Mengenali Telur Ayam Kampung [Asli]

Telur dan ayam, mana yang lebih dulu ada? Bismillahirrahmaanirrahiim, yang jelas duluan peternak ayam kan ya? Gegara fenomena barang imitasi juga terjadi pada telur ayam kampung, al hasil saya pun jadi paranoid untuk beli telur ayam kampung di pasaran. Sapa yang tidak takut bin ngeri, maksudnya beli telur ayam kampung agar lebih sehat karena tidak ditelurkan oleh ayam suntikan,  tapi dapatnya telur ayam-ayaman kampung.

Sudah bukan rahasia lagi kan, jika ada trik yang tidak sehat untuk memalsukan ayam kampung? Yakni telur ayam hasil ternakan yang ukuran kecil-kecil kemudian diberikan treatment zat kimia (Chlorine) sehingga perwujudannya mirip banget dengaan telur ayam kampung. 

Alasan utama pemalsuan telur ayam kampung tentu saja karena profitnya yang cukup menggiurkan karena harga telur ayam kampung (asli) lebih mahal. Sistem jual-belinya juga tidak menggunakan satuan berat (Kilogram), melainkan per butir. Terakhir kali saya pernah tanya di pasar Denggung, harga per butir ditawarkan kisaran Rp. 2.200. Lha daripada beli telur dengan harga semahal telur ayam kampung asli TAPI sudah tercemar chlorine, kan mendingan telur ayam ternakan saja tho? Makanya, kalau saya mudik dan di rumah terdapat stock telur ayam dari kandang di belakang rumah, dengan sumringah mengiyakan tawaran Ibu saya untuk membawa telur ayam tersebut. Alhamdulillah kan, *Anakyangbaik* makan telur ayam kampung gratisan dan dijamin aslinya. 

No edit, pengambilannya kurang sipp neh
Sebenarnya sejak jaman dahulu kala,  Ibu saya sudah gemati ~ gak paham kalau Bahasa Indonesia GEMATI ~  men-Stock telur ayam di rumah. “ Buat jamu”, Pak’e dan kakak-kakak yang cowok yang sudah merantau. Sebagian telur ayam kampungnya juga dijual sih untuk  tambahan mengepulkan asap dapur. Sesekali digunakan untuk lauk, di dadar dengan campuran tepung agar satu butir telur bisa dibagi untuk 4 anak.  

Nah saat mudik lagi beberapa waktu lalu, bisa ditebak kan oleh-oleh yang saya bawa? Iyaahhh, telur ayam kampung asli dari kandang ayam di belakang rumah orang tua saya. Ayamnya juga asli makan dedak (sekam padi yang halus), nasi juga kadang-kadang dan pastinya makanan lain yang di ceker-ceker sendiri oleh si ayam tersebut. 

Saya yakin, pasti tidak ada yang berasumsi kalau saya akan trial and eror bikin cake dengan telur-telur tersebut kan ya? Lha gimana mau bikin cake atau roti jika mixer dan peralatan pembuatan kue lainnya saya belum punya lho? Etapii alasan utamanya, karena belum ada greget untuk coba-coba bikin kue sih. Hehehehe…

Saya akui, sebelum-sebelum ini saya tidak perhatian terhadap telur ayam kampung. Asal mau pakai, ya to the point mau diapakan telur tersebut: di ceplok, dadar atau rebus. Makanya, saya sengaja dan demi membuat mention diri saya agar lebih ngeh seperti apa sih ciri-ciri telur ayam kampung yang asli itu,  saya NIATkan untuk mencermati mulai dari cangkangnya hingga isi didalam cangkangnya, berikut ini beberapa hal yang bisa saya kenali / ciri-ciri dari telur ayam kampung (asli)  oleh-oleh dari kampung halaman beberapa waktu lalu:
  1. Warna cangkangnya krem sampai dengan putih, tapi putihnya bukan yang putih cling kayak baju habis di cuci pakai pemutih loh ya?
  2. Ukuran telurnya tidak seragam (berbeda-beda) dan tekstur cangkangnya halus.
  3. Untuk warna kuning telur adalah kuning segar hingga orange.

Dengan Mengenali Telur Ayam Kampung [Asli] seperti apa penampakan telur ayam kampung asli, maka jika di pasaran menemui penjual telur ayam yang dilabeli “Telur Ayam kampung” tapi ciri-cirinya tidak seperti di atas, silahkan anda wajib berhati-hati. 
Jangan langsung memborong telur yang penampakannya meragukan sebagai telur ayam kampung yang asli hanya karena terbuai harga yang lebih murah (sedikit). Sebaiknya coba beli satu atau dua butir dan pastikan bagaimana isi telurnya dulu di rumah. Baru deh besoknya balik lagi ke penjual tersebut jika sudah yakin berlapis-lapis kalau telur ayam kampung tersebut memang asli. 

Tips dan triknya lainnya:

  1. Belilah dari penjual yang kita kenal dengan baik serta kita tahu suplier telurnya dari mana/siapa. 
  2. Atau kalau mau lebih safety, ikuti cara saya di atas….saat mudik kita bawa sebagian persediaan telur ayam di rumah ortu, dijamin telur ayam kampung asli dan asli gratis deh. Pisss ya….
Untuk konsumsi sehari-hari, apakah  Anda selalu atau sering membeli membeli telur ayam kampung (asli) daripada telur dari ayam petelur? 



Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

15 comments:

  1. dulu waktu SMP sampai SMA aku melihara ayam di belakang rumah dan banyak banget jumlahnya. Jadi urusan telur ayam kampung ngga pernah beli, malah bisa jualan di warung. Dulu sekali lihat dan pegang udah bisa bedain telur ayam kampung yang segar dan yang udah agak lama. Sekarang gara-gara udah ngga ngurusin ayam lagi udah berkurang jauh ilmunya. hahahahaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah wah, mantab tuh ilmunya mas.
      Kalau saya dulu di ajari mengenali telur ayam yg baik/rusak menggunakan kertas yg di gulung dg diameter sebesar telur. Kemudian itu tekur di keker dgn gulungan kertas tersebut. Jk masih baik, akan terlihat jernih di balik cangkangnya

      Delete
  2. seperti yang sule sering bilang di acaranya Ini talkshow, bahwa tak kenal maka tak sayang, demikian juga dengan telur ayam pun harus kita mengenalnya agar kita tidak salah ambil, telur ayam ngambilnya malah telur bebek...ngga enak banget kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kalau ambilnya telur bebek...itu sengaja mau beli telur Bebek deh Pak Cilembu

      Delete
  3. parah banget y ambak telur ayam aja dipalsukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dunia instant ya mbak, apa-apa dipalsukan demi meraih kekayaan yg instant

      Delete
  4. terima kasih ya mbak sudah berbagi ilmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama ya Mbak? terima kasih sudah berkunjung ke blog saya

      Delete
  5. Tipsnya oke banget mbaa, ambil di rumah ortu :D
    Memang benar sih lebih fress juga loh, gratis pula

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha...ajian tepat sasaran tanpa meleset utk mendapatkan telur ayam kampung aseli ya

      Delete
  6. Replies
    1. Yg penting jangan goyah saat ditawari telur ayam kampung yg harganya miring banget deh

      Delete
  7. Aku ada yg ngantar kerumah, simbah2, 10 butir 20rb. Tapi sudah 2 minggu kok nggak nongol ya? Jangan2 sakit :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas ke pasar Denggung, aku juga menjumpai simbah-simbah sepuh yg jualan telur ayam kampung. Wah, kayaknya identik neh...penjual telur ayam kampungnya sama-sama simbah

      Delete
  8. alhamdulillah kalau urusan telur ayam kampung tidak kesulitan mbak, soalnya bapak melihara ayam kampung cukup banyak mbak, terimakasih atas informasinya ya

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.