Salon Certified VS Non Certified

Untuk menjawab permasalahan “Bagaimana kalau di sekitar perumahan kamu banyak berdiri salon-salon Thailand yang profesional dan mempunyai sertifikat tingkat internasional apakah akan menggeser salon lokal ?”, menurut saya TIDAK BISA hanya di jawab dengan sepatah kata: Iya atau Tidak. Pada sebagian kelompok masyarakat yang masih bergelut pada basic need, keberadaan salon BUKAN merupakan center kebutuhan. Lha wong, potong rambut saja kok bayar kalau bisa gratisan? Ngapain juga bayar mahal untuk cuci muka, lha mandi di sungai sudah beres kok? 

TAPI Bismillahirrahmaanirrahiim, jika dikorelasikan dengan Perkembangan sosial budaya yang disebabkan oleh perubahan global dalam IPTEK, informasi dan komunikasi, menimbulkan nilai-nilai dan kebutuhan baru bagi masyarakat. Memasuki global market, maka semua jenis perdagangan, baik barang berwujud maupun yang berupa jasa pastinya akan bersaing secara ketat. Kondisi ini tentu mempersyaratkan peningkatan building capability dan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) sehingga mampu memberikan output yang prima. 

Sejalan dengan perkembangan IPTEK dan Era Digital tersebut, secara significant tentu berdampak pada semua aspek kehidupan, termasuk life style dan trend fashion/penampilan. bisa diprediksi jika kehadiran salon-salon kecantikan akan menjadi sektor industri jasa yang berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk tampil fashionable. Saat saya kecil, kakak-kakak saya sudah cukup puas memotong rambutnya dengan asas asal rapi saja sehingga cukup minta tolong saudara atau tetangga. Beberapa periode berikutnya, mulai muncul para tukang cukur rambut yang memiliki kemampuan memotong rambut dan berbayar. Dan sekarang, untuk sekedar potong rambut, sudah berkembang dengan tuntutan model rambut yang stylish plus perawatan. Demikian pula dengan kebutuhan perawatan badan dan penampilan diri, secara linear, semakin besar animo masyarakat untuk menjadi konsumen salon kecantikan. Karena arus informasi digital pula, berpenampilan yang fashionable mulai mendapat perhatian besar, karena basically semua orang ingin tampil di depan umum dengan impresif. Dan masyarakat [konsumen] pun semakin cerdas dalam menetapkan kriteria dan kualitas terhadap penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan, termasuk urusan perawatan diri dan kecantikan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat secara otomatis akan cenderung mencari salon yang bersertifikat. Keberadaan salon bersertifikat ini merupakan langkah konstruktif dalam rangka memenangkan kompetensi dalam industri kecantikan karena jika sebuah salon sudah memilik sertifikat Intersional tentu secara kompetensi telah mengakomodasi : Pertimbangan-Pertimbangan Konsumen dan Strengthen Positioning [bagi salon]

Pertimbangan-Pertimbangan Konsumen terhadap Kualitas Produk yang berupa Jasa [salon] adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa dapat diperoleh dengan cara membandingkan antara harapan konsumen dengan penilaian / persepsi mereka terhadap kinerja yang sebenarnya. Konsumen setelah menerima pelayanan, akan membandingkan antara pelayanan yang diharapkan dan pelayanan yang mereka terima. Jika pelayanan yang diterima di bawah pelayanan yang diharapkan, konsumen akan tidak puas dan kehilangan kepercayaan terhadap penyedia jasa tersebut. Sebaliknya jika pelayanan yang diharapkan sesuai atau diatasnya, konsumen akan puas. Jadi kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan konsumen. Secara singkat, faktor-faktor utama yang membentuk harapan konsumen:
  1. Komunikasi dari mulut ke mulut [Testimoni]. Informasi yang didengar dari konsumen lain merupakan determinan harapan   yang potensial. Semakin banyak salon yang ada, semakin sulit untuk mengetahui salon mana yang qualified. Contohnya Saya sendiri, pertama kali menggunakan jasa salon berdasarkan cerita dari teman dan dia merekomendasikan tentang kualitas pelayanannya mulai dari peralatan sampai personilnya. Lha daripada saya pergi ke suatu salon [biasanya sih untuk facial] dan setelah facial tersebut wajah saya jadi ladang jerawat karena equipment yang digunakan tidak terjaga sanitasinya.  Bagi saya, selain kelengkapan equipment, maka sanitasi adalah kriteria yang paling penting ketika memilih salon.
  2. Kebutuhan pribadi [personal needs]: Dihargai dan nyaman. Harapan seseorang juga dipengaruhi oleh karakteristik dan keadaan perseorangan, atau dipengaruhi oleh kebutuhan pribadinya. Salon yang memiliki suasana yang tepat, nyaman dan ramah, dan membuat konsumennya nyaman dan tenang akan menjadi pilihan pertama bagi kebanyakan orang. Tingkat layanan pelanggan yang ditawarkan oleh salon juga memainkan peran penting dalam pemilihan salon rambut yang baik. Bahkan, kriteria ini sering lebih penting untuk orang daripada penata rambut besar yang benar-benar impersonal dalam pendekatan mereka. Ini jauh lebih baik untuk memiliki stylist yang berbicara kepada klien, menjelaskan apa yang akan terjadi dan yang lebih penting mengapa pilihan tertentu sedang dibuat.
  3. Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi tingkat harapan konsumen untuk kembali. Contohnya ketika saya mencoba cream bath, yang melakukan cream bath tidak banyak bicara [kurang ramah] dan cara treatmentnya tidak  enak. Al hasil ini akan jadi pengalaman yang membuat saya [konsumen] enggan untuk kembali lagi. Makanya kriteria pengalaman dan pengetahuan staf yang menyediakan tata kecantikan rambut dan perawatan memegang peran yang penting. Sebuah salon dengan staf tidak efisien dan kurang terlatih akan membuat konsumen tidak nyaman. 

Jadi merupakan hal yang tidak bisa dihindari jika tuntutan konsumen terhadap pelayanan salon pun berkembang secara universal, yaitu perlu adanya jaminan mutu [quality assurance] sebagai point of view pertimbangan dalam memilih sebuah salon yang hendak di datangi. Orang-orang tentu bersemangat mencari salon [hair stylish dan atau perawatan kecantikan] yang memberikan perawatan terbaik, apalagi bagi kelompok masyarakat ekonomi atas dimana faktor harga merupakan urutan yang kesekian puluh karena pertimbangan utama tentu pada hasil pelayanan [jasa] salon yang prima.  Tidak heran, bagi kalangan ekonomi atas akan langsung straight ke salon yang bersertifikat intersional yang mampu memberikan kualitas pelayanan secara comprehensive dan sanggup memberikan garansi jika terjadi komplain pelanggan.

Strengthen Positioning bagi salon yang memiliki sertifikat Internasional karena proses untuk mendapatkan legal aspect [bersertifikat] telah melalui serangkaian proses pemenuhan kelengkapan sarana prasarana fisik dan SDM yang qualified di bidang per-salon-an. Salon bersertifikasi tentunya sudah capable dalam rangka memberikan pelayanan yang prima dengan memperhatikan Faktor-fator yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Secara definitif, bisa disebutkan jika Kepuasan pelanggan merupakan Tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil  perbandingan atas kinerja produk/jasa yang diterima dan  yang diharapkan. Kepuasan konsumen adalah fungsi dari perbedaan kinerja yang dirasakan (perceive performance) dengan harapan (expectation). Apabila kinerja di bawah harapan, konsumen akan kecewa (customer dissatisfaction). Bila sama dengan atau lebih tinggi dari harapan, maka konsumen akan puas (customer satisfaction)
Oleh karena, Sebuah Salon yang bersertifikat internasional  tentu sudah mengetahui tingkat kepuasan pelanggannya dan bagaimana cara memenuhinya, dimana setiap divisi atau unit kerja dapat memberikan performance kerja yang optimal. OUT CAME-nya adalah akan terbentuk Image yang excellence yaitu kepercayaan, dan impressi seseorang terhadap salon tersebut. Image Salon menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting untuk kembali lagi menggunakan jasanya. Image yang baik ini akan berdampak positif, sedangkan image yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan kemampuan salon dalam persaingan. Dari terbentuknya Image akan memberikan Impact loyalitas dimana konsumen secara senang hati berkomitmen untuk terus kembali menggunakan jasa/layanan di salon tersebut. Dan manakala semakin banyak konsumen merasa puas dengan kinerja salon merupakan daya dukung yang membuat salon [bersertifikat] bisa berada pada puncak grafik perkembangan yang maksimal untuk rentang waktu yang lama diantara para kompetitornya. 

Dengan demikian, Analisa saya [semoga obyektif] untuk Salon Certified VS Non Certified atau salon-salon Thailand yang profesional dan mempunyai sertifikat tingkat internasional adalah SANGAT BERPELUANG untuk menggeser salon lokal. 

Alasannya: Salon yang certified tentu sudah kompeten dalam mempertahankan loyalitas konsumennya karena didukung dengan quality management yang compatible dalam memberikan pelayanan yang prima, meliputi: Tangibles yaitu penampilan fasilitas fisik, termasuk peralatan, personal dan sarana komunikasi yang bagus dan terjaga. Reliability, yaitu kemampuan unit kerja dalam menepati dan memenuhi janji-janji yang diberikan kepada konsumen secara meyakinkan. Responsiveness, cepat tanggap dalam membaca dan melayani keinginan atau kebutuhan konsumen. Assurance, yaitu pengetahuan, kehandalan dan sopan santun SDM serta dapat dipercaya dan percaya diri. Empathy, yaitu kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh personal atau SDM salon kepada konsumennya.




Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

10 comments:

  1. wah,keren banget nih mbk ulasannya...

    ReplyDelete
  2. hm... ternyata Thailand ya Mbak..

    ReplyDelete
  3. Thailand nggak hanya biang tinju, tapi belakangan mulai jadi biang bulutangkis dan salon.

    ReplyDelete
  4. Jangankan salon, tukang pijat saja ada sertifikatnya sekarang.... :D

    ReplyDelete
  5. Kalau sudah certified apalagi masalah quality management, seharusnya sudah ada prosedur yang mengatur masing-masinng bidang. termasuk rekrutmen karyawan. sehingga pelayanan diharapkan semakin meningkat. :)

    ReplyDelete
  6. dunia salon tentu tidak jauh-jauh berkaitan dengan dunia kecantikan ya mbak,harus komentar apa tentang ini ya, komennya dititipkan kang zach saja wis hehe...

    ReplyDelete
  7. sesuatu yang baru pastiah bakal ada imbas positif dan negatifnya, bangsa kita kansuka dengan sesuatu yang baru dan berbeda...maka hal itu harus jadi tantangan bagi salon tradisional kita agar bisa tetap hidup.

    ReplyDelete
  8. Wah keren mbak tulisannya.. analisisnya cukup dalam.. btw salam kenal ya mba :)

    ReplyDelete
  9. saya pernah cukur ke salon sangat tidak memuaskan , tapi ketika mencukur ke tukang cukur sungguh memuaskan heheh

    ReplyDelete
  10. Mantab. Tapi, emang Salon Thailand udah menggeser lokal sendiri?

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.