Aksesibilitas Fasilitas Publik untuk Difabel

Teknologi selalu berkembang, itu salah satu sifat bawaan yang melekat pada sel hasil-hasil budaya yang dinamakan TEKNOLOGI. Perkembangan dan penemuan teknologi terbarukan Bismillahirrahmaanirrahiim goalnya tentu untuk memfasilitasi segenap lapisan masyarakat demi kehidupan yang lebih nyaman dan mengikuti peradaban yang beradab.  Secara general, fasilitas umum maupun produk teknologi didesain dan dikembangkan dengan mengacu pada konsumen mayoritas yakni orang-orang yang terlahir dengan organ tubuh yang lengkap dan normal. Alhamdulillah, sekarang sudah semakin meningkat keperdulian untuk memprioritaskan ketersediaan fasilitas dan aneka produk teknologi  yang aman, nyaman dan sesuai dengan kebutuhan difabel. 

Bukankah, sejatinya semua barang/produk dirancang sedemikian rupa agar ergonomis saat digunakan oleh user atau konsumennya yakni orang-orang yang terlahir dengan anatomi yang lengkap dan berfungsi dengan baik. Maka sudah seharusnya yang disability juga mendapatkan prioritas untuk tersedianya peralatan, device, tools dan perlengkapan lainnya yang sesuai dengan kondisi mereka. Menjadi difabel tak hanya karena faktor bawaan lahir, tapi termasuk juga karena kecelakaan/sakit yang menyebabkan suatu ketidakmampuan organ tubuh untuk melakukan fungsinya sebagaimana orang normal pada umumnya. 

Dan jika berbicara tentang Fasilitas Publik yang ada di Indonesia, memang sih secara umum masih sekedar demi “mematuhi” peraturan yang mewajibkan fasilitas yang layak, sesuai dan ergonomis untuk memfasilitasi aktifitas difabel.  Bisa kita lihat sekarang di berbagai tempat umum seperti gedung-gedung perkantoran sudah ada tangga yang khusus, di depan pintu masuk juga tersedia desain lantai yang landai (miring), selain undag-undakan. Demikian juga di terminal, stasiun, di bandara, ruas jalan raya, jembatan penyeberangan. 
Fasilitas "rute" yang diperuntukkan untuk Difabel
Tangga yang di desain miring/landai
Iya sih, ada yang masuk dalam noted, seperti garis warna kuning yang ada di ruas kanan-kiri jalan raya, sepertinya masih banyak masyarakat yang belum memahami arti, fungsi dan peruntukannya. Ruas garis warna kuning yang sengaja dibuat untuk difabel tersebut tak jarang yang mengalami alih fungsi jadi tempat berjualan dadakan/musiman.  Selain itu, yang belum terlihat nyata adalah keberadaan fasilitas untuk disabilitas di tempat parkir. Lha iya kan, yang menggunakan atau sekedar melewati area parkir kan tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang normal?  

Sebagai perimbangan mengungkit-ungkit ‘kekurangan’ sarana dan prasarana yang diperuntukkan untuk difabel, perlu diapresiasi jika semakin meningkat keperdulian dari berbagai pihak (pemerintah, swasta, parpol, LSM, dan ormas lainnya) untuk memberikan fasilitas yang memiliki nilai ergonomis bagi disability. Kota yang ramah dan nyaman bagi disability, semoga bukan slogan semata. Produk-produk teknologi baru juga mulai mengeluarkan item yang diperuntukkan bagi kaum difabel. Seperti yang pernah saya baca, bahwa saat ini sudah dikembangkan alat bantu dengar bagi yang memiliki pendengaran kurang jelas. Tersedia aneka buku dengan huruf Braile, termasuk juga Al-Qur’an yang dirancang menggunakan huruf model Braile. Semoga tak lama lagi, akan ada penemuan gadget yang tepat bagi yang penglihatan dan pendengarannya tidak jelas. Juga peralatan rumah yang bisa dikontrol menggunakan suara bagi yang kondisi tangan/kakinya tidak berfungsi secara normal.   

Mendadak Epilog:  Menjadi Disabilitas/Difabel bukan pilihan. Mereka tetap memiliki hak yang sama untuk membuat pilihan melanjutkan kehidupannya dengan layak, beraktifitas dengan optimal dan mengukir prestasi semaksimal mungkin selayaknya orang-orang pada umunya. Difabel bukan orang yang Impotential. Mereka juga punya semangat, cita-cita dan cinta. Orang-orang yang difabel juga memiliki potensi yang equal untuk berkontribusi, berkarya dan berprestasi dalam lingkungan bermasyarakat.


Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

23 comments:

  1. Mudah2an di Indonesia semakin berkembang fasilitas untuk disabilitas ya, mba Rie

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga banget ya mbak. Karena mereka juga memiliki hak sama

      Delete
  2. yang di seharusnya diasbility itu typo harusnya disability, amin semoga, wah ada ya....mungkin masyarakat kurang sosialisasi jadi ga tahu fungsinya kalo itu untuk penyandnag disabilitas, soalnya di tv kan ga ada edukasi mengenai itu.

    semoga ada aplikasi yang pas untuk gadget, sesuatu masih dalam mimpi saya yakni psikotes yang aksesibel untuk tunanetra.

    @guru5seni8
    http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh iya ya Mbak, masih saja dakuh salah ketik.
      Sepertinya sosialisasi terkait keberadaan dan peruntukan fasilitas publik yg difabel perlu ditingkatkan

      Delete
  3. Kota yang ramah dan nyaman bagi disability, semoga bukan slogan semata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiiin, semua orang berhak mendapatkan fasilitas yg layak, aman dan nyaman

      Delete
  4. Aaaakk, suka sama tulisanmu mbaaa :*
    Makin kereeen aja dikau mba *kecuplagi :D :P

    Setuju wes pokoknya!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aiiihhhh, Alhamdulillah. Jujur sekali ya mbak shine ini.

      Semanagt neh buat nulis lagi dan lagi

      Delete
  5. Aku mau ikutan ini jugaaaa tapi belom mulai drafting :( Sukses ya maakk Ririe :*

    ReplyDelete
  6. Iya sih, fasilitas-fasilitas khusus di negara ini sudah mulai banyak. Pemerintah sudah memberikan pelayanan terbaik untuk para disabilitas. Mungkiin, karena kurang sosalisasi, fasilitas umum tersebut belum dipahami fungsinya oleh masyarakat hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, sosialisasi ttg keberadaan dan fungsi fasilitas utk difabe masih minim sekali. Shg banyak fasul utk difabel beralih

      Delete
  7. iya semoga bukan hanya slogan. semoga memang ke depannya setiap tempat menjadi ramah, aman dan nyaman untuk penyandang disabilitas.

    @gemaulani

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga semua kota/daerah bisa layak utk difabel

      Delete
  8. Ada fasilitas yang canggih tetapi harganya mihil, semoga segera bisa dijangkau seluruh kamu difabel

    @amma_chemist

    ReplyDelete
  9. semua warga negara berhak dapat fasilitas umum yang layak dong ya

    @nurulrahma
    bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
  10. semoga kita tidak melupakan mereka dan memberikan mereka semangat dan kita seharusnya menopangnya bukan mengejeknya

    ReplyDelete
  11. iya, seringnya selain kurang peka, kadang fasilitas untuk penyandang disabilitas iti disalahgunakan karena kurangnya sosialisasi. semoga ke depannya bisa lebih baik :)

    ReplyDelete
  12. Sebenarnya isu ini bisa dajikan parpol untuk menarik massa ya, fokus melengkapi fasilitas disabilitas, gembar gembor ke pemerintah tentang ini aja selama 5 tahun. yakin deh Pemuli bakal meningkat tuh pemilihnya.
    @rizalarz

    ReplyDelete
  13. Selain meningkatkan kepedulian thd sesama, semoga juga menginspirasi untuk dapat membantu mereka

    @umimarfa

    ReplyDelete
  14. itu foto suasana di malioboro kan ya????

    @f_nugroho

    ReplyDelete
  15. Ya, benar sekali. Karena kaum difabel juga memiliki kesempatan yang sama dengan kita. Seharusnya begitu.

    ReplyDelete
  16. terimakasih gan tentang infonya dan salam sukses

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.