Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Sudahkah Fasilitas Publik memiliki Aksesibilitas dan Kenyamanan? Jika berbicara tentang Fasilitas Publik yang ada di Indonesia, maka Bismillahirrahmaanirrahiim secara umum sangat mungkin akan mempunyai opini yang setipe: [sangat] memprihatinkan! Sukak atau tidak, memang demikianlah adanya kondisi sebagian besar fasilitas publik di negeri ini. Beberapa yang bisa disebutkan diantaranya: terminal, stasiun, ruas jalan raya, jembatan penyeberangan. Tidak hanya mengenai kebersihannya yang amburadul, namun juga management perawatan dan pengelolaannya yang masih terkesan ala kadarnya. 

Salah satu yang terlihat banget kekacauannya adalah fasilitas parkir. Sudah pemandangan yang jamak jika banyak ruas jalan [di dalam kota] yang menyempit karena tepian jalan tersebut dialihfungsikan sebagai area parkir.

Bahkan yang sudah difungsikan sebagai lahan parkir pun, tak jarang kita jumpai kondisinya semrawut akut. Terlebih di tempat-tempat perniagaan grosir yang tradisional. Untuk bisa memarkirkan kendaraan bisa jadi butuh waktu 30an menit, muter-muter dulu sampai main pusing baru deh bisa dapat space untuk parkir. Ini yang saya alami beberapa waktu lalu saat ke Beringharjo, padahal kala itu tidak wiken/bukan long vacation. Gak kebayang lagi deh gimana parahnya saat liburan atau akhir pekan?

Lahan parkir dengan kondisinya yang menguji kesabaran pagi penggunanya, belum lagi maraknya parkir yang gak jelas keabsahan pengelolaan tarif parkirnya. Semakin memprihatinkan berkali lipat manakala Aksesibilitas dan kenyamanan fasilitas publik di Indonesia jika dilihat secara menyeluruh. Kondisi diatas ,masih mengambil satu contoh, padahal pada kenyataannya sangat banyak fasilitas publik yang jauh dari kriteria nyaman untuk di akses oleh masyarakat umum. Apalagi jika kondisi tersebut diakses oleh saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. 

Lebih krusial lagi manakala aksesibilitas dan kenyamanannya fasilitas publik tersebut harus digunakan oleh sodara-sodara kita yang berkebutuhan khusus. Lha fasilitas publik bagi kebanyakan orang saja masih banyak yang gak nyaman, apalagi buat penyandang disability? Bisa disebutkan lagi fasilitas publik yang kurang bersahabat dengan penyandang disabilitas yaitu tempat duduk ditaman-taman kota atau di ruang tunggu. Tidak adanya fasilitas yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas pastinya akan menyulitkan bagi mereka untuk bisa ikut menikmati suasana refreshing atau pun saat spending time menunggu/antrian. 

Untuk sesaat membayangkan ketika kondisi fisik tak sempurna dan atau memasuki lanjut usia, tentunya akan sangat sulit melakukan aktivitas apabila fasilitas umum yang tersedia jauh dari kriteria layak? Bila ada yang menggunakan tongkat berjalan di tepian trotoar maka bisa saja terjeblos ke lubang atau terjatuh ke selokan yang tidak ditutup oleh jeruji besi. Begitupula bagi disabilitas daksa, yang kehilangan fungsi pendengaran, tidak bisa bicara/mendengar, maka akan sangat menyulitkan bagi mereka manakala membutuhkan untuk mengakses fasilitas publik yang saat ini rata-rata belum memperhitungkan fasilitas yang support bagi penyandang disabilitas. 

Pertanyaan selanjutnya, tanggung jawab siapakah? 
Kalau menyinggung soal tanggung jawab, ya pastinya tanggung jawab bersama: pemerintah dan masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab untuk pengadaan sarana dan fasilitas publik sekaligus pengelolaannya. 

Dan anggota masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga kebersihannya, tidak merusaknya dengan ragam “keisengannya”, sehingga life time-nya bisa maksimal serta ikut berperan aktif menyuarakan ke pihak pemerintah agar mulai memperdulikan pengadaan fasilitas publik yang friendly bagi penyandang disabilitas, salah contohnya Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas. 

Di era kemajuan teknolgi di berbagai bidang yang bergerak simultan, hadirnya komunitas Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas menjadi forum dan mediator sosial yang membahas isu-isu disabilitas dan concern memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. 

Kompetiblog yang diselenggarakan Kartunet yang mengambil tema Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas dengan didukung XL Axiata bersama Asean Blogger Community merupakan salah satu cara yang tepat dan efektif untuk mensosialisasikan pentingnya kenyamanan fasilitas publik di sekitar kita bagi semua lapisan masyarakat, tentunya bagi penyandang disabilitas. Semoga ke depan bisa tercipta kondisi fasilitas publik yang nyaman dan aman untuk di akses bagi semua orang. 



22
Share

Dilema wajah berjerawat [sepertinya] sudah menjadi trade mark universal. Terdapat berbagai penyebab munculnya jerawat, baik secara internal [Stress, Hormonal] maupun oleh faktor eksternal [debu, jenis kulit, makanan]. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, maksud saya hampir semua orang pernah mengalami wajahnya dihiasi jerawat meskipun just once moment in life. Dan saya sendiri juga sudah kenal akrab dengan jerawat sejak  menginjak usia remaja, tepatnya sejak memasuki masa menstruasi. Meskipun tidak secara rutin mengalami jerawat akibat kondisi hormonal [saat menstruasi], tapi sesekali memang muncul jerawat di wajah ketika masa haid telah lewat. Jika faktor jerawat karena hormonal case, biasanya ya paling banyak 2 – 3 jerawat dan ini pun gak bikin pusing tujuh kelililing serta gak perlu special treatment. Biarin saja sampai waktunya habis dan tidak dipencet-pencet, biasanya jerawat saat menstruasi sembuh dan tanpa bekas. 
Tips atasi jerawat
Nah, yang pernah saya alami sekitar 5 tahun lalu ini yang luar biasa parah. Saya kurang tahu persis apa penyebabnya, yang saya ingat tidak berselang lama setelah saya pesta makan durian kemudian jerawat bermunculan di wajah saya. Jika hanya hitungan jari sih saya masih bisa stay cool and confidence kemana-mana. Lha kala itu, bahkan wajah saya sudah tidak ada tempat untuk tumbuhnya jerawat lho? Teman-teman saya yang biasanya no comment kala mendapati ada jerawat, jadi sibuk merangkai analisa, mencari sebab-musabab kok bisa wajah saya yang biasanya “anti jerawat” jadi lahan subur jerawat? Saat saya ke Surabaya dan ketemu dengan teman-teman kuliah pun rata-rata berkomentar senada “ Kamu kena kutukan dari siapa, kok tumben wajahmu jadi endemik jerawatt gitu Rie?”

Setiap kali ada yang berkomentar tentang musibah jerawatan tersebut, saya juga bingung njelasinnya. Wong saya sendiri sampai dihinggapi ketakutan luar biasa: kalau jerawat ini tidak kunjung sembuh? Jika nanti berbekas di wajah kan bisa hancur lebur rasa PeDe saya? Dan berbagai paranoid lainnya pun malah membuat saya jadi stress jadinya. Berbagai upaya saya lakukan, saran-saran dan nasehat yang diberikan oleh teman-teman pun saya jalani selama memang masuk akal dan ada korelasinya dengan penyembuhan jerawat. Dan secara garis besar, treatment eksternal dan internal yang saya lakukan saat mengalami jerawat parah kala itu antara lain:

  1.      Seorang teman menasehati agar Cuci wajah dengan air hangat setiap hendak tidur, saya pun no complain toh tujuannya agar membersihkan sisa minyak di wajah sehingga tidak menumpuk yang bisa jadi pemicu pertumbuhan bacteria.
  2.    Istri dari teman saya menceritakan pengalaman saat anaknya jerawatan disuruh membasuh dengan teh basi. Dari saran beliau, Saya memahami esensi teh yang mengandung anti oksidan yang tentunya mendukung jika untuk penyembuhan jerawat. Jadi membasuh wajah dengan teh basi pun saya lakukan di pagi hari.
  3.      Kemudian si Ibu yang masak di kantor menyarankan agar saya mencuci wajah dengan air cucian beras yang pertama. Saya menganggap hal ini pun masuk akal, kan kulit air beras kaya akan vitamin B, jadi bisa mensuport kesehatan kulit juga sehingga setiap pagi saya pesan sama si Ibu untuk menyimpan air cucian beras dalam kulkas di kantor dan setiap sore saya gunakan untuk mencuci wajah saya yang penuh jerawat bernanah.
  4.       Dan inisiatif saya sendiri adalah untuk sementara mengganti jenis vitamin E dengan jenis yang lebih qualified formulasinya, lumayan juga sih harganya. Selain itu, treatment internal lainnya yang saya lakukan adalah minum jus Kunir yang sepengetahuan saya kunir merupakan salah satu obat tradisional yang kaya akan antibiotik alami. Kenapa saya pilih kunir, lha kan mudah di dapat dan saya sudah familiar dengan rasanya sehingga tidak perlu mengalami kesulitan terhadap rasa juz kunir yang saya buat.
  5.     Implementasi daily tentu saja menggunakan facial foam yang memiliki pH sesuai kulit wajah. Hehehhee…maklum, saya tipically orang yang males untuk mbersihin wajah secara rutin. Jadi ya untuk daily-nya cukup dengan facial foam duang deh. Ritual mbersihin wajah dengan pembersih dan penyegar wajah, dalam sebulan sekali saja saya sering “lupa” untuk melakukannya. #jangan ditiru ya

Dari serangkaian langkah pengobatan yang bersifat internal dan eksternal tersebut, pastinya harus dilakukan secara rutin dan telaten serta gak mungkin secara sim salabim bakal menyembuhkan jerawat apalagi langsung hilang tanpa bekas tho? 

Alhamdulillah, 5 langah terapi yang saya lakukan secara significant menyembuhkan jerawat di wajah saya dan tanpa meninggalkan bekas jerawat. Sungguh saya bersyukur banget, mengingat jenis jerawat bernanah dan super banyak sekali yang saya alami ketika itu sangat berpotensi akan menyisakan bekas di wajah yang lumayan mengganggu saat sembuh [seperti yang dialami beberapa teman saya saat masih kuliah].

Dan ketika musibah Jerawat “terhebat” Dalam Hidupku sudah lewat dan ketemu lagi dengan teman-teman yang pernah ketemu saya saat dilanda banjir jerawat, maka komentar senada pun muncul lagi tapi dalam konteks kekaguman “ Kamu habis berapa duit tuh buat ngembalikan wajahmu jadi ANTI Jerawat Lagi, Rie?”

Mau tau, apa mau tahu banget? Hemmm...kasih tahu gak ya?


16
Share
Bahwa setiap pilihan akan membawa kita pada pilihan-pilihan [baru] selanjutnya. Sebenare prolognya gak nyambung banget dengan postingan kali ini, lha fully hampir 2 minggu gak  blogging dan  Bismillahirrahmaanirrahiim sekali lagi stockist tulisan endorsement jadi bahan postingan. Untuk edisi endorsement ini merupakan permintaan dari Putri Cahaya, yang tentunya membuat saya tersanjung [kesekian kali] tingkat dewa diberikan kesempatan untuk menuliskan endorsement pada project Antologi yang di gagas sang putri dengan judul “Benang Merah”. So, here is my endorsement ala Saia yang masih lost direction dalam membuat resume, review, resensi dan endorsement untuk karya tulis/literasi:
=====

Buku Benang Merah menghadirkan satu cermin lagi tentang pernikahan, bahwa menikah adalah hal yang sangat kodrati dan  tidak dapat dimatematiskan. Tak ada standar yang baku tentang kesiapan menikah yang bisa diteorikan seperti kesiapan emosi, intelektual, wawasan dan sebagainya karena memang  Menikah adalah sebuah elemen kodrati sebagaimana rezeki dan juga ajal. Tak akan salah atau terlambat  datangnya kepada setiap orang dan tak bisa dimajukan
ataupun ditahan.

Dan yang lebih penting kita dapat mempelajari bagaimana mencintai dan mendukung orang yang kita cintai dengan cara yang lebih bijaksana. Cinta itu ajaib, dan dapat berlangsung lama kalau kita memahami dan menerima perbedaan-perbedaan karakter masing-masing. Mencintai seseorang berarti sudah mengukur batas kemampuan diri sendiri untuk bisa menerima/memahami apa dan bagaimana dia sebagaimana adanya, sehingga segala perbedaan yang ada menjadi kekayaan bersama untuk saling menambah, mendukung dan saling menutupi kekurangan

Semua dimulai dengan cinta
CintaNYA yang meneguhkan masing-masing langkah kita di jalan cahaya
Lalu siapa yang mengira
Jika kemudian alur kita saling bersinggungan disebuah masa
Di titik pertemuan tiada tertebak
Maka sebagaimana ia dimulai
Smoga demikian pula nantinya mengalir
Dalam himne cintaNYA.

=====
Maka menyimak kumpulan tulisan dalam benang merah memberikan kita cermin bahwa dua orang yang menjadi satu dalam cinta [pernikahan] adalah suatu proses penyempurnaan, melengkapi dan enrichment kualitas diri melalui kekhasan dan keunikan masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan bersama. Bahwa setiap keputusan yang kita buat  [selalu] akan mempertemukan kita pada konsekuensi-konsekuensi yang harus diterima  dan dijalani secara konsisten.

16
Share
Berkenaan dengan My gratest moment dalam tahapan kehidupan saya, Bismillahirrahmaanirrahiim  special posting ini terangkaikan dari kompilasi berbagai sumber. Main Frame-nya adalah Endorsement Benang Merah [rikues dari sang Puteri Cahaya], saya combine dengan Sebagian tulisan yang sudah publish di blog dan sengaja [semoga diijinkan yaa..] mengutip beberapa content dari project antologi Benang Merah.

Berkaca pada jejak langkah, berkompromi dengan keadaan maka setiap ketegangan dan ketidaksenangan adalah momen yang sengaja diciptakan oleh Allah untuk proses dalam aliran penciptaan baru kehidupan. Dan setiap kesulitan selalu mengandung element untuk berubah menjadi lebih sadar. Untuk menggapai proses, dibutuhkan pengorbanan dan daya kreatifitas yang segar-baru. Bahwa sesungguhnya penderitaan hidup tidak sepenuhnya buruk, mungkin ia tampak menakutkan, menyakitkan, dan membutakan. Namun sesungguhnya penderitaan hidup adalah sampul dari pelajaran-pelajaran dariNYA.
menikah untuk ibadah

Sometimes we're so focused on finding our happy ending
Then We don't learn how to read the signs.
Hidup ini adalah simponi yang kita mainkan dengan indah. Cinta dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan dan memekarkan.  Cinta, dengan begitu, merupakan dinamika yang bergulir secara sadar diatas latar wadah perasaan.  Dan manakala kesadaran spiritual  justru bertumbuh mendadak pada detik inagurasi, Cinta yang terbelah dan tersublimasi diantara kesadaran psiko-spiritual, yakinlah akan berujung dengan keagungan: ada cinta di atas cinta! 
Semua dimulai dengan cinta
CintaNYA yang meneguhkan masing-masing langkah kita di jalan cahaya
Lalu siapa yang mengira
Jika kemudian alur kita saling bersinggungan disebuah masa
Di titik pertemuan tiada tertebak
Maka sebagaimana ia dimulai
Smoga demikian pula nantinya mengalir
Dalam himne cintaNYA.
Bahwa menikah adalah hal yang sangat kodrati, tidak dapat dimatematiskan, tidak bisa dimodelkan sesederhana persamaan fisika quantum…walaupun bisa dipetakan. Variable pendukungnya juga tidak bisa diuraikan dalam kesetimbangan aksi dan reaksi. Tak ada standar yang baku tentang kesiapan menikah yang bisa diteorikan seperti kesiapan emosi, intelektual, wawasan dan sebagainya karena memang  Menikah adalah sebuah elemen kodrati sebagaimana rezeki dan juga ajal. Tak akan salah atau terlambat  datangnya kepada setiap orang dan tak bisa dimajukan
ataupun ditahan.
Tuhan Maha mengetahui yang terbaik,
Kadang akan memberi kesusahan untuk menguji kita.
Kadang Ia pun melukai hati,
supaya hikmat-NYA bisa tertanam dalam.

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti,
namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu,
IA telah siap memberi yang lebih baik.
Dan yang lebih penting kita dapat mempelajari bagaimana mencintai dan mendukung orang yang kita cintai dengan cara yang lebih bijaksana. Cinta itu ajaib, dan dapat berlangsung lama kalau kita memahami dan menerima perbedaan-perbedaan karakter masing-masing. Mencintai seseorang berarti sudah mengukur batas kemampuan diri sendiri untuk bisa menerima/memahami apa dan bagaimana dia sebagaimana adanya, sehingga segala perbedaan yang ada menjadi kekayaan bersama untuk saling menambah, mendukung dan saling menutupi kekurangan

Bahwa dua orang yang menjadi satu dalam cinta [pernikahan] adalah suatu proses penyempurnaan, melengkapi dan enrichment kualitas diri melalui kekhasan dan keunikan masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan bersama.
Aku hanya seseorang yang ingin jadi pembelajar hidup...
Belajar dari ketidaktahuan dan berusaha berproses dengan kerendahan hati...
Aku tak ingin menebak, seperti apa akhir semua ini...
Hanya akan berusaha sebaik yang kubisa
Agar setiap momentum berelemen RidhloNYA, selalu & selamanya

Hidup ini cair, semesta bergerak dan waktu terus berjalan pada sungai kehidupan yang terus mengalir. Kalau cinta sudah terurai jadi laku, cinta itu sempurna seperti pohon, akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam laku. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.
Bersujud di Sajadah menghamparkan doa
Merangkai bait-bait asa untuk munajat bahagia
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan
dalam pilihan ini
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapai hikmah

Smoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa usia
Menapak jalan kearah Mu
Melukis keindahan untuk dunia dan akhirat
Seirama debar yang menjelmakan buliran CintaMU

Dan kala cinta bertanya pada cinta
Imanlah jawabnya


♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥
menikah; nikah; kisah cinta

Dengan mengucap Bismillahirrahmaanirrahiim,

Ya Rabb,
Dua hati yang selama ini berserak,
terbang mengikuti kemana arah angin berhembus,
akhirnya bersatu dalam keagungan-Mu
Ijinkan kami untuk selalu bersama
Restui kami untuk selalu bersama
Kuatkan gengaman tangan kami untuk menjalani pasang dan surutnya kehidupan
Rekatkan jiwa kami untuk menempuh hari-hari yang akan dilalui
Hidup ini sepenuhnya adalah milik-Mu

Assalamualaikum wr.wb,
Insya Allah, Dengan keyakinan semoga berasal Dzat Maha Cinta, 
Kami memantapkan hati dan berusaha memantaskan diri melangkah,
mengikuti sunnah Rasulullah SAW untuk menjemput barokah membangun mahligai rumah tangga demi meraih  keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Tidak ada pesta meriah, dan semoga Ijab kabul berlangsung dengan khusyu dan acara walimah sederhana sebagai perwujudan rasa syukur.

 Akad Nikah
Kamis, 07 Maret 2013
Pukul : 08.00 WIB
Desa Tlanak, RT 033/RW III
Kedungprin, Lamongan

Walimah
Sabtu, 09 Maret 2013
Pukul : 11.00 – 13.00 WIB
Desa Tlanak, RT 033/RW III
Kedungpring, Lamongan

Mohon doanya dari teman, sahabat dan semuanya, semoga semua berjalan lancar dan dipenuhi Ridho Ilahi Rabb sehingga menguatkan Iman dan Taqwa kami dalam membersamai hari-hari  pada setiap jejak langkah ikhtiar yang lebih baik.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, publish tulisan ini kami niatkan sebagai pemberitahuan sekaligus undangan resmi. Sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami apabila  sahabat, rekan, teman dan juga kenalan, berkenan hadir untuk  mendoakan kami. Sebelum dan sesudahnya, kami sampaikan terima kasih.
Jazakumullahu khairan katsiran.

Wa’alaikumsalam wr.wb


♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥♠♥

 “ The most important thing about love is that we choose to give it…
and we choose to receive it, making it the least random act in the entire universe.
It transcends blood, it transcends betrayal…
and all the dirt that makes us human.
Love as a decision not as a feeling.” ~ Chaos Theory~


83
Share
Hasrat hati dan impian yang penuh tantangan dan sepertinya akan penuuh dengan kejutan yang mempesonakan adalah jelajah Nusantara, apalagi jika bisa kelililin dunia....wuiiihhh it’s really the big dream come a life! Dan Bismillahirrahmaanirrahiim tulisan kali pun tentang edisi ngayal Explorer ke Semarang. Ngakunya suka jalan-jalan, hobi mbolang dan pengen jelajah Nusantara tapi nyatanya Explor destinasi Semarang saya belum pernah! Aneh bin ajaib plus gak seru banget tho? Ya pernah sih kalau hanya sekilas melintas, edisi kala itu pas ke Jakarta by bus via jalur pantura. Ehm, juga pernah nyaris hampir beneran ke Semarang pas edisi sepulang mbolang dari Dieng Plateu beberapa waktu lalu.

Kala itu, Rencana saya dan Mbak Alaika sudah fixed bangets bakal lanjut ke Semarang, sebagai destinasi bonus karena alokasi ke Dieng ternyata berakhir lebih cepat. But, karena satu frase kalimat yang saya sampaikan akhirnya planning jalan-jalan ke Semarang untuk ketemu Jeng Noorma pun gagal total! Padahal kami pun sudah merancang ide untuk Explore maksimal jalan-jalan kalau sudah sampai di Semarang, bila perlu gak perlu tidur ! YA minimal jalan-jalan di kawasan simpang Lima, sebentar ngintip wisata kuliner nasi ayam atau tahu gimbal serta tentunya pengen jugak merasakan lumpia, wingko babat, bandeng presto ala resep semarang poenja tho.

Dan.....the most wanted tempat yang pengen saya kunjungi adalah Lawang Sewu. Beberapa kali mendengar kisah dan cerita dari teman-teman yang sudah jelajah detail Lawang Sewu, membuat saya makin mupeng pengen jugak tuh nyamperin the heritage culture yang penuh cerita mistis #sok berani!. Edisi terbaru, saya denger al kisah tentang Lawang Sewu dari seorang teman kerja yang ada di Surabaya. Pas lagi ketemu di depan Musholla, sedikit bertegur sapa dan ada beberapa orang yang sedang berbincang, endingnya jadi cerita tentang perjalanan beliau barenga keluarga tercintanya ke Lawang Sewu. Sebuah bangunan kuno yang masih berdiri kokoh peninggalan jaman Belanda [dibangun pada tahun 1904] ini awalnya merupakan kantor pusat perusahaan kereta api milik pemerintah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij yang kala itu sedang jadi menjajah negr tercinta ini. Gedung yang terdiri tiga lantai bergaya art deco yang merupakan karya arsitek Belanda Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Hufttt, ceritanya detail banget, mulai dari tempat yang dijadikan penjara berdiri, kemudian ruangan untuk eksekusi massal para tawanan, lorong-lorong yang gelap, dan dengan penasaran pun saya tanyak:

“ Beneran ya Pak, jumlah pintunya ada seribu?”
“ Wah, bagian yang itu kok lupa saya gak ngitungin ya? Kayaknya sih gak sampai beneran ada sewu lawang kok. Mungkin saking banyaknya pintu, maka dinamailah Lawang Sewu....gettu kira-kira. Hehehee...kok saya jadi sok narasumber sejarah ya?” Nah, demikian impresifnya cara beliau bercerita tentang perjalanannya jelajah Lawang sewu tersebut, maka makin mupenglah saya untuk kapan-kapan ke sono jugak.
“Lagian yang disebut-sebut Lawang sebenarnya kan Jendela yang ukurannya besar, sehingga terkenal dengan sebutan lawang”

Apalagi lokasi Lawang Sewu yang terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau pada sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Tugu Muda yang konon katanya modelnya berbentuk [mirip] lilin dimana pada dindingnya berpahatkan relief cerita perjuangan Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang. Cobak kalau bisa ke Lawang Sewu, maka sekali jalan dua tujuan wisata tercapai deh: Lawang Sewu plus Tugu Muda.

Daftar destinasi Explorer [impianku] ke Semarang  lainya adalah Kota Lama Semarang, lihat langsung Mesjid Agung Jawa Tengah [penasaran untuk melihat perbandingan dengan Mesjid Agung Surabaya], Gereja Blendhuk yang pernah di ekspos oleh Una, terus Stasiun Tawang, Gedung Marabunta.....pengen semuanya saya kunjungi. Pengen menikmati panorama pantai marina dan Maron…..saat mata lepas memandang garis horizontal pertemuan antara laut dan langit di ujung pandangan mata yang merupakan pemandangan yang selalu eksotis menurut saya. Hiyyaa pengen berkunjung ke museum Rekor Jamu jago jugak…..

Saya juga pengen tuh kemping ke Merbabu, boleh dunk saya masukkan Merbabu ke tujuan wisata di Semarang kan secara administratif Merbabu masih berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah. Aseli sudah bikin rencana solid buat ngrasain seru dan tantangannya beberapa hari hidup di alam bebas nan sejuk dan di kelilingi aneka pepohonan dan tumbuhan. But, suddenly tuh rencana kami: Saya,  Mbak Al dan Miss Una jadi berantakan berkeping-keping karena sang guide yang biasa hidup di hutan kabur ke habitatnya di Kalimantan deh. #si Mas Monyet ngrasa bersalah gak yaaa?.

Whaaa.....kok banyak nian daftar tempat wisata yang pengen saya kunnjungi di Semarang? Kalau saya sebutin satu persatu, bakal pending neh persiapan mudik for My greatest Moment. Udah ah, harus dicukupin sekian dulu...Mugo-mugo klakon iso mlaku-mlaku nang Semarang, one day.....Aamiin:). Live is content about chapters of journey by journey to explore the huge mystery of Life



 Reference: 
1. Wikipeda
2. Seputar semarang

21
Share
Katresnanku Marang Boso Jowo. Bicara dalam Bahasa daerah utamanya Jawa sudah menjadi keseharian sejak kali pertama saya bisa bicara dan sampai saat ini serta InsyaAllah untuk selanjutnya. Tapi kalau menulis dalam bahasa Jawa ya sudah bai-bai semenjak menanggalkan atribut anak SMP. Nah Bismillahirrahmaanirrahiim kali ini saya mencoba ikutan tantangan Aku Cinta Bahasa Daerah GiveAway, all out deh mbikinnya....walau hasilnya carut marut kayak habis kena cekeran anak ayam, enakan sih makan telur ayam kampung asli deh.

“ Ngomong babagan tresno karo boso daerah, aku percoyo menowo kabeh uwong iku tresno karo boso daerahe. Salah sijine yo aku iki, buktine sakbendino ngomongku nek nang omah, karo konco kerjo, ketemu konco sekolah lan karo tonggo-tonggo yo nggawe boso Jowo. Akeh-akehe yo ngomong Jowoan ngoko, opo maneh nek karo konco sekolah.....iso-iso omongane gak ngoko tapi nglokro....~sak karepe dewe maksud’e, hehehhee.

Tapi nek karo wong tuwo = Simbok lan Pak’e aku pancen nggawe boso Jowo sing rodo alus, yo isih kecampuran karo Jowo ngoko. Opo maneh nek lagi omong-omongan gayeng pas kumpul bareng kabeh dhulur podo teko. Boso Kromo karo Simbok lan Pak’e jadi campur aduk. Karo wong liyo sing usiane sepuh utowo ketemu Guru jaman SD, tak usahakno ngomong boso sing rodo alus. Podo karo nek ngomong karo Simbok lan Pak’e,  kadang kebulet dadi dicampuri nganggo boso Indonesia nek wes bingung gak ketemu sing arep tak omongno boso aluse  opo.

Nah, sing lucu nek ngomong karo mbak Iparku sing soko Palembang. Nek lagi pengen usil aku ngomong boso Jowo, terus dewek’e ora ngerti maksude....Untung wae Mbak Iparku gak mbales nggawe bosone sumatera. Luweh lucu maneh pas mertuane Cak Po sing soko Palembang silaturahim nang Omah. Simbok karo Pak’e ora iso ngomong boso Indonesia, mung sithik-sithik ngerti maksude nek ono krungu omongan nggawe boso Indonesia. Lha mertuane Cak Po yo ora biasa ngomong boso Indonesia. Dadine wong tuwoku gayeng ngomong boso Jowo, terus Mertuane Cak khusyuk nggawe boso sumatera. Klakon dadi tontonan lan guyon, nyawang wong tuwoku karo besane ngomong nggawe boso daerahe dewe-dewe....”

Udah ah, aseli belibet jugak nulis Boso Jowo. Padahal tiap hari ngomong ya cap cus bablas lancar. Biar gak pada roaming, ini traslate singkatnya ya:

Sebagai perwujudan cinta terhadap Bahasa Daerah saya, yaitu Jawa maka sehari-hari saya menggunakan bahasa Jawa, sampai sekarang tebiasa berkomunikasi baik di rumah, kantor dan sama-sama teman semasa sekolah [kalau ketemu]. 

Kalau bicara pada Orang Tua, saya memang menggunakan Bahasa Jawa pada level Kromo/halus meskipun gak fasih-fasih banget. Juga pada orang yang lebih tua lainnya atau pada Guru sekolah atau bicara pada orang tuanya teman, meskipun tak jarang masih nyatut kalimat Bahasa Indonesia bilamana mengalami roaming untuk menemukan frase-nya dalam Bahasa Jawa Kromo.

Adegan yang lucu dalam penggunaan Bahasa Jawa ini, kalau di keluarga saya adalah pas ngobrol-ngobrol dengan salah satu kakak Ipar yang aslinya dari Palembang. Sesekali saya suka usil menggunakan Bahasa Jawa yang dia gak paham maksudnya. 

Yang lebih lucu lagi, ketika ada mertua cak Po yang silaturahim ke rumah sekira 3 tahun lalu. Kedua orag tua saya gak bisa ngomong bahasa Indonesia, dan mertua Cak Po juga sangat cinta dengan Bahasa daerahnya. Al hasil, orang tua saya dan mertua Cak Po pun berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, semacam belajar Bahasa Inggris karena masing-masing gak ada yang paham artinya, hehehe. Luar biasanya obrolan mereka banyak nyambungnya lho? Iya sih, ada beberapa yang perlu di terjemahkan dulu...


Mencoba untuk merangkai tulisan ala kadarnya ini diantara ‘keributan’ di Off line.
Maka dengan penuh suka cita
“Postingan ini diikutsertakan di Aku Cinta Bahasa Daerah Giveaway“







21
Share
Heritage Culture atau Peninggalan sejarah di se-antero bumi Nusantara sangat buanyak, mulai peninggalan sejarah dari kerajaan Kutai sampai kerajaan terbesar Majapahit, mulai bentuk situs, candi, pura, prasasti, dll. Tapi Bismillahirrahmaanirrahiim kalau ditanya peninggalan sejarah yang ada di kota saya yaitu Lamongan? Kalau saya sebutin WBL, kelihatan kalau saya asal-asalan njawabnya. Lha wong Wisata Bahari Lamongan itu kan area wisata berbasis marine yang usianya belum genap dua windu. Terus jika saya pilih Gunung Pegat, itu kan gunung kapur yang awal muasal terbentuknya karena proses alam. Jawaban yang tak kalah konyolnya adalah jika saya milih Waduk Gondang sebagai Heritage Culture....aseli jawaban ini pun ngawur pollll, Waduk Gondang kan diresmikan pada era Orde Baru oleh Presiden Soeharto.

Sebenarnya [ternyata] Heritage Culture di Lamongan itu banyak juga lho? Iya sih, gak ada yang selevel Borobudur level keajaibannya, tapi teuteup tho Peninggalan Sejarah yang bernilai historical yang gak bisa dinilai secara material dan nominal pastinya. Ragam peninggalan sejarah di Lamongan, dari data yang ada [inget: ini BUKAN hasil saya jelajah wisata sejarah lho?] masih dominan yang berbentuk Prasasti yang tersebar di beberapa Kecamatan yaitu:
  1. Kecamatan Sambeng, diantaranya: Prasasti Pamwatan [berbahan batu andesit], Prasasti Nagajatisari [berbahan batu putih], Prasasti lawan, Prasasti Garung, Prasasti Patakan,  Prasasti Sumbersari I dan Prasasti Sumbersari 2
  2. Kecamatan Ngimbang, antara lain: Prasasti Sendangrejo, Prasasti Sendang Gede Ngimbang, Prasasti Drujugurit, Prasasti Wotan, Prasasti Purwokerto, Prasasti lemahbang,  Prasasti Brumbun, Prasasti Mendogo.
  3. Kecamatan Modo, diantaranya:Prasasti Sedah, Prasasti sambangan 1,  Prasasti sambangan 2,
  4. Kecamatan Mantup, terdapat satu yaitu Prasasti Tugu
  5. Kecamatan Brondong, juga terdapat satu yaitu Prasasti Sendangharjo
  6. Kecamatan Turi, ada Prasasti Keben
Selain sebaran prasasti-prasasti di atas, belum lama ini juga ditemukan Situs Candi Slumpang yang ditemukan di tengah areal persawahan Desa Siser Kecamatan Laren. Secara kronologisnya, Pak Warsian [sekitar Juli 2010] saat membajak dan membuat pematang, bajak dan cangkulnya membentur benda keras. Ketika dicek ternyata membentur bongkahan bata yang tertata rapi. Beliau pun melaporkan penemuannya ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan Mojokerto, Balai Arkelogi, dan Pemerintah Kabupaten Lamongan, yang ditindaklanjuti dengan survei dari BP3 Trowulan. Penggalian tahap awal dilakukan pada 19-25 November dan dinyatakan bahwa situs Candi Slumpang sebagai salah satu peninggalan bersejarah di Lamongan.

Wilayah sekitar candi yang ada di sekitar Bengawan Solo dulunya menjadi sentra ekonomi kerajaan dan menjadi basis sumber pangan sampai kini. temuan candi Slumpang jika dikaitkan dengan keberadaan candi dekat Bengawan Solo, di era Majapahit dalam prasasti canggu disebutkan ada naditira pradesa yaitu desa yang punya otonomi dan bebas dari pajak dan punya hak dan kewajiban mengelola penyeberangan sungai. Wilayah sekitar candi yang ada di sekitar Bengawan Solo dulunya merupakan sentra ekonomi kerajaan dan menjadi basis sumber pangan sampai kini.

Hanya saja hingga kini belum ditemukan prasasti terkait Candi Slumpang. Tim Arkeolog dari Balai Penelitian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, menyimpulkan situs yang ditemukan di Desa Siser tersebut adalah Candi Hindu. Dinyatakan juga bahwa candi Slumpang dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan masyarakat hindu, yakni memuja Dewa Shiwa, dan merupakan Candi Hindu.

Dalam penelitian dan penggalian yang dilakukan selama lima hari dan berakhir pada 25 November 2012, ditemukan bangunan parit dan pagar di sekitar candi yang diduga jika di sekitar candi masih banyak bangunan kuno lainnya, sehingga perlu dilakukan pengembangan dengan melakukan penelitian dan penggalian. Dalam penggalian itu, juga menemukan fakta pondasi struktur candi yang terbuat dari batu kumbung, dan memiliki pondasi atau umpak lain yang berfungsi sebagai atap candi, sehingga dengan fakta itu diperkirakan bangunan candi memiliki atap berbentuk cungkup. Tapppiii, penggalian sementara waktu dihentikan, jadi silahkan bersabar untuk menanti wujud seutuhnya candi yaaa....
Bagi yang berminat dan penasaran ingin melihat langsung situs Candi Slumpang ini, Rute yang bisa ditempuh bagi pengunjung luar kota adalah:
  1. Jika dari arah Surabaya-Lamongan bisa lewat Pucuk ambil jalur menuju wilayah Maduran melalui tambangan [penyeberangan sungai Bengawan Solo] di Desa Siwuran. Setelah menyeberang itulah sepeda motor dititipkan di MI Mojoasem, silahkan nikmati jalur berjalan kaki ke lokasi candi di tengah sawah yang + 600 meter dari penitipan motor.
  2. Nah bagi Pengunjung yang datang dari arah Tuban dan Bojonegoro, bisa lewat SMP Negeri 3 Babat sampai Bendung Gerak Babat kemudian turun menelusuri tepi Bengawan Solo lewat Desa Centini menuju Desa Mojoasem. 
Tuh kan bener, ada cukup banyak Heritage culture di Lamongan, 20 prasasti tersebar pada enam kecamatan plus penemuan yang masih relatif baru Situs Candi Slumpang. Tapi sayangnya di Kecamatan Kedungpring tidak ada [atau belum ditemukan ya?] peninggalan sejarah, baik yang berbentuk Prasasti, situs, candi atau bahkan keraton? Cobak kalau ada, dijamin sudah jadi obyek sasaran menggiurkan bagi saya untuk bernarsis ria.

References:
  1. http://lamongan-kota.blogspot.com/
  2. Kompasiana
22
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon