Janji setia matahari untuk terbit setiap hari, sesekali kahadirannya tak menampakkan wajah cerahnya, kadang sesaput awan menghalangi hangat cahaya paginya. Purnama juga tak selalu mendispersikan spektrum sinarnya secara penuh, kala-kala garis edar menempatkan rembulan di balik bayang cakrawala. Dinamika kehidupan, dan pasang surut impian serta harapan, idealnya semua tentu berharap everything gonna running well.
Tapi Bismillahirrahmaanirrahiim hidup bukanlah hidup jika tak ada ujian. Tak akan tahu nikmatnya keberhasilan jika tak pernah mengalami jatuh dalam kegagalan. Dan tidak ada yang bisa lepas dari rasa sakit/sedih dalam hidup ini ketika kenyataan tak seramah yang diharapkan. Sehebat apapun orang tersebut, ketika hal dan peristiwa terjadi diluar dugaan/harapan dan sifatnya tidak menyenangkan, maka reaksi kita adalah sedih atau kecewa [semoga tidak sampai sakit hati ya?]. Zona perasaan yang teraduk dan hati yang tercabik, tak jarang kadang membuat kita merasa jadi orang yang paling sengsara di dunia. Seburuk apapun persoalan yang menempatkan kita pada kondisi tidak “nyaman” tersebut, semoga akal dan nalar tetap bisa bertahan pada fungsinya: it’s just part of lessons that will bring us much stronger and hopefully more wise.
How far we run, how deep we hide…we’ll never can reject it. Kalau mengalami tragedi dan kenyataan yang out of the expectation, kebanyakan orang [pastinya SAIA juga] tidak dengan mudah menerima dan menyambut emosi yang datang menggelombangkan rasa yang menyakitkan ~ paling tidak untuk sementara. Sebelum kita bisa “sembuh” kembali, kita harus menghadapi dan mengalami rasa sakit tersebut.
Ingin sembuh dengan cepat? Siapkan toleransi yang besar terhadap rasa sakit: jalani proses untuk ikhlas. Karena Ikhlas menerima kenyataan [yang tidak sesuai harapan] merupakan proses dan butuh waktu. Bahkan buah yang jatuh dari pohon pun butuh proses dan waktu. Kalau kita belajar untuk menghadapi, merasakan, dan menerima rasa sakit, maka rasa tersebut akan menjadi semakin kecil, sampai akhirnya menghilang, gone with the wind…just believe or try it !
Dari buku yang berjudul The Buddha and the Terrorist, “Rasa sakit adalah bagian dari kehidupan. Dengan menerima, intensitasnya akan berkurang. Jangan tolak rasa sakit. Penolakan akan rasa sakit malah membuat kita lebih gelisah dan bisa berakibat pada rasa takut. Takut akan rasa sakit lebih buruk dibanding rasa sakit tersebut. This pain will pass.”
Manakala kita memaksakan diri untuk menghindari rasa sakit dan sedih, ingatkan diri kalau takut akan rasa sakit lebih buruk dibanding rasa sakit itu sendiri. Saat rasa sakit mulai memasuki pikiran, let it flowing. Jangan lawan airmata untuk menetes, jangan takut disebut cengeng jika kita menangis untuk sesuatu hal yang memang normal kalau menangis. Menangis karena sebuah peristiwa yang menyesakkan dada sangat jauh berbeda dengan tangisan yang cengeng. Kalau perlu, berikan waktu pada diri untuk bersedih.
Memang Allah SWT yang Maha Tahu akan memberikan apa-apa yang kita butuhkan. Tapi dalam konteks yang lain, bahwasanya Allah SWT pun mengabulkan do’a berdasarkan permintaan hambaNYA. Maka bisa jadi ketika memohon dibolak-balikan hati, jangan heran ketika hari ini sudah confidence terhadap sebuah keputusan [yang sudah melalui serangkaian proses perenungan, pertimbangan dan doa juga], tiba-tiba beberapa waktu kemudian jadi berbalik ragu dan bimbang oleh munculnya friksi kecil yang sebenarnya it’s not big deal dalam keputusan yang telah dibuat sebelumnya.
