
@Si Galau: klau diterbitkan sebuah buku tentunya kuotanya belum cukup...kalau gak salah untuk menerbitkan 1 buku kan 100 halaman? Artinya sekitar hampir 100 puisi? nah, daku belum seproduktif itu utk bikin puisi Sob:)
ReplyDeleteWah hebat... puisinya lolos seleksi utk ditayangkan Radio suara Jerman? Salut deh... puisinya emang keren banget tuh...
ReplyDeleteAyo buat puisi lagi :)
@the others...:maunya bisa sering2 buat puisi Mbak atau nulis lainnya. Tp sampe sekarang kalau bikin puisi masih demand by moment # Penyair mabuk
ReplyDelete2012, belajar dan mencari inspirasi disini, salam... ^_^
ReplyDelete@d'Anonim: Terima kasiih udah singgah di sini ya..
ReplyDelete