Event Giveaway, sebenarnya selalu menarik untuk diikuti. Apalagi untuk Blogger seperti saya yang masih *tiarap* karena belum teratur membuat new entry. The point of giveaway bisa untuk “mengasah” pena, berinteraksi dengan sesama Blogger, motivasi untuk “ ayo-ayo buruan bikin postingan…!” dll. Kalau menang ya itu surprise dan bonus, jika gak dapat hadiahnya toh sudah bisa menambah postingan biar Blog’nya gak hibernasi seperti kisah para pemuda Al Kahfi yang mengalami ‘hibernasi’ sekitar 309 tahun (hitungan tahun Hijriyah). Lhoh…kok malah nyambungnya ke hibernasi ya, ssstt…jangan ngedumel dulu arugdjfkblevltkskznowp, maksudnya mau menuju pada sang punya hajat GA yaitu “ Give Away Al Kahfi Man and the moon “
Daripada kembali pada laptop muter-muter (curhat) kenapa ikutan GA nanti malah keluar dari term&condition yang dipersyaratkan sehingga berakibat dibumihanguskan (Hedeww…. kebawa suasana Nopember sampai pakai istilah perang 10 Nopember deh) posting yang saya ikutkan GAnya mas Al Kahfi ini, maka dengan mengucap Bismillahirrohim, mulai menuliskan pada nucleus tema yang telah ditentukan.
Point Paragrap pertama harus menceritakan sosok Mas Al Kahfi, menceritakan yang bagaimana ya? Padahal (salah satu kekurangan) saya sering kesulitan untuk membuat deskripsi secara definitive terhadap seseorang. Tapi baiklah, sebelumnya minta maaf pada hadirin dan hadhirat peserta yang sudah posting duluan jika isi al kisah saya tentang penghuni man and the moon ini banyak kesamaannya.. (Lhah orangnya yang diceritakan sama sey…hehehe). Menurut saya Mas Al Kahfi itu:
kaki tangan ya…hehehehee…
- Orangnya baik hati (bikin GA hadiahnya pilih sendiri
tank, pesawat tempur, kapal kerukjudul novelnya) - Gak tegaan (lihat saja kesabaranku tertipu) dan orang gak tegaan biasanya otomatis sabar serta penyayang (analogi saya bahwa orang yang punya sifat gak tegaan, semoga tidak meleset ya Mas?).
- Jeli (tuh postingannya tentang pengetahuan umum kan isinya hal-hal yang sering ‘luput’ dari perhatian kita)
- Teliti (harus itu karena dunia Forex yang ditekuninya dan arsitek butuh ketelitian tingkat tinggi untuk menggambar/bikin sketsa)
- Saya yakin dia juga hobi melukis (kan arsitek kerjaannya bikin gambar, hehehee..)
- Suka menulis (pastinya dong, kalau gak suka menulis gak bakalan dia bikin blog yang demikian impresive content’nya kan?)
- Apalagi ya *mikir MODE ON*, Peka (bukan sensitive lho?) sehingga identik dengan romantic (menurut saya peka ~ romantic).
Lanjut pada second point: mereview salah satu posting yang ada di blog man and the moon (sempat kepikiran mau ta kopyok kayak arisan tuh, abis semuanya menarik untuk di review). Kalau direview secara menyeluruh, semua postingan yang ada memiliki point interestnya masing-masing, ada setting dan background yang melatarbelakangi sehingga mas Kahfi bisa menarasikannya dengan penuh hikmat dan diksi yang mengalir khas man and the moon. JIka menyimak pada postingan awal-awal, secara umum memang dominasi seputar curhat beliau (tentang apapun dan bagaimanpun memang sepenuhnya hak Mas Kahfi).
Saya melihatnya (mungkin) pada saat itu, pada situasi hidup yang dijalaninya..itulah dispersi yang terbaik (kala itu) untuk menggores kata pada entry blognya. But everything is changing… warna awal blognya, apapun istilahnya ( dulu saya suka protes dengan istilah mellow yang kemudian di jawab dengan lugas oleh mas kahfi : “Ok dech kalau begitu cemen/cengeng akan saya tendang jauh2 dari hidupku…” Al kahfi lagi badmood) adalah awal/start dari proses penguatan karakter (blog) yang kemudian mengalir dengan ritmenya mengantar sampai pada fase metamorfosakepompong jadi kupu-kupu hingga menemukan pada ‘identitas’ blog yang sekarang semakin kaya warna, inspiratif dan impressive.
