Bismillahirrahmaanirrahiim, #KidsToday anak-anak perkotaan dan anak-anak yang sibuk, adalah rangkuman wajah-wajah calon agent perubahan di masa depan yang saat ini berada ‘jauh’ dari dunia SEDERHANA yang dibutuhkannya: BERMAIN.
Yang banyak terjadi kondisi Kids Today di perkotaan dan tingginya ‘kesibukan’ anak-anak dengan beragam aktifitas sehingga space waktu yang dimiliki oleh anak-anak untuk berada dalam dunianya menjadi semakin terbatas. Video singkat anak-anak perkotaan merupakan dampak perubahan perilaku dan tata sosial kehidupan yang berlangsung sangat cepat dan kompleks dengan berbagai problematik dan tantangannya sehingga kesempatan bermain menjadi langka.
Dan semakin multikompleks ketika bertemu dengan pola pikir dan pengejawantahan yang salah kaprah mengenai golden age. Karena pada masa tersebut otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen yang bisa menerima dan menyerap berbagai macam informasi dengan magicnya, sehingga banyak orang tua over dosis mengekspose ekspektasi dalam mendambakan anak cerdas dengan MEMILIHKAN setumpuk rutinitas yang dominan berkonsep pembelajaran stereotype: berusaha membentuk karakter anak sesuai dengan yang dikonsepsikan oleh orang dewasa. Pola asuh demikian didasarkan pada paradigma LATEN: keberhasilan ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak menduduki rangking teratas di sekolahnya. Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak, tapi lebih dominan oleh kemampuan membangun hubungan dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan serta hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Anggapan bahwa aktifitas bermain tak lebih dari kegiatan
menyita waktu, tidak mencerdaskan, bikin kotor dan berantakan perlu segera direformasi.
BERMAIN merupakan kebutuhan yang mutlak untuk dipenuhi sebagai kerangka dasar
anak menuju generasi yang paripurna karena:
- Bermainmerupakan bentuk aktifitas nyata untuk membentuk kemampuan individu dalam memupuk, menggali, menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan imajinasi.
- Dengan bermain mereka belajar mengembangkan berpikir kreatif dan mengintegrasikan potensi yang dimilikinya dengan ketrampilan-ketrampilan berpikir tingkat tinggi lainnya sehingga kelak bisa menjadi sosok yang mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan cara yang kreatif.
- Terpenuhinya kebutuhan bermain merupakan proses belajar mengeksplorasi mimpi dan berbagai kemungkinan dengan mengembangkan kepekaan terhadap petualangan, kejutan, kenyamanan, dan kesenangan sehingga memfasilitasi kecerdasan-kecerdasan emosional anak secara optimal karena bermain adalah entry pengalaman yang memiliki poin impresif sepanjang hidup.
- Euforia bermain memberikan iklim dan chemistry yang naturally meresapkan ke dalam pola pikir, sudut pandang dan dinamika hati nurani pada diri anak tentang nilai-nilai: agama, tanggung jawab, disiplin, toleransi/tepa slira, saling menghargai, menyayangi, perduli lingkungan dan harmonisasi-harmonisasi lainnya diluar diri pribadi.
Bertolak dari pengalaman sebagai mantan anak dan kurun waktu setahun ini menjalani peran sebagai orang tua, saya yakin hati nurani setiap orang tua akan memiliki pandora kebahagiaan luar biasa manakala menemani, menikmati dan mencermati moment-moment saat anak-anak bermain. Betapa sumringahnya ketika bermain pasir, petak umpet, kelereng, sepak bola, layang-layang, sepak bola dan semua jenis aktifitas bermain non digital lainnya.
BERMAIN adalah Kebutuhan dan keinginan anak yang sebenarnya adalah hal sederhana bagi ukuran orang dewasa, maka jangan rebut aspek bermain dari anak-anak kita, juga jangan membuatnya menjadi rumit. Seperti lagu favorit masa kecil saya yang sederhana: Bintang kecil, di langit yang tinggi. Amat banyak, menghias angkasa. Aku ingin, terbang dan menari, jauh tinggi ke tempat kau berada.
Memenuhi Kebutuhan Bermain untuk Tumbuh Kembang Anak ini diikutkan dalam #KidsTodayProject Blogger Competition #KidsToday oleh Rinso Indonesia dan @MissResik
sebab bagi anak, bermain adalah sebuah proses pembelajaran ...
ReplyDeleteproses pembelajaran yang menyenang tanpa kehilangan esensi edukasinya
DeleteYa betul, bermain adalah hak semua anak. Mari biarkan anak-anak kita bermain. ^^
ReplyDeletesipp, mari beri waktu dan ruang yg cukup utk bermain bagi anak-anak kita semua..
Deletemari
ReplyDeletemari bermain bersama anak-anak :)
Deleteitulah mbak kenapa saya pas nyari rumah di bogor ini, yang saya sasar pertama adalah rumah di perkampungan. selalin karena saya yang asli cah ndeso, saya pengin anak-anak saya pun punya pengalaman dalam hal bermain yang sebenarnya. cuma ya itu, sekarang banyak banget godaan komputer/ponsel pintar yang bikin anak-anak saya agak malas buat bermain di kampung. apalagi kesibukan juga mulai padat, ada les ini les itu. tapi anyway, makasih sharingnya, makin mengingatkan saya.
ReplyDeleteKOmpak Pak, saya dan suami juga berhasrat banget tinggal di daerah yg masih menyatu dengan alam, ada gemiricik air mengalir dan hembusan dedaunan serta aroma daun basah di setiap pagi. Oia, suara kicau burung juga ..
Deletebermain dan bermain , dunia yang menyenangkan buat anak-anak (dan orang dewasa juga)
ReplyDeleteho oh Mbak, sebagai mantan anak-anak, saya juga masih sukaaaakkk usil bin jahil neh
Deletedalam bermain juga ada pembelajaran, lingkunan juga sangat berpengaruh dan rumah dikampung kayak saya ini dekat sawah pas untuk bermain
ReplyDeleteasyiikk...kapan2 saya ikut ke sawah yaaa
DeleteDunia anak dunia bermain
ReplyDeleteyups, bener banget mbak
Deleteanak-anak butuh banget bermain ya mbak
ReplyDeletesepakat mbak:)
DeleteMain...main..main..itu yang selalu anak2 inginkan setiap saat. Bukan cuma keinginan tapi Kebutuhan !
ReplyDeleteBermain adalah kebutuhan bagi stiap anak-anak ya mbak
DeleteMelalui bermain anak2 sebetulnya belajar banyak hal ya Mbak :)
ReplyDeletebener banget Mbak, secara kita juga pernah ngalami jadi anak-anak dan banyak belajar saat kita bermain dulu
Deleteanak pun perlu waktu bermainnya sendiri ya,krn usia yg masih kecil mereka masih proses tumbuh kembang
ReplyDeletebetul banget, bermain merupakan aktifitas yg menyenangkan dan seyogyanya dunia anak-anak adalah banyak bermain baik out door ataupun in door yg berimbang
Deletesekrng ini justru arena. bermain byk ke fokus di indoor aja
ReplyDeletepadahal kan ada slogan yg in..
kalo berani kotor itu baik :)
yayaya...kotor krn main ceburan di air ya mas
Deletemudah2an melalui perwujudan Kota Layak Anak... pemenuhan hak-hak anak termasuk 'bermain' dapat lebih baik ya mbak... oya, semoga sukses di lomba blog ini :)
ReplyDeleteiyap Mbak, kalau case di perkotaan padat pemukiman, maka Kota Layak Anak dengan ketersediaan area bermain yg sehat tentu merupakan kebutuhan mutlak bagi tumbuh kembang anak-anak.
Deletejadi pengin kembali ke masa kanak-kanak lagi :-)
ReplyDeletepinjam mesin waktunya doraemon yukk
DeleteJgn ditutup dong kotak komennya,Rie! B-)
ReplyDeletelho, ditutup ya? Lha ini bisa nulis komentar kan? #eh
Deletejadi ingat Farras anak saya pernah bilang, bermain kan hak anak, kalo anak bermain jadi cerdas lho.... hehehe
ReplyDeleteFarras tau banget ya MBak apa hak anak itu, saya juga masih anak-anak lho? mau dunk bermain dengan FArras
DeleteMbak Ririeeee.... keren mantap surantap banget lah, analisisnya, hehehe... Salam dari bukanbocahbiasa.wordpress.com mbak :-) Tauk nih, kok aku gagal mulu saban mau komen pake wordpress :-(
ReplyDeletesama mbak, saya klo komen di WP jg sering gagal neh:(
Deleteayokkk bermain :D
ReplyDeleteayoooo
Deleteaahhh ..mau main2 kaya anak2..
ReplyDeleteyuup dunia anak dunia bermain..
tapi banyak sekarang skul yang belajar sambil bermain ;)
Yups, tapi mahal ya Mbak skul yg plus bermain itu..heheh
Deletesalah satu cara main anak disini dengan ngadu scrabble setiap hari, hihihi @koplak gw
ReplyDeleteayo lomba main scrable
Delete