Alhamdulillah Akhirnya Bisa Menikmati Pesona Taman Bungkul Karena saya ternyata memang baru [menyempatkan] secara sengaja mengkhususkan ke Taman Bungkul tahun kemarin.
Bismillahirrahmaanirrahiim, taman wisata yang menjadi salah satu tempat wisata kebanggaan Kota Pahlawan yang sudah mendunia. Di tingkat Asia tenggara, Kota Surabaya meraih penghargaan Asean Enviromentally Sustainable City Award sebagai kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan terbaik sekawasan ASEAN (tahun 2013). Penghargaan yang sepadan dengan perkembangan kota Surabaya yang memang sangat jauh berubah lebih baik dan Pro evironment.
Penghijauan yang tidak sekedar tampak hijau tapi benar-benar menyuplai oksigen ke atmosfer kota Suarabaya sehingga udara tersa sejuk dan relatif lebih bersih, sungai-sungai yang semakin bersih (relatif lebih bersih dibandingkan dengan kota-kota besar lain di kawasan ASEAN). Tiga perubahan nyata ini benar-benar bisa saya rasakan.
Dibandingkan ketika saya masih sekolah di Surabaya doeloe dan selama sewindu setelahnya saat saya masih ajeg menyambangi Surabaya. Lima tahun belakangan ini, pemandangan kota Surabaya sangat jauh bermetamorfosa. Jalur-jalur hijau di sepanjang ruas jalan raya, taman-taman yang bertebaran, sungai-sungai yang nyaman untuk jadi tempat bersantai dan asyik juga buat nulis sambil menikmati semilir udara sejuk di pinggiran sungai lho?. Pokoknya, kesan panas dan gersang seolah sudah kikis dari wajah kota Surabaya.
Itulah kesan yang semakin kuat saya rasakan ketika tahun lalu dengan tekad bulat mengajak Ifa, Aida dan Azka, ditemani sang keonakan si Ika dan Raditya (adiknya Ika) berwisata ke Taman Bungkul. Sebelumnya, saya hanya bisa melihat sepintas setiap kali melintasi Taman Bungkul yang berada di Jalan Raya Darmo itu sambil mbatin “ suatu hari nanti aku akan memuaskan diri menikmati keelokan taman Bungkul”.
Apalagi jika pas melintas di Jalan Darmo malam hari saat berangkat menuju Bungurasih, amboii semakin ramai cethar membahana dan ketjeh badai dengan adanya pilar-pilar cantik yang disinari aneka lampu warna-warni.
Parah banget ya? Padahal itu taman kan sudah diresmikan sejak tahun 2007. Juga terdengar aneh, kok saya baru ke Taman Bungkul yang ngeHITS sedunia itu baru tahun lalu? Padahal selama lima tahun saya (bisa dibilang) tinggal di Surabaya dan selama 8 tahun kemudian masih sering intens ke Surabaya, untuk urusan pekerjaan maupun full spending time di Surabaya menikmati peradaban kota setelah sehari-hari berada Bumi Blambangan di Ujung Timur Pulau Jawa.
Then here we go and my dream come true,
Meski bisa dibilang kebacut (kebangetan), ratusan kali melewati Jalan Raya Darmo dan bertahun tinggal di Surabaya tapi baru ke Taman bungkul justru ketika saya sudah pindah kewarganegaraan jadi penduduk Yogyakarta. Apalagi letak Taman Bungkul ini sangat startegis, mudah dijangkau oleh moda transportasi umum (Lyn, Bis Kota, Taxi, Becak), tapi ya sudahlah, Better late then never at all *pembenaran klasik*
“ Inilah satu-satunya taman di Indonesia yang sukses mendapatkan penghargaan dari PBB yaitu Asian Townscape Awards (ATA)” ujar saya sok jadi guide, sambil berjalan beriringan di jalur Jogging Track.
“ Penghargaan apa itu Bund?” tanya Aida.
“ Penghargaan sebagai taman terbaik se-ASIA yang diberikan oleh PBB”
Azka yang asyik makan arum manis pun tertarik dan bertanya “ Soalnya kenapa kok bisa jadi taman terbaik di dunia ?”. Tipe susunan kalimat tanya yang biasa dipakai Azka: Soalnya kenapa?
“ Soalnya kenapa ya karena taman Bungkul ini memiliki kriteria dari sisi sosial, rekreasi, pendidikan dan budaya. “
“ Lhah Bund, kalau dijelasin seperti itu kan susah dicerna oleh Azka tho?” Thank ya Ifa, sudah mengingatkan si Emak acak akdut ini.
“ Gini deh, penataan taman bungkul ini kan cantik, bersih, bunga-bunganya juga banyak. Terus fasilitas bermain untuk anak juga cukup lengkap, ada jungkat-jungkit, prosotan, bandulan dan lain-lainnya “ kata saya berusaha menggunakan kalimat yang lebih sederhana.
“ Fasilitas bagi penyandang cacat juga tersedia sehingga mereka tetap bisa berekreasi di taman ini, ada jalur jalan santai yang menyehatkan karena sekaligus berfungsi untuk pijak refleksi kaki, arena skate board, bangku-bangku taman yang cukup, Hot Spot juga lancar. Dan di taman ini demikian nyaman bagi semua kalangan dari berbagai latar belakang usia: anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, lansia, laki-laki, perempuan, pendidikan, jenis pekerjaan…pokoknya semua asyik-asyik saja main-main ke Taman Bungkul ini. “ panjang lebar saya menjelaskan, ternyta Azka sudah kabur sama Radit mencoba berbagai mainan yang ada di Taman Bungkul.
Tinggal Ifa, Aida, Ika dan Saya yang duduk-duduk santai di sisi panggung teater terbuka yang diameter 33 meter, sambil menikmati setiap detail pesona Taman bungkul dan tentu saja semaksimal mungkin narsis .
“ Kalau hari Minggu sering ada acara keren lho untuk anak-anak muda dan remaja yang berkunjung di Taman Bungkul ini ? “ tutur Ika sedikit pamer. “ Anak-anak, remaja, orang tua, lansia, baik pengunjung yang bermobil, naik motor atau bahkan jalan kaki, tumplek bleg di Taman bungkul ini. Meriah pokoknya, sampai Sosial media saja bisa dicuekin kalau sudah membaur di sini “
“ seperti acara bagi-bagi es krim yang berakhir dengan kerusakan Taman Bungkul tempo waktu itu ya Mbak..”
“ Kalau itu pengecualian Fa, itu tragedi yang tragis “
Saking asyiknya menikmati suasana dan pemandangan di Taman Bungkul, Ngobrol ngalor ngidul dan menikmati MAKANAN RINGAN arum manis yang dibeli Ika. Serius ternyata arum manis memang makanan ringan yang ringat banget tho? Hehehee…
Menjelang Jam 3 sore, perut pun terasa laper. Sebelum beranjak untuk pulang ke Lamongan, pasti dunk menikmati dulu sesi kuliner yang terdapat di sebelah timur. Sajian menu juga sangat lengkap, maklum selera makan kami kan berbeda-beda tapi sama-sama maunya makan di tempat yang sama. Jadi gak perlu bingung karena pusat kulinernya tersedia banyak variasi makanan dan minuman.
Taman Wisata Bungkul ini sudah menjadi salah satu Icon wisata yang Khas bagi Kota Suarabaya. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk singgah dan menikmati pesona Taman Bungkul saat Anda ke Surabaya dan sekitarnya lho?
Alhamdulillah sudah Bisa Menikmati Pesona Taman Bungkul |
Gambar terakhir ini super deh :)
ReplyDeleteAda sentra PKL, sehingga yg cari nafkah tetep kebagian tanpa merusaki fungsi taman dan kenyamanan pengunjung.
akhhh senangnya, ademm banget kayanya mak...banyak pohon ya :)
ReplyDeleteWah... Jadi pengin ke sana :)
ReplyDeleteasik ya kalo tiap kota punya taman seperti ini, murah meriah dan adem :)
ReplyDeleteWaaah Makk, deket tuh sama saya, salam kenal, Makk :D
ReplyDeletekata bungkul itu ada artinya gak sih mbak?
ReplyDeleteRapi dan bersih, kapan di kotaku ada taman seperti itu ya ? lain waktu harus bisa ke taman bungkul. Semoga ada ongkos buat kesana.
ReplyDeleteasik banget tamannya, jadi pusat kegiatan warga a jadinya, apalagi kalau terus bersih seperti ini
ReplyDeleteYa ampuun...sudah lama ngga makan arum manis. :D
ReplyDeleteSemoga ada kesempatan utk ke SBY lagi dan bisa singgah ke taman yg segar ini.