Dalam rangka mengingat diri sendiri banget sih, semoga sajah bisa jadi refreshing mind buat yang singgah di sini Bismillahirrahmaanirrahiim, me-Rewrite dari tulisan Nurul Hayat dengan judul “ Beda si Sukses dan Si gagal” dan sukak saja saya kasih judul “Optimis VS Pesimis” biar sedikit ada unsur kreatipnya, hehehehe...#ya teuteup saja NYONTEK dari majalah. Di persingkat saja preambule-nya, biar gak semangkin geje nulisnya...here we go, cekidot deh:
Pesimis adalah yang berpikir dalam masalah
Optimis itu tak akan kehabisan ide
Pesimis itu tak pernah habis udzurnya
Optimis itu melihat jalan keluar dalam masalah
Pesimis itu melihat masalah dalam jalan keluar
Optimis itu berkata, jalan keluar itu sulit tapi SANGAT MUNGKIN dilakukan
Pesimis itu berkata, jalan keluar itu mungkit tapi SULIT dilakukan
Optimis itu memiliki cita-cita yang akan diwujudkan
Pesimis itu memiliki angan-angan dan mimpi yang mengacaukan
Optimis itu berkata,"bergaullah dengan manusia dalam pergaulan yang kamu suka diperlakukan”
Pesimis itu berkata, " Tipulah orang lain sebelum kamu ditipu"
Optimis itu melihat adanya cita-cita dalam pekerjaannya
Pesimis itu melihat kesusahan dalam pekerjaannya
Optimis itu melihat masa yang akan datang dan merencanakan langkah-langkah untuk mewujudkannya
Pesimis itu melihat masa lalu dan tenggelam di dalamnya
Optimis itu memilih apa yang dia katakan
Pesimis itu mengatakan apa yang dia pilih
Optimis itu berdebat dengan kemampuan dan bahasa yang lembut
Pesimis itu berdebat dengan kelemahan [emosional] dan bahasa yang kasar
Optimis itu membuat peristiwa [konstruktif]
Pesimis itu dibentuk peristiwa
So, which one you wanna be? Yang Optimis adalah calon the real winner dan bagi yang lebih suka mewarnai mind set ala Pesimis ya kemungkinan untuk masuk dalam daftar the BIG loser sangat besar [jika terus menerus memupuk pola pikir ala pesimis]. Toh pada dasarnya semua peristiwa itu kan “NETRAL” dan seringnya kita yang dhemen bikin label dengan predikat “ mengerikan tingkat dewa”.
Prefer to say that sun rise ~ Optimis |
Jadi pengen ingat salah satu frase dalam tulisan mas Rawins yang “salut” dengan mental marketing credit card yang berasaskan SALES-FORCE yang tahan banting: DI TOLAK ITU BIASA, sekali gagal mem-persuasi calon customer yang gak kapok di coba lagi dan lagi deh. Lha kan masalah itu muncul kan tentunya sudah terpaket dengan solusinya, tinggal kita seberapa fight untuk meng-create solusinya. Halahh....edisi sok jadi motivator saja neh eike, padahal ya asline masih kadang-kadang suka melow....tapi semoga GAK melow-galau-putus asa. Amit-amit, semoga kita semua gak sampai yang kayak getu deh...aamiin
lho kok betul dawuhe kanjeng den rawins...
ReplyDeletedawuhe sales, oooom....
Deleteaku mah senyampenya aja bu
ReplyDeletekadang optimis kadang pesimis ga perlu pake target
masih menyadari diri cuma seorang manusia biasa yang gampang berubah...
sama pak, lha saya juga kdg msh suka melow dan asyik bs bikin puisi. hehehee
Deleteyang otimis saja belum tentu jadi winner apalagi yang pesimis ya mbak
ReplyDeletekalau menrt saya, jika optimis INsyaAllah wiiner Pak. Kan yg di nilai prosesnya, bukan hasil akhirnya
DeleteSelalu menyiapkan semangat dan pemikiran yang positif. . .
ReplyDeleteWinner ora winner, sing penting optimis disiiit. . .:D
sip deh, sing penting optimis disiiitt.
Deletepasti bisa :D
ReplyDeleteaku sesuai mood mbak kadang optimis kadang pesimis
ReplyDeletehehehheee....diijinkan
Deletehehehe.. hidup harus optimis sob... apapun resiko dan halangannya.. bila berusaha pasti bisa kok...
ReplyDeleteyayayyaa....harus itu
DeleteMenjadi seorang optimis butuh energi yg luar biasa, Rie.. Ini menurutku loh. Tapi hasilnya juga luar biasa... Memang harus diperjuangkan, sifat optimis itu..
ReplyDeleteBtw, Rie... Gambar2nya keren2 banget :-)
itu gamabr pas ke Dieng akhir taon kemarin mbak, saya selalu suka view sun rise, tapi sun set juga suka kok
Deleteweh, iya yak mbak?
ReplyDeleteseratus buat sampeyan dan seribu buat gue.
heheh, batewey ada yang salah di komena q :p
selisihnya 900, buat beli permen ya
Delete#komen di Firmoo ya
rugi dong jaman spt ini kl nggak optimis ya mbak :)
ReplyDeleteho-oh mbak, rugi banget
Deleteharusnya imbang ya optimis dan pesimis
ReplyDeleteharusnya bnyk optimisnya pak
DeleteOptimis dan pesimis itu manusiawi. So, keduanya bukan sifat permanen. Yg optimis pun kadang bisa pesimis, pun sebaliknya! :-)
ReplyDeleteyg permanen ada;ah perubahan itu sendiri kan?
Deletetetep optimis dong
ReplyDeleteIya dong
Deletejadi yang menang yang mana??? seringnya ??? #optimis/pesimis
ReplyDeleteKasih tahu,gak yaaaa
DeleteBisa jadi motivator lho mbak Rie. Penjabarannya mantap :)
ReplyDeleteJd malu neh sama om Nh di bawah.
DeleteOptimis itu selalu POSITIF ...
ReplyDeletedan sikap positif itu selalu menyebar ke sekitarnya ...
Salam saya Rie
Ttp lbh asyik nyebarin energi positif ya Om.
Deletesiiip
ReplyDeletegara gara mbak ririe khayan, pesimis dan optimis jadi beda tipis ya
semoga aku bisa selalu optimis
Semoga sy juga bs optimis ya mbak
Deleteassalamualaikum Tante...
ReplyDeleteWa'alaikum dijja, makin ngegemesin deh
Deletesebaiknya kita merubah pesimis menjadi optimis, jangan sebaliknya...agar hidup ini menjadi lebih indah :-)
ReplyDeleteSiap bang:)
Deleteitu sebabnya saya mengajar murid2 dg penuh optimis, bahwa dari mereka akan ada yg mampu mengubah indonesia menjadi lebih baek. dg optimis kita lebih siap maju dari pada diam di tempat, gak melakukan perubahan. untuk postingan ini super dah
ReplyDeletesalut Pak, semoga semakin banyak profil pendidik bangsa yg beratitude spt pak Rusydi. aamiin:)
Deleteoptimis....
ReplyDeletewah suka sama kata yang banyak potimis tuh
Sepakat plus akur deh
Deletesippp semangaaat :D
ReplyDeletelanjuttt
Deletetetap optimis dan percaya diri untuk ngeblog :)
ReplyDeleteokeee
DeleteTerima kasih penecrahannya Mbak!!akan saya patuhi
ReplyDeletesama-sama:)
Delete