Bahaya HIV dan AIDS, Cara Penularan dan Pencegahannya.

HIV adalah virus yang meneyebabkan AIDS. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh (sel darah putih), sehingga orang yang terinfeksi HIV akan mudah diserang berbagai macam penyakit yang serius.

Hari AIDS sedunia memang masih nanti Bulan Desember tapi tak perlu menunggu nanti dong untuk sharing pengetahuan mengenai penyakit yang sangat mematikan ini yang konon jumlah penderitanya semakin meningkat significant dari waktu ke waktu. Bismillahirrahmaanirrahiim, sengaja re-write dan sharing tentang sekilas informasi mengenai HIV/AIDS, cara penularan dan bagaimana pencegahannya ini saya ambil dari brosur yang di cetak tahun 2016 oleh Komisi Penanggulangan AIDS DIY, kebetulan kemarin pas singgah di beberapa stand peserta pameran potensi daerah dapat banyak banget brosur dan leaflet. Salah satunya brosur tentang informasi HIV/AIDS ini. 

HIV berbeda dengan AIDS tapi saling berkaitan. HIV atau human immunodeficiency virus adalah suatu jenis virus yang merusak sistem pertahanan tubuh manusia. Efek simultannya apabila sesorang terinfeksi HIV ini adalah akan menyebabkan beragam penyakit dengan mudah masuk karena sistem imunitas tubuh sudah rusak.
AIDS atau Caquired Immuno Deficiency Syndrome adalah serangkaian gejala penyakit yang muncul karena imunitas tubuh yang rusak akibat infeksi HIV.
Berdasarkan dari definisi HIV dan AIDS tersebut, maka orang yang baru terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala penyakit, hingga bertahun-tahun kemudian akan tampak sehat dan aktif meskipun di dalam tubuhnya terdapat/terinfeksi HIV dan bisa menularkan HIV ke orang lain. Kurun waktu ini disebut masa HIV positif atau masa tanpa gejala apa-apa yang bisa berlangsung antara 5 sampai dengan 10 tahun, bahkan bisa lebih lama. 
Bahaya HIV dan AIDS, Cara Penularan dan Pencegahannya.
Setelah HIV berkembang semakin banyak di dalam tubuh, akibatnya secara linear akan menurunkan sel kekebalan tubuh, dimana masa ini memasuki masa stadium AIDS yang biasanya berlangsung antara 1 – 2 tahun, dengan gejala-gejala yang tampak seperti berikut ini:
- Berat badan turun secara dramatis.
- Mengalami diare yang berkepanjangan.
- Batuk secara terus menerus.
- Terjadi pembengkakan pada leher dan/atau ketiak.

Pertanyaan yang sering kita temui adalah, siapa sajakah yang bisa tertular HIV ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu tahu bahwa HIV terdapat di sebagian cairan tubuh, yaitu pada darah, sperma, cairan vagina, Air Susu Ibu (ASI) dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS. Karena keberadaan HIV ini berada pada cairan tubuh, sehingga penularan HIV ini akan menular ke orang lain manakala darah, sperma, cairan vagina atau ASI masuk ke aliran darah orang (sehat) lainnya yang belum terinfeksi.

Maka adalah hal logis bila orang mungkin tertular HIV kalau memiliki perilaku dan pola hidup yang akrab dengan “risiko” tinggi, seperti:
- Sering berganti pasangan atau free sex.
- Menggunakan narkoba, terutama yang menggunakan jarum suntik secara bergantian. 

Yang perlu diwaspadai adalah apa dan bagaimana HIV/AIDS bisa menular ke orang lain antara lain dengan cara:
  • Transfusi darah atau transplantasi organ tubuh dari orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
  • Menggunakan jarum suntik yang bekas digunakan oleh orang yang terkena HIV/AIDS. 
  • Ibu hamil yang positif HIV ke janin yang dikandungnya.
  • Bayi yang minum ASI dari Ibu yang terinfeksi HIV.
  • Bila melakukan hubungan seksual dengan ODHA ( orang dengan HIV/AIDS) tanpa alat pelindung atau berganti-ganti pasangan (seks bebas).
  • Hal lain yang sifatnya tak disengaja atau accident.

Meskipun virus HIV/AIDS ini penularannya melalui cairan tubuh, masih banyak yang takut secara akut dan menjaga jarak dengan bersikap diskriminatif terhadap ODHA, misalnya dengan mengucilkan ODHA dan melarang keterlibatan ODHA dalam berbagai aktiftas sehari-hari di lingkungan masyarakat. 

Perlu dipahami bahwa penyakit ini tidak akan menular melalui: Gigitan nyamuk/serangga, berenang, menggunakan fasilitas umum, salaman atau cium pipi, batuk/bersin, makan atau minum, berpelukan. 

Meskipun demikian, penampilan luar tidak bisa dijadikan indikator dan jaminan seseorang yang positif HIV/AIDS atau tidak karena seringkali orang yang terinfeksi HOV ini masih terlihat sehat dan aktif. Selama belum dilakukan test HIV, orang yang mengidap HIV positif tidak akan diketahui sudah tertular HIV, kondisi inilah yang rentan sehingga akan bisa menularkan kepada orang lain (yang sehat). 

Maka, test HIV adalah satu-satunya cara untuk memastikan seseorang terinfeksi HIV atau tidak.
Cara mencegah penularan HIV/AIDS adalah dengan:
  1. Abstenence atau absen seks, yaitu berhenti melakukan hubungan seksual.
  2. Setia dengan pasangan ( menghindari seks bebas/say NO to free sex) karena jika melakukan free sex, tidak ada jaminan bahwa pasangan free sex tersebut tidak pernah berhubungan dengan orang lain yang emungkinan salah satunya adalah ODHA kan? 
  3. Jangan menggunakan jarum suntik bekas. Say NO to Drug karena biasanya orang-orang yang ngedrug cenderung menggunakan jarum suntik bergantian. Intinya, say No to drug apapun alasanya, gak ada manfaatnya kok konsumsi narkoba. Pastinya rugia dunia – akherat kok.

Status HIV hanya bisa diketahui dengan melakukan konseling dan testing HIV secara sukarela. Tetsinh HIV merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium yang disertai konseling pre testing dan pasca testing HIV.

Konseling dan testing HIV sukarela dilakukan dengan prinsi tanpa paksaan, rahasia, tidak diskriminatif dan terjamin kualitasnya. Dengan mengikuti konseling dan testing HIV sukarela, maka akan mendapatkan informasi, pelayanan dan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing. Dukungan untuk perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman dari penularan HIV/AIDS.

Saat ini sudah tersedia obat-obatan antiretroviral (ARV) yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA karena mampu menurunkan jumlah virus (HIV) serta menaikkan kekebalan tubuh ODHA. Dengan mengonsumsi ARV secara rutin seumur hidup, maka waktu tanpa gejala ODHA sangat mungkin diperpajang sehingga bisa menjalani aktifitas sehari-hari dengan produktif dan bermanfaat. Banyak kemungkinan dan cara penularan HIV/AIDS ini, intinya be careful, stay in healthy lifestyle ever after.

Hopefully, re-write postingan mengenai HIV/AIDS ini bisa menambah artikel serupa agar semakin banyak orang yang aware dan realize terhadap penyebaran HIV/AIDS, serta bagaimana sikap yang semestinya ketika bertemu atau ada salah satu orang di lingkungan kita yang terinfeksi virus mematikan ini. Karena belum tentu yang orang terkena virus HIV ini disebabkan oleh lifestyle yang high risk. Beberapa kasus yang terjadi, orang terinfeksi HIV secara tidak sengaja misalnya karena transfusi darah, atau paramedis yang setiap hari merawat pasien-pasien ODHA. Atau, bukan tak mungkin juga anak yang tidak berdosa terlahir sudah terinfeksi virus HIV karena ibunya adalah ODHA. Terus, ternyata ibunya pun tidak bersalah karena dia tertulari dari suaminya. Nah suaminya pun secara tak terduga terinfeksi virus ini karena transfusi darah atau sebab lainnya yang unpredictable kan?


Note: 
  1. Layanan konseling dan test HIV untuk wilayah DIY tersedia di pusat-pusat layanan kesehatan seperti tercantum di daftar berikut ini. Sedangkan untuk daftar layanan Care Support and Treatmanet atau CST, bisa dilakukan di pusat-pusat layanan kesehatan di bawah ini. 
  2. Keterangan lebih lanjut bisa menghubungi sekretariat Komisi Penanggulan AIDS D.I. Yogyakarta Jalan Sriti 20 F, Demangan Baru, Yogyakarta. Email: kpaprovyogya@yahoo.com www.aidsyogya.or.id


Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

1 comment:

  1. Thanks infonya mba..
    Bermanfaat banget, ngeri banget jangan sampe kena HIV atau AIDS

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.