Maka jauh lebih efektif jika narasi doa kita adalah diberikan hidayah dan kemantapan hati pada pilihan yang terbaik menurutNYA serta diRidhloNYA dunia-akherat. Sehingga halangan, hambatan dan friksi model apapun [selama tidak bersifat fatal yang menampak di kemudian waktu], tak akan membuat hati kita gentar, langkah menjadi surut atau lari ke lain hati....
#Endingnya nglantuuurr, hehehehee....have a great day, always!
Note: Re-Type This entry
saran saya kalau ditimpa kesedihan, maka terimalah kesedihan itu dengan senyum...karena sedih adalah salah satu nikmat-NYA, tentunya sambil berdoa semoga mendapat kekuatan dan ketabahan untuk bangkit dari kesedihan...keep smile dan keep happy blogging always :)
ReplyDeleteKalau saya sedih, br senyum setelah beberapa waktu berlalu Bang. Pas momentnya berlangsung ya berasa speechless...campur aduk..dan berusaha utk keep cool sampai kemudian reaksi emosi pun stabil kembali dan smile:)
Deletesetiap orang ada caranya sendiri-sendiri dalam menghadapi kegagalan hidup :). kalau saya minum racun, eh??? <-- sesat
DeleteNnati kalau minum racun, jangan lupa baca basmalah dulu ya? #makin sesat
DeletePernah ada berita ada orang berhasil bunuh diri pada percobaan yang ke 3. Rupanya saat orang itu mencoba bunuh diri yang pertama dan kedua berhasil digagalkan warga. Nah usaha ke 3 nya berhasil sukses.
DeleteIni bukti usaha yang terus menerus dan gigih akan membuahkan hasil yang gemilang. Terbukti orang itu berhasil Bunuh Diri pada percobaan ke 3. Saya ucapkan selamat
Hahahhahaa....mau ikutan nyobain ya Kang?
DeleteSemua akan indah pada masanya. Semua butuh waktu. Seperti gelapnya malam akan terang juga.
ReplyDeleteSemua butuh waktu, termasuk utk bisa menata hati sampai pada zona ikhlas ya..
DeleteIkhlas itu karena kebiasaan. Saya jika dilanda sedih kadang membutuhkan waktu yang lama, tapi lama-kelamaan bisa membuang rasa itu. Betul sekali, semua perlu proses.
DeleteSIp!
DeleteKata pamanku ki Mbak.
ReplyDeleteKesulitan atau halangan iku gawe nyicil balesan doso. Nek gak tau susah ujujug2 di wenehi alangan malah iso bablas hehe...
Makasih Mbak Ririe, postingannya sangat mengena.
Dan kata simbok saya, kesulitan itu akan membuat kita lebih percaya diri dan semakin kuat dalam menjalani hiudp ini.
Deletekadang Allah memberikan hal yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan
ReplyDeleteYups, Allah selalu memberikan yg kita butuhkan :)
DeleteKesedihan akan bisa memberikan rasa bahwa "nikmat senang, nikmat sehat" seringkali kita lupakan.
ReplyDeleteSedih hanyalah wara lain dari bahagia kan..
Deleteberdoa bukan agar cobaan itu menjauh, tapi agar pundak kita kuat untuk memikul segala cobaan.
ReplyDeletesetuju mas zac
DeleteAku juga setuju! Kita Toss!!!
DeleteTOS ber-4!
Deleteberlima sama saya.
Deletekan fotonya beda kan..
saya setuju banget. mengalihkan rasa sakit justru menimbulkan rasa sakit yang lain. mending dihadapi aza..kan sama sakit juga akhirnya!
ReplyDeleteIyap, hadapi saja rasa sakit dan nikmati...just for while kok. Setelahnya kita bisa cooling down..
Deletekunjungan malam sob....salam sukses selalu :D
ReplyDeleteSelamat malam kalau getu yaaa
Deleteaku setuju sekali dengan kata " hidup bukanlah hidup jika tak ada ujian.
ReplyDeletekarena hidup didunia ini merupakan tempat ujian dan cobaan..
#TOS!
Deletelagi belajar untuk meresapi dan menikmati rasa sakit itu bener2 sesuatu banget kok mbak rie :D
ReplyDeleteeeh kok melow melon gini yoo mbak rie :D
Whaaa...ada yg sedang berada pada zona toleransi dengan rasa [sedih] yaaaa....
Delete#sapa ya yg melow? Sok gak tau ah
ada apa toh mbak? semoga semua baik2 saja ya
ReplyDeleteEhmmm..ada apah yaaa...???hehehe
Deletesegala seuatu yg baik datangnya dari ALLAH S.W.T.
ReplyDeletedan yg buruk dari diri kita sendiri.
ujian,cobaan,rintangan dalam hidup kita bukan sebuah alasan untuk kita menyalahkan keadaan.
yg harus kita ambil justru nikmat dari ujian atau cobaan tersebut,dari situlah kita bisa belajar mawas diri
Every moment has lesson to learn ya Mas:)
Deletemet mlm mbk. sunggu bagus,ni postingnya mbk aq suka
ReplyDeletemet malam juga, Alhamdulillah jk suka dengan psotingan ini:)
DeleteMenikmati 'rasa sakit' itu sepertinya cukup berat. Gak heran bila kebanyakan orang cenderung ingin menghindarinya saja. Namun ternyata tak baik bagi kesembuhan mental nantinya ya...
ReplyDeleteMenghindari rasa sakit hanya mendelay dan mnumpuk prahara yang bisa meledak spt bom HIroshima kan?
DeleteHm..
ReplyDeleteNo komen ah...
Galau galau... lalalalalaa...
Hm...wes komen gini lho?
DeleteGalau ~ gak lah yauwww...
Galau uiii
ReplyDeleteHahahaha...hayyo sapa yg galau uiii?
Deletesemua butuh waktu sob, untuk bisa menata hati sampai semua terlewati..?
ReplyDeleteYoa...everythings need time:)
DeleteSaya terkesan dengan artikel ini terutama di bagian kalimat " hidup bukanlah hidup jika tak ada ujian" memang benar adanya. Bagi perantau seperti saya yang sudah lebih dari 20 tahun di Pontianak (Kalimantan Barat) bisa melewati satu masalah atau kendala itu rasanya NIKMAT luar biasa.
ReplyDeleteKita tidak pernah lepas dari masalah. Satu masalah selesai, akan hadir lagi masalah dalam bentuk yang lain. Semuanya itu menjadikan kita hidup benar benar "hidup". Saya senang dengan artikel mba Ririe ini, mencerahkan dan membuka wawasan saya.
Satu masalah selesai artinya satu level kita naik kelas. Bhwa akhir dr sebuah masalah akan membawa kita pada ujian tungkat selanjutnya...that'e life is
Deletemenurut saya sih hanya Zikrullah yang akan menenangkan hati kita, bila hati penuh dengan zikir gada setan atau hawa nafsu yang dapat mengombang-ambing hati nya karna Allah telah memproteksinya, moga Allah merahmati kita semua 'amiiiin' :D
ReplyDeleteAmiin:)
Deletehanya dengan menikmati setiap detik dari kehidupan, itulah menurutku kebahagiaan yang abadi,,...
ReplyDeleteIya...enjoy every piece of life, then we'll happy as well
Deleteiya ikhlas itu yg sulit. apalagi kalo sakitnya parah ya.
ReplyDeleteNyembuhin sakitnya dulu Mbak, baru beruasaha ikhlasnya...step by step
DeleteSeorang manusia baru bisa dibilang sempurna menjadi manusia jika telah merasakan semua rasa yang ada. Ya senang, sedih, susah, mudah, bahagia dan menderita. Jika belum pernah merasa gagal, bagaimana mau merasakan betapa berharganya sebuah keberhasilan? Begitu kan Rie...?
ReplyDeleteSepakat, menangis bukanlah sebuah perbuatan yang harus dihindari, walau memang kita tak akan mendapatkan solusi dengan hanya menangis, tapi yakinlah, mengeluarkan airmata adalah sebuah jalan dalam mengeluarkan deraan batin yang sedang menghimpit dada. Begitu selesai menangis, akan ada rasa plong yang akan membuat pikiran kita terbantu untuk berfikir jernih. So? Jangan takut apalagi malu untuk menangis, asal tidak berlarut.
Have a great day Rie! Nangis yuk... hihi...
Aku percaya, tak ada manusia yg tak pernah gagal, sedih atau kecewa. Jk ada yg zero problem...mgk dia sdh bisa meraih tingkat pure hati ya MBak?
DeleteMennagis mmg tak bisa menyelesaikan masalah, tp secara tdk langsung menangis bisa membantu menyelesaikan maslah kuk. Karena dengan meredanya deru emosi maka kita akan segera bisa berpikir utk over come the problem dan move ON
yang ada ulasan sakit-sakitnya itu, sumprit kok mirip dengan tulisan yang saya tulis hari ini lho mbak hanya di sini lebih lengkap kejadiannya, memang belum saya posting sih
ReplyDeletewaaaa..kita dalam panjang gelombang pikiran yang sama dunk pak Arif. TOS!
DeleteAgree.
ReplyDeleteiya banget nih--> "Tapi hidup bukanlah hidup jika tak ada ujian. Tak akan tahu nikmatnya keberhasilan jika tak pernah mengalami jatuh dalam kegagalan. Dan tidak ada yang bisa lepas dari rasa sakit/sedih dalam hidup ini ketika kenyataan tak seramah yang diharapkan. Sehebat apapun orang tersebut, ketika hal dan peristiwa terjadi diluar dugaan/harapan dan sifatnya tidak menyenangkan, maka reaksi kita adalah sedih atau kecewa"
Yayyayaaaa.........
Deletesemoga Gusti Allah selalu menunjukkan jalan yang terbaik buat kita semua amin ya robbalallamin
ReplyDeleteAmiin, semuga bisa meniti jalan yang di sukaiNYA
Deletesakit memang kadang sulit dihindari
ReplyDeleteberuntunglah hati gampang ditipu
kasih penyaluran da pelampiasan saja sudah bisa lupa kok
Bersosialisasi memang dapat membuat hati lebih terasa bersahabat ya.
DeleteMAs RAwin: hayoo...sudah 'menipu' hatinya sapa saja neh?
DeleteMas Arra: Bersosialisasi dan beradaptasi dan bertoleransi...
WOW .. suka sekali postinganmu ini mbak ..... setuju banget dgn paragraf paragraf yg tertulis di atas
ReplyDeleteParagraf-pragarafnya hasil perenungan...ceileee...sok galau dong jadinya
DeleteIya rasa sakit itu ibarat jamu bagi tubuh kita ya Mbak. Pahit namun menyembuhkan :)
ReplyDeleteDan jamu meski berasa pahit, itu akan menyehatkan tubuh kita ya Mbak
Deletesabar, sabar, sabar, itu yang bisa kita ucapkan ketika ada seseorang yang merasa kesulitan maupun kena musibah.
