Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News

Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan alam bebas (bukan area full hunian), maka peristiwa ada ular masuk masuk rumah bukanlah hal langka. Dan itupun yang saya alami, kalau tidak salah sudah lima kali ada ular ‘salah alamat’ sehingga masuk ke tempat tinggal saya. 

Bismilllahirrahmaanirrahiim meski sudah berpengalaman plus sudah nekad untuk over come phobia pada ular yaitu dengan memegang ular hidup langsung, namun ternyata saya masih belum sukses mengatasi phobia terhadap ular. Sehingga enam kali kedatangan “tamu tak diundang” tersebut, maka lima kali pula saya mencari bala bantuan untuk mengusirnya. #Payahh. Tak ada maksud untuk pamer, tapi hanya ingin sharing cerita diakhir pekan gak penting banget kok?  Efek akhir pecan gak ada acara jadi nulis kisah ‘horor’ begini deh…

Kali pertama ada ular masuk kerumah ini adalah saat minggu pertama saya pindah, sewatu bangun hendak shubuh tuh ular sudah melingkar manisnya di depan kamar. Saat itu untungnya ada teman kantor yang baik hati menemani saya karena masih awal-awal tinggal sendiri  jadi adaptasinya minta bantuan teman kantor deh. Jadi saya santai saja, teman saya yang mengusirnya (tidak dibunuh). 

Yang kedua lumayan bikin shock, seperti biasa lampu dalam kondisi padam (kalau saya tidurnya bukan karena ketiduran jadi sempat matiin lampu) dan jam tigaan saya bangun langsung melangkah keluar kamar ambil minum dulu kemudian balik ke kamar menyalakan lampu. Tararara…ternyata tak jauh dari tempat tidur saya sudah ada ular ! 

Ya sudahlah karena masih jam 3 dini hari dan sekitar rumah saya belum berpenghuni, jadi ya saya tinggal sholat dan menunggu ada orang lewat karena saya hafal jam segitu ada tetangga yang rumahnya agak jauh biasanya jalan-jalan pagi dan melintas di depan rumah. Al hasil  30an menit kemudian tuh si bapak Alhamdulillah lewat dan buru-buru saya keluar rumah untuk minta tolong. Karena dia gak bawa apa-apa, jadi balik pulang dulu ambil senjata. Saat si bapak tadi muncul lagi, sebenarnya saya hampir ketawa karena beliau sampai pakai sepatu boot? Hehehe…

Nah untuk peristiwa ketiga lupa kronologisnya, yang jelas agak bolot tuh ularnya karena sewaktu saya sok berani mengusirnya malah dia sembuyi di celahnya pintu kamar mandi (model stainless itu lho). Beberapa hari kemudian baru mau keluar sendiri sewaktu saya sedang keluar nemanin tetangga depan rumah (yang sekaligus teman kerja tapi sudah hijrah ke Jakarta sekarang untuk mengikuti suaminya) dan ketika balik ke rumah tuh ular ada di depan kamar mandi sambil tersenyum manis. Dan langsung deh saya balik arah keluar rumah minta tolong tetangga samping rumah (kebetulan sudah ada tetangga sebelahan ) dan terbunuh deh si ularnya, kasihan sebenarnya. Apalagi kalau ularnya lutju unyu imoet seperti gambar di bawah ini: 
Sumber Gambar DISINI


Untuk kejadian yang keempat saya tahunya saat mau merebus air untuk bikin susu sebelum berangkat kerja. Saya gak ngangkat teko dari atas kompor listrik, hanya nuang air saja secukupnya biar cepat mendidih. Nah baru saja saya nyalakan kompornya saya dengar bunyi gemirik mirip air mau mendidih. Saya pun heran, wong kompor baru dinyalakan gak mungkin air langsung panas. 

Tanpa pikiran aa-apa, saya angkat deh teko airnya dan ternyata ada ularnya. Saya kaget dan langsung balik arah ke depan dan ularnya pun ikutan kaget lari keluar rumah (pintu belakang). Karena sudah keluar ya saya nerusin aktifitas dan berangkat kerja. Ternyata kisah masih berlanjut waktu saya pulang kerja dan bersihin belakang rumah tuh ularnya ada di dekat tanaman bunga. Jadi deh, saya bergegas ke tetangga minta bantuan lagi dan Alhamdulillah orangnya sudah ada di rumah.

Kalau kejadian yang kelima, sebenarnya saya sendiri yang tanpa sengaja membawa ular masuk ke rumah.  Ceritanya pagi itu saya lihat ada pisang yang masak, kalau nunggu sore kan keburu disikat habis oleh para burung jadi saya potong dan saya biarin di luar. Saat sorenya baru saya masukin tuh tandan pisang. Jelang maghrib, saat saya keluar dari kamar mandi kok ndilalah nengok kearah tandan pisang dan wouuuww, ada ularnya ! 

Maka jurus sakti pun di keluarkan, minta bantuan tetangga lagi…Sedangkan kejadian yang fresh beberapa hari lalu, sekitar jam 03.30an saya bangun dan kebiasaan bangun pagi adalah minum air putih. Waktu hendak menyalakan lampu di ruang depan, pandangan saya melihat ada benda hitam di lantai yang berwarna putih…alarm di otak saya langsung berbunyi jangan-jangan ular tuh? Ternyata bener, begitu lampu nyala tampak deh sesosok ular dengan wajah berseri-serinya. 

Baiklah, karena sudah mepet mau adzan shubuh saya biarin saja dan lanjut untuk sholat. Eh, selesai sholat saya noleh ke arah pintu. Saya pun memberanikan diri mengambil sapu untuk mengusirnya. Lha kok malah masuk kamar tidur saya, ya sudah saya biarin lagi dan lanjutkan sholat untuk sholat shubuh saja. Masih pagi, sungkan membangunkan tetangga. Jelang 5.30, saya pun ke lagi-lagi minta tolong tetangga dan kali ini cukup fantastis karena tuh ular di ambil pakai tangan. Maklum yanglyan nolong kali sepertinya lebih berani orangnya. Meski begitu saya tetap gak berani mendekat untuk melihatnya ! 

“ Gak ngantor ta Mbak?” sapa tetangga yang sedang jalan-jalan dengan cucunya.
“ Kerja Bu, tapi ada ular di dalam..”
“ Pantesan pagi-pagi kok di luar rumah..” rupanya dia hafal kalau pagi hari saya tidak pernah keluar rumah, ya keluar sih tapi di halaman belakang saja.
“ Hehehe..iya, tuh lagi di ambil ularnya sama Pak Antok dan temennya ..”
“ Ooo, paling ularnya itu cowok. Makanya milih masuk rumah Mbak Ririe..”  Saya hanya nyengir dan ganti godain cucunya yang lucu di kereta dorong, daripada obrolan makin gak jelas juntrungannya. Sayangnya saya gak punya keberanian untuk melihat morfologi ular tersebut saat di pegang keluar dalam keadaan hidup-hidup, buat buktiin beneran ularnya cowok apa cewek..hahahaha..

Tapi iya sih, memang di masyarakat kita beredar banyak sugesti dan mitos termasuk terkait dengan ular masuk rumah. Seperti halnya tentang tentang mimpi yang konon (katanya) memiliki makna tertentu seperti yang ditulis oleh siopung.com di blog beliau.

Dan saya tidak mau terbawa dengan pada sugesti-sugesti tersebut karena senyatanya lokasi tinggal saya memang dekat area persawahan dan masih banyak lahan kosong (tanah kavling) yang belum di huni. 

Dan kebetulan beberapa bulan terakhir ini mulai di bangun unit-unit rumah baru sehingga sangat mungkin lahan kosong yang rimbun semak belukar itu adalah rumahnya ular. Dan karena di babat jadi mereka kehilangan tempat tinggal terus pada kebingungan cari tempat perlindungan sehingga salah alamat ada yang masuk ke rumah saya.

Meski saya phobia ular tapi setidaknya saya masih bisa cool calm and confident #edisi memuji diri sendiri saat tahu ada ular masuk rumah. Karena kalau saya panic yang ada malah akan terjadi kehebohan lagi yaitu saya keluar rumah dengan pakain yang kurang pantas ~ baca: gak lupa kalau belum pakai jilbab dang anti baju panjang. Nah, jadinya panic itu hanya akan menimbulkan masalah baru. 

Toh, saya yakin ular itu sebenarnya juga takut sama manusia kan? Jadi saran saya kalau ada ular masuk rumah adalah:
  1. Jangan panik. Dan lekas berdoa karena ada jenis ular yang agresif seperti kobra yang selalu posisi siaga untuk menyerang (manusia). Dan ular yang tidak berbisa umumnya lari/takut dengan kita karena dia tidak mempunyai senjata untuk perlindungan dirinya. Dengan tetap tenang akan memungkinkan kita bisa prepare diri lebih baik.
  2. Beranikan diri untuk identifikasi ular. Dulu bapak saya kalau ada ular di lihat ularnya jenis berbisa apa tidak. Kalau hanya ular biasa ya tinggal di ambil pakai alat bantu secukupnya untuk mengusirnya. Seringnya ular yang masuk rumah bukan ular berbisa. Tapi kalau corak kulit ular itu terang dan bunyi desis yang keras, silahkan ambil perlengkapan diri yang suitable karena itu merupakan merupakan indikator ular berbisa, juga bisa dilihat bagaimana bentuk ekornya, jika ada bentuk lancip yang bisa buat ngenthup ~ istilah EYDnya menyengat kali ya?
  3. Jika ternyata ularnya jenis berbisa maka silahkan untuk Jaim ~ jaga jarak dan lengkapi diri dengan tool yang mendukung keamanan seperti sepatu boot, kaca mata, sarung tangan dan alat bantu yang sakti mandra guna untuk mengusir/ membunuh ular berbisa tersebut.
  4. Langkah terakhir pilihan favorite saya dan terbukti ampuh: minta tolong orang lain deh. Hehehe. Oia, saya lupa untuk mencoba menaburkan garam pada ular tersebut, berarti aslinya saya kena syndrome panic juga. Karena kalau saya gak panic, saya bisa membuktikan apakah benar ular takut dengan garam atau apakah itu termasuk dalam deretan mitos juga?


By the way, have a nice week end
“ Man shabara zhafira ~ siapa yang bersabar akan beruntung “


Diriwayatkan dari Abu Huarairah ra: Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “ Seandainya salah seorang dari kalian bangun dari tidur dan berwudhlu, ia harus mencuci hidungnya tiga kali. Karena Syetan tinggal di bagian lubang hidungnya sepanjang malam”. (HR. Bukhari)



  • Foot note-nya sengaja di sambung-nyambungkan  karena kebanyakan peristiwa di atas terjadi  pagi (dini) hari…hehehehe.. 

