Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
‪Ciamik ya judul postingan saya kali ini: Cara Cerdas dan Cermat Kelola Domain Authority. PERCAYALAH, isinya berasal dari sumber terpercaya saat acara #‎ArisanIlmu‬ Kumpulan Emak2 Blogger area Yogya dan sekitarnya yang digelar dengan spektakuler beberapa waktu lalu.

Sekali lagi sekumpulan orang-orang cantik *byuhhh…istilahnya buk, sekumpulan?* dengan berbagai latar belakang, samping, depan, juga visi dan misi termasuk mission imposible, tumplek blek di Alive Resto Jalan Timoho. Heboh dan lebih heboh lagi karena tema yang disampaikan oleh Mak Carolina Ratri adalah hot issue di kancah perbloggeran, Bismilllahirrahmaanirrahiim “ Cerdas Kelola Domain Authority dan Tingkatkan Produktivitas NgeBLOG”.

Kali pertama dengar tentang Domain Authority saat ada kesempatan kerjasama yang mempersyaratkan nilai DA. Saya, seperti beberapa teman- lainnya yang asas negBLOGnya karena senang menulis, kemudian tahu ada media bernama BLOG yang bisa menjadi “lemari” ajaib untuk memajang tulisan-tulisan. Yang penting nulis, posting dan blog wakling atau kunjungan balik, sebaik-baiknya. Page rank dan Alexa, okelah sedikit-sedikit mulai ngerti.

Tapi apa dan kenapa dengan DA??? 
Halah-halah, kue macam apa lagi ini ? Apa itu Domain Authority? Mengapa DA penting ya? bla...bla...bla...
Standar atau barometer dari tingkat kepercayaan Google terhadap situs atau blog , demikian jelas Mak Carra pas saya datang. “Makin tinggi DA yang dimiliki suatu site atau blog tentu makin terpercaya “  
Cara_Cerdas_dan_Cermat_Kelola_Domain_Authority
Untuk situs baru biasanya nilai  DA berkisar antara 1 – 10 dan akan meningkat  menjadi  11 sampai dengan  20 dengan relatif mudah. Tapi kesulitan untuk menaikkan DA mulai terasa saat mencapai score 21 ke atas. Hal ini dipengaruhi oleh Usia Domain, Popularitas dan Jumlah artikel (Content) yang di publish.

Jadi ya harap sabar kalau domainnya masih belum lama dan DA masih langsing. Keep posting (kualitas tulisan diperbaiki), active blogwalking dan mulai belajar SEO on page mau pun Off Page * ini mah self reminder untuk diri saya banget*.

Meskipun saya datang telat karena sedikit ada drama (tiba-tiba) pagi-pagi Kang Suami ngabari kalau masih di Solo sehingga gak mungkin untuk nganterin. Langsung minta referensi di Grup WA Blogger Cantik Jogya (BCJ), moda transportasi yang cepat dan aman ke lokasi Arisan Ilmu. Cling, Cling , saya kontak ke O-Jack dan Alhamdulillah tersedia armada penjemputan yang siap meluncur dan mendaratkan saya di depan resto dengan selamat. 

Ternyata keterlambatan saya masih belum begitu lama kok, tapi ya iya sih gak sempat salim satu per satu karena paparan materi sudah dimulai. Beberapa menit kemudian, muncul Mak Gessi dengan Dekbay Aiden, terus mak Noni, Mak Feny dan Mak Lies yang dijemput oleh Mak Ika. Yang terakhir datang tentunya sang bintang tamu dhek Una, yang kebetulan lagi di Yogya.
Oke, fokus ke materi selanjutnya mengenai Cara meningkatkan Domain Authority. Tampak semua emak-emak antusias menyimak inti dari Arisan Ilmu, sambil makan tahu crispy, kentang goreng, nyruput lemon tea, jus atau menu makanan/minuman lainnya yang sudah terhidang cantik di meja masing-masing. 

Inilah Cara Cerdas dan Cermat Kelola Domain Authority yang dibeberkan oleh penulis buku Sukses Membangun Toko Online dan Blogging:Have Fun and Get The Money: 
1. Meningkatkan SEO dengan cara:
    • Menggunakan keyword dengan smart dalam dalam URL, judul, paragraf pertama, atau juga                 dalam dalam kategori
    • Permalink blog – Keywords jangan sampai hilang dari permalink. Berada di awal lebih baik.
    • Mobile – friendly
    • Navigasi yang baik
    • Optimasi gambar
    • Panjang tulisan minimal 800 kata, 1.000 kata lebih baik. 
Cara Mnegetahui Keyword yang Tepat
Salah satu ara untuk mengetahui Keyword yang bisa dipilih dan
dimasukkan dalam postingan (sesuai Tema)
2.  Membuat konten yang menarik (berkualitas) sehingga ever lasting getu deh. 
  • Demikian menariknya sehingga banyak orang yang suka rela nge-share dan atau pun menautkannya (VIRAL).
  • How? Seperti tulisan yang berisikan tips travelng, Cara-cara memasak, mendidik anak, bagaimana menumbuhkan minat dan bakat anak, dsb.
  • Trend-rider. Penjelasan singkatnya  the trend is your friend untuk mendukung DA blog. 
  • Kontroversial, misalnya ada motif apa dibalik kopi rasa Sianida? *Eh*
  • Visually attractive – gif? Infographics? Video? Maksudnya melengkapi postingan dengan image, gambar, atau rekaman yang mendukung dan selaras dengan tema postingan.  Tentu harus diperhatikan ukurannya yang compatible sehingga tidak memberatkan loading blog. Konon katanya, image atau gambar lebih dulu di index google lho ketimbang uraian naratifnya.
3. Internal – linking, yaitu membuat link dari postingan yang sudah tayang di blog ke artikel terbaru atau lainnya yang ada relevansinya.
4. Yang perlu di monitor secara berkala Cek broken links dan backlinks. 
Pernah kan mendapati image/gambar yang dipajang pada postingan (lama) ternyata tidak muncul? Kasus seperti merupakan salah satu broken link yang harus diperbaiki dengan up load gambar lagi atau meremove si link yang rusak tersebut. Untuk menelusuri broken link bisa menggunakan www. brokenlinkcheck.com  atau www.backlinkwatch.com. 
Untuk maintenance Back Link bisa dilakukan dengan mematikan link keluar yang biasanya terdapat pada postingan-postingan lomba. Kalau lombanya sudah usai, bersegeralah membersihkan BL-nya agar tidak menggangu keseimbangan Link keluar dan Link Masuk. 
5. Harus rajin menambah backlinks berkualitas yang bisa dilakukan dengan Blogwalking dan komentar yang positif, sesekali menjadi Guest posting, rajin untuk ngesharing di social media dan atau submit ke portal lain yang femes (menerima postingan blogger seperti Vivalog, Liputan6, dll)
6. Kontrol dan memanage bounce rate. 
Semakin kecil prosentasi Bounce rate berarti semakin bagus sebuah blog/situs tersebut. Waduhhh, opo maneh iki? Bounce rate juga merupakan pengetahuan baru bagi saya. Idealnya nilai Bounce Rate berkisar 20 % (bisa diketahui dengan check Check  menggunakan Google Analytics). Sedikit pemahaman yang bisa saya tangkap dari penjelasan Mak Carra mengenai Bounce Rate adalah: 
bahwasanya nilai Bounce rate akan semakin tinggi mana kala banyak visitor blog kita yang hanya membuka satu page dan tidak melanjutkan over view ke entry lainnya alias langsung kabur begitu saja. Penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya pengunjung tidak menemukan content yang dicarinya, mendadak koneksi terputus, lay out blog yang membingungkan, loading yang merayap seperti siput, dsb. 
Ibarat tamu yang datang ke rumah, ketika tak ada suguhan minuman atau kue enak yang dihidangkan oleh tuan rumah, ya ngapain lama-lama kan? Begitu maksud kedatangannya sudah disampaikan, as soon as possible tentu pamit pulang dong ?
Pertanyaannya: Bagaimana mengurangi atau menurunkan nilai bounce rate ini?  Jika sudah tahu nilai Bounce rate ternyata mblendhug, cara efektif untuk menanggulanginya adalah implementasikan point 1,2,3 di atas yaitu Terapkan pengetahuan tentang SEO yang sudah kita ketahui untuk membantu performance  blog menjadi friendly di mesin simbah Google. 
Selain itu, penting pula untuk diterapkan pada blog kita adalah:
  • menambahkan page atau label. Dengan adanya beberapa page/label, akan memberikan pilihan pada pengunjung untuk melihat-lihat tulisan lainnya. 
  • Menambahkan widget  related post, tak hanya mempermudah pembaca blog untuk melihat postingan yang setipe temanya, tapi juga bisa mengungkitkan rasa penasaran. Yang awalnya hanya berniat sekedar kunjungan balik dan landed pada postingan terbaru, tapi pas melihat rekated post kok ada yang trend rider…who knows si pengunjung tersebut tergoda untuk mengKLIK postingan lainnya kan?
  • membuat desain blog agar lebih  lebih menarik dan jangan lupa melengkapi dengan site map juga.
Setelah semuanya dilakukan dan DA masih jalan di tempat, BERSABARLAH! Nikmatilah proses demi proses, tak perlu ngambeg dan berhenti ngeBlog gara-gara Domain Authority lambat naiknya. Kalau soal sumber ide tulisan, sudah pada paham tentunya kalau ide menulis bisa berasal dari segala penjuru dan kapan saja.

Banyak Membaca; Pengalaman Sendiri

Mari lestarikan Produktivitas menulis dengan membuat bank ide dan bookmark, tiap ada ide yang mencungul segera masukkan ke bank ide agar tidak kehilangan “feel”nya. Banyak kejadian, pas ide melintas dan kita bilang ntar-ntaran mencatatkanya di rekening bank ide, menguap dengan sukses deh molekul-molekul ide tersebut. Dari tabungan yang terkumpul di Bank Ide, mulai membuat catatan kerangka tulisan setiap kali sikonnya mendukung. Bikin jadwal ngeblog agar up date blog bisa rutin, bila memungkinkan stock draft postingan untuk mengantisipasi saat peak session kerjaan di kantor. Kalau perlu, editorial calendar juga oke tuh.

Demikian uraian ala Mak Carolina Ratri yang top markotop, terutama bagi kami-kami *khususnya saya* yang ngertinya blogging baru selapis tuuiipiis kulit ari doang: nulis dan posting. Oia, dalam kesempatan Arisan ilmu tersebut juga dilakukan penarikan lot arisan blog perdana yang dimenangkan oleh Mak Ika Koentjoro. Setidaknya ada 30 emak blogger yang siap mempublish postingan dengan back link keluar untuk pemenang arisan pada periode tersebut. Semoga mempererat kebersamaan di antara kami:).

Postingan Arisan Ilmu ini akan terasa hampa tanpa memajang hasil dokumentasi akan kehebohan ketika emak-emak berkumpul yang pada lupa umur dan PeDe saja aksi narsis all out.
Cara_Cerdas_Kelola_Domain_Authority
Edisi PhotoShot...
Once again, sebagai self remider bagi diri saya bahwa Aktifitas ngeBLOG pada dasarnya adalah menulis dengan HATI, RASA dan PIKIRAN. Menuliskan tentang pengalaman-pengalaman sehari-hari, mendokumentasikan jejak hidup dan  di kemudian hari akan kita re-read, baik oleh kita sendiri maupun oleh visitor blog kita. BLOGGING juga bisa disebut menuliskan kekinian dan membaca masa lalu [ketika kita membuka tulisan di waktu-waktu sebelum hari ini]. 

Cara_cermat_kelola_domain_authority

Dengan ngeBLOG pula kita menjalin sosialisasi secara lebih luas: lintas waktu, lintas usia, lintas teritorial, lintas pola pikir dan segala jenis lintasan lainnya *lintas rel kereta api juga*. 

33
Share
Bagi siapa saja yang hobi bersepeda tentunya tak asing dengan spare part yang disebut pedal sepeda. Pedal sepeda merupakan komponen dalam sepeda yang digunakan untuk mengayuh sepeda agar bisa berjalan secara stabil dan nyaman. Kalau tak ada pedal, gimana cobak kalau mau mengyauh sepeda pancal anda? 

Pedal ini ternyata bisa menentukan cepat atau tidaknya sepeda karena Bismillahirrahmaanirrahiim semakin cepat ritme kaki kita mengayuh pedal tersebut, akan kian cepat pula laju sepeda onthel kita. Dan semakin nyaman saat dikayuh maka kecepatan sepeda bisa bertambah. Namun untuk memilih pedal sepeda terbaik juga tidak mudah dan perlu ketelitian agar tak salah. Selain itu harga pedal sepeda biasanya juga menentukan kualitas yang dimiliki oleh pedal tersebut. Lalu bagaimanakah cara memilih pedal yang baik dan adakah faktor penentu lain yang membuat pedal nyaman saat digunakan?
Spare part sepeda; harga pedal sepeda; cara memilih pedal sepeda

Dan....berikut ini beberapa cara memilih pedal yang baik adalah sebagai berikut:
  1. Sesuaikan pedal dengan medan yang akan ditempuh. Jika ingin menempuh medan yang berat sebaiknya gunakan pedal yang ringan sehingga tetap nyaman saat dikayuh. Pedal yang ringan ini sebenarnya cocok digunakan di medan apapun.
  2. Pilihlah pedal yang memiliki desain sederhana. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah saat membersihkan pedal dari kotoran seperti lumpur. Selain itu pedal yang berdesain sederhana juga bisa membersihkan lumpur di sepatu lebih maksimal.
  3. Pilih pedal yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi agar tak mudah rusak.
  4. Pilih pedal yang memiliki kemudahan saat dilakukan penggantian pin.
  5. Pastikan pedal yang akan dibeli memiliki kualitas baik dan tahan lama. Sehingga tak perlu terlalu sering mengganti pedal.
Untuk memiliki pedal berkualitas tersebut sebenarnya tak sulit karena bisa didapatkan di toko sepeda kesayangan Anda. Harga pedal sepeda berkualitas juga belum tentu mahal. Ada beberapa merek pedal berkualitas tetapi harga yang dipatok tetap rendah. Jadi jika pandai memilih maka akan didapatkan pedal yang harganya murah tetapi kualitasnya diatas rata-rata.

Jika sudah membeli pedal berkualitas sebaiknya rawatlah dengan baik. Ada beberapa faktor yang menentukan awet atau tidaknya pedal. Pertama adalah bahan pembuatan pedal yang berkualitas. Kedua cara perawatan yang dilakukan oleh pemilik. Jika dirawat dan rutin dibersihkan maka pedal bisa memiliki daya tahan yang cukup lama. Selain itu tempat menyimpan sepeda juga bisa mempengaruhi keawetan pedal. Sebaiknya simpan sepeda di tempat yang aman dan rata. Jika pedal dipenuhi oleh lumpur segera bersihkan karena lumpur yang menempel pada pedal bisa mengikisnya secara perlahan.

Pedal yang dirawat dengan baik tentu saja akan memiliki umur ekonomis yang lebih panjang. Selain itu juga membuat empunya sepeda bisa nyaman pada saat bersepeda. Sekali lagi harga pedal sepeda tidak mempengaruhi kualitasnya. Justru yang mempengaruhi kualitasnya adalah bahan pembuatnya dan cara pemilik dalam merawat sepeda secara menyeluruh, jangan hanya rem-nya ya? 

Jadi, kapan anda fun bike terkair kali neh? Kalau pedalnya sudah butut, yuk...segera diganti dulu ya agar acara bersepeda ria semakin ceria bersama orang-orang tersayang. 
Specially for self reminder and Let's go fun bike for more fun....
13
Share

We Can’t Choose the Boss but We Still have Chance to manage our reaction.

Kalau bekerja di instansi baik swasta mau pemerintahan, kita (staf) tidak punya hak untuk memilih siapa atau bagaimana tipikal orang yang akan menjadi bos/pimpinan. Kepala desa, Bupati, Gubernur (kecuali DIY), bahkan presiden masih ada kesempatan untuk memilih. Tapi kalau atasan/pimpinan di tempat kerja kita? Iya Bismilllahirrahmaanirrahiim, jika bos kita modelnya demokratis, sabar, open mind, ngemong, dsb yang idealnya memiliki sifat-sifat yang ideal sebagai seorang pimpinan, tentu semua karyawan oke-oke saja. Lha kalau yang mbejudul sosok pimpinan yang arogan, sok powerfull dsb, ada tiga pilihan: resign, bertahan dengan sikap cuek bebek angsa di kuali sing penting gaweanku rampung atau tetap bekerja dengan optimal dan berusaha menghadapi bos dengan perform: Siapa takut punya bos galak dan arogan…? 

Menghadapi bos pemarah, bos Otoriter aau model bos yang semaunya sendiri memang terkadang menjadi hal yang paling menjengkelkan, terlebih lagi dengan sikap otoriternya yang membuat semua pekerjaan kita dibilang tidak beres.  Meskipun kita sudah melakukan jobdes  dengan sepenuh tenaga dan pikiran,  seorang atasan apalagi seorang boss seharusnya bisa dijadikan suri tauladan bagi anak buah tapi lebih suka mencacat sana-sini, siapa orangnya (staf) yang tak akan merasa muak dan cepat-cepat ingin mencari pekerjaan baru? Tapiii...resign dan cari pekerjaan baru kan tak semudah membalik taplak meja tho?

Some how, bilamana memiliki atasan atau boss yanga arogan dan semaunya sendiri alangkah baiknya jika anda tidak buru-buru resign (mengundurkan diri), sebab perlakuan kurang menyenangkan dari boss anda yang arogan dapat dengan mudah diatasi jika anda memiliki sedikit kesabaran dan bisa mengerti dengan apa yang dia mau. Beberapa tips dan cara menghadapi bos arogan dan sesuka-suka dia seperti yang dilansir oleh Labour News di Amerika serikat, seperti berikut ini:

1. Ajak Boss Anda Berkomunikasi
Seperti yang dilansir oleh labour news today menyatakan bahwa saat anda mengalami perlakuan kurang menyenangkan di tempat kerja dan kerap kali menghadapi sikap otoriter boss anda, maka langkah terbaik dalam mengatasinya ialah dengan mengajak boss atau atasan anda dengan cara berkomunikasi dengan baik, namun ingat carilah momen yang baik saat anda ingin berkomunikasi dengan atasan anda selain itu juga mulailah komunikasi dengan obrolan yang ringan sambil minum secangkir teh manis sebelum ke inti permasalahan.

2. Belajar Memahami Kemauan Boss Anda
Agar cara kerja anda di kantor lebih efiesen serta bisa betah di tempat kerja maka cara praktis dalam mengatasinya ialah dengan memahami kemauan boss anda, mau bagaimanapun atasan adalah boss anda dan ia berhak memutuskan siapa yang baik kerjanya dan siapa yang buruk dalam bekerja, nah daripada anda selalu mengeluh atau memutuskan untuk resign yang belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan pengganti maka ada baiknya jika anda mencari tau apa sih kemauan boss anda. selain itu juga anda harus mempelajari apa yang tidak disukai dan disukai oleh bos Anda. Cobalah untuk membuatnya terkesan kepada Anda dengan kemampuan dan bakat yang Anda miliki

3. Berikan Solusi Alternatif 
Seorang sosiolog yang tergabung dalam journal Labour in United States menyatakan,  seorang boss atau atasan yang bersikap arogan umumnya disebabkan karena dia bingung dengan keputusan perusahaan yang sifatnya relatif sulit, nah jika boss anda mengalami hal ini maka sebagai anak buah yang baik hati alangkah baiknya jika anda menyarankan untuk membantu atasan memberikan alternatif pilihan dengan cara mendiskusikannya, Berikan alasan tepat mengapa keputusan sulit harus diduskisan terlebih dahulu  itu sangat penting sehingga nasib para karyawan tidak kebingungan.

4. Miliki Sikap Leadership
Jika anda memiliki boss atau atasan yang memiliki sikap otoriter dan kurang bersinergi dengan sistem kerja anda maka ada baiknya jika anda menyikapi sikap atasan anda dengan mempelajari sifat kemimpinan dalam diri anda sendiri, lihatlah dengan kacamata kepimpinan dalam diri anda dalam melihat sikap atasan anda, nah jika anda sudah menemukan solusinya maka anda bisa mendiskusikan dengan bos anda.

5. Jangan Takut Untuk Pindah Atau Resign 
Solusi terakhir jika anda sudah sangat tidak tahan dengan sikap atasan anda yanga arogan dan semaunya sendiri maka langkah terbaik ialah dengan resign dan pindah ke tempat kerja yang baru. Atau, buka usaha sendiri dan jadi bos yang lebih baik, bijaksana, sabar, demokratis, tidak pelit serta tidak sombong. Lha iyah kan, alasan resign karena tidak bisa cooperative dengan karakter bos yang aroogan dan semaunya. Kala berwirausaha, tentu dong kudu bisa perform as the best boss. 

Punya Bos yang Arogan, Siapa takut? 
Kalau jadi boss yang elegan dan toleran, siapa berani hayoooo?

6
Share
Pada dasarnya tujuan seseorang dalam berpakaian adalah Bismillahirrahmaanirrahiim ingin terlihat cantik dan anggun pada setiap kesempatan, formal maupun informal. Hal ini juga berlaku baik terhadap laki-laki ataupun wanita tanpa terkecuali, dalam berpakain mereka seringkali ingin terlihat sempurna dan menutupi segala kekurangan yang terdapat dalam tubuh mereka dengan pakaian yang menurut mereka layak dan baik untuk dipakai, namun apa jadinya jika pakaian yang anda pakai justru membuat anda tampak terlihat lebih tua dan gemuk.

Dalam dunia fashion ada banyak sekali jenis pakaian yang memang sengaja didesain untuk membuat seseorang tampak menawan dan elegan, namun anda juga harus tahu bahwa tidak semua desain fashion cocok untuk dipakai oleh semua orang terutama jika anda masih dalam usia muda, sebab jika anda nekat memakai gaya fashion yang dikhususkan untuk orang-orang tua dan juga orang-orang yang gemuk maka tidak salah jika anda akan ikut terlihat gemuk dan tua.
Fashion; Trend; gaya; long dress
Nah jika anda suka berpenampilan menarik ada baiknya jika anda menghindari gaya fashion berikut ini sebab anda akan terlihat tua dan gemuk ketika menggenakannya berikut ulasannya.

1. Ukuran Pakaian Yang Salah
Mungkin bukan hal yang aneh bagi seseorang yang memiliki tubuh gemuk akan memilih ukuran pakaian yang lebih besar dari ukuran tubuh mereka, padahal seharusnya, apapun bentuk tubuh anda ketika anda memilih pakaian alangkah baiknya jika anda menggunakan pakaian yang cocok dengan ukuran tubuh anda, sebab jika anda memilih ukuran pakaian yang besar untuk menutupi tubuh anda yang gemuk malah pakaian tersebut akan membuat anda lebih gemuk dan lebih terlihat seperti ibu-ibu rumah tangga loh, nah oleh sebab itu saat anda membeli pakaian maka pilihlah pakaian dengan ukuran pas.

2. Warna Pakaian Serba Hitam
Di dunia fashion, pakaian warna hitam sangat dianjurkan bagi mereka yang sedang berduka atau sering digunakan dalam acara-acara formal seperti rapa kantor misalnya, di samping itu juga warna hitam memang sangat elegan, namun saat anda menghadiri acara pesta baik itu pesta pernikahan atau pesta ulang tahun alangkah baiknya jika anda menghindari pakaian warna hitam sebab Terlalu banyak mengenakan pakaian berwarna hitam malah akan membuat Anda terlihat lebih tua, hal ini dikarenakan pakaian hitam akan membuat kulit anda terlihat contrast dan membuat kerutan pada wajah anda jadi terlihat.

3. Rok Ukuran Besar dan Terlalu panjang.
Jika anda seorang wanita yang gemar memakai rok alangkah baiknya jika anda menyesuaikan rok yang anda pakai dengan bentuk tubuh anda, sebab jika anda memilih rok dengan ukuran besar dan terlalu panjang malah akan membuat anda terlihat lebih tua dan gemuk, adapun rok yang ideal bagi seorang wanita adalah sesuai dengan tinggi dan ukuran tubuh anda.

4. Mengenakan Aksesoris  Yang Salah
Aksesoris seperti anting, bros dan gelang merupakan salah satu gaya fashion yang harus ada pada setiap wanita yang ingin terlihat modis namun anda harus pastika untuk tidak memilih ukuran aksesoris yang terlampau kecil, sebab aksesoris kecil kurang menojok jika digunakan, adapun langkah terbaik agar terlihat elegan ialah dengan memiliki aksesoris ukuran besar.

5. Model kacamata yang salah
Jika anda seseorang yang  suka menggunakan kacamata sebagai tambahan untuk bergaya maka alangkah baiknya jika anda tidak salah dalam memilih model kacamata, sebab model kacamata yang salah akan membuat anda terlihat tua, nah untuk terlihat modis pakailah kacamata dengan bingkai yang unik yang mampu mencerminkan kepribadian anda.

6. Pilih dengan bijak untuk baju dengan motif garis-garis, vertikal atau horisontal.
Untuk point ke-6 ini adalah tambahan dari Mas Adhi (komentar blog). Motif garis-garis yang horisontal bisa mmeberikan kesan terhadap bentuk badan sehingga terlihat lebih gemuk. Kalau tubuh Anda tergolong kurus dan ingin terlihat langsing, disarankan untuk menghindari motif garis yang horisontal dan gunakan yang garis vertikal saja. Demikian pula sebaliknya.

Apakah anda punya pengalaman dengan fashion dan aksesoris yang membuat penampilan terlihat gemuk dan atau tua?

7
Share
Ada dua pasar tradisional yang ada di dekat tempat tinggal kami yaitu Pasar Sleman yang letaknya tak jauh dari SD Muhammadiyah Sleman dan pasar Denggung yang berada di dekat lapangan Denggung (Tridadi). Kalau hendak diperbandingkan, tentu Pasar Sleman lebih besar karena merupakan pasar skala Kecamatan. Tapi jika ditanya kapan saya terakhir kali pergi ke pasar tradisional? Bismilllahirrahmaanirrahiim, seingat saya di Bulan Desember tahun lalu ketika musim liburan sekolah. Kalau anak-anak lagi pada di rumah, biasanya memang jenis jajanan yang disukai adalah jajanan tradisional, terutama tiwul, klepon, putu ayu dan pukis. Saat itu, bersama Kang Suami saya pergi ke pasar Sleman karena persediaan jajanan lebih banyak dibandingkan pasar Denggung. Eh FYI, saya juga doyan jajanan tradisional, terutama tiwul yang sering bikin kangen. Hanya sayangnya, selama di Sleman ini saya belum pernah ketemu Tiwul yang original. Rata-rata aneka olahan gaplek berasa manis.

Ada yang kaget atau terkesima, kok sebegitunya saya jarang nyambangi pasar tradisional? Bukankah biasanya ibu-ibu itu hampir tiap pagi ke pasar? Terus ada gak neh yang kepikiran kalau saya lebih sering nyambangi pasar modern atau toko moder kan? Jawabannya adalah saya memang tidak setiap pagi/hari ke pasar dan bisa juga terbilang jarang ke pasar tradisional tapi juga termasuk super jarang belanja ke pasar modern kok. Lho kok bisa? Lantas kemana saya belanja? Very simpel, karena jadwal belanja memang tidak setiap hari. Kalau hanya untuk beli bahan lauk-pauk: ikan, ayam, daging, biasanya sih cukup nitip Kang Suami kala ngantarin sekolah Azka. Sedangkan untuk belanja semacam sayur-mayur, tahu, tempe, lombok, dan sejenisnya yang basah-basah ria, biasanya saya lakukan sepulang kerja.
tradisi, jual beli, off line; pasar tradisional
Pasar Tradisional di Denggung, Sleman
Ada dua tempat langganan saya belanja, satunya sebuah toko yang berjualan lengkap mulai sayur, cabe, tahu, tempe, dan seterusnya. Kalau perlu belanja banyak, hingga ke bumbu dapur, GULA, kopi, susu, deterjen, saya lebih sering belanja ke toko yang bernama  Mekar Jaya itu. Harganya sama sama kok, atau setidaknya hanya terpaut seratusan rupiah lah dengan harga di pasar Sleman. Wong, barang dagangan untuk masak sehari-hari memang berasal suplai dari pasar. Kan pasar tradisional berperasinya hanya sampai tengah hari, tentu gak semua dagangan bisa laku kan? Nah, menurut ramalan saya, sebagian penjual sudah memiliki partnership dengan Toko Mekar Jaya. Salah satu buktinya, kalau saya belanja sore hari, variasi sayurannya lebih lengkap dan ada jajanan/kue basah juga.

Yang satunya adalah di tempat jualan yang dimiliki oleh seorang ibu tua yang membuka kios sederhana (tidak permanen) di pinggir jalan. Di toko kedua ini, biasanya saya belanja yang akan langsung di masak seperti tahu, tempe, sayuran, dan beberapa kebutuhan yang mendesak lainya sekiranya si ibu punya persediaan barang yang saya butuhkan.

Jadi, secara de facto sebenarnya saya tetap belanja cukup sering, sekitar 3-4 kali dalma seminggu, di tempat yang sistemnya juga masih tradisional semacam pasar. Pada kedua “pasar mini” tersebutlah, saya dan beberapa working mommy lainnya sering berbelanja , ngiras-ngirus sekalian pulang kerja. *sayangnya, dalam rangka membuat postingan ini saya kebetulan belum belanja blas, jadi belum ada dokumentasinya*

Apakah pasar (termasuk yang saya sebut  ‘pasar mini’ )  tradisional ada yang menggunakan blog atau website dan media sosial untuk mempromosikan? Setahu saya sih belum ada, semua cara penjualannya masih sistem direct, akad jual beli dilakukan secara face to face antara pembeli dan pedagang. Oleh karena pasar merupakan tempat bertemunya semua calon pembeli dan sekian banyak pedagang yang berjualan secara bersamaan, juga adanya kesamaan barang dagangan dan diantara riuh rendah suasana transaksi yang terjadi, terlihat jelas  kalau pasar tradisional masih punya daya tarik yang magis.
Market lokal; pasar tradisional; perkembangan pasar tradisional
Keunikan Pasar Tradisional
Diluar kondisi (seperti apapun kondisi sebuah psara tradisional), saya melihat Pesona Pasar Tradisional Yang Kaya Tradisi. Ada banyak pelajaran tradisi kebaikan yang saya lihat, menggenapkan empati dengan pembelajaran yang kaya akan hikmat kehidupan.
  • Semangat dan kemauan kerja, tak hanya bagi orang-orang yang masih usia produktif tapi juga yang tergolong manula. Jika hendak di survey, bisa jadi akan diperoleh jumlah yang significant kalau pedagang di pasar tradisonal yang usianya 60 tahun ke atas. Being Old men/ women doesn’t mean impotential
  • Interaktif di pasar merupakan pembuktian salah satu pepatah Jawa: Obah Mamah. Sopo sing gelem Obah, bakal iso mamah ~ siapa saja yang mau gerak, tentu bisa mendapatkan penghasilan (nafkah). Bahkan ketika tak punya modal sepeser pun, asal mau gerak pro aktif di pasar, bantu angkut-angkut, akan dapat bayaran kan? Kalau mau jualan, gelar alas atau papan, akan ada yang menitipkan barang untuk dijual dengan sistem bagi hasil. Seperti seorang simbah yang berjualan parutan kelapa di Pasar Denggung. Menurut beliau, kelapa yang dia parut sudah ada yang ngedrop. Bawang putih, tempe, dan telur ayam…semua item barang dagangannya tidak dia bawa dari rumah lho?  Itu baru sample seorang simbah, yang untuk sampai ke pasar harus berjalan kaki cukup jauh (berdasarkan ceritanya).  Tapi belakangan ini diantar jemput oleh anaknya. Tidak ada istilah usia manula untuk tetap produktif. 
  • Tempat praktek keramah-tamahan yang efektif. Selain saling kenal di antara para pedagang layaknya hidup bertetangga di kampung, pembeli sebagai “orang belum dikenal” akan bersikap seramah mungkin untuk menawar dan pedagang pun melayani dengan sikap yang tak kalah ramahnya kan? Hayooo...siapa yang mau mencoba tawar-menawar harga di pasar, jangan lupa siapkan senyum termanis anda ya?
  • Pasar juga merupakan tempat “kopdar” yang efektif. Ini saya simpulkan dari kegemaran Bapak saya yang sampai saat ini masih sesekali ke pasar walau sekedar untuk beli “batu” untuk korek api kunonya. Dulunya, hampir tiap hari Bapak (sesekali ditemani Simbok) pergi ke pasar untuk menjual: beras, pisang, daun pisang, sapu lidi, ayam, telur, pokoknya berjualan komoditas yang dihasilkan dari rumah dan sekitarnya. Setelah dua puluh tahun tak lagi berjualan di pasar, Bapak masih suka bersepeda pancal ke pasar karena memedomani bahwa dengan mengunjungi satu tempat yang bernama PASAR TRADISIONAL, sekaligus kesempatan untuk bersilaturahim dengan banyak orang-orang yang pernah dikenalnya, saling sapa, bertukar kabar dan  ngobrol ringan sebentar. How beautiful life, isn't it?
  • Implementasi kesetaraan gender sudah menjadi bagian yang menyatu dengan ritme perdagangan di pasar tradisional. Tak ada dominasi suatu jenis komoditas hanya boleh/harusnya di jual oleh jenis gender tertentu. Lha wong bapak-bapak yang jual under wear untuk perempuan bukan hal asing lagi kan? Atau, mas-mas atau bapak-bapak belanja bumbu masak...siapa takut? Juga, tak ada istilah kalau kaum perempuan tidak kuat mengangkut sekarung barang jualannya. Mau lihat aksi super women...pergilah ke pasar tradisional, There is many women as strong as men
  • Dan pelajaran nyata yang tak kalah ajaibnya bahwa salah satu cara mensyukuri hidup adalah dengan bekerja keras. Tak perlu ada istilah gak pede meski sebagai cowok setampan Le Minh Ho tapi berjualan tempe. Iya thoh?
Menjadi manula dan tetap potential 
(Ibu Pemarut Kelapa yang saya ajak ngobrol di Pasar Denggung)
Dari pengalaman blusukan ke pasar tradisional, mulai dari pasar di Kedungpring, Surabaya kemudian di Banyuwangi dan sekarang di Yogyakarta, memang sih masih merupakan pemandangan umum kalau kesamaan pasar tradisonal (kebanyakan) masih terlihat kumuh, tidak beraturan, dengan tingkat keperdulian akan sanitasi dan hygiene masih terbilang masih dibawah garis rata-rata (yang seharusnya). 

Tapi saya yakin dan optimis bahwa Pasar tradisional ditengah kemajuan jaman di masa-masa mendatang akan lebih eligible dan nyaman sebagai tempat untuk bertransaksai jual-beli. Karena pembenahan dan perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana sebuah pasar tradisonal tentu tidak sederhana, butuh perencanaan dan anggaran yang tidak sedikit pula. Dan setahu saya, tidak mungkin semua pasar tradisional bisa diperbaharui secara serentak. 

One by one, step by step…..
sudah banyak kan pasar tradisional yang mulai tampak kinclong, rapi, bersih, dan nyaman untuk penjual dan pembeli. Meski pesaing akan tumbuh dan berkembang dengan inovasinya masing-masing, tapi rejeki tak akan tertukar selama kita mau bekerja dan bersungguh-sungguh. Dan pasar tradisional tentu akan tetap memiliki segmen pembeli yang loyal karena keunikan nilai-nilai tradisi kebaikannya.

36
Share
Mendidik anak untuk perduli terhadap  lingkungan dan alam sekitarnya sejak dini merupakan PR semua orang tua dan bisa dimulai dari rumah. Anak-anak adalah the actor masa depan, terlebih lagi isu pemanasan global atau global warming kian mengkhawatirkan dan mengancam  kelestarian peradaban di planet bumi.  Oleh sebab itu, Bismillahirrahmaanirrahiim salah satu cara antisipasinya untuk jangka panjang yaitu dengan membekali anak-anak untuk mulai perduli terhadap lingkungan dan alam sekitar  serta  dimana pun mereka berada sangat strategis  untuk dibiasakan sedini mungkin. 

Ada banyak sekali cara mengajarkan anak  mau dan bisa  mencintai lingkungan sejak dini, namun perlu diingat bahwa bimbingan orang tua sangat berperan besar dalam membentuk karakter seorang anak agar cinta terhadap lingkungan sekitar.  Cara praktis dalam mendidik sang anak bisa dimulai dari lingkungan rumah, baik itu dengan cara mengajarkan kepada mereka untuk buang sampah ke tempatnya, mengajak untuk menanam pohon ataupun dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk didaur ulang, pilah dan pilih penggunaan barang konsumsi yang berkemasan ramah lingkungan, dan hal –hal iannya. Berikut ini beberapa cara praktis yang bisa diajarkan pada Anak-anak  Agar Perduli Dengan Lingkungan seperti yang dilansir oleh parents and child, Ohio.
Mengajari Anak perduli dan cinta lingkungan
Let's Love Earth
1. Menggunakan air sesuai kebutuhan dan secukupnya . 
Masalah ketersediaan air di masa-masa selanjutnya  secara global sudah tidak cukup dipecahkan dengan pemecahan persoalan-persoalan yang sudah ada. Karena Permasalahan air di seluruh dunia ini sebenarnya berakar dari hubungan fundamental manusia dengan alam yang seiring dengan masalah-masalah ekonomi, sosial dan ekosistem yang menyertainya sehingga berdampak (salah satunya) pada kelestarian sumber air. Maka mengajari anak untuk bertanggung jawab dalam memakai air merupakan cara efektif dalam mendidik anak agar cinta terhadap lingkungan. Mengajari si kecil untuk berlaku bijak dalam menggunakan air tentu tak akan efektif bila hanya sebatas penjelasan secara verbal. Anak-anak akan lebih cepat mengerti dan mau mengikuti bila orang-orang dewasa di sekitarnya secara ajeg dan konsisten memberikan contoh melalui perbuatan sehari-hari dan disertai narasi yang bisa mereka pahami tentunya. Matikan  kran air bila tidak digunakan, mencuci sepeda dengan membawa air di ember, menyiram tanaman dengan bekas air cucuian beras, menggosok gigi dengan air segelas ataupun saat  mencuci mainan mereka yang kotor.

2. Ajak Anak Untuk Berkebun
Agar rumah anda tidak gersang saat musim kemarau tiba maka cara efektif dalam mensiasatinya ialah dengan membuat taman di samping atau rumah anda, nah sembari membuat taman atau kebun kecil di rumah mungkin tidak ada salahnya jika anda mengajak si kecil agar membantu anda dalam berkebun, dengan cara ini maka anak-anak anda akan lebih peduli dengan menjaga dan merawat tanaman yang ada di lingkungan mereka 
Penghijauan; Tanam sejuta pohon
Edukasi Berkebun dan menanam bunga di salah satu sudut sekolah Azka
3. Mendaur ulang barang atau memanfaatkan barang bekas 
Mengajarkan anak untuk mendaur ulang barang-barang bekas, misalnya dengan menggunakan botol plastik untuk keperluan lainnya, untuk pot-pot bunga, untuk hiasan (sekaligus mengajari anak untuk kreatif).  Penangangan sampah untuk dijadikan barang-barang yang berguna dengan fungsi yang berbeda, setidaknya akan memberikan manfaat ekonomis yang lebih lama  juga merupakan ide bagus dalam mengurangi  jumlah  sampah plastik yang terbuang .

4. Pilah-pilih barang konsumsi yang berkemasan ramah lingkungan. 
Saat ini sudah mulai banyak produk kemasan plastik yang terdapat tanda ramah lingkungan semacam tanda recycle, yakni ketika kemasan sudah dibuang akan bisa rusak dalam waktu yang  lebih singkat. Dengan membiasakan untuk mulai memilih barang keperluan sehari-hari yang kemasannya ramah lingkungan, sekaligus mewacanakan agar anak-anak bisa membedakan mana barang yang harus diminimalkan penggunaannya demi menjaga kelestarian alam. 

5. Meminimalkan menggunakan produk yang kemasan sachet (plastik). Biasanya anak-anak lebih mudah tertarik untuk membeli makanan/minuman yang kemasan sachet karena merak pikir itu lebih asyik, tidak perlu repot-repot menyimpan sisanya. Sepintas memang terlihat praktis dan menarik bila membei barang yang kemasa sachet. Tapi bila diakumulasikan dalam sebulan saja, bila pemakaian yang intensitasnya tinggi seperti deterjen, susu, snack, sampah bungkus (plastik) tersebut tak akan cukup diwadahi dalam satu keranjang untuk satu unit rumah tangga.  Kebayang kan jika satu RT, satu kampung, apalagi satu dunia? Yang ada, bumi ini akan tertimbun oleh tumpukan kemasan plastik sachet. Jika penggunaan skala intensif, akanlebih hemat sekaligus bisa berperan mengurangi jumlah sampah plastik yang harus ditanggung oleh planet bumi. 
Pilah samha; buang sampah pada tempatnya
Perduli sampah: Pilah-Pilah Jenis sampah
6. Membiasakan  Untuk  Buang Sampah Pada Tempatnya
Mengajarkan anak untuk buang sampah pada tempatnya juga dapat memberikan wawasan kepada si kecil agar mengerti akan bahaya sampah jika dibuang di sembarang tempat, jelaskan kepada mereka bahwa membuang sampah sembarangan tempat bisa menjadi penyebab pencemaran lingkungan dan juga banjir, nah untuk melatih mereka agar membuang sampah pada tempatnya sediakan tempat sampah yang bisa menampung sampah di tempat bermain mereka. Termasuk juga, contohkan untuk memungut sampah yang tercecer sembarangan dan membuangnya ke tempat sampah sesuai jenis sampah: kertas;  plastik dan botol/kaleng; plastik (bila di public area tersedia bak sampah berkategari)

7. Mengajarkan Anak untuk Hemat Listrik
Nyalakan listrik yang diperlukan dan matikan listrik yang tidak diperlukan merupakan salah satu cara Mengajarkan Anak Agar Cinta Lingkungan.  Mengajarkan anak-anak agar bertanggung jawab saat menggunakan listrik, saat mereka menghidupkan lampu di kamar mereka atau sesudah memakai peralatan listrik seperti komputer ataupun laptop maka tidak ada salahnya jika anda mengajarkan mereka untuk hemat listrik yaitu dengan cara mematikan listrik jika sudah selesai digunakan. 

Dan masih banyak lagi kebiasaan bijak yang bisa diajarkan dan ditanamkan pada anka-anak semenjak usia dini, sehingga terpola dan terpetakan dalam  mind set untuk berperilaku perduli dan cinta lingkungan dalam segala aspek kehidupan dan aktifitasnya sehari-hari. Let’s Save Earth 


13
Share
Membahas tentang permainan masa kecil, Bismillahirrahmaanirrahiim hampir semua saya sukai tidak terbatas pada permainan yang diperuntukkan bagi anak-anak perempuan. Beberapa permainan yang umumnya dimainkan oleh anak laki-laki juga ada yang saya mainkan bersama teman-teman. Mulai dari petak umpet, gangsing, kelereng, das-dasan, engkle (permainan melompat-lompat satu kaki dimana kaki kanan bagian atas dikasih batu sekepalan tangan yang nantinya dilemparkan pada tumpukan batu punyanya lawan), Pathil lele,  lompat tali, kasti, bongkar pasang kertas, cublak-cublak suweng, masak-masakan, layang-layang, yoyo (meskipun tak terlalu piawai), egrank (meski hanya suskses satu – dua langkah), layang-layang juga (pinjam punyae adik), bekel dan masih banyak lagi jenis permainan yang saya mainkan dengan penuh suka cita. 

Oh No, kenapa saya malah ngabsen aneka dolanan jaman unyu-unyu neh???. Harus segera Back to the topic, cerita tentang Permainan Masa Kecil yang punya kisah kasih dramatis yaitu Bola Bekel. Permainan yang mengandalkan pada kecepatan gerak tangan ini termasuk permainan tradisional yang masih bertahan dari masa ke masa. Setidaknya, di era gen Z ini saya masih menjumpai anak-anak yang bermain bola bekel. Permainan yang biasanya dimainkan anak-anak putri, bisa dimainkan  sendiri, berdua atau lebih yang dimulai dengan hompipah atau suit.  
Mainan tradisional; dolanan bocah
Satu Set Mainan Bola bekel
Permainan bekel ini memainkan sebuah bola berbahan karet seukuran bola ping pong dan bisa memantul saat menyentuh lantai (permukaan lantai keras dan halus). Ada 6 – 12 bijih bekel yang dimainkan bersama sebuah bola bekel dengan aturan main yang flexible berdasarkan kesepakatan.
Pada awal permainan merupakan level yang paling mudah yaitu Mi: ‘hanya’ mengambil dan menggengam satu demi satu bijih bekel saat bola masih di udara dan menyebarkannya di lantai semua bijih bekel tersebut. Mulai satu per satu, dua-dua, tiga-tiga dan seterusnya sebanyak jumlah biji bekel yang dipergunakan. 

Jika level Mi yang asal bisa mengambil, menggenggam dan menyebarkan kemabli di lantai sudah berhasil dilewati, level berikutnya adalah menata, mengatur atau memposisikan bijih-bijih bekel tersebut agar sama semuanya. Tahapannya juga sama dimulai satu per satu dan selanjutnya hingga semua bijih bekel habis. Pola permainan lanjutan (versi saya dan teman-teman dulu), ada 4 tantangan penataan posisi (sesuai permukaan  bijih bekel yang terdiri 4 sisi) :
  1. Bagian atas (punggung yang mblendug) atau Roh,
  2. Bagian bawah (perut, yang ada cekungannyan) atau Pit,
  3. Dan dua sisi samping dimana masing-masing sisi ini memiliki tanda yang berbeda, ada semacam tanda TITIK dua dan TITIK tiga .
Bagian perut, yang ada cekungannyan atau Pit
(Dua) sisi samping
Bagian atas (punggung) yang mblendug atau Roh
Permainan akan dilakukan sampai pada level berapa, ditentukan lebih dulu. Semakin tinggi levelnya, berarti semakin banyak bijih bekel yang harus disamakan posisinya dalam sekali lemparan bola bekel. Dianggap gagal dan harus ganti giliran ke teman lainnya ketika bola bekel sudah menyentuh lantai tapi bijih-bijih yang harus disamakan posisinya belum selesai atau bola sudah jatuh duluan. Semakin cekatan dan cepat tangan menata bijih bekel tanpa kesalahan, maka akan semakin lama jatah saya memainkan bola dan bijih bekel tersebut.
Kalau dari sisi menarik, saya yakin mulai generasi awal yang mengenal permainan ini  hingga anak-anak sekarang yang masih melestarikan dolanan bola bekel, (disadari atau tidak) sekaligus belajar mengeksplorasi banyak hal. Ingat saya, SMP masih main bola bekel dan honestly, gara-gara mau ikutan lomba mengenang permainan masa kecil akhirnya membawa saya pada sisi lain dari permainan bola bekel. Beberapa aspek edukatif tersebut  antara lain:
  1. Menstimulasi untuk menerapkan konsep strategi. Untuk bisa mendapat jatah berrmain yang lama tentunya harus bisa mempertahankan diri   dengan seminimal mungkin melakukan kesalahan.
  2. Unsur pembelajaran ilmu hitung (matematika) karena setiap kali mengambil bijih bekel tentu secara spontan kita juga berhitung kan?.
  3. Latihan mengklasifikasikan benda yang bisa dipetik dari level-level memposisikan bijih bekel.
  4. Membuat estimasi atau forecasting dan mengatur strategi kecepatan gerak, seberapa lama bola bekel melambung di udara dan bagaimana caranya agar tangan bergerak cekatan mengambil bijih bekel dan  mengharmonisasikan.
  5. Mengasah percaya diri, kepekaan, ketelitian dan kejujuran, baik saat giliran diri sendiri maupun ketika mengamati lawan main. Yang namanya permainan dengan ragam anak-anak, ada kemungkinan lawan main bablas  melanjutkan permainannya, entah sadar atau sengaja saat sudah melakukan kesalahan.
  6. Ada spektrum untuk belajar berkomunikasi dan berdiskusi alias ada transfer ilmu demokrasi tanpa doktrinasi karena kan masing-masing anak harus punya giliran bermain yang sesuai aturan main yang telah disepakati bersama.  
  7. Belajar sportif, menghargai dan tidak menggangu orang (teman) lain. Saat sedang memainkan bola bekel kan harus memperhitungkan kecepatan tangan agar linear dengan waktu yang dibutuhkan bola bekel sebelum mendarat lagi dilantai.  Sedikit saja terganggu atau kena gangguan, langsung deh buyar konsentrasinya. Mau buktinya, yuk main bola  bola bekel lagi sama saya ?
  8. Dan tentunya juga efektif untuk melatih rasa percaya diri, tetap tenang (sabar) tidak mudah terbawa emosi manakala ada teman yang usil/iseng mencoba  mengacaukan konsentrasi permainan. dengan teman untuk menentukan menang dan kalah.
Point-point di atas tentu hanya sebagian, masih banyak sisi edukasi lainnya yang bisa digali dan dioptimalkan jika ingin menggunakan permainan bola bekel untuk anak-anak di era gen Z ini.
Tapi ada Kisah Kasih Bola Bekel yang terbelah yang tak bisa saya lupakan. Di masa saya masih berjaya dan wajar dengan berbagai aktifitas bermain, sebenarnya mayoritas benda/barang yang dipakai untuk mainan tersebut tidak membeli alias buatan sendiri atau dibuatin oleh saudara atau teman. Saya tidak pernah punya boneka kala itu. Main masak-masakan sudah cukup menyenangkan dengan menggunakan kaleng dan barang bekas lainnya. Eh...karet untuk lompat tali hasil pembelian sih. Intinya, tidak ada kamus untuk beli barang-barang mainan. 
Awal mula saya mulai kenal permainan bola bekel saat masuk sekolah dasar. Hampir tiap kali main nunggu ada teman yang ngajakin. Secara tidak terduga, di suatu hari Minggu ketika kelas 2 SD, sepulang berjualan di pasar (Mbok’e dan salah satu kakak perempuan) memberikan bungkusan yang isinya sebuah bola bekel dan 6 bijih bekel. Gembira, suka cita dan  rasa kejutan indah lainnya membuncah lengkap di hati saya. 
Ada kisah kasih dalam satu set bola bekel yang luar biasa. Saya yang tak pernah terpikirkan untuk minta dibelikan mainan tiba-tiba dibelikan 1 set bola bekel. Terlebih dengan jenis bola bekel yang bening, yang memiliki daya lenting lebih tinggi daripada jenis bola bekel yang penampakannya buthek.

Tak menunggu lama, saya pun segera bermain dengan tetangga sebelah rumah. Dengan mencari lantai (tanah) yang permukaannya halus, kami pun asyik bermain. Menjelang siang, ada temannya  Cak No ~ salah satu kakak saya (kebetulan saya manggilnya juga Cak No dan masih kerabat), datang ke rumah. Tujuannya tentu nyari kakak saya. Sambil nungguin, dia pun tertarik melihat bola karet kecil yang bisa memantul-mantul. Karena penasaran, dia ingin melihat dan memegang bola bekel tersebut.
“ Loh, kok iso pecah ? Ta kiro atos koyo watu dolananmu iki...” belum genap dua menit bulatan bola bekel berpindah dari tangan saya dan sudah kembali dalam keadaan hampir terbelah.
“ Kok sampean cokot to Cak....yo pecah, wong iki karet ?!”
sudah pengen nangis saja saat itu.
Ah, euforia kegembiraan saya segera berubah dengan sesak di dada. Bola bekel dengan penampakan bening berhias semburat gradasi warna mirip pelangi itu nyaris terbelah dalam waktu singkat. Saya pun tak berani minta ganti, bekas gigitannya saya jahit sebisanya disertai rasa perih di hati *dramatis*. Meskipun masih bisa digunakan untuk bermain, tapi lentingannya sudah tak sama lagi melenceng kesana-kemari ketika bekas gigitan yang dijahit tersebut berbenturan dengan lantai. 
Hingga akhirnya bola bekel tersebut benar-benar terpecah belah jadi dua. Selanjutnya saya tidak beli bola bekel lagi selain bergabung dengan teman hingga akhirnya saya lupa kapan terakhir kali memainkan permainan bola bekel. 




"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil 
yang diselenggarakan oleh  Mama Calvin dan Bunda Salfa"
33
Share
Pulau Bali sudah populer ke antero dunia, dari kutub utara hingga selatan…Bali menjadi tempat wisata impian dan most wanted. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim mari melihat sisi lain dari Bali, yaitu tentang salah satu kekayaan budayanya: Ragam Model Kebaya dan Tata Rias Pengantin Bali.

Di beberapa daerah di Indonesia, kebaya merupakan salah satu busana tradisional yang dikenakan oleh wanita. Seirama dengan perkembangan dunia fashion, kebaya juga mengalami pengkayaan baik dari segi jenis kain kebaya maupun model-model kebaya sehingga bisa dikenakan pada berbagai acara seperti kebaya modern, brokat, lengan pendek serta kebaya muslimah juga semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat. 

Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, salah satunya Bali yang merupakan daerah yang sangat kentara akan unsur budayanya. Busana kebaya begitu lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali dan banyak dikenakan baik oleh anak-anak, remaja, hingga wanita dewasa seperti pada saat upacara adat dan juga keagamaan. Selain itu kebaya adalah busana pernikahan Bali yang banyak dipakai oleh mempelai wanita, dengan pengaruh perkembangan fashion, kebaya modern Bali pun kini menjadi pilihan kebanyakan para pengantin. 

Desain kebaya di berbagai daerah itu berbeda, untuk model kebaya Bali selalu identik menggunakan ikat pinggang berbahan kain, warna ikat pinggang kain memiliki warna yang kontras dengan warna kebayanya. Umumnya ikat pinggang kain pada kebaya Bali berbentuk pita yang biasanya terdapat semacam aksesoris bentuk bunga dengan warna yang senada dengan pitanya. Ciri kebaya Bali lainnya terletak pada bentuk atau motif bunga teratai dan bulat yang menjadi corak khas kebaya. Warna dominan yang sering dipakai seperti warna putih, merah, jingga, dan kuning.

Model Kebaya dan Tata Rias Pengantin Bali
Kebaya modern Bali mampu menarik minat para wanita khususnya calon pengantin dikarenakan sentuhan warna, pola, dan desain kebaya selalu menampilkan kecantikan dan keanggunan yang memakainya. Bagi para calon pengantin membuat busana pernikahan adalah hal yang penting dan tidak sembarangan, selain itu untuk tata rias pengantin pun tidak kalah penting, pemilihan wedding make-up artist harus yang sudah berpengalaman dan kiprahnya tidak diragukan lagi.

Yenny Gunawan - House of Beauty  adalah salah satu salon kecantikan terkenal di Bali yang sudah lebih dari 10 tahun berkecimpung  di dunia tata rias pengantin dan memiliki testimonial dari banyak pelanggan yang merasa puas dengan hasil kerjanya. Yenny Gunawan merupakan pendiri dan direktur di YG House of Beauty, selalu menghadiri kursus profesional hingga skala acara internasional tahunan untuk menjaga tren dan hal baru di industri kecantikan. Dengan berbagi pengetahuan menguntungkan ini Yenny Gunawan mampu membentuk tim make-up artist berbakat. calon pengantin banyak memilih YG House of Beauty karena selain wedding make-up, di sini juga disediakan layanan untuk tata rambut, manikur, pedikur, perawatan tubuh, dan kecantikan lainnya. Biasanya setiap pasangan calon pengantin ingin tampil maksimal dengan melakukan perawatan diri sebelum pernikahan. YG House of Beauty merupakan salah satu tempat perawatan dan tata rias rambut serta make-up artis terkemuka di Bali yang secara profesional terlatih dan berpengalaman dalam bekerjasama dengan berbagai koordinator pernikahan dan wedding organizer.

Dengan kerjasama cerdas dengan merek kosmetik internasional dan kepercayaan serta evaluasi positif oleh banyak pengantin dari berbagai negara seperti Indonesia, Australia, Jepang, Korea, Hongkong, Malaysia, India, Taiwan, Singapura, Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, dan negara lainnya membuat YG House of Beauty menjadi salon kecantikan di Bali yang diakui secara nasional dan internasional. Calon pasangan pengantin yang akan melangsungkan pernikahan di Bali banyak memilih YG House of Beauty khususnya untuk tata rias pengantin Karena YG dapat menyesuaikan permintaan pasangan baik dengan tema tradisional Bali ataupun yang mengusung gaya internasional.

Beberapa referensi untuk pemilihan kebaya dan tata rias wajah pengantin lainnya dapat dilihat di link http://www.bridestory.com/indonesia/bali/bridal. Misi dari Yenny Gunawan - House of Beauty adalah untuk membantu setiap pasangan pengantin mewujudkan impian pernikahan mereka menjadi kenyataan.

11
Share
Teknologi selalu berkembang, itu salah satu sifat bawaan yang melekat pada sel hasil-hasil budaya yang dinamakan TEKNOLOGI. Perkembangan dan penemuan teknologi terbarukan Bismillahirrahmaanirrahiim goalnya tentu untuk memfasilitasi segenap lapisan masyarakat demi kehidupan yang lebih nyaman dan mengikuti peradaban yang beradab.  Secara general, fasilitas umum maupun produk teknologi didesain dan dikembangkan dengan mengacu pada konsumen mayoritas yakni orang-orang yang terlahir dengan organ tubuh yang lengkap dan normal. Alhamdulillah, sekarang sudah semakin meningkat keperdulian untuk memprioritaskan ketersediaan fasilitas dan aneka produk teknologi  yang aman, nyaman dan sesuai dengan kebutuhan difabel. 

Bukankah, sejatinya semua barang/produk dirancang sedemikian rupa agar ergonomis saat digunakan oleh user atau konsumennya yakni orang-orang yang terlahir dengan anatomi yang lengkap dan berfungsi dengan baik. Maka sudah seharusnya yang disability juga mendapatkan prioritas untuk tersedianya peralatan, device, tools dan perlengkapan lainnya yang sesuai dengan kondisi mereka. Menjadi difabel tak hanya karena faktor bawaan lahir, tapi termasuk juga karena kecelakaan/sakit yang menyebabkan suatu ketidakmampuan organ tubuh untuk melakukan fungsinya sebagaimana orang normal pada umumnya. 

Dan jika berbicara tentang Fasilitas Publik yang ada di Indonesia, memang sih secara umum masih sekedar demi “mematuhi” peraturan yang mewajibkan fasilitas yang layak, sesuai dan ergonomis untuk memfasilitasi aktifitas difabel.  Bisa kita lihat sekarang di berbagai tempat umum seperti gedung-gedung perkantoran sudah ada tangga yang khusus, di depan pintu masuk juga tersedia desain lantai yang landai (miring), selain undag-undakan. Demikian juga di terminal, stasiun, di bandara, ruas jalan raya, jembatan penyeberangan. 
Fasilitas "rute" yang diperuntukkan untuk Difabel
Tangga yang di desain miring/landai
Iya sih, ada yang masuk dalam noted, seperti garis warna kuning yang ada di ruas kanan-kiri jalan raya, sepertinya masih banyak masyarakat yang belum memahami arti, fungsi dan peruntukannya. Ruas garis warna kuning yang sengaja dibuat untuk difabel tersebut tak jarang yang mengalami alih fungsi jadi tempat berjualan dadakan/musiman.  Selain itu, yang belum terlihat nyata adalah keberadaan fasilitas untuk disabilitas di tempat parkir. Lha iya kan, yang menggunakan atau sekedar melewati area parkir kan tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang normal?  

Sebagai perimbangan mengungkit-ungkit ‘kekurangan’ sarana dan prasarana yang diperuntukkan untuk difabel, perlu diapresiasi jika semakin meningkat keperdulian dari berbagai pihak (pemerintah, swasta, parpol, LSM, dan ormas lainnya) untuk memberikan fasilitas yang memiliki nilai ergonomis bagi disability. Kota yang ramah dan nyaman bagi disability, semoga bukan slogan semata. Produk-produk teknologi baru juga mulai mengeluarkan item yang diperuntukkan bagi kaum difabel. Seperti yang pernah saya baca, bahwa saat ini sudah dikembangkan alat bantu dengar bagi yang memiliki pendengaran kurang jelas. Tersedia aneka buku dengan huruf Braile, termasuk juga Al-Qur’an yang dirancang menggunakan huruf model Braile. Semoga tak lama lagi, akan ada penemuan gadget yang tepat bagi yang penglihatan dan pendengarannya tidak jelas. Juga peralatan rumah yang bisa dikontrol menggunakan suara bagi yang kondisi tangan/kakinya tidak berfungsi secara normal.   

Mendadak Epilog:  Menjadi Disabilitas/Difabel bukan pilihan. Mereka tetap memiliki hak yang sama untuk membuat pilihan melanjutkan kehidupannya dengan layak, beraktifitas dengan optimal dan mengukir prestasi semaksimal mungkin selayaknya orang-orang pada umunya. Difabel bukan orang yang Impotential. Mereka juga punya semangat, cita-cita dan cinta. Orang-orang yang difabel juga memiliki potensi yang equal untuk berkontribusi, berkarya dan berprestasi dalam lingkungan bermasyarakat.


23
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon