5 Hal Sederhana Ini Bisa dilakukan untuk Re-Engineering Dari Stress dan Kegagalan

Prolog: Beberapa waktu lalu sempat melihat tayangan berita di salah satu stasiun TV [lebih dari sekali] yang menampilkan tentang orang di pasung [oleh keluarganya] karena kondisi stress yang dialaminya sehingga kehilangan akal sehatnya. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, beberapa kali saya pernah berpapasan di jalan dengan orang yang kondisi kejiwaannya tidak stabil [belum lama ini], hingga sempat terjadi percakapan dengan teman kerja: apakah RSJ sudah over load sehingga banyak pasiennya yang lepas [atau dilepas]?. 

Flash back sekilas ketika saya masih kuliah, saat tidak jadwal di kampus dan ‘bebas’ dari freelance job, sesekali saya ‘nongkrong’ di RSJ Menur bersama teman. Berada di sana dan melihat dari dekat keadaan di dalam RS tersebut. Ada rasa miris, prihatin, sedih dan entah apalagi yang mengaduk hati dan pikiran kami saat melihat bagaimana kondisi mereka yang mayoritas masih usia produktif! 

Dan sempat terlintas bayangan betapa hari-hari mereka yang hampa, serta bagaimana keluarganya yang tentunya juga berada pada situasi yang complicated. Saat di RS tersebut kami juga sempat ngobrol-ngobrol dengan mahasiswa yang sedang praktek [kebetulan saat itu yang sedang magang dari AKPER]. Dari hasil obrolan dengan para Mahasiswa tersebut, kami diberitahu bahwa sebagian besar penyebabnya adalah stress akibat suatu kegagalan [karir,cita-cita, cinta, dll] dan kehilangan orang yang dikasihi [karena kecelakaan, bencana alam, pengkhianatan, dll]. 

Dalam postingan Bersimbiosis dengan stress saya mencoba menampilkan tentang stress yang [bisa] membawa energi positive dimana aliran adrenalin dalam diri justru akan melahirkan the power of kepepet alias menimbulkan kreatifitas untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dengan optimal dan maksimal. Secara umum, kondisi yang justru [sangat mungkin] membuat kita bergairah untuk mengatasi stress tersebut bilamana the main cause’nya terkait dengan proses [pencapaian]: prestasi, kinerja, cita, cinta, dll. 

Maka dalam postingan ini, saya mencoba ‘melihat’ stress dari sisi yang berbeda, yaitu ketika suatu hasil/kenyataan memaparkan hal yang tidak terduga [kegagalan dan kehilangan] dengan intensitas pressure yang sedemikian hebatnya [menurut batas kemampuan seseorang] sehingga menyebabkan ketidakstabilan psikis kemudian bermuara pada kondisi yang saya uraikan dalam prolog di atas [menyebabkan seseorang mengalami depresi berat, emosinya labil atau akal sehatnya jadi terganggu]. 
 
5 Hal Yang Bisa dilakukan untuk Re-Engineering [saat] Stress

Tidak ada yang bisa lepas dari rasa sakit/sedih ketika mengalami kegagalan ataupun kehilangan. Sehebat apapun orang tersebut, ketika hal dan peristiwa terjadi di luar dugaan kita dan sifatnya tidak menyenangkan, maka reaksi kita adalah sedih, kecewa atau shock! Tapi bagaimana menghadapi serta menerima kala rasa (tidak enak) tersebut menghampiri kita? Dalam hal rasa sakit secara emosi, kita bisa lari . . . tapi tidak bisa menghindar. 
How far we run, how deep we hide…we’ll never can reject it. Sebelum kita bisa “sembuh” kembali, kita harus menghadapi rasa sakit tersebut (suka atau tidak, tidak bisa di tolak !). Ingin sembuh dengan cepat? Siapkan toleransi yang besar terhadap rasa sakit: jalani proses untuk ikhlas. Kalau kita belajar untuk menghadapi, merasakan, dan menerima rasa sakit, maka rasa tersebut akan menjadi semakin kecil, sampai akhirnya menghilang [netral kembali deep impactnya].
Merasakan rasa sakit sama dengan menghadapinya dan artinya kita sedang dalam proses penyembuhan. Semakin kita acuhkan, justru semakin menumpuk. Then suddenly, seperti tsunami yang akan menghempaskan gelombang rasa sakit yang sangat besar. Kalau sedang menghadapi hal berat, penting sekali untuk tahu ada pilihan duduk dan menghadapi rasa sakit dengan segera. Berusaha menghindari malah akan merasakan sakit yang lebih besar lagi nantinya dan justru menunda tahap penyembuhan. Dengan menerima rasa sakit, kecewa, dan sedih, maka intensitasnya akan berkurang. 

Penolakan akan rasa sakit malah membuat kita lebih gelisah dan bisa berakibat pada rasa takut. Kalau kita menghindari rasa sakit dan sedih, ingatkan diri kalau takut akan rasa sakit lebih buruk dibanding rasa sakit itu sendiri. Percayalah pengalihan rasa sakit hanya akan memperparah rasa sakit itu sendiri. Jika kita berada pada situasi yang sulit, mengalami kondisi yang biasa kita sebut “kegagalan atau kehilangan” sebenarnya adalah jalan bagi pendewasaan diri kita, tempaan yang akan membuat kita lebih kuat. 

Beberapa point yang bisa di jadikan review renungan dan motivasi antara lain:
  1. Saat rasa sakit mulai memasuki pikiran, let it flowing. Jangan lawan airmata untuk menetes, jangan takut disebut cengeng jika kita menangis untuk sesuatu hal yang memang normal kalau menangis. Menangis karena sebuah peristiwa yang menyesakkan dada sangat jauh berbeda dengan tangisan yang cengeng. Kalau perlu, berikan waktu pada diri untuk bersedih.
  2. Sugesti diri bahwa Hidup belum berakhir, seperti berbagai tantangan hidup, mengalami dan mengatasi rasa sakit bisa menghadiahkan kedalaman emosi dan perspektif yang tanpa kita sadari sudah tersimpan selama ini dalam diri. Menerima rasa sakit memang menakutkan. Kemungkinan untuk tergoda dengan pengalihan lewat alkohol, pil tidur, atau bahan adiksi lainnya sangat besar. Think it deeply, Selalu ada satu alasan terbaik mengapa peristiwa kehilangan/kegagalan itu harus terjadi. Merenung juga akan menghindarkan kita dari mengulangi kesalahan yang sama. Jangan membawa angan terbang pada setumpuk “andai/seumpama’ karena akan memekatkan rasa dihati semakin kusut masai karena yang dibutuhkan adalah menerima situasi dan berusaha untuk melangkah ke arah masa depan.
  3. Menulis perasaan sejujur mungkin bisa membantu melalui semuanya dan tak perlu mencoba mengedit tulisan tersebut ( kan bukan mau di posting di blog tho…). Apapun yang ditulis adalah perasaan kita yang sebenarnya. Kita akan belajar menghadapi kesedihan dan menemukan pelajaran hidup. Ingatlah bahwa situasi yang tidak kita harapkan juga bagian penting yang harus dilalui dalam hidup dan akan menentukan siapa diri kita selanjutnya.
  4. Temukan kesenangan pada hal lain dalam hidup, spending time bersama orang-orang yang kita sayangi, baca buku yang bagus dan teruslah ingat bahwa peristiwa kegagalan/kehilangan hanyalah satu bagian dari hidup. Bisa juga dengan Terapi mewarnai sebagai salah satu kegiatan menyenangkan dan mudahkan dilakukan untuk mengatasi stress ini juga bisa dilakukan dengan terapi mewarnai seperti yang ditulis oleh Mbak Arina dalam artikelnya yang berjudul terapi mewarnai sebagai cara self healing. Atau bisa juga dengan olahraga atau ragam kegiatan ringan lainnya yang dapat meningkatkan mood dan mengalihkan depresi, juga merupakan cara yang hebat untuk menyibukkan diri dan berhenti memikirkan rasa gundah gulana: jogging, nge-gym atau bersepeda bersama teman-teman dan bayangkan setiap langkah adalah selangkah maju dalam menghilangkan kesedihan dan kemarahan.
  5. Relakan semuanya, let it belong to the past. Tak ada gunanya bertahan dalam kemarahan, sakit hati atau penyesalan. Di lain hal, kita dapat memberi selamat pada diri sendiri telah mengambil resiko untuk gagal, sakit, terluka ataupun sedih dan bahwa selalu akan ada lain kali (yang lebih baik tentunya). 
So, keep in optimistic, apa yang saya tulis sebatas wacana [rangkaian kata-kata]. Seberapa powerfullnya Re-Engineering Stress membawa diri pada kebangkitan dari stress atas kegagalan dan atau peristiwa kehilangan yang terjadi, kembali pada pilihan pribadi masing-masing untuk mengejawantahkannya dalam mind set dan action sehari-hari sehingga ketika kenyataan mempertemukan pada kegagalan/kehilangan kita tak perlu berlama-lama berada dalam pandora stress. 

Just remember this shock will pass, nothing last forever, even pain. And happiness is around the corner! Sometimes GOD doesn't change your current situation, because GOD is trying to change your heart and mind.



Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan 
Indonesia Bangkit di BlogCamp.

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

159 comments:

  1. spending time adalah hal yang paling sering aq lakuin... utamanya sama teman2... it makes me always feel so good... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups...banyak cara untuk mengurangi konsentrasi stress...

      Delete
  2. Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
    Akan segera saya daftar
    Terima kasih atas partisipasi sahabat
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngaturaken agunging panuwun Pakdhe,amugi saged adhamel piwaosan ingkang sae kagem sedhanten....utamipun kagem dalem piyambak:)

      Delete
  3. Betul mbak: "menerima kenyataan" adalah pintu untuk berusaha menjadi lebih baik. Penting untuk selalu menjaga iman yang kita miliki krn akan membuat kita bisa berpikir lurus.

    Moga sukses yah

    Btw, mbak coba cek deh postingannya, di paragraf terakhir, ada: Just remember this pain will pass, nothing last forever, even pain. ;/span>And happiness is around the corner! ...

    Ada juga yg semacam itu di atas2nya ... coba dicek sekali lagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ikut menyemarakkan Mbak...hehehehe, sebatas pahamnya neh ngambil tema kebangkitannya.

      Oia, terima kasih utk koreksinya. Akibat menggunakan simbol-simbol jd berdampak jd html ikutan muncul. Sudah saya betulin lagi...sukses juga buat Mbak Niar ya:)

      Delete
    2. Nah .. sudah lebih keren :)

      Delete
    3. hehehehe..ma kasih ya Mbak, udah diingetin:)

      Delete
  4. Replies
    1. yupss...semanagat !!! #bawa bambu runcing.

      Delete
  5. setuju mbak!
    aku tipekal orang yang cenggeng. sebenarnya itu bukan perasaan yg manja si tapi ini cara aku lepasin beban. dan juga menulis sejujur2nya apa yg terjadi itu sangat2 membantu mbak karena aku udah mencobanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. menulis bisa jadi ajang curhat*tanpa komplain, mengalirkan sesak di dada dalam rangkaian kata demi kata, menyusupkan kesegaran dalam rongga sukma...tentu saja 'curhat' terindah adalah kepadaNYA

      Delete
  6. setuju banget sama kutipan paling bawah.
    postingannya bermanfaat banget mbak.
    kadang motivasi untuk meringankan beban dari stress itu banyak dari luar, cuma yang sulit itu adalah merubah mindset diri sendiri sama niat dalam hati untuk terus bergerak, bangkit dari keterpurukan jiwa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saran, nasehat, kalimat-kalimat motivasi mnegalir deras dari sekitar..namun tetap dari dalam diri sendiri yg harus memilih utk move on..

      Delete
  7. beratnya tulisannya... -_-

    moga menang yah kontesnya... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah...beratnya? padahal saya nulisnya gak berat loh...#Plakkk

      Delete
  8. waauuu...
    postingannya inspiratif banget...
    suka sangat, auranya sampai surabaya...

    sukses deh kontesnya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. hohohohoo...aura kasih konser di surabaya ya mas?

      Ma kasiiiihhh.

      Delete
  9. Motivatif banget mba tulisannya.
    Setuju, kita harus selalu menerima apa yang terjadi ke diri kita walopun itu sulit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan menrima kenyataan...sepahit apapun akan jd start utk lebih cepat healing

      Delete
  10. dan aku tambahin ya mba, berguna untuk sesama selagi hidup karena itulah bekal pertama & terakhir ketika kita menutup mata nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiinn, ya Robbal Alamin. Semoga kita bisa berguna untuk sesama selagi hidup karena itulah bekal pertama & terakhir ketika kita menutup mata nanti :)

      Delete
  11. Menangislah bila harus menangis karena airmata ngga akan menenggelamkanmu #eaaa...

    Stress yang di bawa positif..
    makasih motivasinya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. menangis menangislah..secukupnya. Menangis tidak selalu identik dengan sikap cengeng selama gak asal menangis tanpa sebab

      Delete
  12. sya sering stress mba, tapi dari beberapa point diatas sangat membantu menghilangkan rasa ini, patut dicoba, trims...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kelima point yang saya coba terapkan agar bisa move on karena saya sadar tak ada jalan mundur ataupun menyerah

      Delete
  13. semoga sukses ya mbbaakk... lombanya .... maaf belum bisa berkomentar macam2 mbak . hehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiinn, sukses juga buatmu. Selamat menyambut musim UAS..

      Delete
  14. setuju banget dgn point-pointnya...

    sukses ya Rie....

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau ada point lain yang bisa di tambahkan Mbak? Udah nge'poll tuh hasil semedinya saya dapetin 5 point..bira kayak jumlah sholat fardhlu #dipas-pasi'in deh

      Delete
  15. point2nya di baca ulang untuk direnungkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. monggo..semoga ada point yg bisa diresapi:)

      Delete
  16. denger musik favorit, maknyus tuh

    ReplyDelete
  17. Kontesnya Pakde ya?

    Gudlak ya Mbak Rie...

    *aku belum kelar ;(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, ikutan GAnya pakdhe. yukkk..diselesaikan masih cukup kok waktunya. Mbak Keke pasti bisa dan oke punya tulisannya..

      Delete
  18. Itu point ke 3 sepertinya saya sudah melakukannya..
    apa lagi yang pertama. sudah kok, beberapa bulan yang lalu :)
    Sangat memotivasi :))

    Thanks sharingnya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah kalau yg point 2, 4 dan 5? selamat mencoba..

      Delete
  19. the power of kepepet boleh nih mba, kok naek gunung gak disebutin seeehhh, hihihihiy :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiya ya, ya sdh ta sebutin di sini saja..naik ke gunung bisa bikin enjoy saja...

      Delete
    2. hohohhoo...maksudnya aku mirip Rese whiterspoon gitu ta?kayaknya enggak deh, Rese whiterspoon tuh yang mirip diriku.

      Delete
  20. hmm. sy ikut aja deh biar gk stress (tegangan) hehe.. :D

    ReplyDelete
  21. kadang kala airmata memang bisa meringankan beban ya mbak...sukses kontesnya ya mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya hampir selalu bisa Mbak...meski tidak menyelesaikan masalah tapi menangis sedikit/banyak mengalirkan kelegaan di hati..

      Delete
  22. sy setuju sama point 1, karena saya sering mengeluarkan air mata ketika rasa sakit memasuki pikiran dan hati saya. Tidak peduli orang lain mengatakan saya cengeng. Yang penting hati ini lega.. hehe ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. yayayaaa....sama kok, menangis bs mengurangi pepatnya rasa, tp saya gk bs menangis di depan orang lain

      Delete
    2. hehehe,, kalo gitu nangisnya d rumah aja mbak,.. dlam kamar :)
      Ga akan ada yg liat,, kecuali Allah..

      Delete
  23. tapi kadang2 teori tak pernah sama dengan prakteknya, tetapi melalui pelajaran, pengalaman orang lain kita bisa melihat hasilnya. nice article, I Like It

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup..dr teori yg ada di praktekkan dan tentunya akan ada beberapa penyesuaian karena dimana suatu teori diterapkan terdapat variable-variable yang berbeda-beda. Kadang teori juga baru di rumuskan dari hasil praktek/kenyataan..

      Delete
  24. seperti balapan f1 yang mensyaratkan kecepatan, ketepatan dan teknologi tinggi
    tetap saja butuh satu masa masuk pitstop kalo mau menang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wouuww, yang penggemar f1...sampai paham filosofi pitstop ya mas.

      Delete
  25. Mbak Rie..
    Stres sih boleh saja, asal ingat rambu-rambu P coret nya itu..
    SERSAN lah.. SERius dan SANtai..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Yunie...

      dipikir serius tapi jangan serius-serius mulu ya Mbak

      Delete
  26. Hadapi dan iklaskan...
    Makasih mbak sharingnya, sangat bermanfaat..

    Semoga menang ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kunjungan gan .,.
      Belajarlah untuk bisa menerima sesuatu yang baru.,.
      di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

      Delete
    2. @ Anak Rantau: Amiin:)

      @ Out bond: Menerima sesuatu yang baru dan lebih baik:)

      Delete
  27. artikel yang bagus... biarkan jadi masa lalu saja ya... tidak perlu dipikirkan lama lama ya..... thanks for the tips...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg terjadi biarlah menjadi bagian masa lalu, yang gagal adalah peristiwanya...kita masih bisa move on kan?

      Delete
  28. Taraaaa, hayo jadi apa lagi mbak Rie skarang? Hmmm... Biar ku tebak! Ahli kejiwaan, kan? Szophrenialist! Pasung kalo di daerahku itu nama makanan lho, mbak! Btw, sukses buat kontesnya! ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tararaaaa....pasung itu bikinnya gimana? boleh dunk dikirimi makanan tersebut? hehehhee

      Delete
    2. Sama kayak apem, cuma dibuat kerucut kayak eskrim, trus dibungkus pake daun nangka! Hehehe, pengiriman makanan biasanya gagal, mbak! #ngeles

      Delete
    3. Hemmmm, yayaya..jd inget. Wes lama banget kue pasung tersebut gak muncul dalam dalam acara kondangan.

      Delete
  29. Tumben Rie ..
    Postingannya pendek nih..hiih
    Postingan panjang tuh, ciri khas dirimu say..

    Setujuu sama ke 5 point diatas..
    sukses ya ngontesnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau posting puisi juga pendek Mbak, belum bisa bikin puisi panjang.

      Btw, postingan ini bikinnya mulai minggu lalu gak kelar-kelar lho Mbak. hehehee

      Delete
  30. Nah kalau stres karena patah hati, saya punya obatnya tuh.

    LUKA YANG INDAH

    sukses kontesnya mbak Rie

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena hati saya hanya satu...maka saya memilih tak ingin patah hati saja deh...hehheheee

      Delete
  31. kalo aku lagi stress biasanya aku buat sholat lalu tidur
    bagun2 biasanya udah lega ^_^

    ReplyDelete
  32. ane stuju bgt ne "Siapkan toleransi yang besar terhadap rasa sakit: jalani proses untuk ikhlas",,
    ya org normal pasti tdak akan lpas dr stress n tekanan tp bisa dijadikan titik balik seatu hal yg lebih baik kan mba Ririe,,,
    nice info nice blog nice lady,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. hohohohooo...so tengkyu banget utk : nice info nice blog nice lady,,...

      Delete
  33. yang point 4 (temukan kesenangan pada hal lain) itu masuk banget, saya. bener banget Mbak. begitu kita stress lalu main musik atau melukis, atau olahraga, stress bisa langsung ilang.

    btw tulisannya ilmiah banget tapi ringan dibaca. saya ambil ilmunya ya..makasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yayaya..I see, main musik tentu asyik banget, main gitar....so cool.

      Delete
  34. Maafkan diri sendiri. Jangan menyesali kesalahan. Maaf itu mengobati hati dan mendamaikan diri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. memaafkan diri sendiri dan memperbaiki kesalahan tentunya:)

      Delete
  35. ngomong soal stress.., siapa sh yg gk prnah stress cuma yg jd permasalahan gmn cara menghingkan stress trsebut.., tulisan mbk berbobot banget.., smg sukses ya kontesx... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap hal memiliki stress'nya sendiri-sendiri...dan stress yg terjadi karena sebuha peritiwa kehilangan/kegagalan cenderung ke arah depresi jika tdk dipersiapkan hati dan mind set yang seluas samudera

      Delete
  36. artikel yang bagus mbak ada keihklasan dan alternatif-alternatif untuk mengelola stress agar tidak berlanjut menjadi depresi yang menjadi pintu awal ketingkat kronisitas penyakit jiwa ketingkat yang lebih parah

    ReplyDelete
    Replies
    1. SEmoga kita bisa mengelola stress sehingga bisa menjalani hari-hari dengan lebih lapang hati

      Delete
  37. iya mbak...biasanya orang yg stress karena ngga bisa menerima kenyataan yang terjadi.....mudah2an kita bisa terhindar dari sifat itu yach.....harus ikhlas dgn apapun yang terjadi karena itu sudah suratan takdir dari Yang Maha Kuasa...sukses untuk kontesnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Stress menghadapi sebuah proses pencapaian akan membawa [biasanya] semanagat utk menyelesaikannya. Namun ketika kenyataannya [hasil usaha] tdk sesuai dgn harapan, itulah yg srg 'khilaf' kita persiapkan sehingga stress menjadi shock yang tak tertahankan lagi.

      Delete
  38. Stres terkadang membuat hati galau..

    ReplyDelete
  39. Duuuhhh.. kalau saja aku masih ngajar, pasti aku ud minta izin Ririe untuk nge-print tulisan ini dan dijadiin bahan diskusi di kelas. Moga kelak ada dari mereka yang mampir ke blog ini dan baca tulisan kamu ya, Rie. Berguna banget bagi anak-anak sekarang yang kayaknya gampang banget putus asa, juga buat orang tua dan pendidik supaya tau cara menghadapi anak-anak itu :)

    ReplyDelete
  40. aku sendiri termasuk orang yang cengeng huhu :'( tapi hanya itu yang bisa aku lakukan saat mempunyai rasa beban dan kesal hemmm dari pada marah marah !! ya toh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, kalau marah-marah malah ngabisin energi dan memperluas zona stress [bikin org sekitar ikut stress]

      Delete
  41. SELALU BERUSAHA DAN BERUSAHA DAN MENCOBA....
    bukan karena lelah tertekan tp harus selalu mencoba...
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiinn, tetap berusaha. Gagal hanya warna lain dr sukses ya kan sob:)

      Delete
  42. wie,.. apa aja yang penting semangat juga niat yang baik ya kak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg penting siap menerima hasilnya...selama sdh ikhtiar maksimal..apapun hasilnya InsyaAllah it will be the best result

      Delete
  43. Mantap Postingannya Mbak Ririe. Pendalaman yang sangat menarik.
    'Jalani proses untuk ikhlas' kami beri tanda kutip karena menurut kami itu kunci utama dari permasalahan Stress.

    Dari kesimpulan Prolog diatas membuktikan bahwa Stress diakibatkan beban pikiran yang Overload, dengan kata lain mengharapkan sesuatu yang sangat berlebihan dari suatu peristiwa atau kehidupan.

    Kami jadi ingat petuah dari seseorang 'Kerjakanlah sesuatu dengan semaksimal mungkin kemudian lihat hasilnya' Udah ah, koq comment kepanjangan. Makasih ya Mbak Ririe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups, karena utk ikhlas itu perlu proses, kemauan dan waktu.

      Ikhlas bukan suatu keadaan yg simsalabim !

      Delete
  44. aku rela mbak dengan keadaan begini,menikmati hidup yang ada :) *lho malah curcol :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoii,nikmati hidup yang ada dan tetap berusaha demi impian

      Delete
  45. berkunjung dan ikut berbagi ^____^-(senyum lebuaar)
    Kita hidup dengan sejumlah stres (berbagai masalah yang dapat mengarah pada tekanan dengan beragam tingkatan: ringan, sedang dan berat) tertentu pada kehidupan sehari-hari, dan sepanjang stres tersebut tidak berubah tingkatannya menjadi "racun", stres dapat membantu menjaga kita agar senantiasa fokus dan termotivasi. Stres menjadi masalah jika menguasai kehidupan seseorang (pencuri energi).
    Misalnya: Saat tenggelam dalam rutinitas sekolah, selalu menangani perilaku bermasalah yang berulang dari beragam siswa, kemudian antara teman sejawat, tanpa tahu masalah, kita dicemooh atau gara-gara beda pendapatan..teman sekantor jadi berubah..dan lain sebagainya....dari semua itu dapat membuat kita stres dan kelelahan yang terakumulasi kemudian menjadi berat...


    Sebenarnya tidak seorang pun dapat mencuri energi dari kita, kecuali jika diberi kesempatan. Sebagian besar orang sukses dapat melindungi energi mereka dari kelelahan mental. Ada perasaan keseimbangan yaitu kekuatan dalam diri yang dirasakan ketika konsentrasi. Sekolah memberikan nilai yang sangat tinggi pada perkembangan proses kognisi, rasional dan intelektual. Agar dapat aktif dan sukses terlibat pada kegiatan yang meningkatkan aspek pendidikan, kita juga perlu merasa mampu mengendalikan emosi terdalam (dapat berwujud pada menghilangkan rasa iri dengki, selalu ingin mengetahui kesalahan orang lain), perilaku dan pikiran kita (merasa berkonsentrasi). Pencuri energi dapat menarik diri menjadi tidak dapat berkonsentrasi. Dengan mengenali lingkungan pergaulan dan memahami sifat-sifat orang yang mencuri energi, kedepan kita dapat meminimalkan energi yang terserap pada kegiatan yang tidak penting.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hemm...demikian detail dan lebih terinci neh tambahan penjelasannya tentang stress dalam berbagai tingkatannya.

      Terima kasih Pak, melengkapi banget neh. Jadi tahu ada juga ya pencuri energi. Semoga kedepan kita dapat meminimalkan energi yang terserap pada kegiatan yang tidak penting.

      Delete
  46. Kalo Ririe apa yang biasa dilakukan kalo lagi suntuk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya gak pernah suntuk Mbak....#mbujugg.

      Kalau saya tergtg cuaca alam deh Mbak, kalau sdh di rumah ya lht pilem [koleksi yg ada], browsing, atau tidurr.

      Kalau lg mau utk keluar rumah ya main ke toko buku...lht2 rak-rak buku buanyaaakk rasanya wouuuww.

      Dan masih banyak lagi lainnya yg saya lakukan,

      Delete
  47. kunjungan perdana

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat berkunjung..terima kasiih. I'll visit back sooner sob:)

      Delete
  48. Katanya sih jumlah RSJ kurang mbak, ndiriin yukkk...
    Ehem.
    Aku pun sering stres, bahkan karena hal nggak mutu.
    Kadang kalau mikir, masih banyak yang lebih menderita daripada aku, jadi lumayan berkurang stresnya.
    Yah, bersyukur ngunu lah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woiii..gimana jika sebelum mendirikan RSJ kamu magang dulu di sono, biar lbh membumi nanti desain RSJnya.

      Iyahhh, kadang kita terlalu sibuk mengasihani diri sendiri dan merasa paling menderita sedunia, padahal diluar sana masih banyak yg complicated suasana hidupnya ya.

      Delete
  49. Sabar, syukur, ikhlas, insya Allah jauh dari depresi dan stress ya :)

    Goodluck, semoga menang kontesnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiinn, smoga bisa istiqomah utk Sabar, syukur, ikhlas,

      Delete
  50. ngeblog bisa menghindari stres, gangguan jiwa dan tersenyum-senyum sendiri #loh gak nyambung ya mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. whahahhaa...so right, ngeblog bisa jadi 'pelampiasan' efektif jika stress..

      Delete
  51. memang kayaknya sulit neh lari dari stress, apalagi kalo jam kerja banyak. yang penting ikhlas dulu lah ya. sukses buat kompetisinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Stress karena target pekerjaan atau mau ujian biasanya lebh membuat kita bergairah utk bisa mneyelesaikannya kan Pak?

      Delete
  52. Pengen komentar banyak, tapi malah bingung, hehe..

    Pokoknya sip dah..!

    ReplyDelete
  53. Wuah saya komentator ke99 nich rupanya....
    Yg penting tetep punya semangat dan harapan ya Mbak Ririe kalo keserang stres. Btw sepertinya postingan ini lumayan nyambung nich ma postingan saya ^__^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whahahaha...ya belum 99 lah Mbak. Kan yg separo comment reply saya tuh.

      Tetep semangattt mbak..jangan bosan mampir ke sini ya..

      Delete
  54. Replies
    1. hohohoh..saling mendoakan semoga kita sukses dunia akherat

      Delete
  55. hihi... seperti biasa tulisan Mbak Rie tegas dan jelas. suka dibikin speechless buat komen nih :p

    Saya mungkin tipikal org yg mudah setress, tapi mudah untuk normal kembali. Hanya hitungan menit, paling lama yah jam. takut kalo lama2 kemudian susah hilang, hehe...

    well, sukses GAnya yoo mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seperti biasa..saya juga tidak ingin menjadi orang berlama-lama dalam alur stress, bikin hari-hari jutek soale..hehhehe

      Delete
  56. wah emang masalah pelik klo urusan stres.
    saya baru tau klo yang banyak stres adalah usia produktif, saya sendiri ga tau dalam pikiran mereka apa yang mereka harapkan dan bayangkan sampai sampai ko merka jadi sperti itu ya.

    tapi saya setuju dengan point penyelesainan emba, emang harus seperti itu, kita harus membiarkan nya mengalir. dan tentunya kita harus tau dan mengerti adannya keberadaan TUhan, itu yang utama. ada kekuatan lain di alam ni yang bisa menentukan hidup kita, sehingga kita tidak terlalu berhap banyak dari otak dan perencaan yang telah kita buat. begitu, makasih mba telah berbagi. mengurangi sedikit stres ku nie. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari hasil pengamatan saya waktu dulu 'nongkrong' di Menur memang mayoritas usia pasiennya usia 20an - 40an tahun. Juga orang-orang yang jiwanya tdk stabil yang kebetulan saya lihat di jalan-jalan, usianya rata-rata masih muda [belum 50 tahun].

      Mungkin karena terlalu tinggi membuat expectation tapi 'khilaf' mempersiapkan daya toleransi jika hal yang tak diharapkan terjadi. Sehingga kenyataan yang terjadi, shock yang dialami menjadi akut...#kira-kira lho?

      Delete
    2. wah masih muda ya, semoga saya ga ketularan begitu ah. selalu berserah diri setelah berusaha. :D

      Delete
  57. kalo sedih biasenye point atu ame lime nyang aye pake mba.. Nay emang cengeng biarin :p hehehe

    suksess mba GA nye ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau orang lagi sedih mmg biasanya identik dengan cengeng kok...#pengakuan

      Delete
  58. Dapat pengetahuan baru lagi nih di sini sahabat...
    Ingat dulu waktu kuliah dan praktek di RSJ, memprihatinkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whahhha, jangan2 kita pernah ketemu di Menur saat Anda praktek ya? # ngawur

      Delete
    2. Dulu prakteknya di RSJ Banyumas sama RSJ Solo

      Delete
  59. jadi speechless,,,mksudnya terlalu banyak yang mau diomongin ,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. masak sih terlalu banyak yg mau di omongin?

      Delete
  60. bukan karena RSJ overload..tapi karena memang keluarganya yang tak mau tahu jadi dibiarkan saja berkelana....btw-intinya adalah kembali kepada ajaran agama, yang pahit janganlah langsung dimuntahkan dan yang manis janganlah langsung ditelan...demikianlah kita selayaknya menyikapi hidup..agar terhindar dari beban kehidupan dunia yang begitu berat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, semoga kita bisa menyikapi hidup dengan berusaha kalau pahit tidak langsung dimuntahkan dan yang manis tidak langsung ditelan:)

      Delete
  61. saya jadi termotivasi membaca ini....
    makasih artikelnya, ijin share yah..

    ReplyDelete
  62. wahhh, manteb nih mba :)
    oya, ini ikut kontes yah, semoga menang deh mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ikut kontes sekaligus sahring opini..semoga bermanfaat:)

      Delete
  63. Oya Sob Link nya sudah Duduk manis di blog saya..
    di tungg pasang balik yah.. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Okey terima kasiih, sooner I'll pick your link..

      Delete
  64. Akhirnya selesai juga bacanya :D fyuh.... apa yang saya dapat?? *pikir pikir agak lama... aha... gambarnya keren kak :D ijin comot yak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. silahkan dicomot jika suka..gambar itu hasil nyomot juga di saat ke Jo*er beberapa waktu lalu kok.

      Delete
  65. sukses eeaa kontesnya. aku lulusan RSj juga lho mbak, kumlot... :3

    OOT: itu komen sampean dobel tuh di postingan saya hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. weiii...salut tuh bs kumlot lulus rSJnya, soale kasian juga dirimu kalau gak lulus dr RSJ bisa di DO lho?

      OOT, ya maap kalau double. Di delete saja yg double comment tersebut

      Delete
  66. Boleh juga nih masukannya. DAn untuk masalah sebelumnya. Saya rasa kebanyakan di karenakan cinta baru kemudian cita-cita

    ReplyDelete
    Replies
    1. hohohohoo...cinta harusnya bisa jadi anugerah ya sob:)

      Delete
  67. Semoga allah menguatkan iman saya sehingga tidak terjadi hal-hal seperti ini, yang paling saya kasian stress karena cinta yang disebutkan pada artikel diatas waduh mereka seperti tidak pernah belajar dalam hidup

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya namanya manusia, kan beda-beda tingkat pemahaman daya resapannya, semoga aja kita semua bisa memetik hikmah dr semua peristiwa yg terjadi..

      Delete
  68. bagus artikelnya sob
    sukses selalu ya

    ReplyDelete
  69. MasyaAllah.. aku suka judulnya mb. Re-engineering XD hohoho seakan-akan setiap insan adalah anak teknik =P oh yaa mb, kalau sering stress *aku kadang jeda sejenak~ setelah itu tancap gas! hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. buaknnya sebenarnya semua orang punya sisi dan skill utk Re-Engineering dalam setiap aspek kehidupan kan? Hanya sebagian tidak bisa merumuskan dalam definisi verbalnya

      Delete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.