Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
 “Kalau mau tahu bagaimana bermaknanya hitungan menit (WAKTU), 
datanglah mepet (injury time) saat akan naik pesawat”, 
Bukan sekedar terlintas begitu saja ketika saya (pernah) menulis kalimat tersebut, Bismillahirrahmaanirrahiim pernyataan tersebut based on my true story. Sebenarnya tak ada niatan untuk tiba bandara dalam injury time kala itu. Akibat missed info tentang letak terminal keberangkatan pesawat yang akan saya tumpangi. Saat itu sudah terlanjur menepi  dan diikuti sebuah mobil juga menepi tepat di belakang kami. Ndilalah, ketika saya hendak turun kok terminalnya salah! Kakak saya berusaha Maju mundur mobilnya tapi hasilnya tidak cantik, butuh waktu hingga 15 menitan untuk bisa keluar dari jepitan parkir mobil.

Coba kalau Tante Syahrini yang berujar “Maju-maju Cantik, mundur-mundur cantik, maju mundur tetap cantik”. Lha saya yang berada di dalam kendaraan yang maju-mundur di antara parkiran mobil yang berhimpitan? Hughhhhh, Andai waktu itu sempat selfie, dijamin penampakan wajah saya akan sangat kusut, panik, kucel dan tidak cantik serta muka mau mewek gettu deh. Lha pas tiba di bandara, saya intip arloji, waktu untuk boarding kurang 30 menit dan bahkan saya masih berdiri di bagian belakang antrian yang panjangnya hampir 10 meter!. 

Saya tanya calon penumpang terdekat yang sedang antri juga ”sistem komputerisasi [sebelum saya datang] mengalami masalah Mbak”. Saya kurang tahu pasti apa penyebabnya karena sudah terlilit kekalutan melihat jumlah antrian yang membludhak. Sederet dampak bangkitan tentu akan menyusul jika saya sampai telat boarding: harus re-sechedhlue pesawat atau cari Tiket Pesawat Murah Lainnya , reservasi travel ke Banyuwangi  harus dihanguskan,  hunting travel lagi yang belum jelas hasilnya atau langsung ke Purabaya naik bis ke Banyuwangi yang dijamin harus estafet? Pikiran pun bejubel mencari solusi alternatif  jika kemungkinan terburuk terjadi: KALAU akhirnya saya terpaksa ditinggalkan pesawat?

Doc. pribadi
“ Maaf  Bu, nomer penerbangan anda berapa?” sapa ramah diiringi senyuman bersahabat dari seorang petugas perempuan dengan ID card maskapai penerbangan menghalau sejenak galau dihati. Segera saya sebutkan nomer penerbangan diiringi komat-kamit doa dalam hati: Hope everthing will be just fine, aamiin.  

“ Ibu silahkan untuk langsung ke depan, tidak perlu antri lagi” kata si Embak petugas dengan intonasi yang lembut mempersilahkan saya maju dan mendampingi saya untuk mengambil jalur short cut antrian. Tentunya diiringi kalimat santun Embak petugas tersebut menyampaikan permintaan maaf pada pada deretan antrian di depan saya.

Saya sempatkan mengedarkan pandangan saat menyelesaikan ritual check in, ternyata ada beberapa petugas yang “jemput” keliling menghampiri dan menanyakan deretan antrian check in dan menanyakan nomer penerbangannya. Penumpang dengan penerbangan yang sama dengan saya (proses boarding on progress), difasilitasi untuk check in TANPA antri lagi. Alhamdulillah, berkat layanan istimewa sebagai bentuk responsible tersebut mengantarkan saya kembali ke Surabaya dengan aman, nyaman dan on schedule.
Doc. pribadi (pada sweet smile and perfomance kan?)
I feel so special, penumpang kelas ekonomi dengan perlakuan istimewa, wong dikondisikan hingga saya ready menuju gate penerbangan lho? Siapa coba yang tidak tersanjung tingkat dewa mendapati pelayanan dari Tim maskapai penerbangan yang andal, profesional, kompeten dan siap membantu dengan ramah, penampilan super duper rapi, sikap yang sopan dan lekat dengan image yang humble.

Sudah bisa menebak dong, maskapai apa yang saya ceritakan di atas? Yesss, benar banget : Garuda Indonesia yang sejak 2009  telah menerapkan Konsep Garuda Indonesia Experience yang didasarkan pada lima pancaindra atau “5 senses” (sight, sound, scent, taste, dan touch) dan sanggup membuktikan sebagai Maskapai Terbaik Indonesia dengan standard pelayanan prima yang paripurna.

Sekisah cerita mengenai Service istimewa yang saya terima di atas adalah perjalanan saya yang kesekian kalinya, sebenarnya aplikasi pelayanan istimewa tersebut sudah saya rasakan sejak pengalaman pertama kali berkesempatan naik Pesawat Garuda. Maskapai yang memiliki misi khusus sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia, yang mempromosikan Indonesia kepada dunia sebagai Maskapai Terbaik Indonesia yang handal dengan layanan berkualitas bagi masyarakat dunia yang mengedapankan keramahan Indonesia telah sukses menorehkan kesan istimewa dan ngangenin bagi siapa saja yang telah pernah menikmati penerbangan yang tepat, cepat, aman, nyaman, handal……singkatnya Garuda Indonesia Experience, Excellent Service yang Paripurna deh. Sepintas mungkin seperti lebay dan over dosis, tapi bisa kok dibuktikan dengan mencoba penerbangan Garuda Indonesia ini dengan booking promo Tiket Murahnya.
Salah satu promo Tiket Murah yang ditawarkan pesata Garuda Indonesia  (Gambar dari SINI)
Sepintas mungkin seperti lebay dan over dosis, tapi boleh kok  dibuktikan dengan mencoba penerbangan Garuda Indonesia ini dengan booking promo Tiket Pesawat Murahnya seperti terlihat dalam screen shot di bawah ini (sebagian rute domestik) yang harganya terbilang murah tersebut:
Gambar dari Web https://www.garuda-indonesia.com
Eniwei, Saya sendiri memang belum tergolong orang yang memiliki mobilitas tinggi, khususnya dalam menggunakan jalur perjalanan via udara.  Apalagi pada awal-awal saya bekerja, kalau pun ada tiugas luar daerah kala itu ada aturan tidak tertulis jika staf hanya diijinkan menggunakan pesawat ekonomi yang bukan Garuda Indonesia. Wajar dong jika muncul rasa penasaran “ Koyo opo yo rasane numpak Pesawat Garuda” sambil ngelap iler (ibaratnya) tiap melintasi Terminal A di Juanda Surabaya.

Periode awal tahun 2009, akhirnya Allah SWT mengejawantahkan hasrat saya naik Pesawat Garuda di waktu yang sangat tepat. Saat saya berencana menengok kakak ipar yang baru menjalani operasi dan tanpa saya sangka-sangka seorang teman yang ritme naik Pesawat Garuda cukup tinggi, menawari saya Tiket gratis Pesawat Garuda Surabaya – Jakarta PP! “ Dirimu gak usah sungkan, toh tiket Pesawat Garuda ini hasil penukaran point reward GFFku kok “. 

Sekilas teman saya tersebut memang menjelaskan bagaimana caranya kok bisa dapat tukar point untuk tiket pesawat Garuda, bagaimana GFFnya bisa banyak, apa saja benefit memiliki member card ajaib tersebut, bla..bla…bla…penjelasan panjang lebar lainnya yang bikin saya bengong karena belum paham (kemudian saya ketahui lebih detailnya di https://garudamiles.com/).

Some how, WOUW…akhirnya saya bisa juga naik PESAWAT GARUDA! 
Dan memang saya dibuat terpana manakala melakukan boarding. Mulai dari cara pelayanannya, setiap tas/travel bag dan atau bawaan kita bawa difasilitasi gratis untuk di seal [tentunya setelah barang-barang yang termasuk kategori dalam daftar barang berharga harus dikeluarkan dari tas yang hendak ditaruh bagasi].  Begitu usai check ini, tersedia lounge yang ekslusif dan nyaman banget. Saat itu saya hanya melihat sekilas saja, dan langsung duduk manis di ruang tunggunya yang oke banget. Pokoknya, dari awal check in sampai masuk pesawat saya tak henti-henti membuat perbandingan dengan jenis maskapai lain yang pernah saya naiki sebelumnya.
Resiko Malu-malu Selfie, Wajah kejepret separo!  (Doc. Pribadi: Me and Tita)
Apalagi ketika kaki saya memasuki badan pesawat, asli saya berasa seperti wong ndeso yang baru pertama kali naik pesawat. Lha fasilitas di dalam pesawat Garuda Indonesia beda banget, maksud saya lebih keren (baca: canggih) dan comfortable. Peragaan safety penerbangan menggunakan audio visual, jadi meski duduk di belakang gak perlu miring-miring lagi untuk melihat detail instruksi menggunakan tool safety jika terjadi kondisi buruk saat penerbangan. Di setiap seat penumpang terdapat Audio and Video on Demand (AVOD) dengan LCD yang touch screen dilengkapi  head set sehingga bisa menikmati aneka menu hiburan: musik dengan berbagai genre; film mulai dari kategori: laga, drama, kolosal, hingga komedi; games interaktif yang seru abiss; sajian dokumenter; juga ada Live TV pula. Kalaupun ingin mendengarkan musik sambil membaca, tersedia Majalah Colours, majalah premium milik Garuda Indonesia yang tampil lebih segar dan elegan, dengan pilihan konten dan sajian fotografi bintang lima.
Gambara dari SINI
Baru kemudian saya ketahui jikalau semua fasilitas dan aksesoris yang serba special tersebut sebagai komitment dari  Garuda Indonesia Konsep dimana perusahaan melakukan program peremajaan untuk armada-armada lama dengan mengganti interior pesawat dengan nuansa keramahtamahan Indonesia yang diterjemahkan dalam ikon-ikon berbasis  pancaindra, antara lain tercermin dari penggunaan bahan dan ornamen khas Indonesia untuk interior pesawat, aroma wewangian bunga khas Indonesia, musik khas Indonesia, serta cita rasa makanan dan minuman khas Indonesia dan menambah fasilitas audio video.

Fasilitas layanan lainnya yang membuat saya berdecak WOUW lagi dan lagi adalah paket konsumsi yang disajikan dalam rangka melengkapi kenyamanan selama perjalanan. Ada tawaran candy yang banyak, sekotak snack plus air sebotol air mineral, serta aneka soft drink yang segar. Dulu paket konsumsinya untuk penerbangan Surabaya – Jakarta adalah seporsi menu untuk makan dan bebarapa jenis minuman gratis tiss, bagi saya itu menu berat untuk durasi penerbangan sekira 60 menit. Jadinya saya lebih setuju ketika kemudian paket perpaduan makanan ringan dan minuman khas Indonesia yang disajikan yang disesuaikan dengan jarak penerbangan yang ditempuh. Lha ketimbang hanya sejam perjalanan dikasih menu makan kelas berat, yang terjadi kan kebanyakan dicome-comel gitu duang, kan mubadzir sisanya masih banyak dan pasti dibuang.

Makanya, meskipun tiket saya berlogo Economy Class, don’t worry be happy karena penumpang kelas ekonomi pun bisa menikmati perjalanan dengan santai dan nyamanan dengan desain kursi yang ergonomis: space untuk kaki yang lapang, hingga 31 inci, dalam Boeing 737-800 Next Generation yang dilengkapi dengan head rest fleksibel bisa disesuaikan senyaman posisi duduk kita.
Gambara dari SINI
Saya yang awalnya Wondering akut pengen naik pesawat Garuda, kemudian jadi wonderful gitu ketika mendapati di salah satu halaman majalah Garuda terdapat form isian menjadi member GFF. Dalam hati pun bersorak: Akhirnya aku bisa menjadi member GFF !

Dengan haqul yakin, saya pun segera mengisi form tersebut dan menyerahkannya pada Mbak Pramugari “ Form registrasi ini akan segera kami proses dan kartunya nanti akan dikirimkan sesuai alamat yang sudah ibu cantumkan di sini ya?” kurang lebih begitu respon santunnya. Dan saya lanjutkan dengan reformasi doa (yang sebelumnya berharap mencicipi naik pesawat  Garuda barang sesekali), berganti dengan doa: semoga bisa lebih sering naik pesawat Garuda.

Kan kalau bisa sering-sering naik Pesawat Garuda secara linear pula akan memberikan impact terhadap perolehan point GarudaMiles. Lha setiap kali flight dengan pesawat Garuda kita mendapatkan point reward secara proporsional dengan jarak miles yang ditempuh. Semakin sering dan semakin jauh jarak penerbangan, otomatis peluang empuk untuk mengumpulkan  point rewardnya yang bisa ditukarkan dengan Award Ticket ke destinasi sesuka-suka kita, atau bisa juga untuk Upgrade Awards kelas penerbangan, misalnya dari kelas ekonomi ke bisnis.  Serunya lagi, penukaran point award ini bisa menjadi alternatif  hadiahkan bagi keluarga, temen ataupun orang lain yang kita anggap special deh. Buktinya itu tuh, pengalaman pertama saya menggunakan Pesawat Garuda kan tiket gratis hasil penukaran point GFFnya teman.
My New and Old GFF Card: Ngarep naik kelas jadi SILVER!
Apakah point plus memiliki member card GFF?

There are so many benefit from being member of GarudaMiles, seperti: konter check-in khusus di bandara, kuota bagasi tambahan, prioritas baggage handling, prioritas wait-list untuk reservasi tiket, akses untuk airport lounge Garuda Indonesia, dan masih banyak lagi penawaran menarik dari partner Garuda Indonesia di seluruh dunia. Ayoooo, jangan lewatkan untuk mendaftarkan diri menjadi anggota GarudaMiles sesegera mungkin begitu petama kali naik pesawat Garuda agar semua point plus-plus tersebut juga bisa Anda miliki. *Gayanya sudah mirip Public Relation apa belum neh?*

Saya lantang pamer demikian, juga merupakan ekspresi kebersyukuran karena Setelah pengalaman pertama naik Pesawat Garuda yang membuat saya takjub sekaligus mlongo koyo wong ndeso (memang aslinya wong ndeso) mendapati Excellent Service Garuda Indonesia yang Paripurna, Some How saya berkesempatan menikmati perjalanan bersama Maskapai Terbaik Indonesia pada periode-periode selanjutnya (termasuk yang kisah yang membuat saya jadi penumpang prioritas di awal tulisan ini)

Bahwa sugesti positif akan membawa aura yang positif, keyakinan yang kuat akan memberikan energi yang luar biasa dan sesuai dengan isi sebuah hadist Qudsi yang artinya:
“Aku menurut sangkaan hamba-Ku kepada-Ku”.
Dokumentasi pada Penerbangan terbaru (2013)
Setelah pengalaman pertama naik Pesawat Garuda  yang bikin saya terpana hingga melambung ke langit itu,  ehhh dari instansi kerja  tak lagi memberlakukan alert sistem yang membedakan antara staf dan pimpinan dalam menggunakan jasa penerbangan. Tak ada lagi diskriminasi buat staf untuk menikmati perjalanan nyaman dan aman bersama Maskapai Terbaik Indonesia tersebut. The One and Only Reason adalah: Tarif Garuda semakin kompetitif dengan standar pelayanan prima paripurna. Dengan harga tiket yang rata-rata murah dan mendapatkan fasilitas lebih lengkap dan oke, sapa yang tidak bergairah untuk lebih memilih penerbangan dengan pesawat Garuda ?.

Perbaikan system pelayanan yang dinamis, selain memperbaharui fasilitas-fasilitas fisik yang diperuntukkan bagi penumppang, Maskapai Terbaik Indonesia itu juga bisa menyelaraskan harga tiket pada level yang kompetitif dengan maskapai penerbangan lainnya. Tiket Pesawat Murah dengan fasilitas exclusive sudah menjadi salah satu misi Pesawat Garuda. Mungkin ada yang mau tahu banget, destinasi mana sajakah yang bisa dijangkau dengan Tiket Pesawat Murah dari Garuda Indonesia tersebut?

Tidak usah terkaget-kaget, saat ini jangkauan penerbangan pesawat Garuda sepanjang tahun senantiasa ada penawaran promo tiket pesawat murah untuk berbagai destinasi domestik maupun interasional yang siap di booking.  Setidaknya 36 rute penerbangan internasional sudah eksis ditempuh oleh pesawat Garuda dengan gagah berani. Sedangkan untuk rute domestik, sudah 40 bandara dalam negeri eligible yang mulus sebagai landas pacu pesawat Garuda.

Dan kabar gembira bagi yang mobilitasnya tinggi ke Balikpapan, seperti dilakoni oleh salah satu keponakan saya yang bekerja di Kalimantan. “Jatah tiket dari perusahaanku kan Pesawat Garuda, lha Garuda Balikpapan belum ada. Kan sayang banget Lek, aku harus pakai pesawat lain yang fasilitasnya dibawah Pesawat Garuda”, demikian curhatnya di awal-awal kerja di Kalimantan. Sekarang sudah tersedia Garuda Balikpapan, artinya keponakan saya tersebut sudah tidak perlu galau lagi untuk menempuh ritme mudiknya dengan menggunakan Pesawat Garuda Balikpapan - Surabaya. Maka saya yang juga memimpikan untuk mbolang ke Tenggarong, sudah bisa tuh naik Pesawat Garuda Balikpapan (kalau sudah ada rejeki untuk jalan-jalan tentunya, hehehehee..) suatu saat nanti, Aamiin.
Gambar dari Web https://www.garuda-indonesia.com
Kembali lagi dengan pengalaman saya ketika datang injury time yang Alhamdulillah happy ending karena reaksi responsif yang dilakukan oleh Tim Maskapai Terbaik Indonesia tersebut, sehingga saya tetap bisa berangkat sesuai nomer penerbangan yang tertera pada tiket. Dan Seandainya karena sebab yang unpredictable sehingga ternyata sampai di airport sudah sedemikian mepet, maka ada opsi preventif untuk meminimalkan ‘dampak kekacauan’ yang mungkin timbul jika datang mendekati waktu boarding.

Sudah Familiar dengan Check in ON line system kan ya? 

Nah, checking in on line ini pun bisa dilakukan oleh setiap calon penumpang Pesawat Garuda. Selain bisa menghemat waktu saat proses check in yang diganti dengan cukup melapor saja. Manfaat lainnya adalah kita bisa memilih seat favorit. Bagi yang phobia dengan ketinggian, ngeri saat posisi duduknya dekat emergency exit atau gak nyaman kalau tempat duduknya dekat jendela, dengan check in on line memberikan kita kesempatan untuk booking tempat duduk senyaman mungkin. Tentunya selama seat tersebut belum dikapling oleh penumpang lain lho ya?

Selain menjadi problem solving jika (karena unpredictable situation) kita tiba di bandara dalam injury time, Check in secara ON line system ini menjadi sedemikian menghebohkannya bagi saya karena saya bisa BEBAS memilih posisi tempat duduk. Saya jatuh cinta untuk duduk dekat jendela sejak pertama kali naik Pesawat karena bisa leluasa untuk menikmati pemandangan yang terhampar di seberang kaca jendela. Makanya, duduk di dekat jendela mnejadi posisi favorit saya jika naik pesawat.

Doc. pribadi
Alasan yang mendasari kenapa saya suka tempat duduk yang dekat jendela karena berada di udara (menempuh perjalanan jalur udara) RASANYA lebih lama daripada di permukaan bumi, itu yang selalu saya rasakan ketika naik pesawat. Pertama kali naik pesawat, saya pikir mungkin euphoria cah ndeso pertama kali naik pesawat serta di perkuat oleh guruan teman-teman ketika itu “efek orang yang biasa naik bus umum tuh…"

Tapi setelah berkesempatan beberapa kali menempuh perjalanan udara saya makin yakin jika waktu 1 (satu) jam berada di atas permukaan bumi memang lebih lama daripada di bumi. Ini BUKAN semata refleksi perasaan ‘merasa’ walaupun penunjukan jam dan gerak jarum detik di arloji saya tidak mengalami perlambatan. Akhirnya file di memory otak saya ada yang terbuka, tentang pelajaran Fisika pada bab yang membahas tentang Teori relativitas. Salah satu soal Fisika yang masih saya ingat adalah tentang dua orang yang satu di kirim ke luar angkasa dan satunya tetap tinggal di bumi. Yang ditanyakan, setelah 10 tahun di suruh menghitung usia mereka *Wahhh*…Nah inilah yang kemudian saya gunakan untuk kembali berargumen  bahwasanya semakin jauh dari bumi maka waktu akan lebih lambat (point teori relatitivitas yang bisa saya pahami).

Setelah sajian konsumsi kandas, baca-baca buku membuat saya pusing (gak bisa baca buku saat dalam perjalanan), opsi yang asyik adalah mendengarkan music dengan head phone yang di sediakan pesawat sambil sok PeDe bergaya ala fotographer mengcapture pemandangan di luar jendela (sayangnya sebagian koleksi foto-foto tersebut terbawa notebook yang kecopetan saat naik bis). Padahal saya sudah madep mantep, kapan-kapan bisa dibuat cerita tentang How I feel being special passanger saat terbang bersama Pesawat Garuda.

Salah satu View favorit: landscape saat Pesawat Selesai Take Off
Dengan duduk di dekat jendela, membuat saya bebas  mengakses pemandangan di luar pesawat Garuda yang terbang gagah membelah angkasa. Saya bisa leluasa menikmati pemandangan di antara awan-awan dan landscape nun jauh di bawah. Salah satu view langit yang saya sukai adalah melihat gumpalan-gumpalan awan, apalagi saat senja menjelang dengan cuaca yang cerah ceria dimana lazuardi akan tampak memukau oleh hiasan gumpalan awan berserat jingga yang dihasilkan dari pancaran spectrum cahaya tampak matahari (dengan frekwensi dan panjang gelombang tertentu) yang dihamburkan oleh lapisan atmosfer. Imajinasi waktu kecil, mengkhayalkan bahwa gumpalan awan jika di sentuh akan lembut seperti kapas atau busa sabun. Menghayalkan suatu ketika bisa berada sangat dekat dengan awan-awan di langit. Melalui selapis kaca jendela Pesawat Garuda, Saya nikmati  aneka jenis awan, Commulus, Stratus atau Cirrus dengan luapan rasa takjub akan kebesaran ILAHI dalam gelayutan awan-awan berpadu hamparan bumi di bawah, Subhanallah.
Sayap Pesawat Garuda di antara awan-awan
Eh, iya….ada fasilitas In-flight Connectivity lho dalam penerbangan dengan Pesawat Garuda. Menu macam apa pula itu?

Tentunya sudah paham kan jika lalu lintas on line di gadget harus di OFF kan selama penerbangan? Meskipun sudah banyak yang memahami maksud dan tujuan pemberlakuan tersebut, tapi tak jarang saya melihat penumpang yang baru mau mematikan HPnya setelah diingatkan secara langsung oleh Pramugarinya.

So, dalam rangka mengakomodasi kebutuhan konsumen (penumpang) akan kebutuhan untuk SELALU terhubung saat di udara, Pesawat Garuda memberikan fasilitas In-flight Connectivity. Terobosan yang luar biasa kan? Kalau jarak tempuh hanya cukup satu atau dua jam, mungkin bagi sebagian penumpang masih bisa menunda sementara waktu jalur komunikasi secara on line. Tapi bagi para pelaku bisnis atau decision maker yang diharapkan bisa membuat keputusan strategis secepatnya, tentu durasi perjalanan satu jam tanpa bisa berkontak komunikasi akan sangat merugikan. Nah, apalagi jika perjalanan tersebut harus ditempuh sampai sekian jam, atau bahkan berpuluh jam seperti perjalanan haji?

Maka, dengan In-flight Connectivity memungkinkan setiap penumpang bisa mengakses email dan berbagai sosial media selama dalam penerbangan. Istimewanya pula layanan ini tersedia untuk seluruh kelas penerbangan Pesawat Garuda, mulai kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif. Untuk menikmati layanan In-flight Connectivity, penumpang hanya harus terhubung dengan jaringan WiFi Pesawat Garuda saja kok. Cekidot caranya di bawah ini:

Gambar dari Web https://www.garuda-indonesia.com
Demikian fantastisnya layanan yang diberikan oleh Maskapai Terbaik Indonesia, sebelum dan selama penerbangan.

Dan Saya suka menyebut Garuda Indonesia Experience, Excellent Service yang Paripurna karena Garuda Indonesia Airways sebagai produsen jasa  menawarkan layanan istimewanya hingga penerbangan sudah usai. Artinya, kita (penumpang) TAK SEKEDAR menikmati penerbangan yang aman dan nyaman (safe, secure and comfort)  dan setelah itu habis urusan. Tidak demikian dengan Total Quality Management yang diterapkan oleh Garuda Indonesia  karena masih ada excellent service after flight.

Lantas adakah Excellent Service after Flight (selain perolehan poin reward melalui GarudaMiles)? Fitur excellent service after flight jika naik pesawat Garuda Selain point reward bagi penumpang yang sudah terdaftar dalam GarudaMiles yang berkorelasi dengan frekuensi penerbangan bersama Pesawat Garuda, Icon after Flight lainnya adalah: Boarding Pass True Value?  

Sama-sama tiket ekonomi dengan perbedaan harga yang tidak significant, tapi mendapatkan pelayanan prima yang paripurna, tak perlu lagi ragu-ragu untuk memilih Pesawat Garuda, baik untuk perjalanan dinas, bisnis, pribadi ataupun bersama keluarga tercinta. Kenapa sampai segitunya saya bisa bilang pelayanan prima yang paripurna? Selain aneka keistimewaan yang telah saya kisahkan di atas, bentuk ke-prima-an layanan Maskapai Terbaik Indonesia adalah kertas Boarding Pass yang dulunya tak lebih sebagai bukti sah untuk penerbangan dan setelahnya tak lebih hanya sesobek kertas bekas tanpa nilai, TAPI tidak demikian halnya bagi boarding pass-nya penumpang Pesawat Garuda lho?

Tiket Murah siap di booking, layanan istimewa dengan comfortnya telah memanjakan panca indera para penumpangnya dan sambutlah kenikmatan lain dari kertas bekas si Boarding Pass yang telah terpaketkan dengan aneka diskon dengan harga istimewa di banyak toko, hotel, resor, spa, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, restoran maupun penyewaan mobil melalui program Boarding Pass True Value yang ditawarkan maskapai penerbangan yang telah berhasil membukukan sistem managementnya yang mengacu pada Total quality Managemnet ini dalam rangka memberikan pelayanan prima bagi para penumpangnya.

Caranya pun sangat-sangat simpel, cukup  dengan menunjukkan Boarding Pass yang belum lewat dari 7 (tujuh) hari dari  tanggal perjalanan yang tertera di Boarding Pass di tempat-tempat yang telah bekerjasama dengan Maskapai Penerbangan Pesawat Garuda dan silahkan menikmati sepuasanya penawaran eksklusif tersebut. Nah, jangan buru-buru membuang kertas Boarding pass penerbangan bersama Pesawat Garudanya ya?

Bagaimana dengan prosesi Claim Bagasi penumpang?

Menempuh perjalanan dengan penerbangan, tentu tak bisa dilepaskan dengan koper-koper besar? Iyalah, pergi jauh-jauh rasanya gak afdhol kalau tidak membawa oleh-oleh. Untuk urusan bagasi ini, jangan resah dan gelisah, proses pengambilan travel bag untuk penumpang Pesawat Garuda memiliki tempat tersendiri, jadi tidak perlu riweuh bercampur dengan maskapai lainnya, sehingga bisa lebih cepat dan mudah mengambil travel bag serta semua barang-barang yang ditaruh di bagasi pesawat.

Untuk tindakan preventif ANDAI terjadi kehilangan, sangat penting dan menyematkan kartu nama, alamat dan nomor telpon (noted: BAHASA INGGRIS) pada travel bag kita agar memudahkan identifikasi jikalau saja terjadi ketlisut atau kehilangan di perjalanan. Kartu identitas untuk bagasi  tersebut bisa didapatkan di semua loket check-in Garuda Indonesia dan GRATIS.
Gambar dari Web https://www.garuda-indonesia.com
Jika preventif terhadap bagasi kita sudah dilakukan dan terjadi kehilangan, maka Pencarian Bagasi bisa langsung KLIK INI dan isikan informasi terkait yang dibutuhkan. Cukup dengan memasukkan nama dan nomor referensi yang telah disediakan oleh petugas pelayanan bagasi Garuda Indonesia, kemudian klik  "submit" dan sistem akan menginformasikan status bagasi kita yang kesasar. Atau, bisa juga melalui tombol "Contact Your Airline" dan akan langsung Tim Garuda Indonesia, yang akan segera merespon melalui telepon atau email.

Dengan implementasi Konsep Garuda Indonesia Experience, Excellent Service yang Paripurna, menjadi Sangat lazim jika Garuda Indonesia mengukir banyak prestasi di skala Internasional, antara lain:
  1. Pemenang penghargaan "Passenger Choice Awards 2014" untuk kategori "Best in Region : Asia and Australasia" selama dua tahun berturut-¬‐turut dari "Airline Passenger Experience Association" (APEX) – asosiasi peningkatan layanan penerbangan yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.
  2. Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar berhasil meraih anugerah “APAC Airline Executive of the Year 2014” dari CAPA Center for Aviation – institusi independen yang menganalisa maskapai dan industri penerbangan yang berkedudukan di Sydney, Australia dalam acara “CAPA Aviation Awards for Excellence”.
  3. Pada tahun 2010, Garuda meraih penghargaan dari CAPA sebagai “Airline Turnaround of The Year”. Penghargaan ini diraih Garuda atas keberhasilan dalam melakukan transformasi perusahaan dan program perbaikan dan peningkatan di berbagai bidang.
  4. Pada tanggal 15 Juli 2014 lalu dalam acara “Fanborough Airshow 2014” di London, Inggris, Garuda Indonesia meraih penghargaan “The World’s Best Cabin Crew 2014” dari Skytrax.
  5. Garuda Indonesia berhasil meraih predikat sebagai “The World Best Economy Class” dan “Best Economy Class Seat” ( tahun 2013)
  6. Pemenang penghargaan "Passenger Choice Awards 2014" untuk kategori "Best in Region : Asia and Australasia" selama dua tahun berturut-¬‐turut dari "Airline Passenger Experience Association" (APEX) – asosiasi peningkatan layanan penerbangan yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.
Testimoni Adik Ipar yang sedang menempuh program beasiswa di Perth, bukti Tiket Pesawat Murah Garuda
After All,
Bersama dengan cerita pengalaman saya naik Pesawat Garuda dan ditambahi  sekilas (singkat) review tentang Maskapai Terbaik Indonesia,  semoga pencapaian prestasi dan unjuk kerja prima yang paripurna bisa lebih baik lagi, sesuai dengan spirit kerja yang dipedomani oleh segenap tim Garuda Indonesia Airways “ One Tim One Spirit One Goal ~ Emirsyah Satar, Dirut Garuda Indonesia ”.


Garuda Indonesia Experience, Excellent Service yang Paripurna 
diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Bersama Garuda Indonesia 



References:
1. https://www.garuda-indonesia.com
2. https://garudamiles.com/



22
Share
Internet sudah menjadi salah satu piranti lunak yang digunakan sampai ke pelosok daerah. Internet sudah menjaid bagian dari kebutuhan untuk bersosialisasi dan eksistensi. Dan mengoptimalkan pemakaian internet secara lebih wise tentu menjadi harapan kita semua. Lha ketimbang menggunakan internet hanya untuk berkomunitas galau ria atau wira-wiri mengintip gosip seleb yang sedang cari popularitas. Kan gak ada benefitnya buat kita ? Sedangkan Bismillahirrahmaanirrahiim internet menawarkan banyak pintu dan kesempatan yang menguntungkan, salah satunya dalam rangka mendapatkan sumber penghasilan tambahan. 

Hari gini, siapa coba yang tidak terpanggil untuk mendapatkan income tambahan untuk menopang gaji kita yang sifatnya fixed (at least, jika semacam saya yang berstatus pekerja dengan gaji tetap).  Jika asa ingin mendapatkan passive income, maka dipertemukan dengan Buku Sukses Membangun Toko Online bisa menjadi salah satu jawabannya. 

Iyap, Toko Online sudah semakin membumi sekarang kaena Area pemasaran yang lebih luas, promosi yang tiada batas dan flexibilitas waktu berbisnis.  Tapi masih banyak yang bingung: gimana caranya membuat toko on line? Bagaimana menghandlenya? Bagaimana cara penjualannya? Bagaimana mekanisme pembayarannya? Bagaimana promosi yang efektif dan efisien? Bagaimana...bagaimana...bagaimana...#lha kok jadi mirip nyanyi dangdut ini ya?

Dan bejibun tanya BAGAIMANA membangun toko online yang handal dan survive dalam percaturan bisnis online ini bisa ditemukan jawabannya dari: 
  1. Judul buku : Sukses Membangun Toko Online
  2. Penulis: Carolina Ratri
  3. Penerbit: Stiletto Book
  4. Tebal Buku: 211 Halaman
  5. No ISBN: 978-602-7572-29-4

Membuat Toko Online bisa dipelajari dari buku Sukses Membangun Toko Online. Kenapa saya bisa madep mantep bilang demikian? Oke, let’s see inside from this book guys.....

Buku yang berisikan 8 Bab (selain Bab Pendahuluan dan Penutup) ini dengan gamblang menguraikan tahapan demi tahapan membuat toko online. Pada tahap awal, yakni persiapan toko online, sudah harus ditentukan sistem penjualan, produk yang akan dijual apa saja, jasa pengiriman yang digunakan dan jalur pemesanan, semuanya perlu dilist dengan cermat dan jelas.

Setelah tahap persiapan already fixed, it’s time to start membuat situs web toko online dengan desain yang terlihat profesional karena first image sangat penting untuk meyakinkan [calon] pembeli dalam membuat keputusan lanjut pilah-pilih barang atau just stop it tanpa menlihat lebih banyak isi toko online yang sedag dikunjunginya. Untuk itu, sebaiknya sebuah toko online fokus dengan contentnya, jangan terlalu banyak pernak-pernik yang bisa mengalihkan perhatian sang calon pembeli, juga jangan terlalu banyak iklan yang akan membuat pengunjung toko pindah ke lain hati eh..toko online ding. 

Situs Toko Online yang sudah siap launching tentu perlu manajemen konten [isi] dan langkah mempercantik tampilan toko online yang dimulai dengan membuat pos produk yang dilengkapai foto, penampakan profil empunya toko juga sangat penting lho?   Ketika toko online sudah dapat di akses semua orang, untuk menjadikan toko online sukses tentu butuh PROMOSI secara berkala  dan berkelanjutan.  Dalam buku Sukses Membangun Toko Online ini dijelaskan bagaimana dan apa saja media yang bisa optimal digunakan untuk mempromosikan toko on line.  Juga dijelaskan bagaimana cara menganalisis pengunjung web dan mendapatkan pelanggan yang loyal. Banyak pengunjung web yang tumpah ruah saja kan tidak cukup? Ekspektasi setiap owner toko online pastinya ya banyak yang membeli dan membeli lagi. Itu artinya, toko on line tersebut memberikan unjuk kerja yang prima sehingga bisa membuat pembeli loyal dan dengan suka rela mereferensikan toko online tersebut pada teman dan relasi-relasinya.

So, Anda tertarik untuk membuat Toko Online? Temukan guidance lengkapnya dalam buku Sukses Membangun Toko Online ini yaaa.. Sudah terpajang manis di etalase-etalase toko buku nasional kok #promosi amatir


 “Tulisan ini disertakan dalam Review Buku  Sukses Membangun Toko Online”


♠♠♠ Facebook | Twitter | Instagram | Linkedin ♠♠♠  



25
Share
Sepertinya lagu NOVEMBER RAIN senada dengan iringan hujan yang mulai akrab menjamah bumi, Alhamdulillah sukses  menghalau berlapis-lapis galau akibat kemarau dari seantero penjuru dunia (tentunya yang memiliki dua musim). Alhamdulillah, sambil menikmati suara magis hujan dan aroma air yang bersenyawa dengan tanah, membangkitkan aneka fragmentasi rasa. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim  semoga  rerona rasa yang menyelusup di kalbu adalah doa agar untaian titik-titik air yang turun dari langit bermuatan energi berkah tiada jeda. Karena sejatinya musim hujan adalah musim turunnya berkah. Kalau terjadi banjir, tanah longsor dan kejadian-kejadian yang tidak selaras dengan definisi keberkahan, merupakan moment bagi kita semua untuk instropeksi diri: Nothing happen without any reason. 

Lantas apa hubungannya dengan judul Anda [sudah] beruban? Yang jelas, tulisan ini TAK hendak berbagi tips mengatasi uban agar tidak membanyak, juga bukan dalam rangka sharing pengalaman success story mencegah bermunculannya uban yang menghiasi mahkota indah kita.


Fenomena memiliki rambut yang mulai beruban di usia yang ‘semestinya’ belum pantas (menurut penilaian umumnya) untuk memiliki warna rambut yang memutih ini, memang telah berhasil menjadi ide cemerlang produk-produk “menghilangkan” uban. Juga aneka tips untuk mengatasi uban yang tumbuh lebih cepat di saat bilangan usia masih tergolong muda belia nan bau kencur. Tapi masih jarang yang mengekspos, alasan dan manfaat kehadiran sang uban tersebut. 

Nothing happen without any reason, ini juga berlaku untuk si uban. Bagi para donatur NH, saya yakin sudah pada membacanya Ada Apa dengan Uban ini. At least, saya juga baru mengetahuinya ketika membaca Majalah Nurul Hayat edisi 129 ( Oktober 2014). Dan ketika membacanya, saya kok jadi pengen menuliskannya di blog ini. #Ssstt, cari-cari alesan karena dilanda krisis up date blog. 

Honestly membaca artikel di rubrik kolom Islam dan Sains yang berjudul: Kenapa Rasulullah Melarang MenCABUT UBAN ini berasa maknyesss, minimal bagi yang dihinggapi galau akibat si uban “ Kok sudah ubanan secepat ini ya?”. Semoga,  dengan membaca postingan ngopas dari NH bisa jadi penyejuk hati bagi yang mendapati kehadiran uban dini, layaknya hujan yang turun menghapus friksi-friksi kekeringan akibat musim kemarau. 

Back to the point, daripada pusing tujuh keliling mencari sebab musabab tumbuhnya uban di usia dini, ada baiknya kita menyimak beberapa penjelasan tentang uban berikut ini:
  1. Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seorang beruban – walaupun sehelai –dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajadnya [HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’Ash Shigur mengatakan hadist ini hasan]
  2. Janganlah menyabut mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajad [HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadist ini hasan]
Dan secara penjelasan ilmiah, di tahun 2012, Ismael Galvan dari Museo Nacional de Ciencias Naturales, Spanyol melakukan studi, tentang uban. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata uban merupakan tanda bagi seseorang AKAN memiliki hidup panjang dan sehat. Namun kabar kurang baik bagi yang memiliki rambut merah karena ini terkait dengan tingkat yang lebih tinggi untuk mengidap kanker. “Pada manusia, melanin kulit, rambut dan bulu merupakan jenis yang sama. Hal ini membatasi pengetahuan pada konsekuensi fisiologi pigmentasi”, kata Galvan.

Uban menandakan absennya melanin. Artinya, uban merupakan tanda hidup yang sehat. Anda [sudah] beruban, padahal umur masih 17 tahun? Gak perlu panik buat nge-cat jadi hitam lagi dunk. Atau meng-high light jadi merah, kuning hijau, ungu, pink? Mending enjoy saja, keren kan masih muda sudah beruban. 

So, Anda Sudah beruban? Awesome tho?

Seru-seruan, Biar ada hubungannya dgn November Rain, 
Klik dulu Gun 'N Roses ini #IloveThisSong


26
Share
Keinginan dan hasrat untuk mengirimkan tulisan ke media cetak sudah cukup lama menggebu, apalagi ketika membaca salah satu postingan Mbak Haya Aliya Zaki men-sharing hasil beliau mengikuti Workshop dan Kompetisi Menulis Rubrik Gado-gado Majalah Femina. Tapi ya dengan pembenaran dan excusing ini dan itu, yang terjadi adalah No progress, No trial yet. Bismillahirrahmaanirrahiim, dua bulan belakangan ini cukup cering menyimak kabar-kabari di FB mengenai kesuksesan menayangkan tulisan di media cetak, sepeti yang telah berhasil dilakukan oleh Mbak Ika Koentjoro, Mbak Ardiba dan banyak lagi lainnya (sampai lupa satu persatu siapa saja yang sudah eksis manis tulisannya menghias media cetak). Jadi melafalkan mantra sakti MAN JADA WA JADDA buat mencoba kirim tulisan mengenai sebuah frase tentang NILAI UANG RECEH (an) yang momentnya terjadi bersama Azka (anak nomer 3). 

Untuk “mendisiplinkan” diri menulis secara sistematis dan terarah, saya simak ulang beberapa karya tulis teman-teman yang sudah di eprup di Republika. Fokus saya, memang mau mengikuti jejak-jejak sukses yang telah ditorehkan teman-teman di Leisure Republika. Sudah pada paham kan kalau stylish tulisan saya kebanyakan ngglambyar dan nglantur. Oleh karena itu, saya amat sangat me’warning diri untuk menulis sesuai pakem yang telah ditentukan. Kemana tujuan kita, maka kita perlu memahami seluk-beluk tata tertibnya agar bisa diterima kan? Dimana bumi di pijak, di situ langit di junjung. Kira-kira begitulah jika dibuat peribaratan. 

Dan untuk lebih meyakinkan, saya pun menyelusuri jejak mension Mbak Ika Koentjoro yang mengarah ke FBnya Leisure Republika, menyimak dengan seksama rule dan menjadi pedoman saat menuliskan percakapan saya dengan Azka. Tanggal 2 Nopember 2014, saya kirim naskah by email dan 11-11-2014 Alhamdulillah sudah ditayangkan dengan manis tulisan sederhana saya tersebut. 
Pinjam dari Mbak Ika Koentjoro
Bagi yang belum membacanya di harian Republika, dan sapa tahu ingin juga mengetahui isi tulisan saya tersebut, maka berikut ini draft aslinya bisa disimak:  
Menggunakan uang recehan, sepertinya menjadi salah satu alasan banyak orang tua dalam rangka mengajari anak-anak agar memiliki kebiasaan berbagi. Dengan ikhlas kita bilang ke anak-anak untuk memberikan uang recehan ketika ada pengamen di rumah, di area traffic light dan juga dimasukkan ke kotak amal. Minimal saya dan suami juga menggunakan cara ini untuk menumbuhkan jiwa suka berbagi dalam diri anak-anak kami. Dalam perkembangannya, memang ada hasilnya. Bahkan mereka dengan ringan memberikan dengan nilai nominal yang lebih besar manakala baru mendapat uang pesangon saat mudik. Alhamdulillah, mereka tidak berstigma kalau memberi dan berbagi itu cukup dengan uang recehan. 
Tapi buat Azka ternyata memiliki stigma lain yang berada diluar dugaan saya. Ternyata, Azka beranggapan bahwa peruntukan uang recehan (koin) ya untuk disumbangkan atau dibagikan seperti yang biasa dilakukannya. Jika belanja atau membeli sesuatu barang/benda itu ‘tidak bisa’ menggunakan uang recehan. 
Azka juga beranggapan menggunakan uang koin untuk belanja itu bikin gak PeDe. Ini saya ketahui ketika mengajaknya belanja ke sebuah minimarket. Karena kebetulan di dalam tas ada sejumlah uang recehan, maka saya membayar dengan menyertakan beberapa koin uang pecahan sehingga pas dengan harga barang yang kami beli, kan lumayan tidak perlu nunggu uang kembalian.
“ Boleh ya bayar pakai uang koin gitu, Bund?” tanya Azka saat tiba di rumah.
“ Ya bolehlah, kan ini uang resmi untuk jual beli, Ka..”
“ Oooo…ehm, tapi kan malu Bund belanja di ****mart kok pakai uang koin..”
“ Azka, meskipun uang recehan atau koin itu nilainya kecil, tapi tetap uang yang bisa digunakan untuk belanja dan kita tidak perlu malu untuk menggunakannya. Uang seratus ribu, jika kurang seratus Rupiah saja, tidak bisa genap menjadi seratus ribu kan?” Azka memang tertawa mendengar penjelasan saya tersebut. Entah karena ada bagian yang lucu atau dia sudah memahaminya?
Saya perlu mengajari Azka untuk bisa menghargai nilai uang recehan. Hingga beberapa hari berikutnya, saat pulang sekolah, saya ajak dia mampir SPBU. Sebelumnya saya sudah menyiapkan sejumlah uang pecahan koin untuk membeli bensin.
“ Ini nanti uangnya kasihkan pada Bapak petugas itu ya..?”
Azka tak langsung menerima uangnya “ Ehmm, nanti kalau gak boleh gimana Bund? Kalau orangnya marah bayarnya pakai uang koin gimana?”
“ Coba saja Azka kasihkan uangnya nanti ya?”
Azka agak ragu-ragu dan sambil tersenyum malu-malu ketika memberikan uang koin tersebut “ Pak, ini uangnya untuk bayar BBM…”
“ Tuh kan, gak apa-apa menggunakan uang koin untuk beli bensin?”
“ Hehehhee..iya Bund dan uangnya langsung diterima “ jawab Azka dengan nada riang.
Kemudian saya jelaskan bahwa uang koin (recehan) maupun uang yang nilainya besar, sama-sama memiliki fungsi yang sama sebagai alat pembayaran yang sah. Selama uang yang kita gunakan itu asli, jika ada yang menolaknya ketika kita pakai untuk membeli atau membayar, maka orang tersebut bisa terkena sanksi hukum.
“ Jadi Azka tak perlu gengsi atau ragu-ragu jika suatu saat pakai uang recehan untuk jual beli ”
Memberi kesempatan Azka untuk membayar menggunakan uang recehan, sesekali memang tetap kami lakukan, tentu saja dalam konteks untuk menanamkan penghargaan terhadap hal-hal kecil yang sebenarnya juga memiliki nilai penting.  Semoga Azka tak hanya bisa menerima penjelasan mengenai arti uang recehan, tapi juga bisa menghargai hal-hal kecil lainnya. Bahwa segala sesuatu berawal dari kecil, gedung yang besar juga dibangun dari komponen-komponen kecil.
Tuh kan banyak uang recehannya
Nah, bagi yang sudah punya ide, cerita, kisah dan peristiwa menarik dan cocok untuk Rubrik Buah Hati, bisa disimak SOP yang saya ambil dari FB Leisure Republika, semoga semakin menguatkan niat bagi siapa saja yang ingin berbagi pengalaman.
Naskah ditulis dengan sudut pandang 'saya', menceritakan cara ayah dan bunda mengatasi suatu tantangan pengasuhan. Temanya beragam, mulai dari cara menjelaskan makna demonstrasi, mengenalkan anak guna menabung atau pengalaman lainnya yang dialami bersam sang buah hati. Sedangkan teknis penulisannya adalah:
  1. Pilih satu tema utama, usahakan temanya spesifik dan berisi diaog antara orang tua dengan anandanya
  2. Sertakan informasi nama dan usia anak yang diceritakan, jumlah anak dalam keluarga
  3. Sertakan foto penulis dengan anak yang diceritakan dalam naskah. Foto dengan seluruh anggota keluarga akan menyulitkan pembaca untuk mengenali anak mana yang diceritakan. Foto harap dilampirkan dalam attachment terpisah dari naskah. Untuk tampilan yang lebih bagus, foto sebaiknya bukan merupakan jepretan kamera ponsel dan berukuran LEBIH dari 150 KB.
  4. Tulisan berkisar antara 2500 hingga 3000 karakter
  5.  Naskah dan foto dapat dikirimkan melalui email leisure@rol.republika.co.id
Nah kan, tidak sulit tho? Jangan lupa dan wajib diingat pula untuk mencantumkan nama lengkap, alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan nomor rekening.

Selamat menulis dan jangan ragu untuk segera mengirimkannya ke redaksi mana saja yang sesuai dengan minat dan tema tulisan yang akan (diharapkan) bisa ditampilkan pada media cetak. 




39
Share
 “ Dunia itu besar, anakku. Dan kejam. Banyak orang yang lebih senang melihat kita jatuh dan tersungkur. Tapi, kamu lihat kan? Kita selalu bangkit. Lagi dan lagi. Banyak orang yang mati-matian berharap kita menyerah. Namun, kamu sadar kan? Kita masih bertahan. Banyak orang yang tidak ingin kita bahagia. Namun, kamu lihat kan? Kita selalu jeli mencari noktah bahagia yang terselip di setiap hal kecil yang kita punya. Dunia itu besar, anakku. Dan kejam. Tapi kita akan buktikan bahwa tidak satu keadaan pun dapat membuat kita kalah dan menyerah.“ 

Saya sengaja mengutip frase yang Bismillahirrahmaanirrahiim terdapat pada bagian awal dari Letters to Aubrey sebagai prolog untuk mengikuti GA membuat review untuk:
  1. Judul buku  : Letters to Aubrey
  2. Penulis        : Grace Melia
  3. Penerbit      : Stiletto Book
  4. Tebal Buku : 266 Halaman
  5. No ISBN     : 978-602-7572-27-0
Membaca buku yang berisikan 93 judul surat yang ditulis oleh seorang Mami hebat bernama Grace Melia untuk putri tercinta: Aubrey Naiym Kayacinta. Serangkaian tulisan dalam bentuk surat yang dijilid dalam buku non fiksi, sarat dengan rasa cinta yang luar biasa tanpa jeda. Bagaimana pengharapan akan segera lahirnya sang bayi mungil dalam melengkapi mahligai pernikahan, suka cita dan  setumpuk impian cinta sudah rapi dipersiapkan sejak saat kehamilan. 


Dan cinta itu pun langsung dihadapkan pada perjuangan sejak proses persalinan. Cinta itu bukan hanya kebahagiaan, tapi juga penuh pengorbanan seperti yang ditunjukkan oleh mami dan papi Ubii dalam keberterimaan bahwa putri semata wayang mereka yang lahir dengan Congenital Rubella syndrome yang menyebabkan kelainan jantung bawaan, gangguan pendengaran sangat hebat, gangguan saraf dan gangguan motorik. 

Yaaah, setiap surat yang ditulis oleh Mami Ubii, memperlihatkan bahwa orang tua yang hebat merupakan hasil proses belajar dari "buku" yang memiliki content tak terbatas yang bernama ANAK. Tak hanya menguraikan pendar-pendar kebahagiaan, tapi juga ungkapan jujur yang dialami dan dirasakan oleh Mami Ubii, baik saat suka maupun ketika berada di titik nadir. Bisa kita jumpai di semua akhir surat-suratnya, terdapat frase yang merangkum perasaan si Mami Ubii mulai dari ungkapan suka cita, seperti: Lots of love, Your Worried Mommy, Your proud Mommy,  Your hoping Mommy, Your grateful Mommy, dan masih banyak lagi lainnya yang menunjukkan bahwa setiap moment merupakan fase pembelajaran sehingga Mami dan Papi Ubii bisa berdamai terhadap semua rasa sakit, lelah, cemas, takut, kecewa, marah dan berbagai ketidaknyamanan lainnya ketika kenyataan ‘melenceng’ jauh dari ekspektasi sebelumnya.

Juga pengakuan jujur kalau Mami dan Papi Ubii bukanlah sosok ortu yang super hero tanpa dinamika perasaan, seperti dengan jujurnya Mami Ubii juga menuliskan frase-frase di akhir suratnya dengan penyataan seperti: Your confused Mommy, Your scared Mommy, Your broken hearted Mommy, Your miserable Mommy, Your dissapointed Mommy, Your puzzled Mommy. Dan segala dinamika emosional, sang suami dengan segenap kebesaran hati bisa menghadirkan sosok dirinya yang mampu menenangkan dan meyakinkan jika Everything will be just fine. Hemmmm….so sweet, jadi inget lagunya Anang Hermansyah yang berjudul : AKU LELAKIMU #ciee-ciee

Melalui pilihan kalimat-kalimatnya yang lugas, surat-surat untuk Ubii ini memberikan wacana bahwa segala bentuk efforts yang dilakukan dengan dasar cinta dan harapan terbaik buat sang buah cinta, maka segala kelelahan akan terhapus dan kebahagiaan cinta akan terwujud. Membuat kita bisa lebih cekatan menangkap setiap fragmentasi yang tersebar pada setiap detik waktu. Salah satunya bisa dibaca pada judul surat: Ubii jatuh dari tempat tidur, Horeee….! 

Secara sepintas seperti ungakapan nyleneh bin aneh “ Wong anak jatuh dari tempat tidur kok malah bersorak?’. Tapi bagi mereka, peristiwa jatuhnya Ubii merupakan tamparan yang memberikan efek rasa bahagia, artinya sang anak sudah mulai bisa menggerakkan anggota badan yang merupakan kemajuan dari segi motorik kasar. 
“ … Today you taught us that an accident does not necessarily mean something bad. Sometimes it can be sign of something good to happen. Sometimes it can be lesson to be more careful and attentive…” (hal.  79)
As my personal confession, 
Membaca keselurahan Letters to Aubrey adalah bukti konkrit untuk kesekian kalinya BAHWA satu-satunya cinta antar manusia yang tanpa sarat adalah cinta orang tua pada anak-anaknya. 

Setidaknya, dalam logika sederhana saya menyimpulkan seperti itu. Lha pasangan kita yang menyatakan bisa menerima kita apa adanya, yang sebenarnya kanmasih memiliki syarat implisit lho. At least, in normally condition seorang laki-laki tentu akan mempersyaratkan menikah dengan wanita (lahir dan batinnya) kan? Demikian pula dengan wanita, mana ada yang bisa menerima jika ternyata laki-laki yang mengkhitbahnya bukan pria tulen? Akan halnya orang tua? Anak cowok atau cewek tidak menjadi masalah, bagaimanapun kondisi fisik dan non fisiknya, anak bagi setiap orang tua tetap mutiara hati yang paling sempurna. 

Maka, hubungan timbal balik Hukum Kekekalan Energi: AKSI = REAKSI, obviously rumus ini gagal untuk diimplementasikan terhadap aliran cinta, kasih dan sayang orang tua kepada anaknya. #UPS, kumat nglantur

Begitu pula, betapa otentiknya pengejawantahan kasih sayang orang tua yang tak kenal waktu dan tak bisa dihitung dengan mesin kalkusi  tercanggih sampai kapanpun, seperti Yang  telah dicontohkan oleh Si Emak Grace Melia dan sang suami. Sebagai orang tua Ubii, mereka saling bahu membahu membangun ketegaran, memupuk kekuatan dan memelihara segenap kasih sayangya agar senantiasa mengalir untuk putrinya, mengatasi segala lelah, mengabaikan berbagai bentuk galau, putus asa dan hempasan kekhawatiran, kekecawaan dan semua haru-biru kenyataan yang bermunculan akibat Congenital Rubella syndrome yang dialami oleh Ubii. BUT Ubii will always the perfect gift and the most beauty princess. (hal 108: best hope for best kiddo). 
Bikin tambah penasaran versi lengkap bukunya kan?
Melalui surat-surat yang ditulis dengan diksi yang cantik dan beberapa sisipan kalimat berbahasa Inggris, tak hanya berisikan curahatan tentang show of passion seorang ibu pada anaknya, bahwa ia dicintai dan akan selalu menjadi kebanggaan sebagaimana adanya. 

Melalui kumpulan surat-surat ini pula diformulasikan dalam rangka berbagi cerita dan informasi: perlunya sikap concern dan aware  untuk melakukan screening TORCH dan vaksin MMR sebelum berencana memiliki anak. Juga penyebaran informasi terkait TORCH dan MMR tersebut serta bagaimana sebaiknya menata hati dan mental untuk selalu peka sebagai orang tua, mendengarkan kata hati, terus mencari tahu, aktif berkonsultasi secara lebih spesifik, bukan hanya membagikan kegelisahan kita yang tak berujung pangkal. hal. 98( Teman Baru, Kesadaran Baru) dan hal. 102 (Tolong Bantu Mami, Ubii). Bersama buku ini pula dipaparkan informasi mengenai tahap-tahap pengobatan terhadap dampak Rubella (seperti yang dialami Ubii). 

Selain menyertakan informasi tentang pencegahan, pengobatan dan bagaimana menyikapi TORCH, juga terdapat sharing pengalaman bagaimana penulis menemukan ide-ide kreatif untuk menstimulasi tumbuh kembang Ubii, meracik menu makan yang sesuai, merancang mainan yang atractive tapi aman, juga proses untuk bersikap cool, calm dan tetap confident to survive even having kid with Congenital Rubella syndrome. 

Yang bikin Letters to Aubrey ini jadi lebih special, banyak part yang disampaikan dengan humble oleh  penulis, secara implisit memiliki pesan moral tanpa hendak menggurui para pembacanya. Pembelajaran untuk tidak lagi mengandalkan kekuatan diri sendiri tapi menyerahkan semuanya pada Tuhan. Belajar tidak lagi terlalu keras dalam menetapkan target dan tujuan, banyak bersyukur, 

Daann…. 93 judul tulisan Mak Grace Melia ini, akan kita temukan turning point kehadiran Ubii dalam kehidupan Grace Melia dan suaminya hingga bisa mengapresiasikannya menjadi muatan-muatan inspiratif yang sarat akan ruh motivasi pada simpul:
Bukan anak yang harus belajar dari orang tua, melainkan orang tualah yang seharusnya belajar dari anak-anak. Ahhh, sepertinya diriku belum belajar banyak dari anak-anak ? 
Dan setelah membaca Letters to Aubrey ini, finally I found that: Life offers opportunities to be happy MUCH MORE than to be sad karena Dunia itu Besar dan Bahagia itu Tidak Sulit. 

 Dunia itu besar dan Bahagia itu tidak sulit

“Tulisan ini disertakan dalam Lomba Review Buku Letters to Aubrey”

♠♠♠ Facebook | Twitter | Instagram | Linkedin ♠♠♠

Noted: Juara I ,
http://gimmegaiety.blogspot.com/2014/10/pengumuman-lomba-review-letterstoaubrey.html
56
Share
Untuk edisi memperingati #HariBloggerNasional, saya pilih foto IPOD dari VOA.
In memorian IPOD Shuffle dari VOA
Hadiah tersebut saya peroleh sebagai pemenang kedua untuk postingan http://www.ririekhayan.com/2012/07/budidaya-ikan-solusi-untuk-musim.html. Memenangkan gadget keren bingits  tentu sangat fenomenal bagi saya: 
  1. Artinya tulisan saya berkualitas menurut Tim Juri layak untuk menjadi juara kedua. Oleh VOA Indonesia lagi. 
  2. Gadget berlambang Apple Krowak ini merupakan dream come true. Lha sampai sekarang, saya masih concern pada fungsi dan daya beli (harga) untuk membeli  gadget. 
Gadget ‘mewah’ tersebut hanya sebulan tinggal bersama saya karena Ipod Touch berspesifikasi WiFi Only, jadi baru bisa digunakan online ketika ada wifi. Padahal secara kebutuhan, saya perlu gadget yang bisa untuk komunikasi plus mobile online.


Maka dengan berat hati, Gadget keren tersebut saya lelang dan ganti beli Android yang sampai sekarang setia menemani saya online anytime.  Secara explisit, Ipod tersebut sudah tidak saya miliki, tapi kenangan indah bersama IPOD touch (shuffle) tersebut akan abadi dihati saya.


10
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon