Melepas Kepak Sayang

Sementara jari jemariku asyik memencet keyboard, kulihat icon YM menyala…ada message yang masuk? 
     Abang : Hey…My dear princess? 
Oh Dear My GOD? Semestinya aku senang karena dia menyapaku? Tapi nyatanya rasa pedih dan perih yang menampar permukaan hatiku.
     
     Abang : Aku tahu kamu ada kan? Please, say something….?
Hampir sebulan vacuum tanpa sms, telpon dan akses komunikasi lainnya. Tapi itu  belum cukup untuk menetralkan perasaanku terhadapnya. Dan sapaanya di YM kali ini serta- merta kembali menayangkan peristiwa yang mencabik selaput hatiku, membias dengan demikian jelasnya, seakan baru beberapa saat lalu terjadi. Pertemuan dalam suasana yang berlatar lagu-lagu romantis mengalun syahdu memenuhi ruangan café.  Sebulan lalu berada di sebuah cafe bersama para pengunjung yang rata-rata datang berpasangan, sepertiku juga yang datang dengan Bang Angga.  Dinner yang romantic di malam minggu, mendadak jadi garing dan membuat bumi serasa berhenti berputar karena ternyata Bang Angga justru menggunakan moment tersebut untuk mengakhiri hubungan.
     
     “Aku mencintaimu, sangat..” ucapnya dengan penuh kesungguhan dengan intonasi yang dalam. Mata teduhnya menikamkan rasa terbuai sampai ke langit tujuh. karena itu aku tidak ingin membuatmu terluka dan kecewa.....”
     “Maksud Abang....kok bicaranya jadi aneh begini?tiba-tiba aku di serbu panic luar biasa. Something is going wrong...tebakku dalam hati. 
    “Jangan menungguku lagi ya...aku mohon?” aku menarik tanganku dari genggamannya dan gagal menahan kelopak mataku yang langsung menderas oleh butiran-butiran bening.

Sekian tahun aku menunggu, berharap luka di hati Bang Angga hanya tinggal bekas tanpa rasa sakit yang membimbangkan laju cintanya padaku. Duh Gusti, sedemikain luar biasanya gadis itu sehingga Bang Angga rela menyimpan lukanya? Ratapku pilu dalam diam sibuk menenteramkan gejolak perasaanku yang porak poranda.
     Abang : BUZZZ 
Suara dari YM menghentikan lamunanku. Monitor di depanku kembali menyala setelah hibernate beberapa saat karena tidak ada aktifitas.
     Nira: Iya, apalagi yang bisa aku katakan Bang?
     Abang: Apa saja…setiap kata-katamu, segala tentangmu adalah hal terindah buatku.
     Nira: Tidak ada hal yang dianggap TERINDAH tapi dilepaskan !
Nada tulisanku mulai tersulut emosi karena sebesar apapun rasa sayangku padanya tetap tak bisa membuatnya bergeming dari trauma masa  lalunya.
     Abang : Kamu tahu persis bagaimana perasaanku padamu. Ini sangat tidak mudah…bagaimana aku harus mengambil keputusan ini? I do love you Princess, tapi cinta tidak harus memiliki kan?
      Nira: Berapa kali harus kubilang bahwa aku tak pernah setuju dengan kalimat itu Bang? Itu hanya berlaku untuk special case seperti perbedaan keyakinan…sedangkan alasan Abang apa? Bubarnya pertunangan abang yang terjadi 4 tahun lalu?
     Abang: Karena bukan kamu yang mengalaminya…kamu tidak tahu bagaimana rasanya dikhianati dan dipermalukan…
    Nira: Kalau aku yang mengalaminya, tak akan berlama-lama tenggelam dalam perasaan sakit dan di campakkan. Toh dia sudah tertawa bahagia dengan hidupnya sekarang, untuk apa masih meratapinya…


Namanya Angga dan aku memanggilnya Abang, dikenalkan oleh teman sekitar 3 tahun lalu dan hubungan kami meningkat ‘serius’ sejak dua tahun lalu.
     Abang: Kamu pantas mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik lagi..
     Nira: Atau dengan narasi yang lain: aku tidak cukup baik untuk Abang kan? 
Kurasakan ada yang mulai mengambang di kelopak mataku. Masih saja begini, padahal aku tahu harus bisa melupakannya. Melepaskan diri seperti yang dia inginkan. Betapa sakitnya menyayangi seseorang sedangkan dia tidak sesayang yang aku harapkan. Apa artinya menyatakan cinta tapi tak ingin memiliki? Saat-saat seperti  ini terasa bagai berada pada titik nadirku. 

     Nira: Gagal pada hal yg sama, dgn cara yg sama...seperti jatuh pada lubang yang sama secara berulang. Seperti orang yang TIDAK belajar dari pengalaman.

Hubungan kami memang putus nyambung beberapa kali. Putus dengan sebab yang sama: ketidaktegasannyaa untuk membawa hubungan ke tahap yang lebih serius lagi. Kemudian nyambung lagi karena rasa sayangku masih sedemikian kuat sehingga dengan mudahnya menerima dia kembali saat mengajak ‘rujuk’.
     Abang: Kamu bukan jatuh ke lubang yang sama.. tapi usahamu belum ketemu Takdir Alloh..
     Nira: Mungkin, salah satu hal yang susah dilakukan di dunia ini menyadari ternyata orang yang sangat disayangi tak mungkin untuk dimiliki betapa pun sudah berusaha. 
    Abang: I’m really sorry Princess…Andai aku mengenalmu jauh sebelum bertemu ‘dia’, aku tak akan membuatmu terluka begini.
     Nira: Jangan berlindung di balik pengandaian yang nisbi seperti itu Bang. Kupikir akan ada keajaiban, ternyata hati abang yang hanya satu sudah abang berikan pada orang lain semuanya..tak ada ruang tersisa untukku. Jadi tolong abang ‘menghilang’ dari kehidupanku agar aku bisa menata ulang perasaan sayang ini sehingga bisa menganggap abang teman biasa.

Nira has signed out. (24/02/2015 11:55)

Demikian tulisku sebelum signed out, aku tidak ingin perasaanku lebih teraduk lagi. Aku harus melepaskan segenap kepak rasa sayangku walau akan terasa sangat menyakitkan daripada menanggung pedih perih ini untuk jangka waktu lebih lama lagi...it’s time to say good bye and start for new chapter.




                   ♠♠ Facebook | Twitter | Instagram | Linkedin 

Noted: Edisi [belajar] bikin fiksi dan merupakan salah satu kategori fiksi ada buku Mozaik Kinanthi. Sssstt...part yang mirip dorama tidak keliatan kan?



Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

5 comments:

  1. usahamu belum ketemu takdir ALLAH.....
    keren banget fiksinya............ luarbiasa
    keep happy blogging always....salam dari Makassar :-)

    ReplyDelete
  2. Whahshshs jadi keinget saat saya baru kenal INTERNET di era taon 2001 an dulu. Masih tergolong ketinggalan kan sayah heihehiehiee. Yang pertama saya kenal saat kenal INTERNET di era 2001 itu hanyalah MIRC alias Ceting dan YM (Yahoo Messenger)

    ReplyDelete
  3. Hehe, jadi inget chat Ym jaman dulu, mba Rie. Kalo sekarang mungkin gtalk atau wa ya. Jatuh di lubang yang sama itu memang bikin sakit *nunjuk jidat* :D

    ReplyDelete
  4. memang gx mudah melupakan mbak
    kayak pernah ngalami yg dlm cerita ini deh :D

    ReplyDelete
  5. Nahlo.. salah Abang sendiri sih, ngapain tiba-tiba minta ditinggalin. Ditinggalin beneran, kan? emang enaak hihi..

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.