79
Share
S
aat membaca salah satu majalah donatur dari yayasan (edisi bulan Maret), memang selalu ada kisah yang bisa dijadikan ibrah bagi semua pembacanya. Dan salah satu kisah nyata untuk edisi kali ini ada hubungannya dengan tulis menulis, sehingga saya ingin menuangkannya sebagai entry postingan yang semoga bisa jadi reminder sekaligus cermin bagi diri saya pribadi khususnya dan siapa saja yang berkenan untuk membacanya. Bismilllahirrahmaanirrahiim, kisah nyata ini tentang seorang pemulung yang dahulunya termasuk orang yang hidup berkecukupan.
Berpikir positif adalah salah satu kecerdasan kegagalan/failure quotient,
yaitu bagaimana mengelola pikiran saat menghadapi peristiwa/kondisi yang sulit
Namanya Pak Edy, di tahun 1997 mengalami sebuah kecelakaan yang mengakibatkan luka yang cukup parah dan kehilangan indra pendengarannya. Sehingga beliau harus mengeluarkan banyak biaya untuk berobat sampai semua harta benda termasuk rumahnya habis terjual. Di tengah keterpurukan yang dialaminya, beliau selalu berusaha berpikir positif, tetap ingin produktif dan tidak ingin menyerah dengan keadaan sulit yang dialaminya. Profesi yang sekarang digeluti adalah menjadi pemulung karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, dengan keadaannya yang tuna rungu. Tak hanya itu, dalam menjalani hidupnya yang sebatang kara itu Pak Edy juga menderita diabetes dan ada sejenis tumor jinak di pinggangnya.
Namun dibalik semua itu, pikiran dan kreatifitas tetap di maintain agar bisa melewati sekat-sekat keterbatasannya. Alam sekitarnya dan dinamika kehidupan masyarakat menjadi sumber inspirasi yang mampu beliau tuangkan dalam bentuk tulisan, yang hingga saat ini sudah mampu merampungkan 17 jilid cerpen dan puisi. Beliau menuliskan hasil imajinasinya di atas kertas yang ditemukan pada saat memulung kemudian di ketikkan di jasa pengetikan dengan menggunakan uang dari hasilnya memulung.
Dan pertolongan itu pun datang saat Pak Edy membaca sebuah bulletin majalah donatur/yayasan. Beliau akhirnya mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan membeli laptop agar bisa mengetik tulisannya sendiri. Karena penghasilannya menjadi pemulung tidak mungkin hanya digunakan untuk membayar jasa pengetikan. “ Nggak harus bagus atau baru, yang penting bisa buat ngetik,” demikian tekadnya. Alhamdulillah dengan bantuan publikasi dari yayasan tersebut, mendapat respon positif dari donatur. Ada dua orang yang berbaik hati memberikan laptopnya. Maka dengan bantuan Laptop tersebut Pak Edy semakin bersemangat untuk menulis di ruang kerjanya yang ternyata adalah tempatnya menaruh barang hasilnya memulung di tempat sampah. Ternyata ada pemulung yang hobi menulis padahal bagi sebagian (banyak) orang menganggapnya sebagai hal yang sulit dilakukan. Semoga ada penerbit yang bisa menerbitkan karya tulis beliau. 


Bahwa keterbatasan bukan hal yang statis/kaku,
Batas-batasnya masih bisa diperlebar sehingga ruang dan dimensinya lebih longgar untuk ‘menghirup’ udara kehidupan


Note: dinarasikan dari Oase


106
Share
Manfaat Medical Check up pranikah untuk kesehatan ibu dan bayi. Saya yakin secara umum semua orang paham kalau kesehatan kita bahkan sudah mendapatkan pola / rancangannya sejak sebelum kita dilahirkan. Dan konteks ‘sejak sebelum lahir’ secara definisi yang lebih luas menurut saya adalah di mulai jauh sebelum proses kehamilan itu sendiri terjadi. Sangat penting untuk melakukan medical check up sebelum kita melangkah ke jenjang pernikahan.

Bismillahirrahmaanirrahiim, saya mengambil salah satu pembelajaran dari profesi pekerjaan ayah saya sebagai petani, bahwa saya melihat dan mengklasifisikan serangkaian kegiatan yang dilakukan (apapun jenis tanaman) dalam bercocok tanam di sawah terdapat tiga tahapan/fase yaitu: Sebelum waktu tanam, selama tanaman bertumbuh, dan setelah (pasca) panen. 

Tanpa ada maksud mempersamakan sistematika bercocok tanam di sawah dengan proses kelahiran seorang anak (manusia), maka fakta bagaimana track record kesehatan kita saat ini sejatinya sebagian variable penentunya berasal dari 3 interval masa: Sebelum masa kehamilan, Selama masa kehamilan dan pasca kehamilan (masa laktasi) saling berkaitan secara simultan. Dan seperti kita bersama (pada umunya) tahu bahwa:
  1. penyebaran/sosialisasi tentang kesehatan Ibu dan calon buah hati selama dan pasca kehamilan sudah menyentuh sampai level posyandu yang artinya informasi bagaimana seharusnya sikap, persiapan dan penerimaan terhadap masa kehamilan dan pasca melahirkan sudah menyebar dengan cukup merata.
  2. Tingkat pemahaman, pengertian dan aplikasi terhadap masa kehamilan dan pasca bersalin pada pasangan suami-istri secara umum sudah jauh lebih baik. Secara general, hampir semua pasangan suami istri (apalagi yang welcome educated) sudah mulai aware dan concern terhadap komposisi nutrisi yang seimbang, monitoring kesehatan secara berkala, membiasakan olah raga, management psikologis dan healthy life style lainnya yang mendukung kesehatan ibu dan anak. 
Manfaat-Medical-Check-Up-PraNikah
Maka dalam rangka berpartisipasi untuk gerakan “Ayo dukung Bunda: Kesehatan Bunda Kesehatan Kita” maka  saya sengaja mengambil segmen pada persiapan sebelum kehamilan yaitu pentingnya Check Up Pranikah untuk Kesehatan ibu dan bayi (sebagai  langkah pertama yang memberikan pengaruh significant terhadap lahirnya generasi yang sehat dan cerdas) dengan  pertimbangan sebagai berikut:

