Well, apapun aktivitas sepanjang hari membuat yang kita jalani membutuhkan mata harus tetap fit agar bekerja lebih optimal. Sekali saja mengalami mata kering, konsentrasi akan terganggu (tidak fokus), produktifitas menurun atau bahkan terpaksa dihentikan (pekerjaan banyak yang tertunda, mangkrak dan menumpuk), juga tidak menutup kemungkinan ada moment penting yang terpaksa harus dilewatkan karena gangguan mata kering.
Apakah pernahkah mengalami mata kering?
Jika pertanyaan tersebut diajukan ke saya, sejujurnya ya tidak mungkin jika saya tidak pernah sekalipun mengalami mata kering kan ya?
Atau at least mengalami salah satu gejala-gejala mata kering: mata sepet, mata pegel, mata lelah dan mata perih. Secara pekerjaan rutin di Metrologi yang saya akrabi setiap hari menuntut indera penglihatan bekerja secara fokus dan dalam durasi yang tidak sebentar. Plus hobi ngeblog yang tak bisa jauh-jauh dari laptop atau pun gadget: membuat konsep/kisi-kisi tulisan, membaca referensi (dari internet atau buku), menyusun draft tulisan dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan ngeblog.
Straight to the point, pengalaman terkena gejala mata kering memang belum lama ini saya alami. Gejala mata kering yang saya rasakan pada mata sebelah kanan terasa seperti ada yang mengganjal, perasaan ada sesuatu di kelopak mata (seperti kemasukan pasir), pandangan sedikit ngeblur, dan jika dipejamkan atau dibuat berkedip ada rasa nyeri. Masih ditambah rasa nyeri leher dan bagian punggung atas.
Setelah melakukan investigasi singkat bagaimana gejala-gejala mata kering tersebut terjadi, kemungkinan besar efek samping dari frekuensi kegiatan peneraan yang padat merayap setelah libur idhul fitri. Antrian permohonan untuk tera ulang di lokasi timbangan jembatan, SPBU dan beberapa pasar tradisional berkelanjutan begitu libur lebaran telah berlalu.
 |
Sebagian aktifitas rutin dengan potensi bahaya terkena gejala mata kering |
Hasil investagi lainnya adalah kemungkinan besar efek porsi pekerjaan di depan komputer yang meningkat
significant. Dua minggu belakangan ini
traffic bekerja di depan laptop meningkat drastis untuk mempersiapkan
event Pameran Potensi Daerah (PPD). Mendapat amanah menjadi bagian dari tim publikasi dan dokumentasi penyelenggaraan PPD tahun 2019 ini, menuntut saya bekerja lebih banyak di depan komputer (untuk menjalankan misi pubdok secara
online dan o
ff line), terutama untuk segmen publikasi yang dimulai jauh-jauh hari (sekitar 1 bulan ) sebelum event PPD berlangsung. Hingga kemudian membawa dampak munculnya gejala mata kering tersebut.
So what should I do to cure? Apa saja yang saya lakukan ketika mengalami gejala mata kering tersebut? Berikut ini yang saya lakukan meredakan gejala mata kering tersebut:
- Tidak menggosok mata. Kalau rasa gatalnya tak bisa ditahan, saya gunakan tisyu untuk mengusap-usap kelopak mata, lumayanlah bisa mengurangi level rasa gatal pada kelopak mata. Karena ternyata menggosok mata bisa mengakibatkan gesekan pada bola mata sehingga bisa terjadi iritasi pada mata. Apalagi jika tangan kotor, potensi bahaya bisa berlipat karena adanya bakteri, virus dan mikroorganisme lainnya yang masuk ke kelopak mata.
- Menggunakan pelindung mata atau kaca mata saat bekerja di area terbuka, terutama yang banyak debu berterbangan
- Mengurangi frekuensi menatap layar laptop: istirahat sepanjang hari untuk memberikan “libur” bagi mata dari melihat layar komputer. Daripada kesehatan mata saya semakin memburuk, ya saya pilih untuk off sehari mengakses laptop.
- Menggunakan obat tetes mata Insto Dry Eyes. Dengan meneteskan insto dry eyes sebanyak 1-2 tetes pada masing-masing kelopak. Saat mengalami gejala mata kering, tentu butuh “katalisator” yang bisa membantu meningkatkan produksi air mata kan? Untuk alasan itulah saya memilih menggunakan insto dry eyes sekaligus sebagai penangkal bakteri dan virus yang kemungkinan masuk ke mata.
- Hari berikutnya harus kembali melanjutkan pekerjaan, saya set alarm (self reminder) untuk sesering mungkin berkedip, tiap + 20 menit berlalu, saya berusaha komitmen untuk mengalihkan pandangan ke luar ruangan sejauh mata bisa memandang view di luar ruangan, sekitar satu menit.
Alhamdulillah, gejala mata kering yang saya alami bisa segera mereda. Pada H+2, kondisi mata sebelah kanan berangsur membaik dengan berkurangnya rasa sepet, perih, gatal, dan mengganjal seperti berpasir tidak mengganggu lagi dan di hari ketiga sudah kembali clear pandangan mata saya.
Belajar dari pengalaman mata kering tersebut, semakin menyadarkan betapa peran strategis mata dalam menunjang semua aktifitas setiap hari sangat vital. Harapannya adalah kesehatan mata bisa terjaga agar aktifitas tidak terganggu dan bisa produktif berkarya pada bidang keahlian masing-masing.
Dan khususnya bagi saya pribadi tentu berharap senantiasa beraktifitas dengan prima dalam menjalankan ketugasan pelayanan kemetrologian, hobi ngeblog tetap asyik dan menjalani peran-peran sosial lainnya dengan ceria tanpa gangguan gejala mata kering: mata sepet, mata pegel, mata lelah atau mata perih.
Menyadari bahwa resiko terkena gejala mata kering bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa pun tanpa pandang suku, agama, ras, dan resiko mata kering ini semakin tinggi dengan bertambahnya usia. Terlebih lagi untuk di Indonesia saja diketahui mata kering ini memiliki prevalensi lebih dari 30% dan lebih rentan terjadi pada perempuan berusia 50 tahun ke atas sebagai efek dari penurunan estrogen dan androgen.
Bahkan fakta terbaru menunjukkan kalau dalam 5 tahun belakangan ini semakin banyak perempuan usia produktif yang mengalami gejala mata kering, terutama perempuan yang SERING bekerja dengan menggunakan komputer atau perangkat elektronik lainnya dalam durasi yang lama. Parahnya, masih banyak yang EGP, abai dan beranggapan gejala mata kering bisa sembuh dengan sendirinya. Padahal gejala mata kering yang dibiarkan berlarut-larut, selain secara langsung bisa mengganggu aktifitas, akibat TIDAK LANGSUNG atau jangka panjangnya bisa membahayakan kornea mata menjadi kronis, peradangan, bahkan bisa sampai kehilangan kemampuan untuk melihat (terjadi kerusakan permanen).
Artinya adalah akibat langsung maupun tidak langsung dari mata kering sama sekali tidak enak, amit-amit ya dan semoga tidak sampai mengalami hal – hal tersebut. Dan cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah tindakan pencegahan.
PREVENTIVE is ALWAYS BETTER than curative. Yups, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Sedia payung lebih baik daripada sudah kehujanan baru cari jas hujan atau payung kan ya? Cara mencegah mata kering ini bisa dikelompokkan dalam dua jenis yaktu pencegahan secara eksternal dan pencegahan secara internal.
Pencegahan Gejala Mata Kering Secara Internal
Langkah pencegahan internal ini dilakukan melalui perubahan pada pola makan yaitu dengan perduli dan disiplin menerapkan TUMPENG GIZI SEIMBANG + minum air mineral minimal 8 gelas dan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
 |
Cegah mata kering dengan gaya hidup sehat: pola makan dengan gizi seimbang dan aktiftas fisik yang cukup |
Untuk aspek pola makan dengan gizi seimbang, jenis menu atau makanan yang wahib diperhatikan adalah bahan-bahan makanan yang memiliki kandungan gizi yang relevan untuk mensupport kesehatan mata, yaitu pilih makanan (buah, sayur, lauk) yang mengandung asam lemak omega 3, antioksidan: lutein, zinc, vitamin A C dan E. Berikut ini beberapa contoh makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan mata.
 |
Jenis Makanan untuk Menunjang Kesehatan Mata (Credit) |
Pencegahan Gejala Mata Kering Secara Eksternal
Menerapkan pola konsumsi makanan sesuai tumpeng gizi seimbang dengan perduli pada menu-menu makanan untuk kesehatan mata di atas adalah salah satu langkah dalam mencegah terjadinya gejala mata kering. Agar daya upaya tindakan pencegahan resiko mata kering menjadi simultan, perlu diintegrasikan dengan pencegahan secara eksternal, antara lain bisa dilakukan melalui hal-hal dibawah ini:
- Re-desain kebiasaan sehari-hari saat menonton TV, membaca, menulis dan menggunakan gadget, misalnya: mengatur cahaya ruangan (tidak terlalu terang ataupun terlalu gelap).