ReplyDeleteemang enak ya mbak kalo cuma ngomong doang hehehe
tapi pasti ada hikamah tersembunyi mbak
Setiap kejadian selalu ada proses pembelajarannya, kadang emosi sesaat kita yg menutupinya sehingga yg ditanggapi hanya rasa 'sedih'nya saja
Deletekesedihan.. kebahagiaan.. hanyalah bagian cerita dari kehidupan itu sendiri.. jalani sajalah.. :)
ReplyDeleteKesedihan dan kebahagiaan adalah dua keping cerita hidup yang akan selalu ada dalam babak kehiudpan kita
Deletesaya sampai tersedu-sedu ketika membaca artikel ini,, terima kasih bu,,
ReplyDeleteHahhh? Jangan tersedu-sedu dunk
Deleteartikel yang mengharukan
ReplyDeletegalau galau
salam blogger dari jogja
salam blogger juga dr Jawa Timur yaaa
DeleteMerasa sedih ataupun merasa tidak nyaman adalah sangat manusiawi, tapi kita ini manusia, yang dikaruniai kemampuan untuk mengatasi semua itu sehingga kitapun dapat menyeimbangkan hidup kita kembali.
ReplyDeleteGreat. Tulisan yang begitu apik dari Mbak Ririe.
Tersanjung deh Mas Arra memuji tulisan saya....#ambil cermin
Deleteterkadang mslh bs agak berkurang bebannya kl kita bs bertoleransi dg rasa sedih ya.
ReplyDeletesiap Mbak...saat kenyataan tak seramah harapan, bertoleransi dengan rasa sdih/kecewa mmg harus bisa kita lakukan
Deleteinspiratif mbak ....
ReplyDeletesaya mau posting juga yang beginian,.,,,,
okee...semoga menginspirasi yg lainnya agar tdk terpuruk dalam kesedihan berlama-lama
DeleteTerima kasih Jeng berbagi postingan inspiratif, ....Dengan menerima, intensitasnya akan berkurang.... Salam
ReplyDeleteiyapp,Dengan menerima, intensitasnya akan berkurang
Deletepostingan inspiratif tp aku jg lagi sedih nie mbak mau beli lektop tp enggak kebeli beli dah 5 tahun
ReplyDeleteYa sudah saya doain semoga lektopnya bisa segera dibeli yaa
Deletemembangun toleransi yang rada susah hehe
ReplyDeleteSusah tdk berarti gak bisa kan? #edisi bijaksana
Deletekalau kita sudah dapat bertoleransi dengan kesedihan, rasanya tingkatan hidup dan iman kita sudah lumayan tinggi, kalau tidak bisa dibilang tingkatan sufi kali ya.
ReplyDeletejujur malem ini lagi jengkel sama modem yang super lemot, bolak-balik komentar disini gagal terus, ini yang ketiga.
hadeeuh...
tINGKATAN sufi...kalau saya masihh jauuuhhhhh deh kayaknya utk bisa zero emosi kala dihadapkan pada sikon yg bikin halau galau
Delete#bisa dimaklumi, saya sering kuk ngalami reload dan re-write comment jika pakai modem.....semanagat
Jadi sedih baca postingan artikel di atas :(
ReplyDeleteSemangatttt, jangan sediih ya
Deletekalau nggak begitu, kita nggak mengenal arti kehidupan
ReplyDeletesepakattttt....
Deletesedih itu salah satu dr warna2 pelangi jd klo gk ada sedih berarti hidup ini terasa gk indah.. *smile
ReplyDelete**sweet smile:)
Deletetetep semangat, mbaaaaaaaaaakkkkkkk
ReplyDeleteiyaaaaa, semangatttt.....
DeleteSaleum,
ReplyDeletehanya orang yang pernah sakit dapat merasakan betapa berartinya sehat. dan hanya orang yang pernah bersedih yang merasakan betapa nikmatnya sebuah kegembiraan. semangat...
hehehehee...iya ya..
Deletekalau kata istilah orang barat no pain no gain
ReplyDeleteNo money no cry ya...#EH
Deletesedih merupakan awal menuju bahagia
ReplyDeleteSedih hanya warna lain dari bahagia
Delete