Kecopetan [My lovely] Laptop Favorit

Konon “pengalaman adalah (salah satu) guru yang terbaik” dan [idealnya] jangan sampai mengalami terjatuh pada lubang yang sama dua kali? Dan Bismillahirrahmaanirrahiim ini entah apa namanya? Apakah Saya yang TIDAK belajar dari pengalamankah? Atau kok kebangetannya saia sampai terulang lagi jadi “korban” aksi pencopetan dalam perjalanan [di bis]?. 

Just Short review, sebenarnya saya sudah mengalami kecopetan empat kali selama menjalani rute [rutin] ke arah Banyuwangi. 
Dua kali HP raib sukses dari dalam tas, sekali dompet amblas, dan kemudan nyaris kecopetan yaitu tas yang khas saya pakai kalau jalan-jalan sudah berhasil di silet [sampai 4 siletan] tapi karena memang di dalamnya hanya saya isi koin plus air mineral jadi untuk peristiwa yang ke-empat hanya korban tas jadi robek-robek. 

Ketika saya mengalami kecopetan dompet, deeply I Hope this the last stolen I had to through it! No more stolen! Kehilangan dompet sudah bikin saya puyeng, renew ID card, ATM, SIM dan pas sesi ganti STNK yang prosedurnya lumayan ruwet dan bikin BeTe. Lagi pula, pastinya gak orang yang mau ngalamin bad experience berulang kali kan? 
My-lovely-Laptop-Favorit
Kenyataanya, Saya mengalami lagi jadi korban aksi pencopetan dan kali ini Kecopetan [My lovely] laptop favorit yang berwarna purple saat perjalanan menuju ke Banyuwangi pada dini hari senin kemarin [ 25 Maret 2013]. Tak ada firasat apa-apa sebelumnya, dari Yogyakarta saya dengan tenang naik Bis Akas yang notabene reputasinya sangat baik: aman dan nyaman dengan kru yang care dengan para penumpangnya. Selama ini jika saya hendak nge-trip ke Yogya ya tinggal sms ke salah satu kondekturnya untuk pesan kursi sehingga bisa mendapatkan posisi duduk yang sesuai keinginan hati. 

Awalnya saya duduk agak di belakang di dekat jendela [favort saya kalau di bis agar bisa menikmat pemandangan selama diperjalanan]. Ketika sampai Solo sang kondektur menawari saya duduk di kursi paling depan [karena ada sepasang suami istri yang minta duduk berdampingan], buat saya gak masalah memberkan kesempatan suam istri untuk bersama dalam perjalanan, toh saya sendirian kan lebih flexible. Selama perjalanan pun saya merasa so far so fine [meski ibu yang duduk di sebelah saya bawaannya banyak sehingga kaki saya susah bergerak], lha mau pindah kemana wong bis full penumpang. 

Perjalanan pun lancer, berhenti sebentar di Probolinggo untuk memberikan kesempatan istrahat, ke kamar kecil serta sholat. Ketika melewat jalur Lumajang saya berusaha terjaga dan waspada karena beberapa kali peristiwa kecopetan kerap terjadi di sepanjang jalur itu. Seperti saya blang jika sebenarnya Kru bis sudah melakukan tindakan preventive dengan tidak menaikkan penumpang di sepanjang jalan, terutama lagi untuk penampakan-penampakan pelaku pencopetan yang sudah dikenalinya, sang sopir akan tegas tancap gas jika ada “penumpang” itu nyegat di jalan. 

Sesampai di Jember, hampir separuh penumpang yang turun dan saya lihat di deretan kedua ada kursi yang kosong. Pertimbangan praktis saya, mending saya pindah agar bisa duduk lebih nyaman. Toh rute Lumajang sudah terlewati dengan aman, hingga saya pun tertidur. Belum ada sejam ketduran, saya mendengar suara penumpang dari belakang yang histers karena laptopnya hilang, ada juga yang HPnya hilang. Langsung saya ngat jika saya juga menyimpan netbook dalam tas ransel dan Innalillahi wa inna Ilahi Roji’un, antara percaya dan shock: Kecopetan [My lovely] netbook pun menimpa saya! Saya tak bisa lagi menggambarkan perasaan saya, ingin menangis, teriak, entah apalagi. Suami pun kaget ketika saya beritahu karena belum genap sejam sebelumnya saya masih menjawab smsnya. 

Peristwa kehilangan, secara materi lebih mudah di over come. Yang paling bikin shock adalah: data, dokumen[termasuk dokumentasi mbolang saya selama hampir dua tahun belakangan ini] belum ada back up-nya. Rencananya beberapa waktu ini saya hendak bel external hardisk untuk back up data tapi malah netbook raib duluan. Apalgi jika ingat draft/konsep tulisan saya untuk bikin novel [nanti] serta dokumentasi pernikahan dari camera digital yang sudah yang moved semuanya ke netbook? Penegnnya saya bikin postngan khusus untuk My Great moment setelah semua dokumentasi terkumpul, lha malah yang dari camdig hilang? 

Beberapa instropeksi diri: Saya yang terlalu over convidence, saya yang mungkin tidak belajar dari pengalaman sehingga harus mengalami Kecopetan [My lovely] netbook. Saya khilaf bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman dimana pun kita berada, lha di rumah saja masih ada kemungkinan terjadi pencurian atau tndakan krminal lainnya? Apalagi di perjalanan yang peluang terjadnya tindak kejahatan justru lebih besar! Finally, seberapa dalam saya ‘teraduk’ oleh peristiwa ini…by hours saya harus menata hati, mengendapkan emosi untuk berusaha ikhlas.

Barang yang sudah hilang, pilihan terbaik ya harus diikhlaskan Dind.. Meratap dan berlarut-larut dalam kesedihan justru akan menjadi kerugian yang berlipat. “ demikian hibur suami saya “ Kalau mau menangis ya menangis saja ndak pa-pa kok…InsyaAllah setelahnya akan bisa lebih lega dan bisa menerima kejadian itu dan semoga diberikan ganti yang lebih baik oleh NYA” 

Sebenarnya saya ingin menangis, tapi kok ya gak bisa menangis ya? InsyaAllah beberapa jam setelahnya, saya sudah bisa mulai menerima It already happen….tapi boleh dunk saya tetap optmis dan berharap ada keajaiban untuk kecopetan kali ini yaitu ALLAH SWT mengijinkan saya with some how terutama data-data dalam netbook bisa saya dapatkan kembali. Aamiin:). 

Just wondering, pernahkan para pencopet itu untuk sekali saja memposisikan ANDAI dirinya yang jadi korban kecopetan barang-barang berharga/pentingnya raib diambil orang? Sekali lagi, tidak ada tempat yang benar-benar aman dimana pun kita berada…take care always as usually lho ya? Jangan over take care bisa over reacting nantinya.


# Bismillah, Menyempatkan sharing cerita jelang perjalanan ke Jakarta 

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

43 comments:

  1. kejahatan bukan terjadi karena nyopet saja
    tapi membeli apel merk asus... :D

    duh bu turut berduka cita saja deh
    kok iso ilang sampe rombongan begitu
    malinge kok ya tega bener ya...

    doain aja semoga bermanfaat buat yang ambil deh
    ben tar dapat gantinya lebih baik
    dapet apel beneran bonus penjualnya yang ganteng


    ReplyDelete
    Replies
    1. hhh iso ae Kang Rawin ngomong apel merk asus. tadi saya mau ngomentari yang itu nggak jadi, eh malah sudah diserobot

      Delete
    2. Saya turut prihatin atas musibah yang dialami oleh mba Ririe. Saya juga sudah dua kali kemalingan, dan sudah saya posting di blog saya beberapa waktu yang lalu.

      Rumah kami kemalingan dua kali dalam waktu 1 tahun jedanya. Kehilngan pertama hp JADUL. Sedangkan kehilangan yang kedua adalah puncaknya. HP K touch, uang 150 ribu rupiah, cincin 1 gram dan 1 buah Laptop merek Axioo.

      Sama seperti yang disebut mba Ririe, materi bisa di overcome, dalam artinya bisa dan Insya Allah mampu beli yang baru cuma yang disayangkan itu adalah DATA nya dalam laptop itu. Saya bersyukur separuh data dalam laptop itu sudah saya buatkan salinan (copy) nya. Jadi kami sedikit terhibur karena data laptop sebagian sudah ada salinannya.

      Delete
    3. untung aq nggak bawa kompie q kalo pulang solo.
      lagian kalo dicuri ya nggak ada yang penting *semoga nggak T.T

      besok beli lagi yang asli macbook mbak :p

      Kalo pengalaman q sih, kalo abis kehilangan sesuatu ntar dapet ganti yang lebih deh.
      masalah foto2 mbolang ntar dapet yang lebih deh

      Oh iya, jangan lupa ganti password :D

      Delete
  2. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un semoga segera mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik. Meski sangat disayangkan data yang penting ikut raib. Saran saya untuk kedepannya lebih baik milih bus yang khusus antar kota semacam patas Mbak yang nggak berhenti dan menggambil penumpang di sepanjang jalan. Atau sesekali naik travel biar lebih aman. Sedangkan KA pun nggak menjamin keamanan, sebab tempo hari di gerbong eksekutif gajayana jakarta - malang juga terjadi aksi pengurasan isi dompet dan tas.

    ReplyDelete
  3. turut prihati mbak,kembalikan saja semuanya kepada diri kita pasrahkan semua kepada Allah,dan jangan lupa berdoa.

    ReplyDelete
  4. Yang sabar ya Rie, semoga bisa segera terganti, dan tentang data2 yang hilang, semoga Allah memberi jalan keluar yang baik menurutnya. Aamiin. Kecopetan memang selalu membuahkan kesedihan, perasaan malang dan amarah yang membuncah. Ga salah menangis, tapi kalo memang ga bisa, jgn dipaksakan, pasti akan ada cara menyalurkan rasa yang berkecamuk di dada itu dg caramu sendiri say. Semoga kita semua dijauhkan dari hal2 spt ini ya, trims for share, jadi pembelajaran untuk lebih berhati-hati nih. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh salah menulis 'nya' pada kata menurut. Harusnya pake Nya. Ampuni ya Allah, tiada maksud mengecilkanMu, hiks.

      Delete
    2. Amin. Dari dulu saya pengen laptop belum kesampaian. Sampai ngiler.

      Delete
  5. ikhlaskan saja ya mbak, anggaplah itu sedekah bagi yang mengambilnya, semoga dengan demikian hidup menjadi lebih mudah dan lebih nikmat di hari selanjutnya....salam :-)

    ReplyDelete
  6. alhamdulillah, Allah masih sayang kepada engkau mbak. hayo diinget lagi kali aja ada sesuatu yang nyebabin itu terjadi, ex: sedekah, dsb.
    bisa jadi mau diangkat derajatnya, Yah itulah Allah dengan segala kejutannya yang pasti banyak hikmahnya :)

    ReplyDelete
  7. Tasnya emang ga dikunci ya? Kalo saya, biasanya kalo tas berisi laptop, ke mana2 akan saya pangku, ga akan saya lepasin. Kalo tas isi baju...biasanya bakal saya gembok resletingnya supaya ga bisa dibuka dan sebisa mungkin akan tetep saya taruh di dalam jarak pandang saya...

    ReplyDelete
  8. sabar ya mbak :)
    dulu pas ibu saya kuliah s3 lapotopnya juga hilang.. padahal ada rancangan disertasinya. untung ada filenya di netbook saya :)

    ReplyDelete
  9. Innalillahi, seomga nanti dapat penggantinya ya mbak dan selalu waspada. Terima kasih sudah diingatkan

    ReplyDelete
  10. terkadang memang begitu ya mbak, saat kita berpikir rawan tidak terjadi apa-apa, tapi saat aman malah terjadi... moga aja ada hikmahnya dibalik kehilangan netbooknya...

    ReplyDelete
  11. aduh aku juga ikutan sedih dengernya, mengingat datanya sangat amat bgtu berharga.. ya sudah mbak, kalo ndak ikhlas ya mau gmn lagi, mau marah ya marah sm siapa.. pencopet oh pencopet, terlaaaluuu..

    ReplyDelete
  12. Innalillahi...
    Yaa.. beli baru lagi lah mba hehehe ^_^V
    Wah sayang banget belum sempe di backup data-datanya..
    Gak ada yang tahu kapan musibah terjadi menimpa kita sih ya mba..
    Sabar ya mbaaa..

    btw, keren deh mantan netbook nya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kirain mantan cuma buat pacar aja, Mbak Gia.....

      Delete
    2. Wahahahahaha masih ada "chemistry" nih GIA - Mas Indrayana. Masih ada cinta rupanya di sini. Ce el be ka donkkkkkk

      Delete
  13. aku yakin yang nyopet berarti lebih membutuhkan, pasti tar mbak ririe di beri rejeki yang lebih banyak.amin.. tabahkanlah hatimu.hohoho

    ReplyDelete
  14. nyopet tuh biasanya barang kecil, rie! kayak dompet kecil, cutton bud, tusuk gigi, duit coin dsb..
    nah kalo yang ilang kayak hp, notebook, apalagi tipi dan kulkas itu namanya rampok!
    turut berduka ya, rie! tapi sekarang kan ada yang ngebeli'in? hehehe

    ReplyDelete
  15. turut prihatin mbak ririe, sekedar mengingatkan kembali juga buat teman2, dijalur surabaya jember sampai banyuwangi banyak komplotan copet mulai bangil sampai wonorejo lumajang. Mereka bergerombol dan uniknya parasnya tidak seperti copet jaman dulu tapi lebih rapi. Mereka tidak pilih2 bis untuk dinaiki (akas baik akas biasa atau nnr, restu, mila sejahtera, ladju dsb). sasarannya adalah penumpang yang tertidur dengan menggerayangi tas penumpang. sopir dan kondektur tidak berdaya karena sudah diancam.

    ReplyDelete
  16. innalillahi, saya ikut sedih membaca postingan ini, membayangkan kalau saya di posisi mba ririe, smoga ini benar2 menjadi pelajaran dan dapat di mabil hikmahnya, tidak ada tempat yang aman ...

    ReplyDelete
  17. innalillahi....semoga notebooknya berkah bt yg nyopet ya mbk,dan semoga mbk ririe dapat laptop yang lebih berkah lagi amin

    ReplyDelete
  18. Sedikit tips dari ane sob. Jika membawa barang berharga dalam tas. alangkah baiknya tasnya digendong di depan. Jadi aman kak. Jangan perdulikan kata orang, yang penting aman dulu. Jangan lupa berdoa juga ya...

    ReplyDelete
  19. nggak tahu musti bilang apa, soalnya data tetap nggak akan bisa digantikan oleh apa pun juga :'(

    ReplyDelete
  20. yang sabar ya, Mbak.. semoga pencurinya cepat bertobat..
    iya emang sedih banget kalo data2 yang ada di notebook itu hilang :(

    ReplyDelete
  21. yang sabar yaa Mbak....
    aku pun juga pernah kehilangan handphone , dulu tapi....
    walaupun ga seberapa, tapi yaa sudahlah....

    ReplyDelete
  22. Turut prihatin atas kehilangannya, Mbak. Yamng paling disesali pasti datanya, soalnya aku pengalaman kehilangan data-data penting. :(

    ReplyDelete
  23. duh, saya ikut sedih :(
    mau bilang semoga diberi ganti yang lebih baik, tapi soal isi laptopnya apa bisa keganti ya?
    tapi yaa semoga diberi ganti yang lebih baik ya, rie ... Allah yang lebih tau caranya lah
    *hug

    ReplyDelete
  24. Seandainya saya yang mengalami pstinya lebih shock lagi. Semoga mendapatkan pengganti yang lebih baik lagi.

    ReplyDelete
  25. sebenernya yang bikin kesal itu bukan barang kita yang hilang, tapi isi didalamnya yang jauh lebih bernilai daripada barang yang hilang tersebut... yang sabar yah mbak

    ReplyDelete
  26. sabaar Mbak. pasti sudah diatur yang begitu.
    bukan milik kita barang rupanya. semoga akan mendapat kompensasi indah dari Tuhan.

    ReplyDelete
  27. ouuchh...hal yang sama pernah saya alami, sedih campur marah..tapi gimana lagi, wis ra iso mbalik.

    ReplyDelete
  28. yang sabar mbak, mungkin belum rejeki. mungki sedang diuji. ikhlaskan aja, yang nyuri pasti dapat balasan dari Allah..

    ReplyDelete
  29. innalillahi...
    segitu cepatnya ya mbak...
    turut berduka mbak,,semoga cepat diberi gantinya ya...
    cup cup..

    ReplyDelete
  30. semoga dapat yang lebih baik mba :)
    wuih, tampilan blog baru nih, jd makin fresh beda sama yg kemarin, hehehe

    ReplyDelete
  31. kedua kalinya yaa mbak ilang asusnya, mugo2 dapet yang baru, tapi emang foto2ne, data2nya ilang semua #pukpuk yaa mbak

    ReplyDelete
  32. Masih bersyukur, yang penting mbak ririe nggak apa-apa....

    ReplyDelete
  33. innalillaahi.... ikut sedih mbak, krn saya jg bs ngerasain kecewanya. Kalo sy udah 2x kecopetan. Yg pertama tahn 2007, di bis jalur 12 yg lewat kawasan UGM. Yg kedua baru kemaren, 12 Juli 2013. Kemaren saya ke Pasar Pondok Gede. Niatnya cuma mau beli ciput ninja, eeh...anak saya kok rewel banget. Maunya dibopong, ga mau turun. Begitu sy mau bayar, lhah?.... dompet sy dah raib... langsung deh syok... situasinya emang rame sih.. Yg hilang ATM, Kartu Jamsostek, Surat Perhiasan, SIM C, sama uang 500rb. Langsung deh lapir polisi. Kecewa pada diri sendiri karena tidak berhati2. Semoga diganti oleh Allah dengan yg lebih baik. Oya sekedar share, utk kehati2an sebaiknya:

    1. Saat di tempat ramai seperti pasar tradisional, dalam angkutan umum, di jalan, dll..hendaknya tas selalu ditaruh di depan.

    2. Jangan lupa mengancingkan resleting tas setelah membukanya.

    3. Jangan meletakkan semua uang di dompet. Letakkan uang di dompet seperlunya saja. Akan lebih baik menyimpan uang di saku tas bagian dalam, atau mungkin di saku celana bagian depan, asalkan ketika mengambil uang dari saku celana juga harus berhati-hati agar uang tidak terjatuh.

    4. Bila bepergian bawalah uang cash seperlunya saja. Kalaupun kurang kita bisa tarik tunai di ATM.

    5. Sediakan uang khusus membayar angkutan umum di saku tas terluar, agar kita tidak perlu mengambil dompet, karena bisa jadi pencopet mengawasi gerak-gerik kita dan menunggu saat kita lengah.

    Demikian tips dari saya. Semoga bisa bermanfaat. Dan bagi yang sudah kecopetan, semoga menjadi pengalaman kecopetan yang terakhir, dan semoga Allah memberi ganti rezeki yang lebih berkah, lebih melimpah, lebih baik, amin.

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.