Kuy Waspadai Dampak Stres Dalam Bekerja Terhadap Kesehatan

Kuy Waspadai Dampak Stres Dalam Bekerja Terhadap Kesehatan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir semua jenis penyakit berkaitan dengan stres. Kondisi atau hal yang disebut sebagai penyakit, 70% hingga 90% disebabkan oleh stres. 

Sedangkan kondisi seseorang disebut mengalami stres, dapat digolongkan dalam dua jenis: stres psikis dan stres fisik. Baik stres fisik maupun psikis, sama membawa pengaruh terhadap sel-sel kekebalan tubuh. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, sebagai contoh sederhana stres psikis, saat seseorang berpikir “, saya orang yang tidak baik,” kondisi tubuh akan bereaksi (berbalik) menjadi kurang baik. Dan jika orang tersebut berpikir ,” ini semakin tidak baik (memburuk),” efeknya akan memperparah situasi.

Sedangkan contoh sederhana stres fisik, ketika seseorang yang tidak biasa olahraga lari jarak jauh tapi diminta untuk lari marathon dengan kekuatan penuh. Bisa ditebak kan, kira-kira seperti apa stres fisik (badan) yang “terpaksa” all out untuk melakukan aktifitas fisik secara dramatis tersebut.

Bisa disimpulkan, bahwa kondisi stres berarti pembebanan ruhaniah (psikis) dan jasmaniah (fisik). Stres terbentuk saat kita menghadapi segala sesuatu dengan sikap negative ( penolakan ), dan bereaksi dengan ketidakpastian (keraguan), cemas, frustasi, kebencian, kedengkian atau semua jenis pikiran negative lainnya.

Stres (dalam) Bekerja 

Bekerja memang menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan orang orang untuk memenuhi kebutuhannya, untuk hidup sehat dan bahagia lahir dan batin.  Namun tak sedikit orang yang mengeluhkan stres ketika bekerja. 

Manakala stres dalam bekerja tidak dikelola dengan baik dan dibiarkan begitu saja, besar kemungkinan akan memicu terjadinya stres fisik sekaligus stres psikis, yang asrtinya akan mempengaruhi kondisi kesehatan fisik maupun mental. 

dampak-stres-dalam-bekerja-terhadap-kesehatan-fisik-dan-psikis

Stres bekerja merupakan salah satu hal yang tanpa disadari bisa berpengaruh pada kesehatan. Apabila Kita sampai mengalami gejala stres berlebih, maka bisa memberikan dampak yang signifikan pada kondisi tubuh. Misalnya saja memiliki gangguan irama jantung, gemetaran, berkeringat, nyeri dada, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri otot. 

Gejala fisik yang muncul tersebut diakibatkan beberapa faktor, termasuk peningkatan aktivitas impuls saraf dari otak ke bagian organ tubuh lainnya. 

Tak hanya itu saja, akibat pelepasan hormon adrenalin dalam jumlah yang banyak ke darah juga menyebabkan efek dari stres terjadi.  Hal ini merupakan respons tubuh ketika dihadapkan dengan stres.
Apabila kondisi tersebut dibiarkan secara terus menerus, maka bisa berimbas ke masalah kesehatan lainnya. Bahkan masalah kesehatan ini bisa dilihat secara jelas, seperti jerawat, penipisan rambut, sakit perut, asma, sampai dengan penyakit kardiovaskular. Dampak stres kerja pada mental bisa mengalami gangguan tidur, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, dan lain lain. 

Dampak Negatif Stres Bekerja Terhadap Kesehatan 

Selama beban kerja yang dimiliki seseorang dalam batas wajar dan cukup, kebanyakan orang dapat melalui tekanan kerja dengan baik. Misalkan saja, beban kerja dianggap sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik dan belajar lebih produktif lagi. Sehingga, ketika menghadapi sedemikian hal mengenai kerja tidak akan lagi kesusahan. 

Namun, hal tersebut berbeda jika mendapatkan beban yang berlebih. Kondisi yang tertekan bisa memicu stres kerja yang bisa berdampak buruk bagi kehidupan para pekerja. Hal ini dapat berpengaruh pada  kesehatan, bahkan juga berdampak pada hubungan sosial. Sehingga, secara keseluruhan beban kerja yang berlebih akan mempengaruhi kehidupan seseorang. 
Bisa dikatakan jika pekerja yang memiliki beban kerja berlebih akan cenderung memiliki dampak stres kerja dengan tekanan darah yang cukup tinggi. Hal ini akan berbeda dengan pekerja yang memiliki waktu kerja normal maksimal 8 jam per hari. 
Jika biarkan begitu saja, maka hal ini juga meningkatkan berbagai risiko kesehatan yang cukup berbahasa, seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke. Problematika lain yang mungkin terjadi yaitu berdampak pada hubungan sosial. Hal ini dapat menimbulkan renggangnya hubungan yang baik antara keluarga, kerabat , dan orang sekitar karena emosi tak stabil. 

Selain beban kerja yang berlebihan, stres juga bisa dipengaruhi konflik peran, organisasi, bahkan hubungan staf dan pimpinan yang buruk. 

Tak sampai disitu saja, selain disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, ada hal lain yang juga memberikan dampak buruk yaitu pelecehan seksual. Risiko pelecehan seksual yang ada di tempat kerja juga memicu adanya stres sekaligus trauma. 

Kebanyakan, kasus pelecehan seksual sebagai dampak stres kerja terjadi karena beberapa faktor, seperti penganiayaan dari lawan jenis, dan perlakukan kasar. Pada beberapa kasus, korban dari pelecehan seksual yang terjadi di tempat kerja ini akan diancam dan diperlakukan yang tidak senonoh. Biasanya, hal ini disertai dengan bujukan untuk mendapatkan promosi jabatan yang sebenarnya hanyalah tipu daya. Agar tidak mengalami berbagai hal stres kerja, ada baiknya bekerja dalam waktu yang wajar dan jangan terbuai oleh omong kosong belaka. 

Stres kerja juga bisa mempengaruhi tingkat fokus saat bekerja. Jika terus diabaikan tak menutup kemungkinan bisa menyebabkan human error yang fatal dalam pekerjaan. Mengingat besarnya resiko yang ada, Sebaiknya selalu berkonsultasi saat Kita merasa ada masalah. Selalu jaga pola pikir dan kesehatan. Jika perlu lengkapi diri dengan asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan diri agar lebih aman.
Tidak ada orang yang bebas 100% dari stress sepanjang hayat masih dikandung badan penting. Juga fakta jika stres merupakan akar segala penyakit, apalagi saat kita bekerja dalam kondisi tegang, stres akan menumpuk dan menyebabkan munculnya beragam penyakit. 
CARA KITA rereaksi terhadap situasi tertentu (yang tidak disukai) dengan sikap positif, maka kita bisa memprogram ulang reaksi kita sehingga bisa meminimalkan efek stres lanjutan. 

Bukan hal yang mudah untuk mulai berpikir positif. Dan intisari berpikir positif terletak pada kemampuan kita untuk melihat dan menyikapi segala sesuatu secara positif, meskipun (seandainya) kita tidak menemukan hal positif di dalamnya. 

Kita bisa berlatih dan berusaha untuk melalui situasi yang tidak menyenangkan dengan cara menerima kejadian tersebut sebagai kenyataan yang terjadi atas izin Allah Ta’ala, kemudian menyikapinya dengan reaksi yang positif. 

Tidak mudah dan butuh usaha keras untuk memulainya, dan hal itu bisa kita mulai dengan afirmasi bahwa kita ~ manusia diciptakan dengan rancangan yang luarbiasa untuk (selalu) bisa merasa bahagia, no matter what happen BUT everything happen for right reason.


Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

10 comments:

  1. huehehee, stres ini memang melanda siapa saja ya.. dikira pandemi kalau di rumah saja bakal less stres, eehh sama aja ternyata kalau banyak kerjaan. Makasih insightnya mbak Ririe.

    ReplyDelete
  2. stress ini pengaruh banget buat kehidupan ya, apalagi pekerjaan. dan faktornya banyak sekali yang bisa mempengaruhi, baik dari lingkungan kerja, dan diri sendiri, jadi harus benar-benar diperhatikan untuk mengurangi kecelakaan kerja juga nih :)

    ReplyDelete
  3. Pernah banget ngerasain burnout dalam bekerja. Selain beban kerja yang lumayan, faktor kecapekan juga karena jarak kantor dan rumah yang lumayan jauh jadi capek di jalan. Kalau tidak cepat-cepat ditangani bisa fatal akibatnya bagi kesehatan mental yaa.

    ReplyDelete
  4. Huaa, kok ya pas banget pas baca ini aku lagi burn out. Kerjaan banyak, kurang tidur. I need sleep like hell. Gara2 kurang tidur jadi stress huhu

    ReplyDelete
  5. stres kerja ini nyata mba, kalo kata anak jaman now mah burn out, lelah banget mba, plus rasanya tuh cape hati gitu yaaa, antara pengen nangis dan kesel rasanya beda tipis

    ReplyDelete
  6. Nah ini nih yg sedang kurasakan semenjak anak-anak sekolah online nih. stress juga ngajar anak ya ternyata. Apalagi hakikat mereka juga bermain di luar ya. fisik sih baik2 saja tapi jd sering meledak2.

    ReplyDelete
  7. Kalau aku ketika udah merasa burnout menuju stress kerja, aku biasa ambil jeda untuk cuti dan nggak ngapa2in mbak. Menurutku penting sih ini karena selama WFH peluang stresnya lebih tinggi.

    ReplyDelete
  8. Dimulai dari menguatkan diri sendiri ya kak, agar bisa tenang dan mudah mengelola stres. Atau bisa juga memilih untuk menepi deh dari kesibukan

    ReplyDelete
  9. Pekerjaan apapun itu tentu ada titik stressnya ya mbak. Nah, kita perlu pintar-pintar menjaga dan mengaturnya supaya nggak menjadi stress berkepanjangan.

    ReplyDelete
  10. Stres bisa jadi masalah yg ga bole dianggap sepele krn org stres bisa melakukan hal2 apa aja yg mgkn aneh atau ga msk akal. Mental health memang hrs dijaga terus deh.

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.