Flash Disk [rusak] Kena Virus

Pernah mengalami USB FLASHDISK tidak terbaca saat dihubungkan ke komputer, laptop atau notebook? Tentu bukan peristiwa langka benda mungil tersebut menjadi eror atau rusak. Tragisnya jika ada data/file yang tersimpan di dalamnya adalah the only one alias belum sempat bikin back up file. Seperti saat beberapa waktu lalu saya mendatangi kantor sebelah untuk meminta copy soft file rencana kegiatan yang sudah dilakukan revisi. Singkat cerita, Bismillahirrahmaanirrahiim ternyata file yang akan saya copy tersebut disimpan dalam Flashdisk dan tragisnya file tersebut belum disimpan dalam komputer ataupun device penyimpanan lainnya.  

Kalau file yang lama ada di PC, tapi file yang sudah direvisi di simpan dalam Flashdisk itu Mbak. Makanya pusing tujuh keliling mencari solusi untuk memperbaiki flashdisk tersebut”.

Seperti apa pusing dan puyengnya, saya sangat tahu karena pernah mengalami kehilangan laptop (dua kali). Bisa jadi pressure-nya lebih kompleks karena file yang tersimpan adalah hasil pekerjaan yang terkait dengan banyak instansi laiinya. Sedangkan dampak peristiwa akibat laptop saya yang hilang kan personal. Lagipula Alhamdulillah, saat itu sebagian file ada duplicate di komputer kantor. Memang ada  file yang belum saya duplicate yang bikin nyesek, pengen marah, emosis dan galau balau, tapi endingnya ya sumeleh. Wong seserius apapun saya meratapinya, yang ada kan saya sendiri yang akan mengalami kerugian berlipat: Laptop sudah hilang bersama file dan labilitas psikis kan? *No Way* 

Peristiwa Flashdisk rusak sebenarnya juga saya alami, ya rada-rada ada bikin gemes, lha 5 dari 6 flashdisk “koma” dengan sukses bersamaan. Tapi thank GOD tidak tragis akut karena semenjak mengalami kehilangan laptop saya berusaha membuat back up file. Fungsi flashdisk bagi saya adalah:
  1. Media transfer file, baik saat memindahkan hasil kerjaan (workbook) ke PC kantor atau perlu di print out. Juga ketika datang di suatu acara yang ada presentasi materi, gak afdhol kan jika tak membawa oleh-oleh soft copy materinya?.
  2. Deposit file Temporer, daripada kemana-mana nenteng lapetope kan lebih praktis bawa Flashdisk yang kecil seuprit cukup masuk saku baju/kantong tas tho?

“ Pakai flashdisk saja mindahin file-nya Lek But. Punya FD yang besar kan ?“, kata Andri yang jauh sebelum mudik menerima rikues file foto-foto pernikahan dari tante cantiknya *tunjukdirisendiri*
“ Keponakanku yang baik hati dan tidak sombong, Flashdiskku rusak kabeh. “ sambil saya pamerkan segenggam berlian FD yang tidak bisa digunakan untuk memindahkan file yang saya minta dari laptop Andri. 

Lha kok iso FD rusak kompakan gettu? Jangan-jangan KW ya belinya…
Ngece opo ngenyek. Sopo sing tuku flashdisk KW. Wong iki FD gratisan kabeh kok “. Beberapa kali ikut training dan mendapatkan ATK berupa Flashdisk. “ Ada sih satu flashdisk yang bisa dipakai tapi terinfeksi virus. Piye, wani opo ora nggawe Flashdisk iki?” sembari saya berikan flashdisk warna pink yang saya dapatkan dari lomba blog yang diadakan warung blogger tahun lalu.

Flashdisknya Sudah di coba dengan komputer lain apa belum? Sapa tahu bukan flashdisknya yang bermasalah tapi dari notebooknya Lek But “.
“ Sudah kucoba ke beberapa komputer dan hasilnya sama dhek bro”, walaupun saya termasuk orang gagap IT tapi sedikit tahu untuk mengenali Flash disk yang bermasalah dikarenakan kena virus, corrupt ataukah semata OS PC yang bermasalah sehingga tidak bisa mendetect USB Flash disk.
Jika di scan gak mempan, pilihan berikutnya flashdisk  di format ulang saja.

Sebenarnya beberapa langkah memerangi virus sudah saya lakukan, antara lain:
  1. Up grade antivirus (gratisan) dan melakukan Scan notebook secara berkala, tapi masih juga tidak mujarab menghalau virus. 
  2. Scan Flashdisk  sampai dengan memformat ulang. Hasil scan tidak efektif karena virus tetap bercokol dengan manisnya. Hal ini mungkin disebabkan penggunaan Flashdisk saya yang bergonta-ganti komputer di kantor maupun ketika transfer file di instansi lain. Sedangkan format ulang flashdisk juga gagal.
Virus Bandel: Sekian kali banyaknya Saya Scan dan delete, tapi virus tersebut terdetect lagi saat saya scanning Notebook/Flashdisk
Kenapa flashdisknya tidak bisa diformat? Kalau notice yang muncul write protected, coba cari software yang bisa mengatasi kasus tersebut. Tapi notebook harus di install ulang karena sudah di scan secara over hole kan  virusnya tetap bercokol. Useless bertubi-tubi jika Flash disk di clean up tapi di notebook masih jadi ladang peternakan virus. Jika semua cara sudah di coba tapi tetap tidak bisa, pilihan paling manjur tinggal satu…”
Harus di Lem-BiRu alias lempar flashdisknya dan beli baru kan?” sudah paham maksudnya Andri apaan. “ Piye nek kamu belikan hardisk external, 500 GB saja aku terima dengan ikhlas kok. Itung-itung sebagai parcel lebaran deh”
“ Walah, aku sendiri belum beli hardisk external kok”
“ Ngasih hardisk external kan tidak mempermasalahkan kamu belum atau sudah punya hardisk external?”

Eniwei baidewai, 
Saya masih belum akan menyerah untuk berusaha membuat flashdisk-flashdisk saya siuman dari ‘koma’nya karena dua diantaranya bahkan masih anyar kinyis-kinyis dan baru dipakai sekali untuk back up file ketika laptop saya re-install (di Banyuwangi dulu). Begitu selesai install ulang notebook, flashdisk dikembalikan dalam kondisi write protected.  

Sebaiknya dan seharusnya
Saya meminimalkan mencolokkan flashdisk ke sana-sini. Tapi ya gimana lagi, gak mungkin setiap kali transfer file bisa menggunakan media email. Apalagi jika mau mencopy file dari narasumber, masih jarang banget yang menyediakan alternatif oft materi by email ke semua peserta training/workshop kan ya?.

Atau,
biar gak wis-was soal virus….gak usah pakai program anti virus. Dijamin gak bakal ada virusnya. Gimana bisa tahu ada virus atau gak, lha kan detector virusnya gak ada. Abaikan epilog postingan ini. Yang pasti, saya punya Pe-eR untuk browsing software yang sakti mandra guna mengusir virus-virus bandel tersebut sehingga at least flashdisk bisa digunakan lagi. Hehehehe… 

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

5 comments:

  1. Kalo saya sih mak, lebih suka pake blutut unt transfer file, Karena kalo pake USB sering bawa2 virus.
    Kalo kena virus gitu sih emang bener, dibuang saja atau diformat. Namun jgn lupa laptop mak dikasi antivirus dulu. Supaya ga nyebar ke fd baru

    Akuratu.Com

    ReplyDelete
  2. saya ada FD sebesar 32 GB ga bisa dipakai T_T nangis bombay deh mbak, gak tau kenapa gak mau connect, jadi saya diemin aja deh, alhamdulillah dapet fasilitas FD dari kantor mbak

    ReplyDelete
  3. huaa.. banyak jg flasdisk yang kena virus..
    kalo masalah saya beda.. flasdisk dikantor suka dipinjem kesana kemari.. akhirnya raib entah kemana.. T-T

    ReplyDelete
  4. flash disk nya banyak amat sampai 4 mba, saya mah cuma satu :D

    ReplyDelete
  5. saya juga pernah punya flasdisk kena virus bete banget yang ada

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.