- Menggunakan pelindung mata ketika berada diluar ruangan (naik sepeda motor), dilokasi yang berdebu/berasap (SPBU), berenang, dll
- Melakukan Senam mata (tiap 20 menit, alihkan pandangan mata dari layar TV/HP/gadget ke arah lain sejauh 20 kaki selama minimal 20 detik).
- Mengalokasikan waktu istirahat yang cukup untuk mata dari menantap layar TV, mmebaca buku, menggunakan gawai dan kegiatan lainnya yang membutuhkan mata melihat (fokus) secara terus menerus dan jangka waktu yang lama.
Mengingat intensitas penggunaan komputer diduga sebagai penyebab utama mata kering, maka sangat penting untuk mperbaiki pola penggunaan komputer, antara lain: sering berkedip, atur tingkat kecerahan layar monitor, letak monitor dan posisi duduk yang ergonomis, serta bagaimana cara melakukan perawatan rutin untuk menjaga kesehatan mata. (ilustrasi sederhana seperti terlihat dalam grafis di bawah)
- Untuk melengkapi pencegahan gejala mata kering secara eksternal, manakala beban kerja road show out door melebihi batas rata-rata (misalnya: mulai pagi hingga sore hari) atau ketika porsi saya bekerja di depan laptop lebih dari 5 jam dalam sehari, biasanya saya menetesi mata dengan INSTO DRY EYES 1-2 tetes. Ketika durasi bekerja over time tersebut, sangat besar kemungkinannya akan menjadi pemicu munculnya gejala mata kering sehingga butuh bantuan obat tetes mata untuk membantu kelembaban mata bisa stabil.
 |
Dengan Insto Dry Eyes, BYE Mata kering ! |
Dengan alasan-alasan diatas, maka saya pikir sangat perlu untuk menjadikan insto dry eyes sebagai salah satu benda yang wajib dibawa kemana-mana, saat bekerja di kantor, tugas di lapangan, juga ketika bepergian (traveling) karena bahaya mata kering tak bisa ditebak kan ya? Alasan lainnya kenapa membawa insto dry eyes adalah:
- Kemasannya mungil, jadi praktis banget jika masuk dalam list benda yang wajib dibawa seperti HP, KTP, SIM, lipstik, lipcare, dan aneka printhilan lainnya yang biasanya saya tenteng kemana-mana.
- Harganya ekonomis, jadi ramah banget di dompet dong
- Dengan volume 7,5 ml, PAS dengan masa pakai insto dry eyes yaitu 1 bulan setelah segel tutup botolnya dibuka.
- Selain manfaat membawa insto dry eyes sebagai solusi untuk obati mata kering agar aktifitas tak terganggu, termasuk juga bisa membantu orang-orang yang di sekitar kita agar terhindarkan dari gejala-gejala mata kering, termasuk teman kerja kita.
" Untuk point nomer 4, ada ceritanya tersendiri lhoh? "
Saya memanggilnya Mbak En, salah satu bendahara di tempat kerja saya. Sebagai bendahara pengeluaran, otomatis pekerjaannya menuntut beliau setiap hari bekerja di depan komputer, mencermati neraca keuangan secermat-cermatnya. Selisih 1 rupiah saja bisa membuatnya kerja over time untuk menemukan dimana kesalahan input neraca keuangan yang disusunnya.
Hingga pada siang hari itu (akhir bulan Juli) saatnya ritual bulanan untuk tutup pembukuan/neraca. Mbak En berkeluh-kesah kalau matanya terasa pedes, perih, sepet dengan disertai sakit pada bagian punggung, pandangan ngeblur (tidak bisa fokus saat melihat tulisan).
 |
Mbak En dan Insto Dry Eyes, Solusi Untuk Obati Mata Kering Agar Aktifitas Tak Terganggu |