  • Kampanye/sosialisasi tentang Check up kesehatan sebelum hamil (baca: sebelum menikah) yang mestinya sejak dini dipahami oleh setiap orang, tapi pada kenyataannya justru masih minim publikasi dan sosialisasi (dibandingkan sosialisasi terhadap masa kehamilan dan pasca bersalin).
  • Bahkan tidak mungkin masih banyak yang khilaf ~ mengabaikan~ tentang peran penting Medical Check Up Pra Nikah.  Padahal persiapan sebelum masa kehamilan memegang peranan yang sangat significant karena merupakan pondasi dasar yang memegang peranan yang confidential.
  • Alasan lainnya kenapa  saya tertarik untuk menuliskan tentang pentingnya pemeriksaan medis sebelum pernikahan adalah terinspirasi oleh peristiwa unpredicted keguguran yang di alami oleh dua orang teman (tepatnya mereka adalah adik dari teman kerja saya). Keduanya termasuk orang yang welcome educated dan bahkan salah satunya adalah seorang paramedic. So far, mereka menyambut antusias and do their best for their pregnancy. Tapi pada usia kehamilan 4-5 bulan, ternyata sang janin sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi dalam rahim ibundanya. Dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa sang Ibu terinfeksi Toksoplasma !

Menyimak peribahasa “Buah akan jatuh TIDAK jauh dari pohonnya”, yang sering kita gunakan manakala mendapati sifat/sikap/karakter/bakat seorang anak yang sebagian mirip dengan orang tuanya. Maka demikian pula hal tersebut bisa dideterminasikan pada jejak rekam medis/kesehatan setiap orang. 
Dengan dalil cinta, ibadah dan atau fitrah, maka mendapatkan keturunan yang sehat juga merupakan salah satu alasan dan tujuan bagi setiap pasangan yang mengikrarkan janji suci dan ijab kabul pernikahan, salah satu ikhtiarnya dengan memahami Manfaat Check up pranikah untuk kesehatan ibu dan bayi ini. Sehingga kedua belah pihak bisa legowo untuk melakukan medical check up pra nikah.
Dan dalam rangka untuk mendapatkan keturunan yang sehat, maka general Check up pranikah merupakan salah satu sikap/langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan melakukan general check up pra nikah akan bisa di ketahui kondisi kesehatan masing-masing pasangan dan forecast masa depan pernikahan, khususnya mengenai fertilitas dan mapping genetic, sehingga sejak awal bisa dikomunikasikan secara terbuka dan bisa membahas langkah startegis selanjutnya. 

Dengan demikian ke depannya bisa meminimalkan polemic/konflik mengenai keturunan sebagai permasalahan rumah tangga. Jika terdapat indikasi yang tidak diharapkan, setidaknya sudah diketahui sejak dini dan penanganannya (pengobatan) juga bisa lebih cepat dilakukan serta sudah bisa mulai menata hati, mental dan material untuk menghadapi segala kemungkinan di kemudian hari. Adapun aspek-aspek yang bisa di review dari hasil general check up pra nikah antara lain:

  • Penyakit genetik/keturunan, misalnya: talasemia, buta warna, hemofilia, lepra, dan lain-lain. Dengan mengetahui history ini maka bisa jadi bahan pertimbangan dan pemahaman bahwasanya jika dalam garis keturunan ada yang mengidap penyakit genetik, maka anak yang akan lahir beresiko (ada kemungkinan) bisa mengidap jenis penyakit yang sama.
  • Penyakit tertentu yang bersifat diturunkan tetapi tidak jelas, contohnya: kecenderungan diabetes melitus, hipertensi, kelainan jantung, dan sebagainya dimana jenis-jenis penyakit tersebut dapat mengakibatkan gangguan selama kehamilan dan meningkatkan resiko baik bagi janin maupun sang ibu.
  • Penyakit-penyakit yang baru diderita, seperti:  penyakit menular seksual (PMS), hepatitis B, HIV/AIDS, infeksi TORCH  dan penyakit lainnya yang bisa membahayakan kehamilan (ibu dan janin). Kepanjangan dari TORCH adalah Toxoplasma gondii (toxo), Rubelle, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases. 

Dengan mengetahui realitas kesehatan calon pasangan secara comprehensive, maka:
  • Jika hasil uji laboratorium ada indikasi yang menyimpang dan diperlukan tindakan medis, maka bisa segera di lakukan penanganan medis sesuai kebutuhan.
  • Berdampak positif bagi pasangan yaitu sebagai pemantik api kesadaran untuk memperbaiki life style JIKA si calon bapak/ibu ternyata memiliki kebiasaan yang tidak sehat, misalnya merokok, minum alkohol, atau memakai narkoba. Karena bagi perokok, tidak hanya asap rokok akan berbahaya bagi calon ibu dan janin tapi juga kandungan nicotine akan terikat dalam darah sehingga bisa secara genetic terbawa pada anak dan efeknya berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak.
Check up pra nikah sebenarnya tidak terlalu sulit, bisa dilakukan dengan mendatangi dokter umum, dokter spesialis kandungan, ataupun dokter di laboratorium. Serangkaian tes laboratorium dan radiologi akan dilakukan setelah pemeriksaan fisik dan wawancara singkat. 

Prosedur check up pra nikah juga hampir sama dengan check up kesehatan pada umumnya, yaitu sebelum dilakukan pengambilan darah, pasangan pranikah diwajibkan berpuasa selama 10-12 jam. Selama berpuasa hanya diperbolehkan minum air putih dan tidak diperkenankan merokok. Usahakan tidur/istirahat cukup sebelumnya. Bagi yang wanita, sebaiknya tidak pada saat menstruasi, tunggu 3-5 hari sesudahnya.

Mengingat manfaat pentingnya Check up pranikah untuk kesehatan ibu dan bayi, semestinya hal ini bisa dijadikan salah satu program kesehatan oleh pemerintah. Salah satu sebab (lainnya) yang menyebabkan masyarakat masih belum aware untuk melakukan tindakan check up medis sebelum menikah adalah biayanya yang masih relative mahal bagi daya dukung kemampuan finansial masyarakat kita. Dengan mengetahui peta kesehatan masing-masing (calon) pasangan, saya pun ikut-ikutan setuju dengan statement bahwa menikah tidak cukup hanya dengan cinta karena diperlukan general check up pranikah sebagai langkah awal mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas.



Pengalaman adalah (salah satu) guru yang terbaik,
 Tidak harus mengalaminya sendiri untuk mengambil nilai pembelajarannya



NOTES:
  • Infeksi TORCH sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun laki-laki sehingga mneyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Dengan mengetahui kondisi ini maka bisa segera dilakukan pencegahan atau pengobatan terlebih dahulu sebelum si calon ibu hamil saat sudah menikah nantinya. Infeksi TORCH bersmaan dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa cacat janin yang bisa timbul akibat TORCH antara lain kelainan pada saraf mata, otak, paru-paru, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan masih lagi lainnya.
  • Toksoplasma merupakan penyakit yang diakibatkan oleh parasit toksoplasma gondii, yang tidak hanya ditularkan oleh kucing, tapi bisa oleh semua jenis satwa termasuk burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia lainnya. Parasit tersebut bisa juga ditemukan pada daging dan setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan piaraan yang tercemar oosit toksoplasma (salah satu bentuk toksoplasma yang dapat menimbulkan infeksi)


Posting entry ini diikutkan Lomba Blog Nutrisi Untuk Bangsa
semoga bisa jadi wacana yang bermanfaat

References : www.wikipedia.org dan  http://www.depkes.go.id)

132
Share
Tahun demi tahun berlalu, purnama datang dan pergi pada titian garis edar mengantar hitungan bulan. Hari-hari yang merangkumkan dalam bingkai minggu pergi melaju, sehingga jam dan detik mengesahkan tiap nadi berdetak teratur

merentakan segenap organ kehidupan.
Prolognya kok jadi alay begini ya?


P

adahal  Bismilllahirrahmaanirrahiim hanya ingin membuat postingan sesaat setelah melihat hamparan sawah yang menawarkan pemandangan padi sedang menguning. Sebenarnya bukan pemandangan baru, toh saya lahir dan di besarkan dari lingkungan/keluarga petani. Demikian juga saat saya menjejak lingkungan kerja, lokasinya tempat kerja juga terhitung di daerah pinggiran. Apalagi lokasi kantor yang sekarang, mewah ~ mepet sawah~ asli. Setiap kali memandang keluar melewati bingkai kaca langsung bisa menikmati hamparan sawah. Kadang kalau melihat padi menguning, selintas pikiran hinggap “ perasaan baru kemarin (baca: belum lama) melihat sapi yang ditarik si pemilik untuk membajak sawah kemudian esoknya ditanami ~ tandur wineh ~ ternyata sudah mau di panen (lagi)? Hemm, time fly so fast or it just my feeling? 

Iya tentu saja hanya perasaan saya karena tidak ikut terlibat dalam proses bertanam padi hingga masa panen tiba. Bagi sang petani rentang waktu tersebut tentulah relative lama. Penyiapan lahan untuk siap digarap, benih untuk ditanam, memupuknya dengan harga pupuk yang tidak murah, merawatnya dari persaingan gulma dan rumput, serta serangan hama-hama lainnya, yang semua itu membutuhkan perjuangan dan pengeluaran uang/tenaga yang tidak sedikit. Dimana dalam kurun waktu sampai bisa panen, masih ada kebutuhan hidup keluarga yang harus di penuhi. Jadi tidak heran ada suatu daerah yang warga laki-laki produktifnya pergi ke kota setelah musim tanam untuk menjadi buruh/kuli dan baru pulang lagi ke desanya saat panen menjelang. 
Sungguh masa penantian yang penuh perjuangan dan diwarnai harap-harap cemas kalau panen gagal semisal padi yang roboh oleh hujan deras mengguyur atau serangan hama wereng yang mendadak bisa melibas padi yang siap panen dalam sekejap. Jika hal ini terjadi, hasil panen bisa berada pada titik BEP ~ Break event point ~ saja sesuatu yang langka dan yang sering diterima oleh petani adalah modal tidak balik (tanpa menghitung jumlah tenaga sendiri dan waktu yang digunakan). Dan bahkan ketika panen bisa di jemput yang biasa disebut dengan panen raya, masih saja ada kenyataan pahit yang harus di telan dengan ikhlas yakni harga jual jatuh !

Jadi kalau hendak diperbandingkan dengan kehidupan nelayan, sebenarnya peluang kesejahteraan nelayan HARUSnya lebih  baik dari petani karena luas lahan (lautan) yang sedemikian luas (dibatasi ZEE) untuk melaut, setiap hari bisa berangkat mencari ikan, tidak tergantung musim hujan dan tidak terganggu oleh musim kemarau. Break time ’nya adalah jika bulan purnama dan atau cuaca yang kurang cooperative yang bisa dimanfaatkan untuk maintenance jala/jaring, kapal/perahu dan tool menangkap lainnya. Jika saya bilang seperti ini karena saya tahu bagaimana dinamika kehidupan petani dan seperti apa harusnya peluang masyarakat nelayan. 

Tapi semua kembali pada hukum sawang sinawang, karena secara actual dalam hal ini (untuk kehidupan dunia nelayan), saya menuliskan berdasarkan apa yang saya lihat dan teori di atas kertas yang saya baca. Dan sebelum (saya) semakin jauh sok tau’nya tentang nelayan dan lautan, kembali Padi yang menguning dan waktu, seakan memberi saya sebuah buku terbuka untuk dibaca.

Kembali teringat sebuah peribahasa yang sangat akrab diajarkan saat sekolah: Seperti padi yang semakin bertambah umur (menguning) akan semakin merunduk ~maaf lupa susunan persisnya kalimat peribahasa tersebut ~ dan dengan mengambil analog/filosofi padi menguning yang merunduk, MAKA semestinya saya (kita) bisa belajar untuk berpikir dahulu sebelum mengeluh, bahwa ketika sedang bersedih dan dalam situasi yang kurang baik tetap harus bisa bersyukur karena masih di beri kehidupan. Sebelum nggrundhel kehujanan waktu naik motor, mestinya ingat akan orang (jaman dulu) yang menempuh jarak ribuan KM dengan berjalan kaki. Saat  hendak merasa nelongso tidak semapan orang lain, bahwasanya di luar sana banyak orang terpaksa harus jadi peminta-minta hanya untuk mendapatkan sesuap nasi. 

Manakala hendak mengeluhkan pekerjaan kita, seyogyanya merenungkan dulu bahwa sekian ribu saudara-saudara kita masih menjadi tenaga kerja pasif. Jika hendak mengeluhkan pasangan, semoga bisa ingat di luar sana masih banyak yang belum dipertemukan dengan jodohnya. Kalau kesabaran hendak running out oleh ulah sang buah hati, hendaknya ingat banyak pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan. Tentunya masih banyak hal ‘menunduk’ lainnya ~ down to the earth ~ akan menjadi energizer/bahan bakar yang bisa menyalakan lentera kebersyukuran terhadap apapun yang kita miliki saat ini. 

Dan silih berganti panen padi dari sawah yang ada di sebelah kantor ~ saya amati dalam setahun bisa panen 3 kali karena irigasinya lancar~ setiap kali melihat tanaman padi yang menguning, selalu menghadirkan rasa takjub: (I feel) the time is running fastly.  Setiap detik adalah sangat berharga, demikian yang sering kita dengar. Jika mau tahu apa arti pentingnya waktu semusim, tanyalah pada petani. Jika ingin tahu betapa pentingnya waktu sebulan, tanyalah pada ibu hamil. Jika ingin tahu arti pentingya waktu sehari, silahkan ngobrol dengan pekerja yang dibayar secara harian (borongan), kalau ingin tahu artinya waktu 1 jam silahkan ikut menunggu di depan ruang operasi. 

Kalau mau tahu bagimana bermaknanya hitungan menit, datanglah mepet saat akan naik pesawat atau Kereta Api. Dan jika ingin tahu bagaimana pentingya waktu dalam hitungan detik, maka 'nikmatilah' saat berada di traffic light  demikian concern memperhatikan display angka (yang menunjukkan jumlah detik) agar segera light On green (jika tersedia timer), atau betapa confidential sedetik bagi seseorang yang terlepas dari bahaya maut kecelakaan dalam jeda detik? Dan betapa pentingnya (menentukannya) arti milidetik bagi seorang atlit marathon untuk mendapatkan medali………


Grafik Waktu, rentang masa lampua, kini dan nanti

Adalah sebuah anak panah yang dilepas oleh sang ILLAHI
Dan tak mungkin kembali mengulang kesilaman masa

119
Share
S
ejenak melihat kalender, terbersitlah the flash memory ternyata sudah sebulan saya belum mudik. Dan ketika spending time ketimbang bengong mlongo, membaca sebuah buku, ajaibnya juga kok ada salah satu judul yang ‘menyindir’ banget. Jadi dengan sengaja muncullah ide untuk membuatnya sebagai postingan dan Bismilllahirrahmaanirrahiim minimal sebagai wacana diri saya pribadi. Biar tidak lebih banyak lagi prolognya, inilah ‘dialog’ dengan TUHAN dalam buku yang saya baca:

Seorang bayi yang siap lahir bertanya pada Tuhan, “ Ya Tuhan, Engkau akan mengirimkanku ke bumi, tapi aku takut. Aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?”
Tuhan menjawab, “ Malaikatmu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia kan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cnta dan kasih sayang dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.”
Namun si kecil bertanya lagi, “ Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?”
Tuhan pun menjawab, “ Malaikatmu itu akan membisikkan kata-kata yang paling indah. Dia akan  selalu sabar ada di sampingmu dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia.”
Si kecil bertanya lagi, “ Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara pada-MU ya Tuhan?”
Tuhan pun kembali menjawab, “ Malakaitmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdoa.”
Lagi-lagi si kecil menyelidik, “ Namun, aku mendengar di sana ada banyak sekali orang jahat. Siapakah nanti yang akan melindungiku?”
Tuhan pun menjawab, “ Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.”
Namun, si kecil malah sedih. “ Ya Tuhan, tentu aku akan sedih tak melihat-MU lagi.”
Tuhan menjawab lagi, “ Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagungan-KU dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-KU. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-KU. Walau begitu, AKU akan selalu ada di sisimu.”
Sayup-sayup panggilan dari bumi pun terdengar, “ Ya Tuhan, aku kana pergi sekarang. Tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku?”
Tuhan pun kembali menjawab, “ Nama malakaitmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan ‘IBU’. ”


Terima kasih Ya Allah, Engkau telah mengizinkan aku terlahir dari rahim seorang wanita terbaik pilihan-MU.
Dari seorang ibu yang tidak hanya mau mengorbankan waktunya,
tapi juga jiwanya untuk bisa menjaga dan merawatku hingga dewasa. Merengkuh dan menikmati kasih sayangnya,
 akan menjadi saat-saat terindah yang tak pernah terlupakan…



Note: Adopted from ‘ Mendengarkan Suara HAti”
133
Share

S
ebenarnya saya ‘khilaf’ akan the last day bulan Pebruari ini, bahwa kehadiran tanggal 29 Pebruari yang hanya menyapa 4 tahun sekali. Iya, saya ‘terlupa’ kalau 2012 adalah tahun kabisat. Dan semoga bisa menjadi ‘tanda’ yang  membawa manfaat (meskipun baru tahu tentang event kompetisi ini at the last day), maka Bismilllahirrahmaanirrahiim saya pun memutuskan untuk mengikuti Blog Writing competition yang di selenggarakan oleh Dunia Axis yang bertemakan “ Eksis dengan Internet”.
Menyikapi pesatnya perkembangan teknologi IT yang membawa kita pada era digital, idealnya memang diharapkan masyarakat bisa menjadi pengguna yang bijak. Menutup diri dari perkembangan internet justru akan menjauhkan diri kita dari dinamika peradaban sehingga kita akan menjadi makhluk yang tergerus oleh evolusi alam, menjadi sosok yang kuper, tidak up to date, mundur kembali pada pola kehidupan manusia di gua. Kepak sayap internet yang menjelajah berbagai aspek kehidupan dan menghipnotis sejatinya justru menawarkan banyak kesempatan yang meringkas ruang dan waktu seingga kita bisa axis secara efektif, optimal dan intens dalam berkarya dan berkreatifitas.

Internet memang telah banyak mengubah life style dan bergerak bebas tak ada batasan ruang dan waktu dengan dampaknya sangat heterogen dan mari kembali mencermatinya dengan mengacu pada paradigma dasar bahwa segala sesuatu tentu memiliki dua sisi yang berbeda, tinggal bagaimana kita memilih sisi mana yg hendak kita explore dan optimalkan. Meng’haram’kan, memperdebatkan dan mempermasalahkan kehadiran internet karena efek sisi negativenya, jelas bukan pilihan  sikap yang cerdas dan sangat tidak gentlemen karena hal itu tidak akan menghentikan kecepatan perkembangan internet sebagai produk teknologi yang merupakan hasil kreatifitas akal dan tuntutan kebutuhan manusia seiring perkembangan jaman.

Maka saya lebih setuju untuk  memposisikan diri mengexplore serta concern pada sisi manfaat (baik) sehingga maka secara automatically akan meminimalkan efek/bias yang kurang menguntungkan. Dengan mengambil berbagai kesempatan untuk achievement sesuai bidang dan skill maka sejatinya internet justru menawarkan beragam pilihan untuk meningkatkan aktualitas diri secara lebih global tanpa batasan ruang dan waktu. Dengan potensi intenet yang memiliki kelebihan tingkat kecepatan dan penggunaanya yang besifat flexible, maka sangat membuka kesempatan bagi kita untuk men’download’ point plus yang terdapat dalam media cyber ini.

Dan Saya pun lebih suka menganggap internet dalam konteks sebagai media eksistensi yang incredible dalam cakupan penerjemahan dan segmentasi aspek kehidupan yang comprehensive, yaitu dalam rangka peningkatan kualitas dan capability diri di era global ini secara  lebih progress. Bahwa dengan karakeristik internet sebagai sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia dengan beragam informasi yang bisa di akses secara cepat, mudah dan murah adalah sangat potensial untuk menjadi ‘literature’ meraih kesuksesan dengan akselerasi yang lebih dinamis dan ergonomis.

Maka, daripada kita menghabiskan waktu dan energy memperdebatkan sisi negative internet atau bahkan mengambil sikap antipati terhadap perkembangan dunia IT, hanya akan wasting time. Toh faktanya, perkembangan (teknologi) internet muncul karena tuntutan kebutuhan hidup manusia itu sendiri? Toh masih ada banyak pilihan sisi baik dari internet yang bisa kita ambil manfaatnya secara maksimal demi menuju derajat hidup yang lebih baik.  Jadi bagi saya kalau era sekarang tidak ada internet bisa membuat diri mati gaya alias TIDAK eksis/ hadir hanya sebagai penonton yang tidak punya peran serta aktif dalam ‘lapangan’ kehidupan. Ayo, nge'Blog sebagai salah satu pilihan berani Axis dengan Internet….!!!!!


Tulisan ini diikutsertakan dalam “Blog Writing Competition”
yang diselenggarakan oleh Dunia Axis



  



76
Share
S
aat mencuri-curi jam kerja berselancar di social networking ~ Facebook ~ dan menyempatkan singgah di FB grup almamater. Ada salah satu status gress hot from the hot plate tentang share kena tilang yang langsung membuat saya jadi teringat kembali ketika kena tilang, padahal saat saya belum punya SIM tidak pernah kena tilang lho? Setelah membaca up date di Fb tersebut dan mereview pengalaman saya (kena tilang), jadi tertarik untuk membuat postingan ini. Bismilllahirrahmaanirrahiim  semoga bisa jadi wacana terutama bagi yang belum berpengalaman (seperti saya) ANDAI khilaf/lupa saat berkendaraan sehingga mengalami “ maaf, STNK anda untuk sementara di tahan karena melanggar……” dan selembar surat cinta diberikan dengan seulas senyum manis dan kita yang menerima hanya bisa tersenyum kecut kayak habis makan mangga mentah sebakul 

Sekilas info kasus tilang yang pernah saya alami, yang pertama beberapa tahun lalu: saat di traffic light lenyala lampu merah dan saya hendak mengambil jalur lurus namun saya sembrono tidak memperhatikan garis yang menghias cantik di jalan raya sehingga posisi saya berada (menyimpang sedikit) ke arah kiri. Yang kedua sekitar akhir tahun 2011 kemarin: teman yang saya bonceng tidak memakai helm ( biasa pulang bareng menuju arah terminal yang jaraknya sekira 500 meter dari kantor) plus saya lupa menyalakan lampu depan ~ sembrono merasa jarak dekat jadi gak pakai helm~ lha program memecahkan rekor untuk membukukan tertib LaLin sedang naik daun sehingga dimana-mana diadakan operasi tertib LaLin hampir setiap hari! Dari dua peristiwa tilang tersebut saya yang lugu unyu 24 karat menerima surat tilang begitu saja tanpa memperdulikan warnanya dan beberapa hari kemudian menyelesaikan serangkaian upacara sesaji prosedur untuk mendapatkan STNK saya kembali. Dan beberapa waktu lalu setelah bertutur tinular cerita dengan teman tentang hal (kena) tilang menilang saya mendapatkan pencerahan yang intisarinya similar dengan status FB yang saya baca. Apakah itu ?
Ternyata seharusnya saya mengambil sikap berani perang mulut (tidak perlu sampai berani mati) dan harus sebawel super menjengkelkan mungkin untuk mendapatkan: 
Surat tilang FORM warna BIRU!!!,
 Mr. Police biasanya kasih FORM merah,.. Jadi mari di bookmark kalau dalam case seperti ini sangat dibutuhkan untuk sebawel, se’ngeyel, cerewet dan sengotot mungkin tapi lebih disarankan kalau bisa juga sebijaksana mungkin minta yang FORM BIRU!. Karena jika kita diberikan SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat. Padahal konon rahasia umumnya  bahwa situasi di pengadilan masih banyak calo, antrian panjang dan mungkin keberadaan oknum yang melakukan pungutan liar sehingga terjadi pembengkakan nilai denda tilang.

Nah kalau SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Mekanisme dan prosedurenya lebih reliable dan transparan yaitu tinggal transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (biasanya Bank BUMN). So simple, kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM/STNK di kapolsek dimana kena tilang. So, it’s more funtastic  karena kita membayar sesuai tariff denda resmi yang tertera pada KUHP dan dananya pun RESMI MASUK KE KAS NEGARA. Sekilas info sederhana yang mungkin terlewat dari perhatian kita padahal  bisa jadi satu sikap efektif untuk mulai mengurangi (budaya) korupsi #semoga :)



“It is never too late to be what you might have been.”

73
Share




Mampir dan Kongkow di Warung Blogger, dapat suguhan menu fresh from the oven dari Mbak Susindra. Sebentar ngobrol-ngobrol dengan pengunjung warung kemudian lanjut ke TKP plus cari ‘contekan’ kontestan yang sudah menyetorkan hasil kreatifitasnya. Langsung obrak-abrik gudang files mencari foto yang pas mantabs. Sebenarnya banyak foto sama saudara tapi edisi *sensor* ~ santai Mode ON tanpa jilbab. Al hasil dapat juga harta karun foto yang semoga masuk criteria kontes yang pertama. Dengan mengucap Bismilllahirrahmaanirrahiim foto yang di ikutsertakan dalam event GA ini adalah saya bersama salah satu dari sekian buanyakkk keponakan yang saya miliki.. Namanya Andri, beda usia kami sekira 11 tahun (tapi tampak seumuran #PeDe Over dosis). Foto ini di ambil bulan Mei 2014 saat pernikahannya Andri.
Tampak beda tipis kan usia kami?
Andri satu-satunya keponakan yang lebih banyak menghabiskan masa remajanya di Lamongan. Dengan pertimbangan menemani Embahnya maka saya minta pada Kakak agar sekolah Andri dipindah ke Lamongan dan kebetulan dia tidak keberatan, ikatan batin dengan Embahnya kuat karena sewaktu bayi sampai umur 5 tahun dia tinggal di rumah Embahnya. Jadi tak ada maksud untuk pilih kasih tapi memang keponakan yang paling dekat dengan saya adalah Andri [~ jadi tentu saya sayang dia ]

Andri tipe anak yang gak akan pergi sebelum mendapatkan ijin. Saat saya mudik, Andri minta ijin mau keluar (waktu itu malam minggu). Awalnya saya tidak mengijinkan tapi dia merajuk, akhirnya saya ijinkan dengan deal 2 jam pulang. Eh, ternyata 3 jam lebih baru pulang. Ya sudah, dia harus ‘rela’ tidak bisa masuk rumah sampai mendapat pertolongan embahnya jam 2 dini hari (ibu saya bangun mau sholat malam) di bukakan pintu. Biasa, dimana-mana Embah kan sayang banget dan gak tegaan sama cucunya.

Dan yang sering bikin ketawa adalah protesnya jika jalan bareng dengan saya, dia bilang bisa ‘merusak’ pasaran karena sering dikira saya pacarnya dia.

“ Enak saja, masak aku di kira cowoknya Mbak Rie?” dia biasa manggil saya ‘Mbak’. 
“ Itu kan kelebihanmu…tampak lebih tua tuh…hahaha..”
“ Yee, ya gak lah…tuh yang liat lupa pake kaca mata..”
“ Dilarang protes, I’m still younger or you’re getting look older fast?”
“ Ogahh, sama-sama enak di Mbak Rie tuh namanya….”

Semoga saat postingan ini upload, FBnya sedang OFF [ssttt, setting RSS di FBnya saya sabotase dengan memasang link blog ini] karena bisa protes tingkat dewa kalau tahu foto ‘mesra’ ini publish secara internasional. …hahahaa..:<3


Postingan ini   diikutkan GIVEAWAY: Aku Sayang Saudaraku  
yang diselenggarakan Mbak Susindra
84
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Contact Me
    Memuat... Jika tertarik untuk menempatkan advertorial, review product atau bentuk kerja sama lainnya di Blog saya, silahkan kontak mela...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon