Benang Merah

Bahwa setiap pilihan akan membawa kita pada pilihan-pilihan [baru] selanjutnya. Sebenare prolognya gak nyambung banget dengan postingan kali ini, lha fully hampir 2 minggu gak  blogging dan  Bismillahirrahmaanirrahiim sekali lagi stockist tulisan endorsement jadi bahan postingan. Untuk edisi endorsement ini merupakan permintaan dari Putri Cahaya, yang tentunya membuat saya tersanjung [kesekian kali] tingkat dewa diberikan kesempatan untuk menuliskan endorsement pada project Antologi yang di gagas sang putri dengan judul “Benang Merah”. So, here is my endorsement ala Saia yang masih lost direction dalam membuat resume, review, resensi dan endorsement untuk karya tulis/literasi:
=====

Buku Benang Merah menghadirkan satu cermin lagi tentang pernikahan, bahwa menikah adalah hal yang sangat kodrati dan  tidak dapat dimatematiskan. Tak ada standar yang baku tentang kesiapan menikah yang bisa diteorikan seperti kesiapan emosi, intelektual, wawasan dan sebagainya karena memang  Menikah adalah sebuah elemen kodrati sebagaimana rezeki dan juga ajal. Tak akan salah atau terlambat  datangnya kepada setiap orang dan tak bisa dimajukan
ataupun ditahan.

Dan yang lebih penting kita dapat mempelajari bagaimana mencintai dan mendukung orang yang kita cintai dengan cara yang lebih bijaksana. Cinta itu ajaib, dan dapat berlangsung lama kalau kita memahami dan menerima perbedaan-perbedaan karakter masing-masing. Mencintai seseorang berarti sudah mengukur batas kemampuan diri sendiri untuk bisa menerima/memahami apa dan bagaimana dia sebagaimana adanya, sehingga segala perbedaan yang ada menjadi kekayaan bersama untuk saling menambah, mendukung dan saling menutupi kekurangan

Semua dimulai dengan cinta
CintaNYA yang meneguhkan masing-masing langkah kita di jalan cahaya
Lalu siapa yang mengira
Jika kemudian alur kita saling bersinggungan disebuah masa
Di titik pertemuan tiada tertebak
Maka sebagaimana ia dimulai
Smoga demikian pula nantinya mengalir
Dalam himne cintaNYA.

=====
Maka menyimak kumpulan tulisan dalam benang merah memberikan kita cermin bahwa dua orang yang menjadi satu dalam cinta [pernikahan] adalah suatu proses penyempurnaan, melengkapi dan enrichment kualitas diri melalui kekhasan dan keunikan masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan bersama. Bahwa setiap keputusan yang kita buat  [selalu] akan mempertemukan kita pada konsekuensi-konsekuensi yang harus diterima  dan dijalani secara konsisten.

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

16 comments:

  1. semua cinta yang ada berasal dari cinta atas segala cinta dan itulah cinta-NYA yang sejati
    yakni cinta yang hakiki suci tiada batas, dan hanya dengan cinta-NYA kita bisa hadir di bumi-NYA menikmati segala anugrah-NYA dan kemudian kembali kepelukan-NYA....hingga akhirnya terbentuklah benang merah kehidupan cinta yang kadang lurus indah membentang, namun kadang juga kusut awut-awutan tiada arah,
    salam,
    selamat menempuh kehidupan yang baru..semoga menjadi keluarga yang samara...
    salam hangat dari Makassar :-)

    ReplyDelete
  2. Memang betul mbak Rie... Tak ada standarisasi utk kesiapan menikah. Allah yang menuntun kita kepadanya.
    Cinta dan sayang tdk berarti hrs membuat kita selalu sama dlm cara berpikir. Selama tujuan dan kendaraan masih sama, perjalanan kita akan bahagia.

    Selamat menempuh hidup baru, semoga Allah senantiasa memberi berkah dan perlindungan kepada mbak Rie dan keluarga. Menjadi istri sekaligus mjd ibu tentulah sebuah peran baru yang membutuhkan keikhlasan dan ketulusan. semoga Allah memberi petunjukNya pada mbak Rie.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, menjadi istri sekaligus ibu butuh adaptasi yg kompleks, apalagi buat saya yg selama ini 'enjoy' being single

      Delete
  3. cinta ilahiah yang diridhoi Gusti Allah, semoga jalan yang dialalui bersama tak tergoyahkan walaupun banyak halangan. semoga barokah mbak..

    ReplyDelete
  4. standar yang berbeda tentunya untuk tiap orang ya mbak, tapi semuanya ingin mempunyai tujuan yang sama. Pilihan manapun ada suka dukanya harus bisa dipertanggung jawabkan atas pilihan tersebut. Semoga menjadi keluarga yang samara ya mbak.

    ReplyDelete
  5. makin dewasa banget deh kata2nya mbak Rie. mantap deh!
    btw, tanpa mengesampingkan tulisan ini, saya pengen banget nunggu cerita gimana bulan madunya hihihihi

    ReplyDelete
  6. menikah itu menyatukan dua pribadi yg berbeda,,, sehingga kesipan utk menghadapi segala konsekwensi bs menentukan langgengnya sebuah pernikahan ;)

    ReplyDelete
  7. Masya Allah, lugas dan cerdas :)

    ReplyDelete
  8. Pokoknya menikah itu enak bangget ..!!
    selamat menempuh hidup baru ya Mba

    ReplyDelete
  9. Join KEEP CALM AND WIN GIVEAWAY!
    Menangkan 2 novel, 2 komik, 1 kacamata keren dan pulsa, hanya dengan menuliskan soundtrack film favorit!
    cuma sampai 30 Maret!

    ReplyDelete
  10. nih bukunya dah terbit to?

    ReplyDelete
  11. benang merah? jadi inget OVJ.. pliss.. tapi itu OOT bgt kan? bhas ttg nikah ea...
    hmmmm...


    #nyimak aja dulu deh...

    ReplyDelete
  12. pinter nih bikin resensinya. mantap Mbak.

    ReplyDelete
  13. selalu keren bikin ulasan bukunya...siippp banget !!! bahasanya simple tapi smart !

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.