Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Sebenarnya Bismillahirrahmaanirrahiim, berada di daerah baru memberikan PR buesar bagi saya, yang pertama untuk menghafal arah/lokasi suatu tempat. Yang kedua, tidak cukup hanya tempo sebulan untuk bisa ingat nama orang-orang yang ada di lingkungan tempat tinggal dan kerja baru.

Pengakuan jujur, lha semua teman-teman saya sudah pada kehabisan nalar untuk melogika kok ya bisa temannya yang cerdas #abaikan ini sulit mengingat arah/rute jalan dan mengingat nama orang [yang baru kenal]. Ya mau gimana lagi, ini sudah menjadi trade mark ‘keunikan’ saya sejak jaman dahulu kala.  Saya masih ingat banget, bagaimana Pak Khayan dengan nada gemes memberikan solusi jalan pintas manakala putri cantiqnya ini bilang gak tahu rumah/jalan menuju rumah seorang kerabat yang tinggalnya di desa sebelah, padahal sudah beberapa kali diajak silaturahim. Dan solusi yang diberikan Pak Khayan itu sampai sekarang masih saya amalkan dengan istiqomah dengan sangat baik sekali, yaitu [ini kalimat Bapak saya andai beliau melek gadget] “ kamu itu kan sudah dikasih GPS paling canggih sepanjang masa tho Nduk. Gunakan suara dari mulutmu dan bertanyalah, takon uwong nek ora weruh dalan yo?”
Normal Brain
Sewaktu masa masih sekolah di rumah, ‘keunikan’ tersebut tudak menjadi masalah bagi saya. Meski masih jadi siswa baru, kan kalau berangkat dan pulang sekolah sedari awal teman-temannya yang sehaluan sekolahnya banyak. Selain itu, rute tempuhnya kan ya jalan utama antar desa jadi tidak begitu membingungkan saya. Kecuali sewaktu di awal SMA, saat numpang sholat di tempat kost teman. 
“ Kok Ribut sholat menghadap ke utara ya?”. komentar seorang teman yang melintas di dekat saya waktu sholat dapat 1 rokaat. Sssttt, jangan bilang-bilang ya? Bahkan sampai sekarang, saya masih saja “merasa” jika SMA saya itu menghadap ke arah barat.

Nah pas kuliah, kebingungan arah ini makin kentara. Untuk rute Tambaksari – Sukolilo, pada akhirnya memang bisa saya ingat tapppii dengan jalur yang sama dengan Lyn O. Kalau ada penutupan jalan, dijamin saya harus menggunakan GPS canggih saya tuh. Lha mau gimana lagi, bahkan jalur ke Tunjungan Plaza saja rasanya selalu ada yang berubah meski entah sudah berapa ratus kali saya menempuh rute ke arah TP tersebut. Wong saya pernah nyasar sampai ke Jembatan Merah, padahal dari Blauran hendak balik ke Sukolilo. Ceritanya kala itu, dengan sepeda motor pinjaman saya menuju ke Blauran dengan Lilik [ teman kost ]. Usai shopping buku second di Baluran, biar hemat waktu dan BBM, Lilik berinisiatif naik angkot ke JMP untuk pulkamp ke Gresik. Nah saya sendirian balik ke kost. Sok PeDe saya bilang “ Oke, don’t worry”. Eh, lha kok nyasar sampai JMP? Lak yo podo wae nganterin Lilik saja kalau kayak gitu kan? Sudah terlanjur nyasar, saya gak boleh panik ria tho? Lha iyalah, dari JMP kan bisa mbuntuti Lyn O dijamin sampai Sukolilo dengan aman sentausa tanpa nyasar lagiiii. 

Itu sebagian kuecill kisah dramatis bingungan dan atau arah yang jadi keunikan saya. Kalau lupaan mengingat orang yang baru dikenal, dulu-dulu sih gak begitu kentara. Kan penghuni kampus buanyak, gak bakal ketahuan jika suatu moment pernah ketemu kemudian ketemu lagi ternyata saya lupaaa. Untuk memberikan identitas pada seseorang yang saya lupa namanya, biasanya saya sebutkan salah satu ciri fisiknya sebagai penamaan. Case over deh, Hehehee...

Bersambung dengan  kondisi serba baru yang sedang saya jalani sekarang. Bingungan dan atau lupaan, dua penyakit yang belum ada obatnya bagi saya. Apalagi dilengkapi  dengan variable sebagai new comer di Sleman dengan lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan baru yang otomatis memaketkan road map daerah yang asing bagi saya dan formasi orang-orang yang baru pulak. Hampir sebulan pun, saya belum apal semua personil yang jadi teman kerja saya. Alhamdulillah yang seruangan sudah bisa saya ingat kok. Sampai minggu kedua, saya masih kesulitan untuk mengingatnya, terutama yang bapak-bapak. Habisnya bentuk face mereka tipically chubby dengan rata-rata postur tubuh dan warna kulit yang similar pula. Boleh dunx saya bilang wajar jika beberapa kali salah sebut nama rekan seruangan saya? Peace full...

Untuk kendala bingungan arah, sedari awal saya pun menyampaikan ke atasan langsung minta dimaklumi agar saya di pending temporer jika harus tugas ke lapangan sebagai single fighter. Nunggu suami stand by dulu sekira bulan depan, kan bisa tuh mengandalkan status suami siaga untuk nganterin jika memang saya harus tinjau ke lokasi seorangan duang.
“ Gini saja Mbak, besok-besok kan ada sesi pengenalan ke lapangan dulu. Nah bawa cat saja untuk menandai rutenya” canda seorang teman senior di kantor.
“ Gunakan aplikasi GPS wae mbak” saran seorang teman. Sarannya logis banget tapi tidak bisa saya gunakan karena saya pahamnya arah kiri-kanan thok ting. Kalau GPS kan pakai mata angin tho?
Naruh Kunci: Rekor kelupaan
Another story tentang bingungan bin lupaan yang belakangan ini kok ya mulai ikutan menambah deret hitung keunikan saya: 
- lupa bawa pulpen [bisa minjem], 
- lupa naruh sandal [cari lagi dipintu lainnya]
- lupa meletakkan HP [bisa di missed call]
- lupa bawa dompet [balik ke rumah lagi]
- lupa naruh Helm [cari keluar masuk lagi ke kantor – parkir]
- lupa kalau ada kembalian saat belanja [gak banyak sey]
- dan lupa naruh kunci motor, ini yang memgang rekor paling sering. 
Seperti kejadian dua hari lalu, teman yang biasa di front office mendatangi saya, “Mbak, ini kunci motor njenengan kan?”
Saya amati sepersekian detik dan “Iyae Mbak. Ini tadi dimana ya?”
“ Pak Dhim yang ngambilin dari motornya njenengan di parkiran kok” Olalalala...berarti pas saya buka jok sepeda motor lagi-lagi LUPA ngambil deh.

Kok ya makin meningkat bingungan and OR lupaan saya sey? Semoga ini just temporary case karena masa transisi berhabitat baru dengan aneka variable yang harus saya adopsi dalam memory otak saya.  Masak iya isi otak saya sampai overload ? Dan tebak apa komentar yang bikin saya shock kuadrat kali 99999....9
“ Ati-ati, jangan-jangan itu  gejala awal Alzheimer lho ”

Brain With Alzheimer's disease
Kalau Aljabar, Algoritma, Al Azhar, Al sehat Wal Afiat....sih okelah, tapi jelas-jelas saya dengar Alzheimer????? Pertama kali pernah dengar nama Alzheimer dari Mr. Ronald Reagen dulu banget, ehmm maksudnya saya pernah baca/dengar tentang jenis penyakit yang dialami oleh beliau [sebenarnya cukup banyak tokoh terkenal yang menderita ALzheimer ini]. Makanya begitu ada yang nylethuk tentang Mas Alzheimer dan menyambungkan dengan “keunikan” saya, yaaa....wajib shock dunk. Apalagi setelah saya nanyak Mbah Gugel mengenai Alzheimer, sehingga lebih tahu betapa WOUW-nya penyakit ini. Alzheimer memang bukan penyakit menular, tapi sejenis sindrom kepikunan [demensia] dengan ditandai terjadinya penurunan ingatan dan kemampuan kognitif secara cepat. Bedanya dengan kepikunan yang terjadi pada lansia adalah Alzheimer perkembangan penyakitnya sangat cepat dan kebanyakan orang-orang kurang aware akan hal tersebut sehingga seringkali penyakit ini dianggap sebagai kepikunan bawaan usia tua.

Risiko mengalami Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia, maka tak heran jika Alzheimer di iedentikkan dengan penyakit yang sinonim untuk orang tua. Biasanya pada orang usia 65 tahun memiliki resiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Namun sejarah membuktikan penderita  pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini adalah wanita dalam usia awal 50-an. Beberapa Faktor yang meningkatkan resiko terkena Alzheimer ini, antara lain:
1. pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas
2. Pengidap kencing manis
3. Kurang berolahraga
4. Tingkat kolesterol yang tinggi
5. Faktor keturunan - mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an.

Nah lho? #tariknapaslega dari 5 faktor tersebut sepertinya yang ngena di saya adalah point ketiga: kurang berolah raga! Dalam My book the record, kali terkahir saya olah raga adalah sebelum Bulan Ramadhan tuh??!! Tapi 2 minggu lalu saya ngikut jalan sehat dengan jarak tempuh 3-4 KM kok #menghiburdiri. Gejala awal Alzheimer adalah mudah lupa pada hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru. Penderita juga mengalami disorientasi waktu dan mengalami kesulitan fungsi kognitif yang kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi. Namun no matter what-what, tetap saya harus waspada dengan level siaga saat menyimak paparan selanjutnya dari Mbah Gugel tentang Gejala-gejala Demensia Alzheimer yang meliputi gejala ringan, antara lain:
  1. Gangguan memori yang memengaruhi keterampilan pekerjaan, seperti; lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, lupa nomor telepon atau kardus obat yang biasa dimakan, lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air
  2. Kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan, seperti: tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri.
  3. Kesulitan bicara dan berbahasa
  4. Disorientasi waktu, tempat dan orang, seperti: keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak tahu membeli barang ke kedai, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.
  5. Kesulitan mengambil keputusan yang tepat
  6. Kesulitan berpikir abstrak, seperti: orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan menakutkan.
  7. Salah meletakkan barang
  8. Perubahan mood dan perilaku, seperti: menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya
  9. Perubahan kepribadian, seperti; seperti menjerit, terpekik dan mengikut perawat /orang lain ke mana saja walaupun ke WC.
  10. Hilangnya minat dan inisiatif 
Untuk Alzheimer berat ditandai dengan kehilangan daya ingat yang progresif sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, disorientasi tempat, orang dan waktu, serta mengalami masalah dalam perawatan diri , seperti lupa mengganti pakaian. Penderita penyakit itu biasanya juga mengalami perubahan tingkah laku seperti depresi, paranoia, atau agresif. Orang yang mempunyai riwayat keluarga Alzheimer mempunyai risiko mengalaminya, apalagi jika kedua orang tua mengidap Alzheimer maka resiko carier Alzheimer semakin dominan [meningkat]. 

Orang yang sakit Alzheimer juga kadangkala akan berjalan ke sana sini tanpa sebab dan pola tidur mereka juga berubah. Orang yang sakit akan lebih banyak tidur pada waktu siang dan terbangun pada waktu malam. Secara umum, orang sakit yang didiagnosis mengidap penyakit ini meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia. Ini disebabkan, pada waktu itu orang yang sakit tidak dapat melakukan sembarang aktivitas lain.

Dari Gejala-gejala Demensia Alzheimer di atas, sebagian kondisi bingungan and OR lupaan yang saya alami kan tercantum tuh di atas? #gakbolehpanic. Walaupun ada segores kekuatiran karena beberapa kemiripan dengan Mas Alzheimer, saya harus mensugesti diri dan fokus ambil sikap preventive action, seperti: Mengonsumsi minyak ikan, berolahraga rutin [kapan kira-kira bisa merutinkan diri OR ya?], mengisi teka teki silang atau game puzzle lainnya yang merupakan aktivitas- aktifitas yang bermanfaat bagi otak.

Bukan Iklan lho?
Walaupun menurut kajian terbaru, tidak ada bukti significant jika hal tersebut bisa mencegah Alzheimer. Sebuah panel yang terdiri dari para ahli menyimpulkan, suplemen, obat atau interaksi sosial juga belum terbukti dapat mencegah penyakit ini. Walaupun demikian tak ada ruginya kan tetap ditekuni, dan melengkapi tindakan pencegahan degenerasi sel syaraf ini dengan mengkonsumsi Vitamin E yang merupakan antioksidan kuat, yang ternyata cukup efektif untuk mencegah kepikunan, seperti yang dipaparkan dalam pertemuan ilmiah tahunan American Geriatrics Society  yang bisa lihat di SINI.

After all, keep positif mind tentunya. Dengan mensugesti diri untuk optimis kan secara simultan akan memendarkan energi positif yang akan bisa menjadi inner power untuk menggerakkan organ tubuh energik kan?  Yang jelas saya gak lupa kok kalau sudah menikah, sudah punya anak, sudah pindah dari Banyuwangi, wong LA tulen, KTP sudah ganti Sleman, Chat di WhatsApp diajak Una ikut Blogger Nusantara tanggal 30 Nopember 2013 nanti, Hari Senin - Jumat adalah hari kerja.....dst. Tuh kan, masih bisa mengingat dengan baik hal-hal baru yang terjadi dalam hidup saya? Berarti MEN SANA IN CORPORE SANO....Dan yang PALING UTAMA ditambah lagi intensitas untuk "mengingat Sang Khaliq" #yang jelas Mr. Ronald Reagen gak pernah bikin tulisan dengan alur amburadul kayak begini deh.





Note:
Gambar brain dan Info lebih lengkap  Alzheimer, silahkan cekidot http://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer







43
Share
Tulisan ini saya ambil dari salah satu akun FB, jika gak salah ingat dari RKI ~ Renungan kisah Inspiratif. Ngambilnya sudah lumayan cukup lama, sekitar 3 tahun lalu dan Bismilllahirrahmaanirrahiim dengan sengaja banget saya jadikan list entry di Blog dengan beberapa make over/sedikit permak versi saia giitu deh. Dua pekan berperan menjalani lakon single parent dadakan, membuat saya mengalami de javu pada moment-moment keseharian bersama dengan Ibuk Saya ~ akrab dengan panggila mesra “Mbok’e”. Terus buka-buka file kok ya ndilalah nemu koleksi tulisan ini. Wowowowooo....bukan berarti Bapak saya gak sehebat Ibuk lho? 

Bapak dan ibuk, tentu punya peran penting yang proporsional dalam kapasitas dan posisinya masing-masing. Kehadiran dan posisi mereka senyatanya adalah peran yang saling melengkapi dalam rangka mendampingi anak-anaknya memasuki gerbang kehidupan, menjadi individu yang sebaik mungkin menatapi proses demi proses meunuju bahagia dengan tidak menjadi sosok yang individualis serta eling marang ingkang Maha Dumadi. Bapak dan Ibu adalah sepasang manusia yang berkolaborasi intens dengan landasan tak mengharap kembali ~ ikhlas, istilah kerennya. 

Karena contekannya tentang IBU, sejatinya ini adalah cermin yang membuat saya melihat betapa aplikasi diri sendiri yang masih jauh dari totalitas yang dilakukan Ibuk pada kami ~ 9 anak-anaknya. Inilah postingan di FB-nya RKI yang membuat saya ber-de javu ria [beberapa bagian saya edit].

Bila bangun tidur, yang aku cari.....ibu
Bila nangis, orang pertama yang mendatangiku ....ibu
Bila ingin bermanja, aku merajuki....ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah....ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....ibu
Bila nakal, yang mengingatkan dengan lemah lembut....ibu
Bila ngambeg, yang membujukku cuma.....ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat memaafkan....ibu
Bila takut, yang menenangkan aku....ibu
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....ibu

Aku selalu teringatkan ....ibu
Bila sedih, aku mengadu....ibu
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu.... .ibu
Bila takut, aku selalu memanggil... "ibuuuuu! "
Bila sakit, orang paling risau adalah....ibu
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga.....ibu
Bila aku ada masalah, yang pertama mendapatkan firasat.... ibu

Kalau pulang ke kampung, yang selalu memberi bekal.....ibu
Yang mengajari teliti menyimpan dan merapihkan barang-barang....ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku...ibu
Yang selalu memuji aku....ibu
Yang tiada bosan menasihati aku....ibu
Saat hendak menikah, persetujuan yang pertama aku butuhkan.....ibu

namun setelah aku punya pasangan……………..
Bila senang, aku cari....pasanganku
Bila sedih, aku cari.....ibu
Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada....ibu
Bila bahagia, aku peluk erat....pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat....ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa.....pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....ibu
Bila sambut valentine.. Aku beri hadiah pada pasanganku
Bila sambut hari ibu...aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"
Selalu... aku ingat pasanganku
Selalu... ibu ingat aku
Setiap saat... aku akan telepon pasanganku
Entah kapan... aku ingin telepon ibu
Selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk ibu

Renungkan:
"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja... masih ingatkah kau pada ibu?
Tidak banyak yang ibu inginkan... hanya dengan menyapa ibupun cukuplah".
Berderai air mata jika kita mendengarnya........

Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya......
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya...... .
Berapa banyak yang sanggup membuang belatung dan membersihkan luka kudis
ibunya....
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup meluangkan waktu untuk menjaga ibunya yang telah renta…..
Gaya-nya sudah ke-Ibu-an kan?
Membaca kembali tulisan tersebut, sekaligus menunjukkan betapa saya, kalau boleh Jujur [nyontek istilah di postingan  Mas Rawins], kok ya masih sering kebawa ghaya hidup saat masih live as single: kalau pagi masih gedubrakan, kalau libur masih pengen tidur molor,  de-el-el ghaya ala coboy gitu lah. Hehehehe...peace. 

0
Share
Setelah rentang waktu sebulan memajang GA Firmoo, dengan 70 sahabat yang meninggalkan jejak dan 40 bersedia ikut memilih  jenis kaca mata dari Firmoo. Perhelatan yang memberikan sepasang kaca mata dari firmoo untuk 2 orang yang beruntung. Awalnya Bismilllahirrahmaanirrahiim pengen pesertanya bisa sampai 50 orang yang ikutan milih. Tapppiii karena saya sendiri belakangan ini jarang BeWe, yaa bakal kelamaan jam tayang GA ini untuk bisa mencapai 50 peminat kaca mata Firmoo. 

Maka, GA Firmoo saya tutup dengan 40 satu peserta. Sesuai dengan cuplikan dari imelnya Mr. Antonio yang saya sertakan pada Bagi-Bagi Kaca Mata Firmoo dan tanggapan dari pihak Firmoo atas laporan GA ini, maka inilah dua lucky winners yang berhak mendapatkan kaca mata dari Firmoo:

1. Omah Cantik
2. Topics

Untuk kedua sahabat tersebut, mohon info alamat emailnya yaa. Bisa via kolom komentar dibawah postingan ini atau ke ririekinanthi8p@gmail.com.

Dan Don’t worry, bagi 38 peserta lainnya pun ada cipratan kabar gembira lho?  Iyapp, Firmoo memberikan voucher yang bisa dibelanjakan untuk beli-beli kaca mata di firmoo pastinya. So...bagi khususon 38 peserta Bagi-Bagi Kaca Mata Firmo yang mau mengunakan voucher tersebut, silahkan tinggalkan alamat imelnya di komentar atau kirim inbox saya di imel yaa. Nanti saya TL~ tindaklanjuti untuk kode vouchernya. 

Demikianlah GA tanpa modal ini  saya akhiri dengan ucapan Alhamdulillah, mohon maaf, big hug dan terima kasih untuk semua teman/sahabat bloger yang tetap berkenan bersilaturahim dengan mengunjungi blog ini.



Noted: tanggapan dari pihak Firmoo atas laporan penyelenggaran GA ini:
Hi Ririe ,

The prizes for your winners are as follows,
Two pairs of eyeglasses/sunglasses excluding free shipping will be offered to your winners. (Two winners in total). Eyeglasses selected include frame plus 1.50 single vision lenses. Sunglasses selected include frame plus zero-powered lenses. Besides, all valid entrants except winners can get a voucher code which saves 50% off the selected eyewear and covers free shipping.

Moreover, if your giveaway campaign gets over 50 valid entrants, a third free pair of glasses/sunglasses plus free shipping will be offered to one of your luckiest winners.

There are 70 comments on your giveaway post and 40 of them are valid. So, you could choose two winners to win a pair of glasses without shipping. The winners need to pay the shipping themselves. And we'll also offer a vouchers which can used for 38 times for all the valid contestants except the winners. Please provide me the winners' eamil address and glasses choice. Then, I'll generate the code for you to pass to your winners.

14
Share
Membahas tentang khayalan, tentunya setiap orang punya khayalan, setidaknya sekali saja pernah kan punya khayalan?. Kalau saya nyebutin apa saja khayalan yang pernah dan atau saat ini saya punya, Bismillahirrahmaanirrahiim dijamin akan jadi cerita fantasi semirip cerita ala Harry Potter #alaypoll. Mumpung ada kesempatan ngobral khayalan dan ada yang bersedia mbacanya, at least sang empunya GA Khayalan, iya kan? Maka, khayalan yang ingin saya pamerkan adalah........Jalan-Jalan di Luar Angkasa. Tuh kan bener, khayalan saya jauh di awang-awang tho?

Khayalan Jalan-Jalan di Luar Angkasa ini sebenarnya sudah jadi khayalan saya sejak kecil, bahkan sebelum saya tahu tentang cerita Mr. Neil Armstrong yang mendarat di bulan. Saat saya masih kuecill...saat pesawat TV masih jadi barang luxury bagi sebagian besar oang di desa saya sehingga kalau nonton tipi ya secara massal di rumah orag yang tergolong kaum elit di desa. Stasiun TV yang kala itu masih dominan oleh tayangan TVRI dengan warna klasiknya black and white. Bagi kami para anak-anak tetap lebih tertarik untuk menggunakan waktu luang dengan bermain rame-rame di bawah siraman cahaya gemintang. Waktu senggang yang bisa kami gunakan untuk bermain kebanyakan memang malam hari, yaitu sepulang dari surau selepas sholat Isya dan gak ada PR tentunya. Sejak kala itulah, di sela-sela keriuhan bermain petak umpet atau benteng-bentengan, saya suka melihat langit yang bertaburan bintang. Saat itu, imaji kanak-kanak saya mempertanyakan adakah kehidupan yang sama di awang-awang sana sama seperti di desa saya? Ada anak-anak yang bermain lompat tali, gobak sodor, kelereng, kasti, angon kambing, dll? Ataukah peradabannya di luar angkasa sana sudah sangat maju? Berbagai pertanyaan dan imajinasi senantiasa mengusik setiap kali saya menatap langit malam. Dan saat melihat ada semacam sinar bintang yang berjalan di langit, saya berkesimpulan sedang ada anjang sana antar bintang, saling ngasih kue atau lagi ada tetangga bintang yang punya hajatan mantu atau sunatan? #ngaco. 
Lautan Bintang dari SINI
Al hasil, sejak itulah saya memiliki khayalan Andai bisa Jalan-Jalan di Luar Angkasa  Semakin bertambah tinggi khayalan saya ketika berkenalan dengan IPS yang salah satu BABnya ada pembahasan tentang semesta dan jagad raya, yang menguraikan tentang rangkaian galaksi, gugusan bintang dengan masing-masing nama dan keunikannya. Saya semakin penasaran dan ingin melihat seperti apa  jika digambarkan secara audio visual. Akhirnya, film Star Wars yang bergenre sebagai film science fiction garapan George Lucas cukup mampu menjawab rasa penasaran saya. Film yang dibuat dengan setting sebuah luar angkasa yang dinamakan Imperium Galactic dengan intrik ceritanya berbasis pada kemampuan yang bersifat supernatural seperti telekinesis, mind control dll. 

Tapi tolong jangan tanya detail film Star wars ini. Yang masih saya ingat ceritanya hanya Star Wars yang sekuel yang ke-6 yaitu yang mengisahkan perseteruan antara Jedi sebagai pihak pembela kebajikan melawan Sith yang mewakili sisi kejahatan, dengan senjata anadalan mereka Lightsaber yang kereeennn...eh..setting luar angkasa yang didukung para pemainnya yang keren-keren, jadi makin lengkaplah keindahan gambaran luar angkasa yang disajikan dalam Star Wars. Sepertinya, kalau saya lanjutkan akan dominan bercerita tentang  keluarga Skywalker dengan generasi andalannya Luke Skywalker yang merupakan anak dari Anakin dan Padme Amidala. 
Indahnya View Angkasa dari SINI
Oia, romantis tuh saat Anakin yang tangannya tinggal satu, akhirnya bisa menikah dengan Padme Amidala. Eeehhh...kok mbalik lagi ke Star wars. Yaa....di masa kecil saya Khayalan Jalan-Jalan di Luar Angkasa bisa jadi merupakan Khayalan Tingkat tingkat suuueeekaliiii. Tapi untuk saat ini, kesempatan untuk bisa Jalan-Jalan di Luar Angkasa sudah menjadi salah satu destinasi wisata yang jadi favorit para milyarder. Tapi kalau buat saya untuk bisa wisata ke luar angkasa ya masih Emange Wes Duwe Duit piroo ?



“Khayalan Jalan-Jalan di Luar Angkasa ini diikutsertakan dalam
 Giveaway Khayalanku oleh Cah Kesesi Ayutea”



22
Share
Life is a STRUGGLE ~ fight it; Life is an ADVENTURE ~ dare it; 
Life is a JOURNEY ~ complete it; 
Dengan Prolog Quote  pinjaman, And I prefer to say Life Is beautiful gift, Bismillahirrahmaanirrahiim mengawali sekilas cerita tentang The New Chapter of my life: From Banyuwangi To Sleman. Sebelumnya saya sempat dihinggapi rasa kuatir mengingat cerita beberapa teman yang sempat saya interview untuk sharing pengalaman ketika mengajukan pindah kerja yang cukup memakan waktu, tenaga, dll. 

Singkat cerita Alhamdulillah Serangkaian proses Mutasi kerja antar daerah yang saya ajukan bisa di ACC dalam kurun waktu sekira 4 bulan. Waktu yang relatif singkat dan prosesinya juga tidak ribet serta berjalan normally. Then here I am, tinggal di Sleman secara de facto sejak 1 September 2013 dan minggu kedua mulai aktif bekerja serta pindah alamat domisili per 18 September ber-KTP sebagai warga Sleman Sembada. 
Begaya hidup nomaden, jadi cukup semobil untuk mindahin property

The New Chapter of my life ini startnya sudah pernah saya sharing disini http://www.ririekhayan.com/2013/03/merangkai-tasbih-cinta.html. Pengennya sih berlanjut dengan serangkaian cerita perubahan, harmonisasi dan rupa-rupa interdependence yang mulai kami tapaki sebagai keluarga. Saya pilih menyebut keluarga karena gerbang pernikahan yang saya masuki memang langsung terpaket lengkap dengan adanya anak-anak. 

Ini bukan salah ketik dan saya yakin sebagian teman bogger sudah ada yang tahu bahwa pernikahan tidak hanya memberi status sebagai seorang istri tapi sekaligus spontantly menganugerahkan peran sebagai seorang Ibu, At least melanjutkan peran sebagai seorang Ibu [se-ala kadarnya seorang saia yang sebelumnya terbiasa hidup amburadul semau guweh] untuk Ifa, Aida dan Azka yang Ibundanya telah dipanggil kembali oleh sang Khaliq sekitar tiga tahun lalu. 
Sebagian teman Blogger yang sudah menyimak kisahku
So, bagaimana wewarna masa honey moon saya tentu sangatlah berbeda dengan pasangan pengantin baru single VS single. Yang jelas, pernikahan kami adalah pernikahan 3 keluarga besar, proses adaptasi inti: Saya VS 4 orang serta bonus untuk membuka chapter tempat tinggal dan lokasi bekerja di Yogyakarta. Postingan sekaligus merupakan introduce/perform untuk keluarga [baru] saya karena walaupun ini jejak dunia maya tapi bagi saya secara maya atau nyata/off line, HANYA beda medianya. 

Diri saya dan atributnya tetaplah satu paket manusia yang sama. Ada hal-hal yang perlu di publish, juga ada hal-hal yang cukup untuk diketahui diri sendiri, terbatas keluarga saja atau hanya cukup orang-orang sekitar. Dan bagi saya memperkenalkan anggota keluarga baru di area blogspere merupakan hal yang perlu untuk saya lakukan. Ya minimal biar langsung klik jika nanti-nanti saya pengen nge-posting yang ada terkait dengan keluarga. Maka inilah 3 anak yang sekarang memanggil saya Bunda: yang sulung Alifia Nur ‘Afiifah yang akrab dipanggil Ifa, saat ini duduk di bangku SMP [sekolah di pesantren jadi sehari-harinya tinggal di asrama]. Yang kedua Aida Nur Fitria, dengan sapaan Aida yang saat ini kelas 6 SD. Sedangkan yang nomer tiga, Dzakia Azka Humam dengan panggilan akrab Azka yang duduk di kelas 3 SD. 
1st Pict yg saya punya: hasil paparazi keponakan saat khitbah

Jika saya ceritakan the whole story: kapan ta’aruf kami bermula, apa pertimbangan-pertimbangan saya, kenapa saya sok PeDe berani menerima ta’aruf seorang duda dengan 3 anak [belum ada yang akrab dengan saya dan ada yang bersikap kontra dengan keputusan sang ayah untuk menikah lagi], seperti apa rangkaian LABIL EMOSIS dan KONFLIK LOGIKA hingga sepakat untuk Ikrar Ijab Kabul #ikutanlatah, bagaimana rerupa cara saya berharmonisasi dengan keluarga almarhumah dan lain-lainya [termasuk suasana melow farewel party saya dengan teman-teman di Banyuwangi], maka akan jadi postingan yang mblengeri untuk dibaca kan? InsyaAllah, pengennya saya sih bisa tercurahkan dalam sebuah blog khusus Me and My Family #ada yang mau ngasih nama blog impian saya-kah?, itung-itung sebagai rekam jejak sejarah saya sendiri yang minimal bisa jadi bacaan sendiri deh.

Sebagai wacana sepintas disini dan semoga ada sisi baik yang bisa terpercikkan tentang kronologis ta’aruf yang saya tempuh:
  1. Ta'aruf secara resmi diajukan pada Bulan Ramadhan 2012 dan memberikan tenggang waktu bagi saya untuk memikirkannya. Bisa ditebak, saya kaget dan tidak menyangka blas. Lha gak ada angin, gak ada mendung kok turun hujan? Wouw-nya lagi tenggang waktunya itu pun super singkat [menurut saya], lha mosok seminggu kemudian dia menanyakan jawaban saya? Maka saya hanya bisa menjawab: Untuk saat ini saya belum punya jawaban, jika hendak mundur atau mau menunggu, silahkan. 
  2. Seminggu setelah Idhul Adha, dia minta jawaban lagi: iya atau tidak. Sebenarnya saya masih belum punya jawaban, jadi saya mengajukan 5 pertanyaan [rahasia]. 
  3. Dari jawaban-jawabanya, akhirnya saya cukup mengatakan: Njenengan yang mengajukan pertanyaan apakah aku mau dan sanggup menikah dengan Njenengan Mas. Maka sekarang saya persilahkan Njenengan membuat jawaban atas pertanyaan Njenengan sendiri sebagai seorang imam. 
  4. Keputusannya adalah, dia siap menjadi imam bagi saya dan rencana khitbah 25 Nopember 2012.
  5. Seminggu setelah acara lamaran, pihak keluarga saya menyampaikan pilihan hari H pernikahan: 21 Desember atau 7 Maret 2013. 
  6. Awalnya sepakat jika pernikahan akan dilangsungkan Bulan Desember, tapi perkembangan berikutnya ada beberapa pertimbangan yang akhirnya pernikahan disepakati pada Maret 2013. 
  7. Dengan mengambil cuti 7 hari kerja untuk pernikahan: Akad 7 Maret, acara walimah tanggal 9 Maret 2013.
  8. Kami: saya dan suami serta anak-anak pun langsung lanjut ke Yogyakarta pada 10 Maret 2013 karena ijin sekolah Ifa, Aida, Azka gak bisa berlama-lama jelang UTS.
Demikianlah, waktu sisa seminggu masa cuti saya habiskan di yogyakarta memulai mencairkan hubungan yang masih serba kaku dan kikuk diantara kami berlima. Setelah itu, seperti beberapa kali saya sindir dalam postingan bahwa saya pun menjalani pernikahan LDR dengan tiap akhir pekan long trip sekira 15-18 Jam on the bus untuk rute Banyuwangi-Yogyakarta serta tetap menjadwalkan mudik seperti biasa Banyuwangi - Lamongan untuk menyambangi ortu [yang pastinya setelah menikah atas seizin suami]. Oleh karena pekerjaan suami yang gak mungkin dipindahtempatkan ke Banyuwangi serta saya pun menganut paham istri mengikuti suami [selama itu benar], maka pertengahan April saya mengajukan mutasi kerja secara resmi dan final process di pertengahan Agustus saya dinyatakan pindah tempat kerja ke area Sleman terhitung mulai September 2013. 

Pada 1 September jelang sore hari saya sudah menjejakkan kaki di Sleman, yang juga segera follow up untuk pindah domisili tempat tinggal. Alhasil, tanggal 18 September saya sudah memegang KTP sebagai warga Sleman, juga sekaligus hari dimana saya yang sebelum-sebelumnya live as single yang kesehariannya HANYA ngurusi diri sendiri harus siap tidak siap, bisa gak bisa tapi semoga ikhlas men-set up diri untuk jadi Single Parent InsyaAllah sampai  akhir Oktober. 

Saya sempat mengalami peningkatan level stress, panic, dan lain sebagainya dari saat menghadapi hari H pernikahan. Normal tho jika saya sempat so HECTIC kayak gitu, lha belum lama menetap di Sleman dan kami berdua sama-sama perantau [suami saya juga aseli Jawa Timur], lantas sunddenly harus menjalani sekian rentang waktu tanpa suami dengan ngopeni anak-anak yang sehari-hari sekolah dan saya kerja full time .....tapi akhirnya saya sumeleh, kembali pada hukum: Let's Face it....Let It Flow...Let It be....Then always hope GOD's Blessing for all the moment.

Bahwa segala sesuatu yang dihadapkan pada kita tentunya sudah melalui proses fit and proper test kalau kita sudah dilengkapi dengan modal kemampuan diri untuk menjalaninya dengan sebaik-baiknya. So, here are my days go on....tak hanya mendadak menjadi ibu oleh sebab pernikahan, juga sundenly being a single parent for about 42 days next [tanpa adanya ART/ gak dapat ART] karena suami melaksanakan ibadah haji. No matter what's going on, Semoga, bersama-sama kami bisa menjalaninya dengan sebaik-baiknya hingga membawa berkah bagi kehidupan dunia-akherat. 

Formasi Lengkap Keluarga Kami untuk saat ini
Bahwa menikah adalah hal yang sangat kodrati, tidak dapat dimatematiskan, tidak bisa dimodelkan meski sekompleks persamaan fisika quantum…Walaupun bisa dipetakan, variable pendukungnya toh tidak bisa diuraikan dalam kesetimbangan aksi dan reaksi. Tak ada standar yang baku tentang kesiapan menikah yang bisa diteorikan seperti kesiapan emosi, intelektual, wawasan dan sebagainya. Tak akan salah atau terlambat datangnya pasangan/jodoh kepada setiap orang dan tak bisa dimajukan, ditahan ataupun dihindari. 
Bagi saya, cinta yang sebenarnya adalah cinta yang tumbuh dalam pernikahan. Jadi yang lebih penting adalah bagaimana saya dapat mempelajari untuk mencintai dan mendukung orang yang mencintai saya just the way we are dengan cara yang lebih bijaksana. 

Cinta itu ajaib, dan dapat berlangsung lama kalau kita memahami dan menerima perbedaan-perbedaan karakter masing-masing. Mencintai seseorang berarti sudah mengukur batas kemampuan diri sendiri untuk bisa menerima/memahami apa dan bagaimana dia sebagaimana adanya, sehingga segala perbedaan yang ada menjadi kekayaan bersama untuk saling menambah, mendukung dan saling menutupi kekurangan

Kala cinta bertanya pada cinta
Imanlah jawabnya

Bahwa dua orang yang menjadi satu dalam cinta [pernikahan] adalah suatu proses penyempurnaan, melengkapi dan enrichment kualitas diri melalui kekhasan dan keunikan masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan bersama. Beragam pendapat dan penilaian terkait pilihan SOK preman nekad saya menerima ta'arufnya dan kini sudah menikah yang secara pandangan umum tergolong "langka" [ketimbang disebut kontroversi kan?], saya hanya bisa menjawab dengan mengutip kembali bagian dari postingan terdahulu: 

Aku hanya seseorang yang ingin jadi pembelajar hidup...
Belajar dari ketidaktahuan dan berusaha berproses dengan kerendahan hati...
Aku tak ingin menebak, seperti apa akhir semua ini...
Hanya akan berusaha sebaik yang kubisa
Agar setiap momentum berelemen RidhloNYA, selalu & selamanya

Epilog dadakan: Sebenarnya publish postingan ini semata untuk sharing sekaligus woro-woro kalau domisili saya sekarang sudah di Yogyakarta. Tapi pas BeWe kok mbaca ada even GA-nya Mbak Uniek yang sedang menggelar 10th Wedding Anniversarry, jadi ya sekalian ngiras ngirus saya sertakan dalam GA tersebut. Especially for mbak Uniek dan sang suami beserta keluarga, happy 10th wedding anniversary. Semoga selalu berlimpah Ridhlo Allah SWT sepanjang masa, selalu selamanya meniti hidup dalam kemilau cinta yang hakiki. Aamiin.

Kisah pernikahan From Banyuwangi To Sleman ini diikutsertakan pada 
Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine.



#Created postingan sambil nemenin Azka nonton laga final AFF Indonesia VS Vietnam



50
Share
Saya bukan seorang florist, juga bukan kolektor bunga, jadi saya ndak paham tentang bebungaan. Tapi Bismillahirrahmaanirrahiim saya penyuka bunga walau bunga yang ada dirumah masih bunga gratisan alias hasil ngerampok dari rumah teman/sodara pas silaturahim dirumah yang saya kunjungi punya bunga yang imut-imut dan ditawarkan untuk bawa pulang salah satu bunga, jadi berbunga-bunga deh hatinya saya.

Langsung saja  ngeceritain tentang salah satu bunga gegratisan ini adalah Adenium yang doeloenya saya kira bernama Kamboja kerdil.#dasar katrox wal ndeso! Pertama lihat Adenium saat bunga ini masih jadi salah satu bunga idola yang harganya wouw. Saat itu saya cukup bersyukur bisa menikmati aneka rekayasa Adenium secara gratis jika ada pameran bunga dengan ragam dan model bunga hasil pembonsaian dan kombinasi, dengan harga yang mengagumkan mahalnya. 

Time goes by, pas saya dan seorang teman mampir ke rumah salah satu kakak tingkat  kuliah [di Gresik], ternyata punya banyak Adenium hasil kekreatifan sang istri yang memperbanyak dan mengkombinasikannya. Tanpa banyak basa-basi, dikasihkanlah dua pot Adenium pada kami sebagai oleh-oleh. Alhamdulillah akhirnya punya bunga Adenium secara gratis. Kemudian sekira 4 tahun lalu, Adenium kedua diberi oleh mantan kakak ipar, sewaktu saya dan keluarga bersilaturahim kerumahnya. Meski pernikahannya dengan kakak sulung saya terpaksa kandas [faktor X yang tak bisa mereka hindari] tapi hubungan silaturahim masih terjalin dengan baik sampai sekarang dan semoga selamanya baik.

Dan cerita tentang Aku dan Adenium [gratisan] ini berlanjut pada Adenium ketiga. Kalau Adenium pertama dan kedua merupakan oleh-oleh silaturahim, maka Adenium ketiga adalah pemberian sekaligus ditanamkan di halaman tempat tinggal saya di Banyuwangi. Ajib tenan tho?! Awal story-nya, karena lokasi tempat tinggal saya adalah tanah persawahan yang dijadikan area perumahan, makanya ilalang dan rerumputan liar lainnya dengan gampang menghijaukan halaman di musim kemarau dan hujan. Saya yang sok sibuk ini, seringnya berakhir pekan dengan acara mudik sehingga tak jarang halaman rumah jadi padang rumput yang bisa untuk menggembala kambing deh.

Hingga kemudian ada tetangga baru, sang pemilik rumah sebelah yang selama ini kosong mempersilahkan Bapak Becak langganannya menempati rumah tersebut. Muncullah ide efektif, saya mengajukan penawaran pada Pak Antok [nama Bapak tersebut] untuk menghandle kebersihan halaman dan rerumputan liar si ilalang cs. Bagi saya pribadi pilihan ini berdampak simultan bagi keamanan tempat tinggal yang sering saya tinggal out going. Beberapa bulan berjalan, ketika datang dari Jakarta [kira-kira setahun lalu], terdapatlah tanaman Adenium mempercantik depan rumah. Hemm...so surprissed. Rupanya Pak Antok berinisiatif menyedapkan penampakan halaman rumah saya. Mungkin Pak Antok prihatin, masak tempat tinggal wanita cantik dan anggun kok “miskin” bunga kali ya? #Ups!

Dari Wikipedia, saya jadi lebih tahu tentang Bunga Kamboja kerdil yang lebih beken disebut Adenium ini ternyata berasal dari daerah gurun pasir yang kering yaitu dari daratan asia barat sampai afrika, merupakan daerah kering sehingga bunga ini tumbuh lebih baik pada kondisi media yang kering dibanding pada medium yang terlalu basah. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir [desert rose] dan dinamakan adenium karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden [Ibukota Yaman]. Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. Akar adenium juga dapat membesar menyerupai umbi yang berfungsi untuk tempat menyimpan air sebagai cadangan disaat kekeringan. Akar yang membesar dan muncul di atas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu [disebut juga sebagai sukule] yang dapat membesar.
Ada 2 kelompok adenium, yaitu kelompok species [jenis asli]  dan Varietas (hasil perkawinan dan persilangan yang dilakukan manusia untuk mencari bentuk baru). Beberapa species asli Adenium yaitu :
  1. Adenium arabicum, cirinya bentuk bonggol pendek dan besar, dengan banyak batang yang muncul dari atas bonggol tersebut. Bunganya berwarna paduan putih dan pink, kecil [diameter petal kurang dari 5 cm].
  2. Adenium obesum, cirinya bentuk bonggol besar dan agak memanjang keatas, satu batang tumbuh di atas bonggol, di atas batang muncul percabangan. Bunga berwarna paduan merah dan putih, berbunga besar [lebih dari 5 cm].
  3. Jenis-jenis species adenium lainnya adalah Adenium Socotranum, Adenium swazicum, Adenium somalense, Adenium bohemianum.
Some how, saya sungguh terharu dan berterima kasih banget dengan Adenium ketiga yang ditanamkan Pak Antok. Sekaligus, saya gak pernah nyangka jika Adenium tersebut merupakan bunga terakhir yang ditanam Pak Antok di tempat tinggal saya. Iya, saat pamit untuk mudik lebaran adalah moment kali terakhir saya bertemu, menyapa dan ngobrol dengan Pak Antok. Seusai libur Idhul Fitri, tetangga depan rumah mengabarkan meninggalnya Pak Antok pada 4 Agustus 2013, jeda 2 hari setelah saya start mudik.

Demikianlah cerita yang menyertai Adenium ketiga yang saya miliki. Setiap kali keluar rumah, melintasi tanaman Adenium dengan kelopak bunga merah bersemburat warna putih merona segar menghadirkan kenangan sosok Pak Antok yang ringan tangan, ramah dan reminder betapa kita tak pernah tahu kapan “panggilan” untuk kembali padaNYA akan datang pada kita.  



Tulisan Aku dan Adenium ini diikutsertakan pada Give Away Aku dan Pohon


Notes: 
Adenium ketiga saya dalam Klasifikasi Ilmiah termasuk dalam: 
Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Gentianales; Famili: Apocynaceae; Genus: Adenium; Species: A. obesum


Reference: http://id.wikipedia.org/wiki/Adenium



21
Share
Menginjak tema ke-9 dalam rangka #daysforASEAN, Bismillahirrahmaanirrahiim masih mencoba menjawab tantangannya yang diberikan walau tulsan saya semakin semrawut. Setelah skip pada tema ke-7 karena off yang lagi rushty dan fisik nge-drop oleh pernik-pernik pindahan dalam rangka mengikuti suami [maklum, saya menganut paham jika istri fitrahnya mengikuti suami]. Lagi-lagi saya berazaz minimilais yaitu sebisa mungkin membuat postingan sesuai tema yang diberikan untuk hari ke-9, yaitu mengambil tema yang diangkat Dalam KTT ke-22 di Brunei Darussalam “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”, dengan pokok perundingan pembangunan badan persatuan ASEAN, dengan tiga pilar yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Pembangunan Badan Persatuan ASEAN itu harus dirampungkan sebelum 31 Desember 2015. Nah, inilah tema yang diberikan: Dengan ketiga pilar tersebut, bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN? Mampukah negara-negara ASEAN mewujudkan Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan? 

Kalau jawaban mencongak ala saya saat kelas dua SD sewaktu dikasih pertanyaan rebutan untuk bisa pulang sekolah duluan, ya dengan cepat dan spontan saya jawab: SANGAT BISAAAAA....!!!!
Tapiii, jika pertanyaannya dilanjutkan pada frase: bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN? Maka untuk menjawabnya, saya perlu mereview sekilas filosofi dalam lambang ASEAN yang saya kutip dari Wikipedia, dimana Gagasan dasar rancangan lambang ASEAN adalah tanaman padi bahan baku untuk memasak nasi yang merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Asia Tenggara dan tanaman padi juga mengandung makna yang identik dengan kemakmuran, kecukupan pangan, dan kekayaan. Beberapa point-point lainnya yang bersifat visioner pada lambang ASEAN yang sekaligus menjadi gagasan mulia pembentukan organisasi regional di kawasan Asia tenggara ini, yaitu:
  1. Lambang ASEAN melambangkan kemantapan, perdamaian, persatuan, dan dinamika ASEAN. Warna-warna lambang — biru, merah, putih dan kuning — adalah warna-warna yang digunakan dalam berbagai bendera negara-negara anggota ASEAN.
  2. Warna biru melambangkan perdamaian dan kemantapan, merah melambangkan keberanian dan dinamika, putih melambangkan kesucian, dan kuning melambangkan kemakmuran.
  3. Sepuluh batang padi yang terikat melambangkan sepuluh negara anggota ASEAN. hal ini melambangkan harapan para bapak pendiri ASEAN yang memimpikan ASEAN terdiri atas seluruh sepuluh negara-negara Asia Tenggara yang terikat dalam persahabatan dan solidaritas.
  4. Lingkaran melambangkan persatuan ASEAN bagi seluruh lapisan masyarakat yang berada dalam negara-negara ASEAN yang hampir semuanya terdiri dari beragam: suku, budaya, agama, bahasa dan berkepulauan.

Tema yang digoalkan dalam KTT di Brunei Darussalam “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”, dengan pokok perundingan pembangunan pada pilar Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan sebagai sekuel relevansi dari filosofi yang termaktub pada lambang ASEAN, karena pada kenyataannya semua negara anggota tipically ASEAN memiliki kemiripan dalam:
  1. Secara ekonomi, merupakan kawasan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan tingkat [status] sosial yang belum merata.
  2. Terdiri dari banyak suku/multi etnis dengan ragam budaya dan terdapat beberapa agama yang dianut.
  3. Wilayah Kepulauan yang rentan keamanannya, bahkan berpotensi timbulnya sengketa perbatasan antara sesama anggota ASEAN sendiri.

Berdasarkan kondisi umum, alasan dan tujuan pembentukan organisasi ASEAN, sejatinya bisa juga disebut sebagai representasi dari Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian cara untuk mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEANdalam rangka Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan bisa difokuskan pada program-program yang bertendensi pada:
Yang Pertama: Pro Poor yaitu pembangungan di berbagai bidang berkontribusi terhadap untuk menurunkan angka kemiskinan.
Yang Kedua Pro Job, bahwa setiap sektor industri dan bisnis dengan orientasi efisiensi dan efektifitas yang mendukung perluasan lapangan kerja
Yang Ketiga: Pro Growth yaitu mampu memperluas pertumbuhan ekonomi
Yang Keempat: Pro Environment dimana pertumbuhan ekonomi yang berkolaborasi konstruktif menjaga keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan. 
Yang Kelima: Pro Demokrasi dan Kekeluargaan karena secara geografis dan demografi wilayah dari para anggota ASEAN rentan terjadinya konflik dan persengketaan, sehingga menempatkan berbagai kebijakan dan keputusan baik khusus internal masing-masing negara maupun antar sesama negara anggota ASEAN sangat penting untuk menempatkan skala prioritas yang Pro Demokrasi dan Kekeluargaan agar berbagai permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan dengan cara-cara yang damai dan dan penuh toleransi. Yaaa...cukup saya saja yang Ribut deh, kan sudah sedari lahir saya dikasih nama Ribut #Ups nglantur deh

Karena sudah kambuh confuse-nya, jadi sekian saja opini yang bisa saya buat mengenai Asean: Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan yang lebih baik.



Reference: http://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_ASEAN



2
Share
Fenomena berekspresi, khususnya dalam berpendapat baik secara lisan maupun tertulis sepertinya menjadi isu yang  Bismillahirrahmaanirrahiim masih memerlukan banyak perjuangan untuk meraih dimensi Kebebsan Berekspresi yang bisa dipertanggungjawabkan. Fenomena Kebebasan berekspresi yang mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan kecepatan perkembangan IpTek, khususnya teknologi informasi dan social media yang difasilitasi oleh internet. Meski demikian, tingkat perkembangan kebebasan berekspresi dan berbagi informasi tidak seragam di masing-masing negara. Demikian pula untuk ruang lingkup komunitas anggota ASEAN, kebebasan berekspresi masih sangat berfluktuatif. Di beberapa negara, kebebasan berekspresi sangat di dukung bahkan sampai kelompok netizen jurnalism atau blogger yang produktif sebagai jurnalis warga dalam menyebarkan informasi, seperti yang sekarang berkembang di Indonesia saat ini misalnya. Tapi faktanya, masih ada beberapa negara yang alergi dan antipati tehadap kebebasan berekspresi dari kaum jurnalisme sendiri maupun warga negaranya, terutama jika tulisan/pendapatnya yang berisi kritik terhadap kebijakan dan policy parlemen/pemerintah, sehingga dengan mudahnya didakwakan pasal-pasal untuk menjugde dan mengebiri siapa saja yang dianggap tidak cooperative dengan pemerintah.

Kalau di Indonesia sekarang ini pencapaian iklim berkespresi yang kondusif bahkan hingga ke level blogger sedemikikan berkembang pesat dan mendapat dukungan – tentu saja pada awal-awalnya membutuhkan waktu dan proses perjuangan yang lengkap dengan ragam lika-likunya- lantas bagaimanakah status perkembangan berekspresi di Filipina sebagai negara yang termasuk serumpun dengan Indonesia?.

Filipina yang memiliki bentuk wilayah tipically seperti Indonesia, yaitu dengan kepulauannya yang berjumlah sekitar 7 ribu dengan mayoritas penduduk beragama Katholik dengan life style yang western dibandingkan negara-negara Asean lainnya [efek dari imperialisme Spanyol dan Amerika]. Bisa dibilang Filipina merupakan salah satu negara yang serumpun dengan Indonesia, dari ciri-ciri fisik penduduknya dan penggunaan Bahasa Melayu dalam dialek bahasa yang digunakan oleh beberapa suku di negara tersebut. Tapi secara perkembangan Kebebasan Berekspresi [secara lisan dan tulisan] bisa saya sebut jika Filipina memiliki iklim kebebasan berekspresi yang beranomali seperti dua sisi uang logam yaitu saling berseberangan/kontradiktif.

SISI KONDUSIF.
Di kawasan Asia Tenggara dan Asia, Filipina termasuk negara yang longgar dalam kebebasan berekspresi dan informasi bagi para warganegaranya, Tak untuk kalangan pers dan media resmi, tapi sudah memasyarakat sehingga banyak bermunculan penulis yang bermedia internet yaitu para blogger sebagai kelompok jurnalisme warga. Fenomena melejitnya tingkat kebebasan pers yang sangat tinggi sebagai hasil eksplorasi sistem pendidikan yang diberlakukan di Filipina dengan program-programnya yang saling berkaitan secara simultan, antara lain yaitu:

  1. Undang-undang yang meWajibkan setiap anak usia sekolah untuk mendapatkan pendidikan formal selama 13 tahun [dari sebelumnya HANYA 10 tahun: SD 6 tahun dan 4 tahun di sekolah menengah], sehingga menempatkan penduduk Filipina merdeka dari Buta Aksara mencapai kisaran 99% dari populasi penduduk yang ada di negara tersebut. Besarnya populasi warga negara yang mampu baca akan equal dengan tingkat kecerdasan yang akan membuat setiap warga negara semakin sadar akan hak-haknya, termasuk hak untuk mengemukakan pendapat.
  2. Di Filipina terdapat lebih dari 150 bahasa dan menetapkan Bahasa Tagalog sebagai Bahasa Nasional. Tapi untuk bahasa pengantar dalam sistem pendidikan formal adalah Bahasa Inggris. Pemilihan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam pendidikan ini menjadi katalisator transformasi informasi global.
  3. Kurikulum Pendidikan sejak level Dasar yang bermuara pada penggunaan IT, antara lain yaitu: Matematika, Science, Basic Komputer, Seni dan Teknologi dan Mata pelajaran seperti musik, Home ekonomi, Pendidikan Jasmani dan lain-lain menjadi bagian integral dari mata pelajaran inti. Kondisi ini secara multiple efect mendukung tingkat kecerdasan dan kompetensi siswa.

    Pinjam dari SINI
Sisi KONTRA Kondusif Kebebasan Berekspresi
Sistem dan kurikulum pendidikan yang diwajibkan di Filipina, memang sangat compatible untuk “menghidupkan” kebebasan berekspresi yang sangat luar biasa disana, bahkan melampui perkembangan kebebasan pers dan berekspresi di kawasan Asia tenggra lainnya, tak terkecuali Indonesia. Dan karena kebebasan berekspresi yang sedemikian luar biasa ini pula, batasan mana yang hak dan kewajiban jadi semakin kabur batasannya, membuat Filipina meraih predikat sebagai Negara yang paling berbahaya bagi jurnalis, yaitu menempati rangking ketiga, selama 4 tahun berturut-turut. Posisi yang “ironi” terhadap dari Perkembangan Kebebasan Berekspresi tersebut bisa dilihat dari beberapa fakta yang terjadi, antara lain: jumlah jurnalis yang terbunuh dari tahun 2010 sampai dengan sekarang [ dalam pemerintahan Presiden Benigno Aquino], data dari kepolisian menyebut angka delapan, sedangkan serikat wartawan nasional mengklaim setidaknya ada 15 orang jurnalis yang dibunuh dengan 10 tersangka yang tidak bisa dibuktikan sebagai otak peristiwa pembunuhan tersebut.

Masih terkait dengan kondisi kontra kondusif yang terjadi pada dunia jurnalisme, Pemerintah menyikapi dengan mengeluarkan Undang-undang Pencegahan Kejahatan di Dunia Maya 2012 [Cybercrime Prevention Act  of 2012] atau secara resmi disebut dengan Republic Act No. 10175 yang mengatur:

  1. mengenai seks di internet (cyberseks), 
  2. Cybersquatting (kejahatan di dunia maya yang dilakukan dengan cara membeli domain nama perusahaan tertentu lalu menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga mahal),
  3. pornografi anak di internet, 
  4. pencurian identitas, 
  5. akses ilegal terhadap data 
  6. pencemaran nama baik. 

Al hasil, Undang - Undang tersebut membuat banyak pihak [para jurnalis] mengambil sikap kontra karena menganggap implementasinya akan membatasi kebebasan berekspresi, berpendapat, dan  mengancam kerahasiaan data bagi para pengguna jejaring internet. Ketentuan baku untuk kategori pornografi anak dan pencemaran nama baik yang belum diperjelas, menimbulkan keresahan dan kekhawatiran yang meluas di kalangan Social networkers.

Melihat melesatnya laju dunia IT yang membawa dampak Kebebasan berEkspresi di Filipina yang bersisi Kondusif dan KONTRA KOndusif, memberikan pembelajaran yang sangat berharga bahwa Idealnya memang kita [seharusnya] bisa menggunakan dengan bijak yaitu dengan adanya komitmen kendali diri dan pemahaman yang tepat tentang kebebasan berekspresi., antara lain:

  1. Membangun kesadaran bahwa Kebebasan Berekspresi mensyaratkan kesadaran bagi penggunanya (kita) dalam MEMILIH, dan MENCIPTAKAN informasi. Faktanya penyampaian berita/cerita/interaksi sosial di internet bisa dibilang tanpa proses, kecuali proses internal dalam diri kita sendiri.
  2. Perlu mengasah kemampuan untuk mengolah “menu” yang akan kita publish karena dalam kebebasan berekspresi terdapat kombinasi: download dan upload dimana filter dan sensornya adalah: kembali pada integritas diri sendiri lagi !

Segala sesuatu tentu memiliki dua sisi yang berbeda, tinggal bagaimana kita memilih sisi mana yg hendak kita explore. Banyaknya kasus criminal, pelecehan, penipuan, bahkan kadang sampai ada yg ‘terpeleset’ terpaksa harus berurusan dengan hukum, menyadarkan kita betapa dibalik pesona Kebebasan berekspresi dalam jejaring social, Bahwa setiap orang memang memiliki Hak Asasi untuk berpendapat dan mengemukakan pikiran dengan caranya masing-masing. NAMUN tetap perlu dipedomani bahwa setiap kebebasan yang kita miliki BERBATASAN dengan kebebasan orang lain. Karena itulah, sudah sewajarnya diperlukan adanya peraturan/undang-undang yang memberikan rambu-rambu yang jelas sehingga kebebasan berekspresi bisa membawa iklim yang mempersatukan dalam kerangka saling menghargai hak-hak orang lain dan memforward norma-norma humanity yang beretika..



References:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Filipina
2. http://oseafas.wordpress.com/
3. http://wsantoso.tripod.com/l







1
Share
Terkait dengan Visi ASEAN 2015 untuk menjadi ASEAN single community di kawasan regional Asia Tenggara di bidang ekonomi dan politik, Bismillahirrahmaanirrahiim diperlukan kerja sama yang solid semua negara anggotanya. Termasuk Laos, yang sudah bergabung dengan ASEAN mulai tahun 1997 dan baru membuka diri seluas-luasnya melakukan kerjasama di berbagai bidang dengan negara lain pada tahun 2004. Dibandingkan dengan negara anggota lainnya, bisa dibilang peran dan kiprah Republik Laos masih belum banyak. Dan jika Saya berada diposisi sebagai negara Laos, investasi diplomatik yang  akan saya lakukan untuk kemitraan dengan dunia internasional, terutama terhadap negara-negara ASEAN, antara lain:
  1. Memberikan respon berupa upaya-upaya diplomatik untuk perkembangan situasi HAM di kawasan Myanmar yang masih rawan konflik agar mempercepat proses politik yang inklusif demi perbaikan situasi di Myanmar.
  2. Peran lainnya...TO Be continued lagi karena saat ini masih OTW dalam rangka Moved tinggal di Jogya.

 

#created postingan kejar setor URLdulu  ini saat transit di MAdiun karena "pak Sopirnya" ngantuk berat jadi One men Show nge-driver
2
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon