Kekuatan Berpikir Positif dan Hormon Kebahagiaan

Intisari berpikir positif terletak pada kemampuan kita untuk tetap berpikir positif meskipun kita sama sekali tidak menemukan hal positif dalam situasi yang kita hadapi. Caranya bagaimana? Suka atau tidak, kita  harus mau kembali pada pedoman: apapun yang terjadi, adalah yang terbaik (pada saat tersebut). 

Kurang lebih demikian point hikmah yang makjleb banget hasil aksi intip-mengintip blog yang dimiliki oleh seorang Ibu rumah tangga dengan 5 buah hati yang merangkap Penulis, Blogger dan Dosen, Mbak Nunung Nurlaela. Dari sekian banyak postingan yang yang tak sekedar curhat, terdapat banyak sharing pengalaman, ilmu, reportase kegiatan, lomba-lomba dan masih banyak kategori lainnya. 

Dan kisah dibalik keberhasilan beliau memiliki 5 buah hati menjadi pengobar semangat saya yang hingga kini masih berada pada fase ikhtiar dan doa untuk memiliki keturunan. Kehamilan Ektopik yang pernah di alaminya menghantarkan sebuah kenyataan jika ovarium harus diangkat satu. Perempuan mana yang tak akan gundah gulana, ketika harapannya untuk memiliki keturunan lagi dan ovariumnya tinggal satu, yang artinya kemungkinan untuk bisa hamil lagi menjadi lebih kecil?
Positive Thinking
Hati yang senantiasa bersyukur akan semua karuniaNya, akan membuat kita selalu bahagia dan merasa cukup. Dan insya Allah aku akan terus mensyukurinya walau hidup dengan ovarium satu, tidak membuatku  berputus asa untuk mempunyai anak lagi. Ikhtiyar dan doa serta tawakkal harus kita canangkan dan selaraskan dalam hidup, sebagai wujud syukur kita pada apa yang dianugerahkanNya.
Demikian Bu Dosen ini memantapkan diri untuk berpikir positif dengan senantiasa bersyukur dengan apapun keadaan yang dihadapinya. Memiliki satu ovarium BUKAN hambatan untuk bisa memiliki keturunan.  Hasilnya, anugerah 4 buah hati yang lahir dengan sehat dan normal di saat ovariumnya tinggal satu. Subhanallah.

Bahwa untuk mendapatkan keturunan, masing-masing orang diberikan model penantian yang berbeda-beda. Tak ada yang benar-benar menjalani proses kehidupan tanpa sebentuk penantian sekalipun. Dan tak ada penantian yang tak bertepi, hanya saja dalam jeda masa penantian tersebut kadang terdapat friksi yang sedemikian hebatnya hingga membuat diri merasa berada di titik nadzir. Atau mungkin, bisa jadi sebuah penantian sebenarnya sudah selesai  tapi ego kita yang terpaku “harus seperti ini” hasil yang diharapkan, sehingga  masih enggan untuk mulai persiapkan diri untuk penantian berikutnya. Penantian akan selalu ada, hadir bersamaan dengan adanya harapan dan cita-cita yang datang silih berganti. 

Dalam proses pembelajaran diri, saya pun belajar dari melihat dan menerimanya. Bahwa tak ada penantian yang benar-benar usai, karena akan ada bentuk penantian baru berikutnya. 

Dan berpikir positif adalah syarat terbaik untuk mengaktifkan pelepasan hormon kebahagiaan. Pada kenyataannya, melakukan hal ini memang tidak semudah mengatakannya. Dalam situasi yang menggembirakan, memang mudah untuk berpikir positif. Akan tetapi, bagaimana kita bisa berpikir positif saat menghadapi kegagalan atau situasi yang tidak nyaman? Pertanyaan penting ini menjadi sangat penting apapbila kita ingin mencapai “revolusi besar dalam otak”. 

Dari kisah nyata Mbak Nunung Nurlela yang bisa memiliki 4 orang anak dengan satu ovarium, mengajarkan saya bahwa BAGAIMANA CARA KITA bereaksi atau menyikapi situasi (tertentu) yang terjadi, secara sadar menerima peristiwa yang tidak menyenangkan ( tidak diharapkan) dengan sikap positif, kita dapat MEMPROGRAM ULANG REAKSI kita agar jiwa dan raga menjadi lebih baik. Dengan bereaksi secara positif dan bersyukur, otak akan melepaskan zat-zat baik yang kerap diistilahkan dengan sebutan HORMON KEBAHAGIAAN yang akan membuat tubuh kita sehat dan hal-hal baik berikutnya pun akan bermunculan secara simultan.
Let's cheers up this life!
Dengan menerima dan mengatasi tahap hidup yang sulit (tidak diharapkan), berpikir positif dan mengkondisikan diri bersyukur, hormon kebahagiaanlah yang akan mengalir di dalam tubuh kita karena di dalam otak manusia dilepaskan senyawa-senyawa yang mirip morfin. Selain bisa meningkatkan suasana hati, kerja farmaseitikalnya antara lain membantu memperlambat proses penuaan dan memperkuat penyembuhan diri sendiri.

Penyakit berasal dari jiwa. Bahwa Pikiran dan emosi berpengaruh kuat terhadap otak. Ketika otak kita menerima stimulus yang tepat, muncullah (perasaan) hormon-hormon kebahagiaan

Memang bukan hal mudah untuk mulai berpikir positif. Setidaknya, Emak blogger yang sekaligus dosen ini sudah memberikan contoh bagaimana langkah yang bisa kita lakukan untuk bisa berpikir positif. Some how, saya banyak belajar lagi tentang:
  1. Berpikir bukanlah berkutat dengan konsep-konsep abstrak. Pikiran kita “dimaterikan” dan berdampak pada jasmani.
  2. Tidak sulit untuk mulai berpikir positif yaitu dengan  menerima peristiwa sebagai kenyataan (takdir), kemudian memahaminya dalam sikap positif bahwa hal sulit (kegagalan) sejatinya adalah jalan lain yang akan mengantarkan pada pendewasaan diri, tempaan yang akan membuat diri lebih kuat.
  3. Yang Mempengaruhi kita bukan peristiwa di luar semata, tapi juga rekasi kita: tipe dan cara kita menerimanya, Cara kita memandangnya, cara kita menilainya.
  4. Kita bereaksi dengan pikiran positif maupun negatif terhadap stress/kejadian atau situasi yang anggap tidak menyennagkan. PILIHAN kita akan membawa ke arah yang benar-benar berbeda.
  5. Rasa sakit, kecewa, sedih adalah bagian dari kehidupan. Dengan menerima, intensitasnya akan berkurang. Jangan tolak rasa-rasa sakit. Penolakan akan rasa sakit malah membuat kita lebih gelisah dan bisa berakibat pada rasa takut. Takut akan rasa sakit lebih buruk dibanding rasa sakit tersebut. Hadapi dengan afirmasi “This pain will pass and everything gonna be better”.
  6. Ketika kita menerima segala peristiwa secara positif, hormon kebahagiaan yang akan dikeluarkan, yang bermanfaat untuk mempertahankan kegembiraan dan suasana hati sehingga bisa menjadi “morfin” baik untuk derajat kesehatan kita.
  7. Salah satu cara sederhana untuk membiasakan berpikir positif adalah mengucapkan kata-kata yang menggembirakan kepada pantulan diri kita di cermin. Jika kita terus- menerus memuji diri sendiri, otak akan bereaksi dengan suasana hati yang positif.

Demikian pelajaran mengenai Kekuatan Berpikir Positif dan Hormon Kebahagiaan yang saya peroleh dari sosok Mak Blogger Nunung Nurlaela yang sudah aktif dalam komunitas kepenulisan, ngeblog dan komunitas literasi lainnya sejak tahun 2012. 

Ingin tahu lebih dekat dengan beliau, silahkan kunjungi http://www.nunungnurlaela.com

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

22 comments:

  1. Masya Allah sekali ya, Alhamdulillah walaupun istri saya dulu hamil dan ada kistanya tapi semuanya lancar.. Tinggal sekarang proses mau operasi kistanya. Tawakkal sama Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga operasi istrinya Mas Huda berjalan lancar dan sehat wal afiat. Semoga kita bs istiqomah utk tawakkal sama Allah SWT.

      Delete
  2. Hiks...saya terharu plus mewek baca ini, Mak Rie. Teringat operasi itu. Btw, yup betul banget. Selalu bersyukur dan berpikir positif pada ketetapan Allah,akan menjadi dorongan kita untuk selalu bahagia. Semoga segera diijabah, ya, Mak Rie. Peluuk dan tetap semangaaat!😍😍😍

    Makasih ya...😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kereeen mbak nunung.. Aku padamu, hehehe

      Delete
    2. Aamiin, terima kasih mbak Nunung. Kisahmu menginsoirasindan menjadi mood booster utk keep fight

      Delete
  3. Membaca baris demi baris tulisan mbak ririe ini bikin saya mewek terharu, semangat dan langsung dapat charge energi positif.. Ujian dan masalah memang membuat seseorang menjadi lebih dewasa, bener2 salut dengan kisah perjuangan bu dosen, rejeki, termasuk rejeki anak memang mutlak urusan Tuhan, sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dengan usaha dan doa, termasuk salah satu bukti kekuasaan Allah, meskipun dengan 1 ovarium, KUN, fayakun.. 4 anak bisa dimiliki.. Buat mbak ririe, semoga segera dikaruniai putra atau putri yg solih.. Doa khususku untukmu mba ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Uswah,
      Everything happen with purpose...

      Delete
  4. Saya sangat salut dan kagum pada mbak Nunung, sangat istiqomah dan bisa menginspirasi orang lain untuk bisa berpikir positif dan mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan :)

    Saya pernah bertanya pada ustadzah saat pengajian : ketika kita mendapat musibah, bagaimana cara mengetahui apakah itu cobaan, teguran atau hukuman? Jawabnya : tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita menyikapi dengan pasrah dan rasa syukur, maka itu adalah cobaan. Tapi kalau kita menyikapinya dengan amarah maka itu adalah hukuman. Luar biasa bukan? Ternyata apapun yang kita inginkan bersumber dari diri kita sendiri, bagaimana berfikir positif, bersyukur dan berusaha :)

    Sukses dan terbaik buat mbak Rie dan keluarga, aamiin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Anjar,
      Apapun yg tejadi, kembali pd pilihan kita menyikapinya.

      Terima kasih doanya Mbak, aamiin semoga diijabah yg terbaik bagi kami,

      Delete
  5. Bergabunglah di group Blogger Santri Indonesia Di FB. Agar kita bisa saling berbagi Blog dan pengetahuan. Caranya langsung bergabung di Link bawah ini :
    https://www.facebook.com/groups/942473075874487/

    ReplyDelete
  6. Aku jg baru tau mbak nunung ovariumnya satu dan bs lancar jaya punya babynya.... pikiran kita emang ngaruh bgt dg hormon. Kalo bahagia, insya Allah semua lancar

    ReplyDelete
  7. salut sama Mba Nunung, sehat terus yah Mba :)

    ReplyDelete
  8. Wah, berpikir positif selalu biar makin bahagia :D

    ReplyDelete
  9. Jos pokoke posting-postingnya....keren tenan...

    ReplyDelete
  10. tetap berpikir positif nggeh mbak? maturnuwun sharingnya

    ReplyDelete
  11. Harus rajin-rajin mengolah pikiran agar selalu berfikir Positif, sehingga dapat memnjaga tubuh agar pikiran selalu sehat dan bahagia .

    ReplyDelete
  12. Dalam bahasa yang lain, hormon itu juga dikenal dengan nama hormon kreatif :D

    ReplyDelete
  13. Setuju banget gan

    selalu berpikir positif dan bersyukur dalam menjalani hidup, biar gak stress

    ReplyDelete
  14. sangat inspiratif sekali konten yang disajikan. Semoga bermanfaat bagi pembacanya..

    ReplyDelete
  15. Untuk bisa selalu berfikir posiitifnya itu lho mbak yang susah,,,gimana ya. Ketika mulai berfikir ini mudah ini mudah ini mudah atau pasti bisa pasti bisa pasti bisa namun pada kenyataanya susah dan tidak bisa sama sekali ini bagaimana ? heu heu.

    ReplyDelete
  16. sangat inspiratif sekali konten yang disajikan, terima kasih sudah berbagi, sukses selalu.

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.