Saya melihatnya (mungkin) pada saat itu, pada situasi hidup yang dijalaninya..itulah dispersi yang terbaik (kala itu) untuk menggores kata pada entry blognya. But everything is changing… warna awal blognya, apapun istilahnya ( dulu saya suka protes dengan istilah mellow yang kemudian di jawab dengan lugas oleh mas kahfi : “Ok dech kalau begitu cemen/cengeng akan saya tendang jauh2 dari hidupku…” Al kahfi lagi badmood) adalah awal/start dari proses penguatan karakter (blog) yang kemudian mengalir dengan ritmenya mengantar sampai pada fase metamorfosa
Beberapa tanda-tanda mulai terjadinya metamorfosa bisa dilihat pada Dream of shadows:
“…..Hidup kan tidak sekedar mencari kesenangan. Gak cuman untuk urusan makan. Gak cuman urusan cinta-cintaan. Hidup itu juga bukan masalah pengorbanan. Hidup ya hidup… jalani sajalah. Yang namanya cita-cita, obsesi, mimpi, passion, prestasi, kemuliaan, harga diri, kebanggaan… adalah tipuan. Semuanya bikin pusing kepala. saya punya target.. punya batasan…”
Setiap orang pasti punya asa tersendiri di setiap kehidupannya. Apapun itu, semoga hidup kita semakin bermakna, semakin positif, semakin mengedepankan hati nurani, dan tetap dapat memberi yang terbaik dalam hidup. aku harus sadari benar bahwa kebermaknaan hidup bukan semata-mata ada dalam diri , melainkan ada pada orang-orang di sekitar
Fatamorgana oh fatamorgana yang mulai membangkitkan diri untuk menjejak dengan penuh keyakinan:
Mencoba untuk tdk mendramatisir pikiran dari otak. Yg bisa berakibat persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan merasa tdk ada harapan.tidak ingin membuat raga terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya. karena Putus asa lahir dari lemahnya ilmu dan keyakinan pada sang pencipta
Kalau dibahas per entry bisa-bisa postingan ini mendapat kategori bertele-tele terpanjang sehingga bikin Mas Kahfi bingung nyediain hadiah kategori baru lagi ( hahahhaa…maunya ngarep.com). Maka setelah melalui perenungan panjang bertapa dan semedi, pilihan entry favorite saya adalah Hujan sampaikan salamku padanya, ”… sosok aku kecil berlari bersama teman-teman kecilku dalam hujan, kita masih amatlah muda, berlari dalam balutan tanah lumpur mengejar perginya air hujan…“.
Pada kenyataannya saya suka
Potongan-potongan akan kenangan hujan saat kecil sampai sekarang pun ketika duduk di beranda rumah (kala mudik) jika turun hujan, ibu masih suka mengenang saat-saat kehujanan di sawah bersama anak-anaknya, atau saat dimana ayah saya menyusul ke Surau dengan membawakan daun pisang untuk melindungi kami dari basah kuyup tempias hujan sambil berjalan dalam gelapnya malam (waktu itu belum ada listrik).
Atau keheranan tetanggaku yang disampaikan ke ibu tiap kali melihat saya pulang sekolah saat turun hujan namun tetap berjalan dengan tenang meski hujan mulai menderas.
Juga sepotong kenangan saat ku tatap butiran-butiran hujan menetes di permukaan sungai pada suatu hari menjelang sore…
Nuansa hujan memang magis, membawa kita pada kenangan-kenangan (bahkan kisah yang tidak ingin di kenang pun kadang muncul di permukaan ingatan kita). Saat sendiri suasana hujan memang sangat mendukung untuk (tanpa di sadari) menghitung kegagalan dan jatuh bangun yang kita bukukan dalam masa silam.
Hujan, selain menawarkan suasana yang syahdu mengharu masih ada keajaibannya yang jauh menakjubkan jika kita mau meresapi dengan nurani, getarnya mampu membangkitkan inspirasi dan hasrat jiwa untuk menemukan pelangi saat hujan menepi. Karena saat hujan bisa m’inspirasi untuk proses kreatifitas diri sehingga bisa productive dalam berkarya dan bersinergis dengan variable-variable kehidupan yang kita jalani.
Dari luar jendela, suara rintik hujan mengalun renyai
Menyiram pucuk-pucuk dedaunan dalam kasih mesra
Tiap episode hujan yang menyapa
Iramanya bagai syair cinta sang pujangga
Tiap butirnya menghadirkan terawang
Ada nada kenangan mengalun
Ada kisah yang terhapus
Ada urai harap menghias
Pada sungai kehidupan yang masih terus mengalir
Bukankah saat hujan turun adalah salah satu waktu yang di anjurkan untuk berdo’a karena pada saat itu sedang turun Rahmat Allah SWT khususnya curahan hujan?
Semoga kita tidak larut dalam melodi nestapa dan nelangsa saat hujan turun, karena bisa jadi itu akan jadi do’a (yang dikabulkan).
Hujan itu menyejukkan hati, menumbuhkan asa, menyuburkan semangat, mendamaikan gundah….
Hujan Sampaikan harap (doa) ku padaNYA......
Entry ini diikutsertakan dalam
Notes:
Sejujurnya saya tidak berani menyebut tulisan ini sebagai “ Review ” karena saya sangat tahu jika belum cukup mampu untuk memberikan review secara obyektif dan comprehensive. Tulisan ini sebagai bentuk apresiasi pada Mas Al kahfi yang sudah berproses dalam kebermaknaan hidup dengan segala lika-liku serta pahit getirnya. Semoga dengan man and the moon semakin memancarkan Enlightmentnya pada garis edar Sang Purnama akhir Zaman……