Seperti embun yang menyimpan sejuta rahasia di setiap tetesnya
Seperti hitam putih pasir pantai yang menyimpan sejuta kekuatan di tiap butirnya
Angin yang merambat pelan mendesah,
Andai dengan senyum kan bias membebat tiap sesat penat yang mengada
Kadang-kadang aku lupa,
Mengajari hati berterima
Sekedar sakit, perih, juga kesepian
Tentang cakrawala yang merona oleh garis senja
Simponi-simponi yang mengalun tanpa nada
Meski gelisah semakin menyesap bersamaan tetes-tetes embun pertama
Yang datang perlahan
Pedih dan perih hanyalah warna lain dari tawa
Sedihku tanpa kata, hanya sedikit sunyi
Semacam tetes air hujan yang menagih pelangi pada langit
Sedihku tanpa kata, perihku tanpa suara
Denting kesepian menamparkan kenyataan,
Hidup selalu membawaku pada pilihan-pilihan lain
dalam pilihan itu
Notes:
Kutemukan selembar kertas yg berisi untaian puisi tersebut, tanpa judul...aku lupa kapan aku menulisnya...itu tulisanku sendiri atau menulis puisi dr buku...Tapi isinya really like my heart at this moment, then I put it in this blog.
Kutemukan selembar kertas yg berisi untaian puisi tersebut, tanpa judul...aku lupa kapan aku menulisnya...itu tulisanku sendiri atau menulis puisi dr buku...Tapi isinya really like my heart at this moment, then I put it in this blog.
terkadang sepi itu membuat kita merasa tenang
ReplyDeleteseperti menemukan sesuatu yg tak pernah ada
disaat sepi itu kita bisa memberi sedikit ruang untuk diri.
hem...sepi pun sebenarnya tak pernah benar-benar sepi.
DeleteAda nada dan irama yang mengalun indah di setiap labirin kesepiannnya..
Tapi hatiku tak sepi lagi sejak baca puisi2 mu Rie :)
ReplyDelete